Ketika Istri Sudah Mati Rasa

Ketika Istri Sudah Mati Rasa

Oleh:  Alexa Alvaren  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
9
2 Peringkat
33Bab
6.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

"Apa? Kamu mau ikut ke acara ulang tahun perusahaan! Jangan mengada-ada. Nggak sadar apa, badan mu berlemak di mana-mana. Yang ia aku malu! Sudahlah! urus saja rumah dan jaga Anggia!" cerocos Ryan tanpa memikirkan perasaanku kala itu, dengan wajah kesal diiringi senyum cemooh. Tanganku mengepal kuat, dadaku terasa bergemuruh, sungguh tidak menyangka suami yang ku puja dan kucinta ternyata berselingkuh dengan sahabatku sendiri. Sahabat yang sudah seperti saudara buatku. Hati yang sakit tidak membuat aku lupa berpikir. Aku tersenyum sinis saat ide di kepala tiba-tiba muncul begitu saja. Aku meng_kloning isi ponselnya. Apa yang akan Alexa lakukan pada kedua pengkhianat? Akankah Sintya berhenti sampai di situ saja, saat ia berhasil merebut Ryan dari Alexa?

Lihat lebih banyak
Ketika Istri Sudah Mati Rasa Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Madres
ceritanya bagus, tapi sayang up date ceritanya per bab lama .........
2023-09-23 09:53:58
0
user avatar
Kirana Erdian
ceritanya menarik, ayo Thor up nya tiap hari dong
2023-10-22 09:57:54
0
33 Bab
Bab 1
"Apa? Kamu mau ikut ke acara ulang tahun perusahaan! Jangan mengada-ada. Nggak sadar apa, badan mu berlemak di mana-mana. Yang ia aku malu! Sudahlah! urus saja rumah dan jaga Anggia!" cerocos Ryan tanpa memikirkan perasaanku kala itu, dengan wajah kesal diiringi senyum cemooh.Ya, setelah melahirkan Anggia anakku, aku lebih memilih memberi Anggia ASI dari pada minum susu formula. Inilah yang membuat nafsu makanku tak bisa terkontrol, akibatnya berat badanku naik diikuti perubahan bentuk tubuhku yang langsing menjadi sebesar karung beras.Aku harus fokus merawat, memberi asi dan membesarkan anak kami Anggia dengan tanganku sendiri. Bahkan untuk memasak dan membersihkan rumah besar ini pun kulakukan sendiri disela-sela Anggia tertidur. Dengan alasan masakan dari tangan istri lebih nikmat, karena dimasak dengan cinta. Kata-kata mutiara itu yang membuatku terbuai dan mau melakukan semua ini sendiri. Bodohnya aku!.Padahal, bukannya aku nggak sanggup membayar b
Baca selengkapnya
Bab 2
Hati yang sakit tidak membuat aku lupa berpikir. Aku tersenyum sinis saat ide di kepala tiba-tiba muncul begitu saja. Aku meng_kloning isi ponselnya.Ku pastikan ia masih terlelap, aku buru-buru mengeluarkan ponsel yang ada disaku baju tidurku. Meng_kloning serta menyalin nomor verifikasi dan berhasil. Aku lega karena aksiku berhasil sebelum manusia brengs*k dihadapanku ini terjaga dari tidurnya.Aku tersenyum sinis, meletakkan kembali ponsel pintarnya dan meninggalkan kamar tamu dengan rasa yang campur aduk. Ku tutup pelan pintu kamar hingga tertutup rapat. Kembali ke kamarku dan melihat anakku masih tertidur pulas.Sedih, tak kupungkiri itu yang kurasa saat melihat tubuh mungil anakku tertidur pulas. Tubuh kecil yang belum tahu apa-apa, harus menerima takdir yang begitu tak adil buatnya. Disaat anak-anak lain mendapatkan kasih sayang penuh dari sosok ayah. Anggia malah tak tersentuh sekalipun kasih sayang yang harusnya ia dapatkan. Dimana anak perempuan lebih dekat dengan sosok ayah
Baca selengkapnya
Bab 3
Karena Ryan pergi pagi dan pulang sampai tengah malam bahkan sering juga tak pulang, membuatnya tak menyadari adanya orang yang bekerja di rumah.Aku juga memberi arahan pada kedua Asisten Rumah Tangga dan Baby Sister, agar jangan menampakkan diri sebelum suamiku berangkat kerja atau selama suamiku berada di rumah. Agar rencana balas dendam ku tak terbaca oleh suamiku. Tiga Minggu berlalu tanpa terasa.Selama itu pula aku olah raga rutin, senam, lari pagi dan yoga. Makanan yang masuk ke dalam perutku pun dalam pengawasan ahli gizi yang membantuku untuk dapat menurunkan berat badan. Aku pun mulai rajin kesalon dan skincare_an.Aku mematut diri di depan cermin dan tersenyum puas, melihat perubahan drastis penampilan dan berat badanku. Meski belum mencapai hasil maksimal tapi sudah lumayan cukup untuk membuat dua manusia pengkhianat itu support jantung.Aku tersenyum puas dengan mata menyipit. Ku pastikan suamiku itu akan menyesal telah menduakan ku dan menghina bobot tubuhku.DrrrtDrrr
Baca selengkapnya
Bab 4
Ryan yang tak menyadari keberadaan ku membalikkan tubuhnya bersiap akan memasuki kamar. Bola matanya membulat dan wajahnya terlihat pucat pasi, saat melihatku berdiri di belakangnya."A_Alexa...." Gumamnya dengan bibir bergetar dan wajah seakan tak berdarah. Pias!"Hay Mas! Tadi katanya lagi sibuk di kantor. Aku baru tahu kalau kantorku pindah ke kamar hotel." Ucapku yang menatap tajam ke kedua netranya memang berniat mengintimidasinya.Ryan melotot melihat tubuhku dari atas hingga ke bawah. Bahkan terlihat mengedipkan kedua netranya berkali-kali seakan memperjelas penglihatannya saat ini."Kenapa, Mas? Nggak usah kaget gitu lah," kilahku berniat menyadarkannya dengan bibir tertarik sebelah keatas."Alexa, bagaimana bisa kamu...."Aku tahu pria yang masih menjadi suamiku ini terkejut sekaligus terpana melihat penampilan dan bentuk tubuhku kali ini. Terbaca dari matanya yang membulat menelusuri tiap jengkal tubuh yang berbalut busana cesual nan modis.Tentu, suamiku terkejut. Pasti dia
Baca selengkapnya
Bab 5
Ryan tiba, yang di iringi langkah Sintya ikut masuk ke ruang rapat dengan napas terengah-engah. Mereka yang baru saja ikut bergabung dalam ruangan ini, menatap tajam ke arahku. Terutama suamiku Ryan yang mengepalkan kedua tangannya, karena melihat aku duduk di tempat yang biasa ia tempati, kursi kebesaran yang menjadikannya orang nomor satu di perusahaan serta memegang tampuk kekuasaan."Dengan ini saya Alexa Wardana pemilik tunggal perusahaan menyatakan mengambil alih kembali perusahaan warisan orang tua saya Tio Wardana dari Ryan Aldera yang selama ini menjadi pengganti sementara. Semoga untuk kedepannya perusahaan ini akan lebih maju dengan karyawan yang setia dan memiliki loyalitas tinggi," tuturku dengan lantang diiringi tepuk tangan dari semua yang ada di ruangan.Tapi tak begitu dengan suamiku, jangankan bertepuk tangan, senyum dari bibirnya pun seakan musnah. Mas Ryan menatapku tajam seakan ingin menelanku hidup-hidup saat itu juga, sementara Sintya terlihat kacau karena ia pa
Baca selengkapnya
Bab 6
"Cinta! Cinta seperti apa? Dan satu hal lagi, jangan jadikan Anggia sebagai alasan kita untuk terus bersama. Karena selama ini pun kau tidak pernah ada waktu untuk bersamanya." Cerca ku yang muak mendengar alasan yang menjadikan Anggia sebagai tumbal keegoisannya."Ok, terserah! Kamu terlalu sombong dengan kekayaanmu, kalau bukan karena aku! Belum tentu perusahaan ini akan berkembang. Kamu nggak ngerti apa-apa Alexa," geramnya mulai memperlihatkan sifat aslinya."Oh, Ok. Wajar dong aku sombong. Semua milik ayahku tentu dan sudah sudah pasti sekarang menjadi milikku. Kamu nggak lupakan, suamiku sayang! Ya, untuk kerja kerasmu selama ini takkan ku pungkiri, ada keringatmu disana. Tapi ku harap kau juga tak lupa, berapa banyak uang perusahaan yang kau mainkan untuk jalan bersama gundikmu itu! Dan satu lagi, ku harap kau juga tak lupa, kalau dulu kau pernah mengajariku dan aku pernah duduk di kursi itu?" Ucapku sedikit pongah dan panjang lebar, sedikit menunjukkan taring di hadapan suami
Baca selengkapnya
Bab 7
POV Author Flashback on.Ryan yang nggak menyangka dengan apa yang di lakukan sang istri, merasa kesal dan harga dirinya di injak-injak. Tangannya mengepal kuat saat melihat wanita yang masih menjadi istrinya itu kembali mengalihkan kuasa perusahaan ke tangannya.Sakitnya lagi, semua staf dan petinggi tak satupun berpihak padanya. Sintya yang masih setia berdiri disamping Ryan pun ikut merasa gusar melihat pemandangan di hadapannya kini. Sahabat yang ia rebut suaminya itu, kini malah berdiri dan mengucapkan kata yang membuat dirinya syok. "Bagaimana mungkin Alexa yang memimpin perusahaan ini? Bagaimana dengan posisiku? Mas Ryan aja lengser, apalagi aku?" lirih Sintya.Tatapan mata yang tadi tertuju ke arah Alexa, kini beralih ke Ryan yang masih berdiri terpaku disampingnya. Tak ada satu katapun yang keluar dari mulut laki-laki itu.Hanya terlihat rahang yang mengeras dan kepalan tangan yang kuat hingga buku-buku di tangannya terlihat jelas. Sintya tahu kalau laki-laki disebelahnya i
Baca selengkapnya
Bab 8
Siang berganti malam, rembulan bersinar terang di atas langit yang kelam. Semilir angin malam menambah sejuk udara. Ini untuk pertama kali aku kembali menjadi Alexa sang pewaris, setelah sekian lama aku vakum dan menjadi babu di rumah ku sendiri. Demi melayani suami yang tak tahu berterima kasih.Meminta Om Wijaya mencarikan dua Asisten Rumah Tangga untuk melakukan semua tugas yang aku handle sendiri selama ini."Bu, makan malam sudah tersedia." Siti mengingatkanku yang masih mematut diri di depan cermin.Dengan pakaian malam yang modis aku kenakan, meski hanya di rumah saja. Dandanan yang natural membuat aku semakin percaya diri. Sengaja aku lakukan ini agar Ryan menyadari kebodohannya yang lebih memilih kerikil di banding berlian yang tersimpan apik. Bukan ku memuji diri sendiri, tapi ku rasa itu kiasan yang tepat. Benar nggak?"Iya, terima kasih. Sebentar lagi saya turun," jawabku.Sudah memasuki jam makan malam tetapi suamiku belum juga memperlihatkan batang hidungnya di rumah.E
Baca selengkapnya
Bab 9
Ponsel di saku celananya berdering dan minta diangkat. Ku lihat dengan jelas, Ia merogoh menggunakan tangan yang satunya, melihat layarnya saja dan meletakkan benda pipih itu di atas meja. Suamiku hanya melirik layar ponselnya yang masih terus berdering. Tentu hatiku sedikit menaruh rasa penasaran dong! Siapa yang menghubunginya di luar jam kerja?Netraku menyipit menelisik ke kedua manik matanya. Dan aku tau dia yang mendapat tatapan dariku, terlihat menelan ludah dari gerakan jakunnya yang naik turun."Nggak penting sayang, yang terpenting saat ini kamu mau memaafkanku dan mengizinkanku memulai dengan lembaran baru bersamamu," ucapnya padaku menerangkan, padahal aku tak bertanya penting atau nggak nya si penelepon.Sungguh, kelakuannya membuat relung hatiku menjerit, ingin meninju mulutnya yang berbicara tanpa berpikir bagaimana sakitnya hatiku ia khianati dan kini malah sok-sok'an menggombal dengan memanggilku sayang. "Aku nggak bisa, Mas. Kesalahanmu sudah sangat tidak bisa ku tol
Baca selengkapnya
Bab 10
POV Ryan.Aku hanya bisa melihat punggung Alexa yang mulai menjauh menuju peraduannya, kamar yang dua bulan ini tak pernah ku jamah begitupun dengan tubuh istriku itu. Teganya ia meninggalkanku duduk sendiri disini. Kali ini aku gagal meyakinkannya untuk memberiku maaf dan kesempatan kedua. Apa yang ku sampaikan padanya ternyata tak berhasil membuat pendirian wanita itu berubah. Keras kepalanya yang dominan kini ketara sekali. "Apa susahnya sih memberi maaf dan kesempatan, toh nggak ada ruginya. Dasar perempuan dimana-mana egois!" rutukku dengan menggusar wajah.Di tengah pikiranku yang masih kalut dan pusing memikirkan reaksi Alexa barusan. Kini ponsel pintar ku kembali menjerit minta diangkat. Ingin rasanya membiarkan ponselku itu terus berbunyi, mengabaikannya. Tapi setelah sambungan putus, lagi-lagi benda pipih itu berdering, pertanda ada yang penting. Dengan perasaan kesal ku sambar benda pipih yang tergeletak di atas meja setelah sesaat lalu di hempaskan oleh istriku itu karen
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status