author-banner
Dian Alfina
Dian Alfina
Author

Novels by Dian Alfina

Pernikahan Tak Diharapkan

Pernikahan Tak Diharapkan

Delia Anastasya kembali dipertemukan dengan Rafael Adinarta, sosok laki-laki masa lalu yang begitu ia cintai. Karena sebuah perjodohan tak terduga akhirnya mereka menikah. Tidak ada alasan lain bagi Rafael untuk menerima perjodohan tersebut selain agar perusaahan sang papa turun ke tangannya dan juga membalaskan dendam kekasihnya kepada Delia. Kebenciannya terhadap Delia begitu besar, bahkan ia sengaja menciptakan neraka di rumah tangganya bersama Delia. Berharap wanita itu hancur atau bahkan mati, karena itu adalah tujuan utama Rafael. Mungkinkan Delia tetap bertahan walau Rafael berkali-kali menyakiti fisik serta mentalnya?
Read
Chapter: Bab 15. Kesempatan Kedua
Delia belum sepenuhnya mencerna apa yang terjadi dalam hidupnya, terlebih dengan keadaannya sekarang. Ia kembali di waktu kala dirinya duduk di bangku sekolah.Atau semua kejadian memilukan itu hanyalah mimpi semata? Tapi kenapa ia merasa sangat lama dan nyata, jika benar itu mimpi. Dengan sedikit linglung, ia turun ke bawah. Seketika langkahnya terhenti ketika mendapati sang kakak, turut bergabung di meja makan bersama kedua orang tuanya. Pemandangan yang sangat Delia rindukan."Kakak di sini?" beonya, tanpa sadar air matanya menetes.Hal tersebut membuat ketiga orang yang tengah menunggunya untuk sarapan melongo. Mereka dibuat bingung dengan Delia.Buru-buru ia menghampiri Delina, -sang kakak kemudian memeluknya erat. "Maafin aku ya kak," ujarnya sambil tergugu.Delina cukup kaget dengan tingkah Delia, sontak ia menarik Delia untuk melepaskan pelukannya, "Dek lepasin dong. Aku lapar, kamu apa-apain sih?"Kejadian naas saat sang kakak terpental dari motor masih membekas di kepala D
Last Updated: 2025-10-02
Chapter: Bab 14. Apa Ini?
Delia terkapar di dalam kamar mandi yang penuh darah, setelah pagi tadi ia mendapat tamparan dan jambakan dari Rafael. Karena laki-laki itu tidak terima ketika Delia menceritakan bahwa dirinya telah dipermainkan oleh mendiang Renata. Delia menceritakan bahwa sebenarnya Renata tidak mencintai Rafael, diam-diam gadis itu menjalin hubungan di belakang Rafael dengan Tristan -seorang kapten basket di sekolahnya dulu.Terpaksa ia membuka rahasia yang selama ini Delia pendam, saat jam istirahat Delia hendak pergi ke uks dan tidak sengaja ia melihat Renata sedang berciuman dengan Tristan. Delia kaget hingga menjatuhkan buku dan bolpoinnya. Mendengar itu Renata dan Rafael menyudahi aktifitasnya, kemudian Renata mengajak Delia keluar area sekolah. Renata mengancam Delia bahkan hendak mendorong Delia ke tengah jalan raya, tapi karena Delia mundur alhasil Renata yang jatuh dan tertabrak mobil dari arah belakang hingga menyebabkan wanita itu tewas.Namun kejujuran yang Delia ucapkan tidak membuat
Last Updated: 2025-09-30
Chapter: Bab 13. Nasib Buruk
Delia tidak menjawab, ia lelah. Kepalanya juga kembali pusing. Dia menyesal karena terlambat mengetahui niat jahat Rafael. Nasi sudah menjadi bubur, mau tidak mau Delia harus menjalani nasib buruk yang entah dia sendiri tidak tau kapan akan berakhir. Delia juga bingung, menderita yang bagaimana yang pria itu mau agar puas. Delia tidak akan tinggal diam, ia tetap akan melawan Rafael. Setidaknya meskipun dirinya tertatih melawan semua gemuruh di kepalanya, ia masih memiliki rasa ingin menjadi Delia dengan pribadi yang menyenangkan. Dulu ia hanya salah menjatuhkan hatinya pada iblis berwujud manusia dan berakhir seperti ini. Tetapi penyesalan itu tetaplah pernyesalan, tidak akan mengubah apapun dalam hidup Delia. Dalam benaknya ia tetap bertekad bahwa besok dirinya akan tetap bekerja. Apapun resikonya Delia tidak peduli, ia tau apa yang akan dilakukannya itu pasti menimbulkan amarah Rafael yang memuncak. Tapi biarlah, itulah tujuan Delia. Jika seandainya pun Rafael akan membunuhn
Last Updated: 2024-05-17
Chapter: Bab 12. Topeng
"Aku baik-baik saja, keluarlah aku ingin tidur," usir Delia. "Sialan kau memang Del, percuma saja aku mengkhawatirkanmu! Jadi khawatirkan dirimu saja sendiri sana!" Delia menyahut hanya dengan gumaman. "Tidak ada harga dirinya CEO di sini," cerocos Andrew lalu mengikuti perintah Delia. Andrew tidak benar-benar marah Delia, begitulah cara interaksi antara keduanya. Sebenarnya Andrew merasa ada kejanggalan pada Delia, sejak kapan wanita itu betah berada di kantor? Ia paling senang jika pulang lebih awal, tapi sekarang? "Lama-lama kepalaku pecah memikirkan Delia," monolog Andrew seraya turun ke bawah. Andrew tidak pulang ia akan menunggu Delia di coffe shop bawah. *** Pukul sembilan tepat Delia turun dengan wajah yang jauh lebih segar, tidur selama empat jam tanpa gangguan membuat semua energinya kembali penuh. Ia siap berperang dengan pikiran-pikiran jahatnya yang sering menyuruhnya untuk bunuh diri. Drt... Drt... Ponsel Delia bergetar membuyarkan lamunannya, dengan seg
Last Updated: 2024-02-21
Chapter: Bab 11. Curiga Andrew
"Del, apa semua baik-baik saja?" Tanya Andrew tiba-tiba. "Pernikahanmu berjalan semestinya 'kan?" Terdengar dari suaranya, Andrew sangat cemas pada Delia. Delia mengangguk, ia menarik sudut bibirnya ke atas membentuk sebuah lengkungan, "Semua baik. Jangan khawatir." "Kalau semuanya baik, tidak mungkin kau memintaku menjemput. Apalagi kau terlihat sangat panik tadi," Astaga ternyata Andrew seintens itu mengawasinya. Ia harus lebih pintar menyembunyikan apa yang terjadi sebenarnya. Delia hanya tidak ingin keluarganya kepikiran mengenai hidupnya bersama Rafael, ya meski sebenarnya Delia sudah mulai ingin menyerah. Ia kembali mencoba fokus mengecek dokumen-dokumen yang harus Andrew tanda tangani. Sebisa mungkin ia harus seperti Delia yang di kenal Andrew sebelum menikah dengan Rafael. Hampir saja dia lupa menutupi tangannya yang banyak goresan baru di sana. Buru-buru Delia menarik lengan kemejanya yang sedikit tersingkap. Namun rupanya Andrew tidak mengawasi sampai ke sana, memb
Last Updated: 2024-02-18
Chapter: Bab 10. Delia Yang Malang
Pemandangan Delia yang selalu tampak saat berada di apartemen adalah melihat suaminya dan selingkuhannya bermesraan. Mereka tidak memiliki rasa malu melakukan hal menjijikan di depan Delia. Seperti sekarang ini, mereka sedang menonton film di ruang tengah sambil berpelukan, sesekali mereka berciuman sangat mesra di sana. Delia saja jijik melihatnya, ia terpaksa ada di sana sebab Rafael memintanya membuatkan makanan dan menyiapkan beberapa snack untuk mereka berdua. Delia menyadari bahwa di sana, dirinya tidak lebih dari seorang pembantu. Entah sampai kapan semuanya akan berakhir. "Aku harus menyelesaikan semuanya," kata Delia lirih. Ia muak harus mendengar apa yang seharusnya tidak ia dengar. Tak butuh waktu lama dapur kembali bersih, Delia bergegas pergi ke kamarnya. Ia sudah tidak sabar untuk tidur, karena besok Delia harus bangun pagi. Aktivitasnya masih sama seperti hari-hari kemarin, membersihkan seluruh seluk beluk apartemen dan setelah itu ia akan kembali pergi ke kantor.
Last Updated: 2024-02-16
Jadi Istri Dadakan Perfect Duda

Jadi Istri Dadakan Perfect Duda

Anna menerima perjodohan dengan Jeremy, duda satu anak. Namun setelah menikah, gadis itu baru mengetahui satu per satu fakta tentang suaminya itu, tentang anak sambungnya, dan tentang banyak hal yang membuatnya tercekat. Sayangnya, Anna tak bisa lepas dari genggaman Jeremy. Lantas, bagaimana kisah Anna selanjutnya?
Read
Chapter: Penggoda
"Cih aku saja jijik melihat wajahmu," batin Jeremy ,namun ia tak langsung menangkis wanita itu yang kini menggerayai wajahnya. Jeremy hanya ingin tau seberapa berani ia kepadanya, dan lihat saja apa yang akan Jeremy lakukan. "Oh ya, dengar-dengar kau sudah menikah? Bagaimana dengan istri barumu? Aku tebak kamu tidak bahagia kan bersamanya? Kamu tidak merasa puas dengannya 'kan?" Ia terus mengoceh, sedangkan Jeremy mencoba meredam emosinya sebelum menghempaskan wanita itu dari hadapannya. "Di sini panas, apakah ac-nya rusak? Boleh tidak jika aku membuka kemeja saja, aku sangat gerah Jer," Tanpa rasa malu di hadapan Jermey ia membuka kemejanya hingga menyisahkan bra berwarna merah menyala dengan bawahannya yang masih lengkap. "Nah begini lebih baik." Meski disuguhkan tubuh Maureen, Jeremy sama sekali tidak terangsang. Yang ada di kepalanya hanya bentuk tubuh Anna, bahkan ia terus membandingkan tubuh Maureen dengan body sexy Anna. Maureen semakin berani, sekarang wanita itu d
Last Updated: 2024-06-22
Chapter: Kembali Datang
Jeremy meringis kecil mengingat apa yang Frans katakan tadi. Ia sendiri bingung antara, apakah dirinya benar menyukai Anna atau tidak, kebimbangan itu membuat kepalanya pusing sendiri. "Kau bodoh atau bagaimana sih Jer?" tanya Frans yang tidak percaya bila Jeremy masih bimbang dengan perasaannya. Jeremy menggeleng polos, seperti anak anjing yang baru melihat dunia. Brak! Reflek pria itu menggebrak kuat mejanya, "Sudah kupastikan, bahwa kau bodoh!" "Sialan! Aku datang ke mari memintamu pendapat, aku tidak tau dengan diriku sendiri," "Shit!" Frans memijat pelan keningnya. Heran dengan kebodohan Jeremy, pantas saja ia selalu dipermainkan oleh wanita. "Menurutmu kau bagaimana? Kau merasa aneh tidak dengan sikapmu?" "Entahlah," jawabnya yang mengundang Frans ingin memukul wajahnya. "Oh bagaimana kalau aku memukul kepalamu di dinding agar sedikit lebih mudah mencerna?" "Boleh, asalkan aku dulu yang melemparmu dari lantai dua belas!" "Ya sudah fikir saja sendiri, bagaiman
Last Updated: 2024-06-22
Chapter: Jeremy Yang Aneh
Tidak segampang itu ternyata menahan diri untuk tidak berbicara dengan Anna, ia akui dirinya mulai ketergantungan oleh sosok Anna. Seperti barang haram, Anna bisa membuat Jeremy candu semudah itu. Ia buru-buru keluar dan pergi ke kamar anaknya, dengan sangat pelan pria itu membuka kamarnya. Tiba-tiba Jeremy terdiam, ia melihat sang istri tidur memeluk Gerald. Sungguh pemandangan yang cukup membuat pria berdarah diringin itu menghangat, sedikit demi sedikit bongkahan es pada hatinya meleleh. Cinta yang Anna berikan sangat lah tulus, wanita itu yang membuat kehidupannya yang semula gelap menjadi terang. Apalagi Gerald, ia terurus dengan sangat baik. Bolehkah jika sekarang Jeremy benar-benar takut kehilangannya? Wanita yang tidak gila dengan harta, wanita yang sederhana dengan penampilannya, wanita yang sangat sopan dengan tutur bahasanya, wanita yang penuh cinta setiap harinya, relakah bila wanita sesempurna itu hilang dari kehidupannya? Jeremy berjalan mendekat lalu mencium k
Last Updated: 2024-06-15
Chapter: Tidur Bersama
Anna melihat bibir Jeremy yang mengerucut kesal, "Kau marah?" goda Anna seraya mencolek dagu suaminya. Jeremy melirik sebentar lalu balik membelakangi Anna. Mereka baru saja sampai, tadi tanpa sepengetahuan Anna suaminya itu menjemputnya di sebuah restoran saat bersama Gisela tadi. Setelah mengurus berkas Gerald, Anna dan Gisela memutuskan untuk mampir makan siang di restauran jepang milik teman kuliahnya dulu, di salah satu mall yang kebetulan mereka datangi. Menurut rumor yang beredar saat mereka masih duduk di bangku perkuliahan, pemilik restaurant tersebut yang bernama Tama ini menyukai Anna, tetapi Anna tidak tau itu benar atau tidak. Dan tadi saat Anna berada di restaurant Tama, tiba-tiba Jeremy menyusulnya. Suaminya itu merasa kesal sebab tatapan Tama yang selalu mengawasi Anna. Jeremy melihat secara langsung kala Tama mencuri-curi pandang kepada sang istri. Ia tau itu bukan tatapan biasa, entah Jeremy sedang cemburu atau tidak yang pasti ia tidak suka dengan tatapan
Last Updated: 2024-06-15
Chapter: Jilat Ludah
"Kenapa Jer?" sahut Anna, namun ia tak menoleh sedikit pun, fokusnya masih pada kembang api yang tengah bersautan di atas sana. "Oh Anna, aku sedang berbicara kepadamu sekarang. Persetan dengan kembang api itu, aku bisa membelikanmu tiga kali lipat nanti, tapi kali ini lihatlah aku," kata Jeremy merengek. Anna langsung menoleh, menangkup pipi pria dihadapannya. Jangan lupakan tinggi Jeremy yang lebih dari Anna, membuat wanita itu harus menjinjit terlebih dahulu. Membutuhkan effort yang cukup lumayan. "Kenapa sayang?" Kali ini bukan pipi Anna yang memerah, melainkan pipi Jeremy. Kata sayang dari mulut Anna itu adalah sebuah hal keramat yang menjadi candu untuk Jeremy. Mulutnya seakan membisu terbius tatapan Anna yang memabukkan. Tanpa basa-basi ia mengeluarkan sebuah kotak beludru dari saku coatnya. Anna yang awalnya tersenyum manis berubah bingung, ia mengendurkan tangannya yang berada di kedua pipi Jeremy. "Jer ...." cicitnya. Jeremy membuka kotak beludru tersebut lalu m
Last Updated: 2024-06-13
Chapter: Sebuah Mitos
"Kenapa aku selalu suka melihatmu tersipu seperti ini Ann?" Ah sial! Anna tidak bisa mengontrol hatinya, padahal sejak tadi ia berusaha untuk biasa saja namun Jeremy terus-terus menggombalinya. "Jer sudahlah lebih baik kau makan saja, kau tidak bisa melihat wajahku memerah karena ulahmu hah?" Anna tidak peduli lebih baik ia berbicara jujur saja. "Astaga, kau bisa jujur juga ternyata Ann," ungkap Jeremy. "Sudahlah, makanan di depanku jauh lebih lezat keliatannya," "Baiklah, mari makan Ann," "Tapi ini tidak terlalu banyak Jer?" kata Anna melihat berbagai macam menu tersaji di depannya. Jeremy dengan santai mengambil sushi lalu melahapnya, dan Anna menyadari cara makan Jeremy yang begitu rapi meski menggunakan sumpit. Mungkin seorang pembisnis seperti Jeremy dituntut untuk makan dengan tata cara tertentu karena mereka pasti sering menghadiri rapat-rapat tertentu sehingga dituntut untuk terus elegan. Tidak seperti Anna yang terserah saja bagaimana, asal sopan. "Tidak, aku se
Last Updated: 2024-06-13
You may also like
Menikah Dengan Bocah
Menikah Dengan Bocah
Rumah Tangga · Ina Qirana
5.7K views
SUAMIKU 90 CM
SUAMIKU 90 CM
Rumah Tangga · Naffa Aisha
5.7K views
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status