Pagi di Bandung terasa lebih sibuk dari biasanya. Jalanan padat, coffee shop penuh, dan coworking space yang jadi tujuan utama mereka hari ini sudah ramai bahkan sebelum jam sembilan.
Kirana datang lebih dulu. Seperti biasa.
Ia duduk di pojok ruangan, membuka laptop dan menyiapkan daftar pertanyaan untuk sesi wawancara hari ini. Rambutnya dikuncir setengah, wajah tanpa makeup berlebihan, tapi tetap rapi dan fokus.
Ares muncul sepuluh menit kemudian. Dengan dua kopi di tangan—lagi.
“Latte atau cappuccino?” tanyanya sambil duduk.
“Gue kira lo gak bakal bawa,” sahut Kirana.
“Gue bukan tipe yang ngulang kesalahan baik,” jawab Ares sambil menyerahkan latte ke Kirana. “Cappuccino gue.”
Kirana hanya mengangguk, lalu kembali fokus ke layar. Tapi matanya sempat melirik Ares sebentar—cowok itu sedang serius membaca brief, menggaris bawahi catatan dengan stabilo warna kuning.
Dia nggak cuma gaya doang, ternyata...
Sesi Wawancara Pertama – Jam 09.30
User pertama mereka adalah CEO startup kreatif