“Tante.”
Qiana yang merasakan firasat tidak enak pun melangkah pelan. Dia mendekat ke arah kedua orang tuanya yang sudah menunggu dirinya. Jujur, Qiana merasa akan ada hal tidak baik kali ini. Mengingat wanita di hadapannya begitu membenci dirinya, Qiana juga yakin kedatangannya kali ini untuk mengacaukan keluarganya.
Namun, Qiana menjadi bertanya-tanya. Siapa yang memberitahu rumah kedua orang tuanya? Apa dia begitu niat ingin menghancurkan kehidupannya?
“Untuk apa anda datang ke sini?” tanya Qiana. Dia menatap tajam ke arah Ishana yang masih duduk dan menunjukkan wajah angkuhnya.
Ishana yang ditanya pun tersenyum sinis. Dia bangkit, menatap tidak suka ke arah Qiana. Sejak pertama kali melihat, Ishana bahkan sudah membenci wanita di hadapannya. Pasalnya, dia menganggap kalau Qiana adalah perusak rumah tangga anak dan menantunya.
“Kamu masih bertanya untuk apa aku ke sini? Aku mau mengatakan dengan kedua orang tuamu agar mengajari anaknya.