Selasa, 10.00 – Sebuah Kafe Lokal, Kemang
Kirana dan Ares duduk berseberangan di pojok ruangan. Di depan mereka, beberapa hasil wawancara ringan dan hasil observasi dari audiens target sedang dikaji ulang.
“Jadi intinya mereka lebih suka campaign yang relatable, bukan yang sok eksklusif,” ujar Kirana sambil mencatat poin penting di iPad-nya.
Ares mengangguk, matanya menatap Kirana lebih lama dari seharusnya.
“Relatable kayak... kita?”
Dia tersenyum.
Kirana mendongak, menahan ekspresi.
“Lo tuh ya, bisa gak sih sehari aja gak nyelipin jokes aneh kayak gitu?”
“Itu bukan jokes. Itu... analogi kerja.”
Ares menyandarkan tubuh ke kursi, santai.
Kirana geleng pelan, tapi diam-diam... merasa hangat. Dia tahu Ares sedang mencoba. Dan dia juga tahu... dia mulai tidak keberatan. dan mungkin juga sedikit demi sedikit tanpa dia sadari mulai merespon.
11.45 – Jalan Kaki Menuju Spot Observasi Kedua
Mereka berjalan berdampingan. Tidak terlalu dekat, tapi juga tidak menjaga jarak seperti dulu.
“Lo se