Chapter: * 42 *"Selamat pagi! Mohon maaf, tujuan Adek-nya mau kemana ya?" tanya sopir taxi dengan sopan, seraya menoleh dan tersenyum.Aku mengernyit sesaat saat dipanggil adek oleh bapak sopir taxi yang terlihat berusia paruh baya itu. "Apa karena pakaian yang kukenakan? Atau memang aku yang terlihat muda?" pikirku sedikit senang."Tolong antarkan saya ke Bandara Soekarno-Hatta! Tetapi mohon maaf, sebelumnya minta tolong mampir dulu ke alamat ini!" aku menunjukkan alamat lengkap rumah ibu yang tertera di layar handphoneku.Sesaat Pak Sopir membaca alamatnya di handphone yang kutunjukkan. "Baik." ucapnya, lantas kembali berkonsentrasi dengan kemudinya dan mulai melajukan mobil.Sedang isi kepalaku masih mumet dikarenakan pertengkaran singkatku dengan Ben yang baru saja pulang. Setelah hampir seminggu tidak bertemu dan tidak berkomunikasi dengan baik, kita bahkan bertengkar saat akhirnya bisa bertemu lagi. Aku tidak tahu bagaimana pemikiranku, aku merasa marah, kesal, dan sakit hati. Tapi saat aku me
Last Updated: 2025-04-28
Chapter: * 41 *Rasanya tidak mungkin bisa tertidur cepat dengan perasaan resah seperti ini, hanya akan berguling-guling tidak jelas di kasur dengan isi kepala berisik yang memusingkan. Untuk mengalihkan perasaan tidak nyaman, aku memutuskan mulai beres-beres dan packing. Beruntung, untuk keperluan toiletries, make up, vitamin dan obat-obatan, aku tidak perlu repot-repot packing lagi. Karena sepulang dari Bali kemarin bahkan belum sempat aku keluarkan dari masing-masing pouch-nya. Bahkan kopernyapun belum aku bongkar sama sekali. Aku lantas membuka koper, mengeluarkan pakaian dan memasukkannya ke keranjang laundry lalu menaruhnya di ruang cuci. Memisahkan pakaian dalam yang bersih dari lemari dan memasukkannya ke pouch. Selain itu aku memisahkan dua set baju kerja untuk meeting di Bali. Sebenarnya cukup satu, tapi aku menambahkan satu set lagi sebagai cadangan, khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan.Schedulenya adalah, hari pertama berangkat ke Bali dengan penerbangan pagi. Sampai di sana langsu
Last Updated: 2025-04-25
Chapter: * 40 *"Duluan ya, mau jemput Kayas!" bisikku pada Nia yang masih tampak fokus pada layar komputernya.Nia menoleh, tampak sedikit terkejut dengan aku yang tiba-tiba sudah di sebelahnya."Oh oke, aku masih harus menyiapkan beberapa dokumen untuk besok. Kalau misal ada pekerjaan yang perlu bantuan untuk kusiapkan, bilang saja ya!" ucap Nia seraya tersenyum.Senyumannya selalu manis dan terlihat tulus, tapi entah mengapa selalu menimbulkan perasaan bersalah pada diriku. Padahal sungguh, jika ada yang salah dengan Sam, itu murni kesalahan Sam! Aku tidak berniat buruk sedikitpun terhadap Nia serta hubungannya dengan Sam!"Aman." jawabku lantas melambaikan tangan dan berlalu pergi. Semua pekerjaan yang sudah dijabarkan Nia untuk persiapan ke Bali besok, sudah ada di flasdisk kerja yang selalu kubawa di dalam tas kerjaku. Hanya perlu revisi sedikit di beberapa bagiannya saja.Aku naik taxi dan langsung menuju ke rumah ibu karena Kayas ada di sana. Ben masih belum pulang, sehingga saat jam pulang s
Last Updated: 2025-04-24
Chapter: * 39 *Handphoneku bergetar, kulihat nama Sam tertera di sana. Aku tidak langsung mengangkatnya dan lantas menoleh ke ruangan Sam, tampak di balik pintu kacanya Sam menatapku seraya menempelkan handphone ke telinganya, cukup terlihat jelas karena Sam berdiri tepat di depan pintu dengan kondisi ruangan yang menyala terang. Aku menduga ini prihal laporan yang tadi diminta Sam sebelum Pak Baroto datang, yang memang belum sempat dilaporkan dan ditinjau olehnya.Aku mengambil berkas yang sudah kususun rapi, dan segera ke ruangan Sam. Kulirik kursi Nia kosong, entah dia ke toilet atau kemana, aku tidak tahu pasti. Saat aku datang, Sam lekas membuka pintu kaca ruangannya sebelum aku sempat mendorongnya.“Permisi.” ucapku formal seraya menganggukkan kepala sopan.Sam berbalik dan melangkah ke kursi kerjanya, sedang tirai masih menutup seluruh jendela kaca ruangannya, kecuali pintu yang memang tak ada tirai penutup untuk itu.“Duduk!” titah Sam.Dengan patuh aku duduk di kursi depan meja kerja Sam, d
Last Updated: 2025-04-21
Chapter: * 38 *POV : SamSepeninggal ayah, aku berdiri cukup lama di depan pintu kaca. Menatap sedih sosok Mala di meja kerjanya yang tengah sibuk merapihkan dokumen laporannya yang tidak lagi tersusun dengan benar. Perempuan itu sudah membuat jantungku berdebar bahkan sejak usiaku meginjak 15 tahun. Mungkin Mala tidak mengingatnya, bahkan tidak menyadarinya. Tapi aku yakin aku tidak salah, aku bisa mengingat Mala dari sejak pertama melihatnya. Mala memang tidak banyak berubah, dia hanya bertambah tinggi dan bertambah umurnya saja. Wajahnya masih seperti itu, dari dia berusia 15 tahun sampai sekarang dia berusia 27 tahun, wajahnya tak banyak berubah. Tetap manis dan cantik dengan tipe wajah baby face.Aku dan Mala seperti ditarik ulur oleh takdir. Meski Mala tetap di tempatnya seperti pantai yang selalu indah, sedang aku yang harus terombang-ambing oleh ombak kehidupan! Sesaat mendekat kepadanya dan sesaat kemudian harus terseret arus lantas menjauh ke tengah laut, sampai tiba-tiba angin membawaku ke
Last Updated: 2025-04-19
Chapter: * 37 *POV : SamSejujurnya aku memahami mengapa ayah sampai bersikap seprotektif itu terhadap perusahaan. Ayah adalah Baroto Putra Baskara, putra tunggal pengusaha furniture besar di Indonesia dengan merk dagang yang sudah dikenal bahkan ke mancanegara, dulunya! Ayah adalah harapan keluarga, calon pewaris serta penerus generasi yang akan mengelola perusahaan keluarga. Namun saat ayah menginjak usia kuliah, di kampusnya ayah bertemu ibu dan jatuh cinta setengah mati pada ibu. Lebih tepatnya mereka saling mencintai.Padahal sejak remaja Ayah Baroto sudah dijodohkan bahkan bertunangan, dengan putri dari salah satu relasi bisnis ayahnya ayahku yang adalah kakekku, Banyu Tirta Baskara. Namun cinta ayah terhadap ibu membuatnya menjadi putra pembangkang yang keras kepala. Ayah kemudian secara sepihak membatalkan pertunangannya dengan perempuan pilihan Kakek Baskara. Selain melukai hati tunangannya beserta keluarganya, tindakan ayah juga telah mencoreng nama baik keluarga sehingga bahkan menciptaka
Last Updated: 2025-04-18