MasukSetahun setelah bercerai, mantan suamiku, Harvey Ferdian tiba-tiba menyebut namaku di grup obrolan. [Sudah cukup lama kita saling diam. Pulanglah, ayo kita rujuk.] Aku membalas [Kamu nggak gila, 'kan?] Melihat itu, semua orang mulai mencoba mendamaikan kami. Harvey bertanya lagi. [Selama aku nggak ada, apa yang kamu lakukan?] Aku melihat pria di sampingku yang sedang menidurkan anak, lalu mengetik singkat [Sedang menjalani masa nifas.] Grup yang semula ramai langsung menjadi hening. Harvey marah dan meneleponku 108 kali, semuanya aku abaikan. Dia marah, tetapi gadis yang dulu sangat mencintainya, kini bukan lagi miliknya.
Lihat lebih banyakWanda tidak kasihan pada Jojo saat melihatnya seperti itu karena dia tahu dia harus jaga jarak.Wanda kembali ke tempatnya tanpa mengatakan apa-apa.Saat ini, wali kelas menepuk tangan untuk menarik perhatian semua orang. "Semuanya, sekarang kita harus memilih kue tercantik! Silakan semuanya menempelkan stiker bunga merah di bawah kue yang kalian anggap cantik."Acara seperti ini biasanya melibatkan simbolisme keberuntungan, anak-anak masih kecil, nggak mungkin biar mereka makan terlalu banyak kue, jadi kegiatan buat kue berubah menjadi permainan desain kue. Guru membiarkan anak-anak menggambar di atas kue untuk ikut lomba.Seketika anak-anak sangat senang, mereka mengambil stiker yang diberikan guru untuk melihat semua desain.Anak kecil yang kuncir rambut langsung menempelkan stikernya ke kue yang dibuat oleh Ziko."Kue buatan Ziko paling cantik," kata dia dengan manis.Kemudian, pria kecil yang gemuk berlari ke sana dan melihat, baru menempelkan stikernya untuk Sasha. "Kue buatan Sa
"Ayah!!!"Jojo melihat Harvey yang pergi dengan begitu saja, seolah-olah semua tenaga hilang begitu saja sampai tubuhnya hanya bisa gemetar.Sejak dia tumbuh besar, dia tidak pernah diperlakukan begini. Dia ingin mengatakan sesuatu, tapi tidak ada suara, hanya bisa menangis sampai tubuhnya gemetar. Kelihatannya sangat tak berdaya dan kasihan."Ayah Jojo nggak mau Jojo lagi.""Ayahnya bodoh sekali, ibuku sudah ajari aku 30 kali, aku sudah bisa membuat kue yang cantik.""Anak yang nggak ada ibu memang sebatang kara, aku bersumpah akan berkali lipat mencintai ibuku."Anak-anak di sekitar sedang mengatainya, omongan mereka dan tatapan kasihan mereka seperti jarum yang menusuk ke tubuh Jojo.Jojo merasa dirinya sudah hancur.Ayah tidak mau dia, ibu tidak mau dia, semua orang sudah melihat dia malu ….Air mata membuat buram pandangannya, dunia memang begitu kecil. Sudah tidak ada ayah dan ibu, dia merasa dirinya dalam kegelapan.Tiba-tiba aroma yang familiar tercium dan itu aroma yang dia ka
Kata Leonard "Semua berkat ajaran Wanda" seperti jarum kecil yang menusuk tetap ke bola, membuat hatinya terasa sakit.Ekspresi Harvey makin masam. Setelah melihat kue berbentuk cantik yang diletakkan di depan Jojo oleh Leonard, lalu melihat adonan yang berantakan di meja itu, rasa penghinaan terhadap Harvey membuatnya makin sesak.Dia menatap Leonard dengan kesal sampai tak bisa berkata apa-apa. Dia bisa berkata apa? Melawan? Namun, kenyataan sudah di depannya, benar-benar tidak ada gunanya untuk melawan.Jojo melihat kue cantik di depannya, lalu melihat Om Leonard yang terlihat tampan itu, terus melihat ke arah ayahnya yang kasihan. Dia langsung mengerutkan bibir, dia tidak ada rasa terima kasih ke Om Leonard, melainkan merasa sedih dan malu.Jojo langsung membuang kue itu ke lantai!"Aku nggak mau kuemu! Aku hanya mau buatan ibu." Dia berteriak pada Leonard seperti seekor singa yang tidak mau ditaklukkan.Tindakan dia yang mendadak membuat orang di sekitar menjadi diam.Awalnya kebe
Harvey membuat orang di sekitar merasa tertekan, bahkan suasana menjadi sangat tegang.Dia menatap kue di tangannya dan memerasnya dengan kuat seolah-olah ini menjadi bukti kegagalannya."Ayah!" Jojo sudah mau menangis dan wajah terlihat sangat kasihan."Kenapa hal begini juga nggak bisa kamu buat dengan baik?!" Jojo teringat hal dulu. Dulu setiap ada kegiatan sekolah, Wanda selalu membantunya mendapatkan juara satu.Di dalam kesannya, Harvey adalah orang yang bisa apa pun, bahkan merasa ayahnya adalah orang terhebat di dunia ini. Dia kira memiliki Harvey, bisa memiliki satu dunia ini.Namun, ayahnya malah membuatnya malu seperti ini.Saat ini, wali kelas bertanya lagi, "Ayo semua anak-anak baris dulu, lalu menaruh kue ke oven dengan bantuan orang tuanya."Anak-anak yang sudah membuat kue berbaris dengan orang tuanya, lalu mereka membuat tanda di kuenya untuk mengetahui mana kue mereka.Jojo hanya bisa melihat anak-anak lain meletakkan kue ke oven. Saat beberapa anak melihat ke arah Jo






Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Peringkat
Ulasan-ulasanLebih banyak