Chapter: Pembuktian DiriApartemen di perbatasan Jakarta–Bandung pagi itu terasa dingin. Dari balik jendela, orang-orang yang menghabiskan akhir pekan terlihat berjalan santai di sekitar jalan utama yang lengang oleh kendaraan bermotor.Alana duduk di sofa tunggal, tubuhnya tegak sambil berpangku tangan. Pandangan matanya menyapu ketiga anak SMA yang selama ini menjadi tim kecilnya, Ibnu, Resti, dan Aris.Ibnu sibuk menatap layar laptop, seolah sedang berusaha menyembunyikan sesuatu. Resti duduk santai menunggu Alana membuka pertemuan. Sementara Aris, si paling pendiam, menunduk sembari memainkan flashdisk di tangannya.Alana berdeham pelan memecah kesunyian.“Bagaimana? Apakah ada temuan baru dari file-file di dalam laptop dan komputer kakek Bramanta?”Ibnu menelan ludah, dia berusaha untuk tampak biasa saja. “Hmm... sejauh ini, datanya masih acak. Banyak folder kosong atau sudah dihapus. Belum ada yang benar-benar mencurigakan.”Alana menyipitkan mata. Ada nada ragu di balik jawaban itu, seolah Ibnu sedang
Huling Na-update: 2025-08-17
Chapter: Pembelot Di tempat persembunyian, Ibu Kendrik menangis tertahan sambil gemetar ketakutan saat melihat rumah mereka terbakar hebat. “Ayah, bagaimana ini? Kendrik di dalam... Kendrik...” Aryadi yang sedari tadi mengamati keadaan sekitar tengah berpikir keras untuk bisa masuk ke dalam rumah mereka guna menyelamatkan Kendrik. Tangan Aryadi yang semula menggenggam erat tangan Ines mulai terlepas perlahan. “Kendrik pasti baik-baik saja. Aku akan masuk ke dalam. Kamu tetap bersembunyi. Kamu bisa, kan?” Ines menggeleng cepat, air mata kian merebak di wajahnya. Posisi Ines sungguh sulit. Di satu sisi, dia khawatir terhadap Kendrik, di sisi lain, jika Aryadi memaksakan diri masuk, maka tidak menutup kemungkinan bahwa kedua orang yang amat Ines cintai bisa terluka bahkan kehilangan nyawa. Belum sempat Aryadi mengambil tindakan, sosok bertubuh tinggi penuh jelaga berlari dari samping rumah. “KENDRIK!” teriak Ines. Kendrik terseok-seok. Napasnya tersengal dengan wajah kotor. Aryadi segera menyergap d
Huling Na-update: 2025-08-15
Chapter: Di Tengah Kobaran ApiKendrik terduduk lemas di kursi, napasnya berat. Matanya terus saja tertuju pada nama-nama yang tercantum di laporan audit tahun 2021. R.N. Aryadi—nama ayahnya.Tubuh Kendrik gemetar. Keringat dingin membasahi pelipisnya meski AC menyala dingin. Tangannya menelusuri setiap angka dan catatan transaksi ilegal yang mana di sana tertera penggelapan dana, manipulasi pembukuan, dan penyamaran aset perusahaan yang ditransfer ke rekening luar negeri atas nama-nama anonim. Tapi Kendrik tahu, salah satunya adalah milik sang ayah. “Tidak mungkin Ayah …,” bisiknya lirih. Kendrik masih belum bisa menerima.Namun angka-angka itu tidak mungkin berdusta.Suasana hening terasa begitu menyesakkan. Kendrik menutup laptopnya dengan kasar. Dia berjalan mondar-mandir, rambut ikalnya basah oleh keringat. Perasaan bersalah dan kecewa membelitnya seperti tali tidak kasat mata.Ayahnya terlibat. Itu berarti semua yang terjadi bukan hanya ulah Lukas seorang diri.Kendrik terduduk lagi, kini di lantai, bersanda
Huling Na-update: 2025-08-07
Chapter: Balas Dendam Dimulai!Berdasarkan hasil rapat, dewan direksi dan para pemegang saham setuju untuk melakukan pemungutan suara guna menentukan siapa yang berhak menduduki posisi CEO di perusahaan Golden Stone Corporation.Lukas sempat menampik keputusan tersebut karena CEO sebelumnya, yang tidak lain adalah Kakek Bramanta sudah memberinya mandat dengan menjadi CEO pengganti, yang mana hal tersebut sudah membuktikan bahwa Lukas layak dan berhak berada di posisinya saat ini.Akan tetapi, jajaran direksi mematahkan alibi Lukas dengan mengatakan bahwa mereka memiliki hak untuk memilih siapa yang akan menjadi pimpinan di perusahaan.Alana puas, dia pulang dengan satu kemenangan di tangan. Dua Minggu lagi Alana dan Lukas sama-sama akan melakukan presentasi di depan orang-orang yang memiliki kendali di perusahaan.Mereka akan bertarung menentukan siapa yang memang layak menjadi penerus perusahaan batu mulya tersebut.Sayangnya, Alana masih memiliki PR yang tidak kalah penting, dia masih belum bisa meyakinkan Ketua
Huling Na-update: 2025-07-12
Chapter: Langkah Pertama Merebut Tahta [Aku menemukan invoice yang agak mencurigakan. Cepatlah datang ke sini.] Membaca pesan lanjutan dari Alana, Kendrik menelan ludah, dia lalu menyalakan mesin mobil dan beranjak dari sana. Entah mengapa perasaannya tiba-tiba menjadi tidak enak.Beberapa waktu kemudian, Kendrik tiba di sebuah apartemen yang terletak di dekat perbatasan antara kota Jakarta dan Bandung.Seorang wanita muda membukakan pintu. Sejenak, lelaki itu termangu melihat wajah seorang gadis yang cukup menarik perhatiannya. Gadis dengan perawakan mungil, kulit kuning langsat, berwajah manis dengan hidung bangir dan bibir tipis.“Silakan masuk, Pak. Anda pasti Pak Kendrik, kan?” Si gadis membuat Kendrik tersadar.“Ehem.” Kendrik berdeham. “Iya, saya Kendrik. Terima kasih.” Pria itu mengatakannya sambil melangkah masuk.Begitu masuk ke ruangan utama, Kendrik melihat Alana duduk terpekur di depan komputer. Alana tampak serius dengan dua orang pemuda yang juga sedang fokus menatap layar laptop masing-masing.“Ternyata d
Huling Na-update: 2025-07-11
Chapter: Retakan di Kubu LawanSetelah sambungan telepon terputus Lukas mengirimkan lokasi sebuah rumah sakit. Alana memberitahu ke mana tujuan mereka saat ini pada pria yang duduk di kursi kemudi.Setengah jam kemudian, Alana sampai. Dia menggendong Nathan yang masih mengantuk. Lukas ada di luar, sepertinya dia tidak sabar menunggu Alana. Begitu mereka bertemu, Lukas langsung memeluk Alana berikut putranya.Alana mematung. Dia sampai harus menahan napas karena Lukas memeluknya begitu erat.Merasa terhimpit, Nathan bangun. Dia mengucek mata dengan punggung tangan. Lukas merenggangkan pelukan. Dia mengecup pipi Nathan, lalu Alana. Sialnya, Alana refleks menjauhkan wajahnya.Lukas mengernyitkan kening. “Kenapa?”Lidah Alana kelu. Bodoh, pikir Alana. Dia mestinya bersikap biasa saja, bahkan seharusnya dia sedikit berakting dengan pura-pura khawatir karena Lukas tiba-tiba memintanya datang ke sana.Nathan turun dari gendongan ibunya. “Siapa yang masuk rumah sakit, sayang?” Alana mengalihkan pembicaraan.Lukas membuan
Huling Na-update: 2025-07-08