Chapter: Pernikahan Tanpa Sebab"Keadaan James Rosendale masih menjadi pertanyaan besar dikalangan masyarakat. Keluarga korban terlihat mengunjungi rumah sakit yang kini menjadi tempat pengobatan James Rosandale. Kabar selanjutnya akan kami input di berita sore nanti."Jaeden mengepalkan kedua tangannya, dia mengamati dengan seksama liputan terkini tersebut. "Cari tahu sebabnya," titah Jaeden pada Dhruv."Siap Tuan, tapi apa mungkin ini ulah wilayah barat?" Jaeden mengamati."Kemungkinan dia ingin mencari muka di depan Ketua." Dhruv paham, dia memberi hormat sebelum meninggalkan mansion. Keola telah salah paham pada Jaeden, bukan perbuatannya yang telah mencelakai James Rosendale. Jaeden hanya mengancam Keola dengan video editan agar gadis itu mau menikah dengannya.Namun, menjadi sebuah petaka besar sehingga keadaan semakin runyam. Hanya saja Jaeden diuntungkan dan Keola mau menikah dengannya tanpa berpikir ulang. Jaeden tidak bisa diam, dia tidak ingin Keola menyalahkannya. ***Malam itu menjadi malam terpanja
Last Updated: 2025-09-12
Chapter: Kecelakaan Mobil"Keola." Jaeden berteriak saat melihat gadis tawanannya itu berlari di hamparan padang rumput. Tentu saja Jaeden tidak tinggal diam, dia mengejar Keola yang kini telah jauh dari pandangannya. Jaeden bisa mengimbanginya, kakinya yang panjang dapat dengan mudah mengikis jarak diantara mereka berdua. Keola yang menengok ke belakang dan mendapati Jaeden tengah mengejarnya, seketika melajukan ritme berlarinya. Keola berusaha menjaga keseimbangannya agar tidak terjatuh. Udara di sini sangat sejuk, sayangnya rumput-rumput yang ada di sini tidak terawat. Melihat wajah Jaeden membuat Keola berdegup kencang, pria itu sama sekali tidak enak dipandang. Karena itu Keola berusaha menjauh dan kalau bisa tidak pernah melihat Jaeden lagi. "Mau apa sih dia mengejarku?" Keola bersungut kesal, napasnya diambang batas. Dia sesak untuk melanjutkan langkahnya. Jaeden semakin mendekat hingga akhirnya pria itu berhasil menarik lengan Keola. Jaeden memeluk erat tubuh Keola, dan mengangkat tubuhnya begitu sa
Last Updated: 2025-09-08
Chapter: Bayaran Perbuatan Keola"Apa alasanmu ingin menikahiku, huh?" Keola mencengkeram kerah leher Jaeden setelah pria itu mendatanginya dan meminta Keola bersiap-siap untuk melangsungkan pernikahan. Sampai detik ini Keola masih belum mengerti maksud dan tujuan Jaeden. Keola masih ingat ketika malam itu Jaeden berusaha untuk membunuhnya. Apakah ini akal-akalan Jaeden saja agar Keola hidup menderita? Mungkin saja, Jaeden tidak bisa semudah itu membunuh Keola karena ingin melihatnya tersiksa terlebih dahulu dan memohon ampun di bawah kakinya untuk diberi kesempatan untuk hidup. Pria kejam sepertinya pasti mempunyai banyak cara untuk memuaskan dirinya dalam melihat orang lain menderita. Jaeden tidak mungkin menikahinya atas dasar rasa suka. Jaeden musuh dari ayahnya, seorang musuh tidak mungkin membiarkan Keola hidup nyaman begitu saja. Jika harus hidup bersama pria kejam seperti Jaeden, lebih baik Keola mengakhiri hidupnya saja."Lepaskan aku! Aku tidak sudi menikah dengan pria kejam sepertimu."Jaeden menunjukka
Last Updated: 2025-09-07
Chapter: Janji Pembalasan Dendam"Jaeden, Nona menghilang. Dia tidak ada di manapun."Jaeden segera mematikan panggilan telepon dari Nancy, pagi itu juga dengan langit yang masih gelap Jaeden segera memerintahkan anak buahnya untuk kembali ke mansion. Jaeden baru saja melancarkan misinya untuk menghadap ketua. Namun, rencananya itu harus tertunda karena dia harus segera menemukan Keola. Sesampainya di mansion, semua pekerja di mansion itu berbaris rapi menunggu kedatangan Jaeden. Mereka semua menundukka kepala, lebih tepatnya mereka takut karena pastinya Jaeden akan mengamuk. Menjaga satu wanita saja mereka tidak bisa, mereka tidak akan mendapat ampunan dari Jaeden. "Apa yang terjadi?" Jaeden menghampiri Nancy yang kini wajahnya tengah was-was. Dia sangat mengkhawatirkan Keola. "Aku menemaninya tidur. Namun, saat aku membuka mata Nona sudah tidak ada di sampingku.""Bagaimana bisa kalian membiarkannya kabur?" Suara Jaeden melengking tinggi dan penuh amarah. Tidak ada yang berani menatap wajahnya saat ini."Maafkan
Last Updated: 2025-09-05
Chapter: Nyawa Sahabatku"Ceritakan padaku, Key. Apa yang terjadi denganmu?"Keola menangis tergugu dalam pelukan sahabatnya. Tubuhnya gemetar, tangan dan kakinya sedingin es. Dia baru saja lepas dari maut mematikan. Ya... Akhirnya dia bisa jauh dari cengekeraman Jaeden. Keola tidak bisa membayangkan bagaimana jika dia terus berada dalam mansion itu, pasti dia akan gila. Galena memeluk erat tubuh Keola. Dia hanya bisa menjadi penenang, dan dia tidak ingin memaksa Keola untuk cerita apa yang telah terjadi dengannya. Jika Keola siap dia pasti akan membuka suara dan mencurahkan semuanya. "Tenanglah, kamu aman bersamaku." Galena yakin telah terjadi sesuatu sampai-sampai membuat Keola ketakutan seperti ini. Mungkinkah keluarganya atau teman kerjanya? Untuk sementara Galena hanya bisa menepuk punggung Keola agar tenang. "Bisakah kau menolongku? Aku ingin menelepon keluargaku," cicit Keola dengan isak tangisnya. Galena melepaskan pelukannya, dia menatap lekat kedua manik mata Keola. "Tentu saja." Galena bangki
Last Updated: 2025-07-06
Chapter: Menaklukkan Benteng Tinggi"Tuan, Ketua menanyakan misi akhir kita kemarin." Dhruv menyela aktifitas Jaeden yang sedang membolak-balik sebuah dokumen. "Kau tidak melaporkannya?" Jaeden balik bertanya, keduanya saling pandang.Dhruv gelagapan seraya menggelengkan kepalanya. "Anda belum memerintahkan apapun....""Aku akan melaporkannya."Tampak Jaeden memijit pelipis, dia sedang mempertimbangkan sesuatu agar rencananya berjalan lancar. Dia tidak bisa melapor dengan tangan kosong. Dia harus memiliki bukti agar ketua mempercayainya. Untuk yang pertama kalinya Jaeden melanggar perintah dari sang atasan. Hanya untuk melindungi makhluk lemah yang ia temui. "Apa kau sudah siapkan?" Dhruv mengangguk sebagai tanda bahwa ia melaksanakan seperti apa yang Jaeden perintahkan."Apa sesuai kriteria?" Dhruv mengangguk lagi, dia tidak banyak bicara walau di hatinya menyimpan rasa was-was. "Baiklah, kalau begitu nanti malam kita eksekusi."Di sisi lain, Keola menggedor pintu kamar sampai kedua tangannya kesakitan. Namun, tidak
Last Updated: 2025-07-03