Dosa Terindah Bersama Kakak Ipar (Cinta Yang Semu)

Dosa Terindah Bersama Kakak Ipar (Cinta Yang Semu)

Oleh:  Haniocta_  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
28 Peringkat
130Bab
15.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

*Warning* Banyak adegan kekerasan fisik dan mental. Harap bijak dalam membaca. Queenza Mikayla Anya. Nama yang indah bukan? Namun, kehidupannya tak seindah namanya. Ia harus bertahan dengan pernikahan yang didasari balas budi. Queenza yang dulu sangat ceria berubah 180 derajat saat ia sudah menikah. Hidupnya kacau dan hari-harinya penuh luka fisik maupun mental! Kehidupannya lebih kacau dan membawanya dalam dilema besar, saat ia yang secara tidak sengaja bermalam dengan kakak iparnya. Namun dari malam panas yang memabukan itu, mulai tumbuh benih-benih cinta diantara Queenza dan sang kakak ipar. Akankah Queenza terus bertahan dalam pernikahan yang menyakitkan ini? Atau ia akan menyerah dan memilih kakak iparnya yang selalu ada disaat ia terpuruk dan kesakitan? Entahlah! Hanya dia dan Tuhan yang tau. Yang penasaran dengan pilihan Queenza. Kuy ikuti terus ceritanya di "Dosa Terindah Bersama Kakak Ipar (Cinta Yang Semu). *Happy Reading semua*

Lihat lebih banyak
Dosa Terindah Bersama Kakak Ipar (Cinta Yang Semu) Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Mentari
keren kk mampir juga di karya ku
2024-03-20 20:20:11
1
user avatar
pranestienaomi
sedia kopi sambil baca mas dimas dan queenza ...
2024-02-07 20:17:43
1
user avatar
Senja Maya
Aduh, ceritanya keren. Aku suka sekali kak. Lanjutkan ya. Aku baca ngk nyesel dhe . Ini bagus kali!!!
2024-02-06 12:02:45
1
user avatar
Lyla Iswara
gak kuat aku kalau jadi queenza 🥲
2024-01-16 10:53:46
1
user avatar
Dinara Sofia
Semoga happy ending Queenza sama kakak iparnya. Keren thor.
2024-01-15 11:02:42
1
user avatar
Ardhya Rahma
Kasihan Quenza. lanjut, Thor
2024-01-14 23:31:10
1
user avatar
Silver Girl
keren, lanjut
2024-01-14 22:43:43
1
user avatar
Disi77
kuatkan dirimu Queenza, kamu berhak bahagia dengan pilihan terbaikmu
2024-01-14 19:01:27
1
user avatar
Biru Gerimis
Menanti apa yang akan menjadi pilihan Queenza... Semangat, Kak Author..
2024-01-14 12:44:01
1
user avatar
Rich Mama
Tetap semangat ya Queenza ....
2024-01-14 12:18:56
1
user avatar
De Lilah
kasihan queenza.. smg bs menemukan kebahagiaan ya
2024-01-14 12:11:56
1
user avatar
MariaGG
seru ceritanya, semangat kak.
2024-01-14 11:40:51
1
user avatar
Prisma
Dari awal sudah seru ceritanya, Kak. Semangat terus authornya :)
2024-01-14 11:28:11
1
default avatar
Baby Yangfa
Kakak iparnya baik hati dan menggoda, gimana Queen gak jatuh hati? novelnya bikin penasaran
2024-01-14 10:06:44
1
user avatar
Kina nak kuningan
seru ka ceritannya, semangat karya
2024-01-14 09:49:09
1
  • 1
  • 2
130 Bab
BAB 1 - AWAL MULA
"Mas, aku hamil!" ucap Queenza pada sang suami, dengan tangan yang bergetar ia menyodorkan sebuah testpack pada suaminya.Ervan yang tengah asik bermain game mendongakkan kepalanya. Ia menatap Queenza dan juga testpack itu secara bergantian. Ia lalu berdiri dan mendekati Queenza.PLAAKK!Ervan menampar keras pipi Queenza sampai Queenza terhuyung dan jatuh ke atas lantai.Queenza terduduk di lantai sambil memegangi pipinya yang berdenyut. Ia sekuat tenaga menahan tangisnya. Hati Queenza sakit teramat sakit. Karena bukan senyuman bahagia dan pelukan hangat yang ia dapatkan dari sang suami, akan tetapi tamparan keraslah yang ia terima."Sial! Kenapa kamu bisa hamil? Kamu itu bodoh atau bagaimana sih! Aku kan sudah beberapa kali bilang, pakai alat kontrasepsi! Kenapa kamu gak nurut? Atau ini memang rencana kamu? Kamu pikir dengan kamu hamil, aku akan mencintai kamu? Jangan mimpi! Sampai kapanpun aku gak akan pernah mencintai kamu. Ngerti!" ucapnya dengan sinis. Ia lalu pergi begitu saja da
Baca selengkapnya
BAB 2 - PENDERITAAN QUEENZA
"Gak ... gak mungkin, ini sudah pasti anaknya mas Ervan! Aku yakin itu," ucap Queenza. Ia mencoba mengenyahkan pikiran yang sempat terlintas dibenaknya. Ia tak ingin menduga-duga dan akan menyakini hatinya, jika anak yang tengah ia kandung adalah anak dari suaminya.Queenza pun kembali fokus pada masakannya. Ia tak ingin memikirkan sesuatu yang akan membuat kepalanya semakin pusing. Setelah selesai dengan masakannya. Ia pun bergegas pergi ke kamar untuk memanggil sang suami.Namun, saat Queenza akan ke kamar. Ia tanpa sengaja berpapasan kembali dengan kakak iparnya itu di tangga. Queenza dengan cepat menundukan kepalanya. Ia tak ingin melihat sorot mata Dimas yang tajam itu."Udah selesai masaknya?" tanya Dimas saat Queenza akan melewatinya.Queenza hanya menganggukan kepalanya dan segera pergi dari hadapan Dimas.Quuenza pergi dengan jantung yang berdebar kencang. Entah apa yang tengah ia rasakan saat ini. Apa mungkin ia tengah merasakan perasaan berdosa pada sang suami sehingga jika
Baca selengkapnya
BAB 3 - MULAI GOYAH
Queenza terdiam membeku kala mendengar ucapan Dimas yang ambigu. Dimas lalu menjauhan wajahnya dari wajah Queenza dan tersenyum tipis saat melihat Queenza yang kini hanya diam menatapnya."Pake ini, jangan biarkan luka di tangan dan pipimu itu merusak tubuh cantikmu." Dimas lalu membawa tangan Queenza dan menyimpan sesuatu di telapak tangannya. Dan setelahnya ia pergi begitu saja dari hadapan Queenza.Queenza yang masih terkejut hanya diam saja. Ia lalu menatap salep yang kini ada di tangannya. Tanpa Queenza sadari sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman. Walaupun tipis dan nyaris tak terlihat."Queen," teriakan Ervan membuyarkan lamunan Queenza.Queenza pun dengan cepat menghampiri Ervan yang sedari tadi terus memanggilnya."Ada apa Mas?" tanya Queenza saat ia sudah tiba di kamar."Kamu dari mana aja?" tanya Ervan dengan nada yang dingin."Abis beresin dapur Mas," ucap Queenza bohong. Ia tak mungkin memberitahukan jika ia baru saja berbicang dengan kakak iparnya."Pijitin aku, b
Baca selengkapnya
BAB 4 - PERHATIAN DIMAS
Tiba di depan klinik, Queenza tak langsung turun ia masih diam sambil melamun."Queen ... Queen." Dimas menepuk pelan kaki Queenza, ia heran mengapa Queenza tak segera turun dan malah diam."Ah ... iya Mas," sahut Queenza yang masih belum menyadari jika ia sudah tiba di klinik."Udah nyampe. Kamu gak mau turun?" tanya Dimas sambil menoleh ke belakang. Ia ingin memastikan jika Queenza baik-baik saja."Oh udah sampe ya Mas. Maaf," ucapnya sambil turun dari motornya Dimas. "Makasih ya Mas!" sambungnya sambil pergi berjalan meninggalkan Dimas."Queen!" tariak Dimas.Queenza menoleh dan mengerutkan keningnya saat ia melihat Dimas yang kini turun dari motornya."Mas mau ke mana? Saya bisa sendiri kok! Gak perlu ditemani ke dalam," ucap Queenza.Dimas tersenyum tipis lalu mengulurkan tangannya ke arah kepala Queenza."Siapa yang mau menemani kamu ke dalam. Orang aku mau buka ini," ucap Dimas sambil melepaskan helm di atas kepala Queenza.Pipi Queenza memerah karena malu. Ia pikir Dimas akan m
Baca selengkapnya
BAB 5 - MENYERAH
"Bangun sialan." Ervan menampar pipi Queenza dengan cukup keras. Tanpa rasa belas kasihan, ia kembali menjambak rambut Queenza dan menyeretnya ke luar dari kamar mandi itu. Ia lalu melemparkan tubuh Queenza ke atas ranjang."Pergi!" teriak Ervan pada wanita yang tadi sudah ia gagahi itu.Wanita itu pun dengan cepat pergi dari sana meninggalkan Ervan yang tengah mengamuk bak kesetanan.Ervan menatap tubuh Queenza yang tengah terkapar tak berdaya di atas kasur."Bangun!" Ervan menyiramkan air yang ada di gelas dekat nakas ke tubuh Queenza. Namun, Queenza tak juga bangun."Ck, menyusahkan saja!" umpatnya sambil memungut kembali pakaiannya yang berserakan di lantai. Ia pun lalu duduk di sofa yang ada di kamar itu sambi terus menatap Queenza dengan tatapan yang sangat tajam.Tak lama kemudian Queenza pun sadar.Ervan yang melihat ada pergerakam di atas kasur segera bangkit dari duduknya."Akhirnya bangun juga." Ervan dengan cepat menarik tangan Queenza dan menyeretnya turun dari ranjang.P
Baca selengkapnya
Bab 6 - KEJADIAN YANG TAK TERDUGA
Dimas yang baru saja sampai rumah. Heran dan mengernyitkan dahinya saat ia melihat Queenza yang berjalan dengan tertatih. Ia pun terus memperhatikan Queenza sampai matanya tanpa sengaja melihat tali yang sedang Queenza genggam."Kenapa dia jalannya kayak gitu? Ngapin juga dia bawa tambang itu? Buat apa?" gumam Dimas sambil terus memperhatikan Queenza, Dimas menggelengkan kepalanya dan tersenyum tipis saat ia memperhatikan Queenza yang sedang berjalan menaiki tangga. "Aneh-aneh aja tuh perempuan. Dia gak mungkin kan bikin jemuran di dalam kamarnya?" Sambungnya lagi saat melihat Queenza yang masuk ke dalam kamar.Dimas pun tak memedulikan Queenza lagi dan segera pergi ke dalam kamarnya. Namun, baru saja ia akan membuka bajunya. Terlintas satu pikiran yang membuat ia cemas dan tak tenang. "Gak ... gak mungkin lah. Gak mungkin kan dia mau gantung diri? Ah ... lo terlalu berlebihan," ucapnya pada dirinya sendiri. Ia pun melanjutkan kembali membuka kancing kemejanya. Namun, p
Baca selengkapnya
BAB 7 - APA ITU MILIKKU?
Dimas duduk sambil menatap intens Queenza yang masih memejamkan matanya. Ia tak sedikitpun mengalihkan pandangannya ke arah lain dan terus menatap Queenza yang tengah berbaring. Sudah lama Dimas berada di sana menemani Queenza."Apa benar hubungan kalian itu gak baik-baik aja? Kenapa suamimu belum juga menghubungiku? Padahal aku sudah kasih tau kondisi kamu lewat chat," gumam Dimas. Ia lalu beralih menatap apa yang tengah ia genggam saat ini dan kembali menatap Queenza lagi."Apa mungkin ...?" ucap Dimas sambil melihat lagi benda yang sedang ia pegang."Ugh!" Dimas segera membenarkan duduknya kala ia melihat ada pergerakan di ranjang. Ia pun dengan cepat menyimpan benda yang tengah ia pegang itu ke dalam sakunya. Dimas lalu menghampiri Queenza yang kini tengah mengerjap-ngerjapkan matanya."Kamu udah sadar?" tanya Dimas saat ia sudah mendekati ranjang Queenza.Queenza yang masih bingung hanya menyipitkan matanya dan perlahan ia menajamkan penglihatnanya."Mas Dimas?" ucap Queenza deng
Baca selengkapnya
BAB 8 -NYAMAN
Queenza menerima benda yang diberikan Dimas padanya. Queenza terkejut bukan main, tangannya bergetar dan jantungnya bedetak dengan cepat. Ia pun tak tau jika anak yang ia kandung itu anak dari Ervan suaminya atau dari Dimas. Matanya terbelalak saat melihat usia janin di dalam foto USG itu. Ia lalu menatap Dimas."Queen! Apa benar itu anakku?" tanya Dimas lagi sambil menatap Dalam Queenza."Bu-bukan ... ini bukan anak kamu Mas. Ini jelas-jelas anaknya mas Ervan. Lagian juga gak mungkin ini anak kamu. Kita itu melakukannya hanya sekali." Queenza memalingkan wajahnya ke arah lain. Ia tak ingin menatap Dimas yang seakan berharap mendengar menjawab iya dari mulut Queenza. Dia sendiri tak tau anak siapa yang tengah iya kandung. Tapi, ia akan menyakinkan dirinya jika itu anak Ervan bukan Dimas.Dimas menghela napas. Ia sebenarnya sangat yakin jika anak yang ada di dalam rahim Queenza itu anakknya. Tapi, jika Queenza menyangkalnya. Ia pun tak bisa berbuat apa-apa. Yang jelas mulai sekarang ia
Baca selengkapnya
BAB 9 - HARAPAN QUEENZA
Queenza hendak menjawab pertanyaan dari Dimas. Ia sudah berniat akan menceritakan semuanya pada Dimas dan berharap Dimas bisa membantunya lepas dari Ervan yang kejam. Namun saat yang bersamaan terdengar suara ketukan di pintu yang mengurungkan niat Queenza untuk bercerita.Queenza berniat bangun dari duduknya yang. Namun, Dimas menahannya. "Mau ke mana?" tanya Dimas."Itu ada yang ketuk pintu, gak mungkin kan kita terus duduk dengan posisi seperti ini." Queenza memberontak. Tapi Dimas malah melingkarkan tangannya di perut Queenza."Masuk," seru Dimas."Mas!" Queenza menoleh ke arah Dimas dan memukul lengan Dimas yang melingkar di perutnya.Namun Dimas tak bergeming. Dan malah menempelkan dagunya di bahu Queenza.Pintu pun terbuka dan menampilkan seorang lelaki tampan berpakaian rapi. Terlihat mimik wajahnya yang terkejut, namun, beberapa detik kemudaian wajah yang terkejut itu berubahtersenyum ke arah Dimas dan Queenza, lalu dia membungkukan tubuhnya sed
Baca selengkapnya
BAB 10 - PIKIRAN MESUM QUEENZA
"Ma-maksud kamu apa Mas?" Queenza terkejut saat mendengar ucapan Dimas."Ya siapa tau aja kamu kesulitan buat mandi sendiri, kalau iya, aku bisa membantu," jawab Dimas.Queenza membelalakan matanya."Kamu jangan macam-macam ya Mas," ucap Queenza sambil menundukan kepalanya. Ia malu sendiri mendengar ucapan Dimas."Mau dibantu gak?" tanya Dimas lagi."Kamu apa-apaan sih Mas." Queenza membalikan tubuhnya dan bergegas ke kamar mandi.Queenza memegang dadanya yang berdebar. Ia tidak menyangka jika Dimas bisa berpikiran mesum seperti itu. Queenza tersenyum-senyum sendiri saat mengingat semua perlakuan Dimas terhadapnya.Sementara di luar kamar mandi. Dimas menatap heran pada Queenza yang sudah hilang dibalik pintu kamar mandi."Lha, emangnya kenapa. Aku kan cuma mau menawarinya bantuan. Siapa tau aja kan dia kesulitan buat mandi sendiri, aku bisa panggil suster buat bantu dia, dasar aneh. Wanita itu memang sulit buat dimengerti," gumam Dimas sambil ge
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status