author-banner
zuardian Ridho
Author

Nobela ni zuardian Ridho

KUTUKAN DARAH EMAS

KUTUKAN DARAH EMAS

Rey terlahir di bawah atap rumbia gubuk yang terlupakan, jauh dari segala kemewahan kerajaan. Namun, darah yang mengalir dalam nadinya bukanlah darah manusia biasa. Sejak hari kelahirannya, ia dicap oleh takdir purba: rambut merah bara api dan sepasang mata emas vertikal-Mata Naga. ​Warga desa hanya mengenal desisan kuno yang merayap di malam itu sebagai ramalan. Bahwa Kutukan seekor naga telah jatuh ke darah ini. ​Kini, Rey harus hidup dalam persembunyian, menyembunyikan setiap inci keanehan yang bisa membakar dunia. Tetapi, ketika desa yang melindunginya diancam oleh kuasa gelap, Rey harus memilih: terus menjadi aib yang tersembunyi, atau merangkul kekuatan liar yang mengalir dalam dirinya-sekaligus memicu bencana yang dapat menumbangkan seluruh kerajaan.
Basahin
Chapter: Bab 21: Kekebalan Cinta, Aura Pakaian, dan Panggung Ujian
Mentari merekah di ufuk timur, namun kediaman orang tua Rey diselimuti aura tebal dan berkilauan. Udara terasa berat, diisi energi yang nyaris kasat mata. Rey baru saja kembali, menuntaskan ritual penyembuhan terakhir untuk Lyli. Tubuhnya kini memancarkan keagungan, terbungkus aura lembut dari Alam Spiritual yang baru diraihnya. Kulitnya seputih porselen, bersinar dengan kehangatan yang aneh, berpadu kontras dengan tatapan mata naga emasnya yang tajam dan penuh perhitungan. Di punggungnya, Cakram Dewa yang dulu ditakuti dunia kini tampak nyata—lingkaran emas cemerlang yang berdenyut merah—walaupun dalam mode Tembus. Rey memusatkan seluruh fokusnya, mengerahkan setiap kemauannya. Ia harus terus-menerus mengendalikan Cakram itu agar tetap tak berwujud, mencegahnya menghancurkan segala sesuatu hanya dengan sentuhan ringan. Kekuatan di dalamnya begitu besar, bahkan gesekan kecil pun bisa berakibat fatal. "Tenanglah," bisik Rey pada Cakram itu, merasakan denyutannya yang liar. "Kita harus
Huling Na-update: 2025-11-16
Chapter: Bab 20: Kebangkitan Sang Naga: Sembilan Tahun di Bawah Veridian
Rey mengunjungi orang tuanya, menjelaskan keputusannya untuk menjalani latihan tertutup selama sembilan tahun. Mereka memberikan restu dengan berat hati, berpesan agar Rey selalu berhati-hati. "Nak, latihan macam ini bukan main-main. Jangan sampai kenapa-kenapa di sana," pesan Ayahnya dengan suara berat, namun tersirat kekhawatiran. "Ibu khawatir sekali, Rey. Sembilan tahun itu lama sekali. Tapi kalau itu yang terbaik untukmu, Ibu bisa apa," timpal Ibunya, air mata mulai menggenangi pelupuk matanya. Rey mengangguk, menggenggam tangan mereka erat-erat. "Aku janji akan baik-baik saja. Aku akan kembali," janjinya dengan nada meyakinkan. Rey mengantar Lyli ke gerbang Akademi Veridian. Ia memberikan jimat Angelica, simbol cintanya dan janji untuk selalu melindungi Lyli. "Lyli, latihan yang benar, ya? Jangan malas-malasan," pesan Rey, matanya menatap dalam mata gadis itu, menyembunyikan kekhawatiran yang sama. Lyli membalas tatapannya, air mata berlinang di pipinya. "Aku akan merindukanmu,
Huling Na-update: 2025-11-15
Chapter: Bab 19: Pilihan dan Pembuktian
Mentari pagi menyelinap masuk melalui celah gorden, menari-nari di wajah Lyli. Aroma telur dadar dan roti panggang memenuhi udara, membuatnya menggeliat nyaman di balik selimut. Hari ini, tepat seminggu sudah ia terdaftar di Akademi Veridian. Di dapur, Rey dengan cekatan membalikkan telur dadar di atas teflon. Aroma harum masakannya selalu berhasil membangkitkan semangat Lyli. Di rumah ini, tidak ada pelayan. Keluarga Rey terbiasa melakukan segala pekerjaan rumah tangga sendiri, sebuah tradisi yang diturunkan dari generasi ke generasi. Alissa, ibunda Rey, memasuki dapur dengan senyum hangat. "Lyli sudah bangun?" tanyanya lembut. Rey mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya dari masakan. "Sebentar lagi turun, Ibu." Alissa mendekat dan mengusap rambut Rey dengan sayang. "Kau ini terlalu memanjakannya, Rey. Biarkan dia melakukan semuanya sendiri." "Tidak apa-apa, Ibu. Aku senang bisa membantunya," jawab Rey tulus. Alissa kemudian menoleh ke arah meja makan, tempat beberapa potong
Huling Na-update: 2025-11-14
Chapter: Bab 18: Jarum Takdir: Kisah Kael di Balik Jahitan
Aroma manis roti bakar dan telur orak-arik perlahan merayap ke dalam mimpi Lyli, membangunkannya dari tidurnya yang nyenyak. Matanya mengerjap, menyesuaikan diri dengan cahaya pagi yang lembut yang menyelinap melalui celah-celah tirai. Sebuah senyuman merekah di bibirnya. Aroma itu... itu pasti Papa. Dengan langkah riang, Lyli menuruni tangga menuju dapur kecil yang terhubung dengan toko jahit. Pemandangan yang menyambutnya menghangatkan hatinya. Kael, dengan apron kebesaran yang melilit tubuhnya, berdiri di depan kompor, tampak sangat fokus saat membalik roti di atas wajan. Rambut merahnya yang biasanya tertata rapi sedikit berantakan, dan ada sedikit noda tepung di pipinya. Di ruang makan, Alissa dan Jaron saling bertukar pandang dengan ekspresi terkejut. Mereka mengenal Kael sebagai sosok yang dingin dan jarang menunjukkan emosi. Pemandangan ini benar-benar di luar dugaan mereka. "Apa yang sedang terjadi?" bisik Alissa, matanya membulat. "Sejak kapan Kael memasak? Dan sejak kapa
Huling Na-update: 2025-11-13
Chapter: Bab 17: Kehangatan Keluarga, Kebahagiaan Lyli, dan Kejutan di Rumah
Kael dan Lyli dihadang oleh sekumpulan Pemburu Elit dari Kekaisaran Regnum. Jumlah mereka lebih dari 20 orang, tubuh mereka kekar dalam balutan baju zirah hitam legam. Para Pemburu Elit ini memancarkan aura dingin dan mengancam, mata mereka menyipit penuh perhitungan. Mereka menggenggam artefak yang bernama Segel Perunggu Naga, yang memancarkan cahaya redup namun terasa menyesakkan, seolah mampu menghisap kekuatan sihir.Rey merasa kerepotan melawan mereka. Biasanya, dia bisa memanggil api abadinya, merasakan panasnya membakar kulit dan mendengar deru nyala yang dahsyat, untuk melenyapkan musuh dalam sekejap. Namun, sekarang kekuatannya terasa tumpul, seolah terikat oleh rantai tak kasat mata, karena efek Segel Perunggu Naga.Rey memutar otak mencari cara untuk melawan mereka, keringat dingin membasahi pelipisnya. Sementara Lyli, yang bersembunyi di belakangnya, mencengkeram erat ujung jubahnya, tubuhnya bergetar seperti daun tertiup angin.Dengan fokus yang sangat tinggi, Rey memfoku
Huling Na-update: 2025-11-11
Chapter: Bab 16: Jejak Darah Emas
(Setelah pertarungan dengan Sage Tombak)Pertarungan dengan Sage Tombak bahkan tidak bisa disebut sebagai pertarungan. Bagi Kael, atau Rey, seperti yang dulu ibunya memanggilnya, itu lebih seperti menginjak seekor semut yang mengganggu. Setiap gerakan Sage Tombak terasa lambat dan lemah, setiap serangannya mudah dihindari. Kael bahkan tidak perlu mengeluarkan seluruh kekuatannya.Dengan gerakan anggun, Kael mengalirkan auranya. Di hadapan Sage Tombak, perlahan-lahan terbentuklah sekuntum mawar yang berwarna merah pekat keemasan. Bukan tangkai berduri yang berbahaya, melainkan hanya kelopak bunga yang memancarkan aura mematikan, membuat Sage Tombak gemetar ketakutan.Mawar itu tampak kecil dan tidak berbahaya, namun Sage Tombak merasakan firasat buruk yang menusuk jantungnya. Dia ingin melarikan diri, namun kakinya terasa terpaku di tanah.Tiba-tiba, mawar itu berteleportasi, muncul tepat di depan dada Sage Tombak. Dalam sekejap mata, mawar itu membesar, ukurannya melampaui pepohonan d
Huling Na-update: 2025-11-11
Maaari mong magustuhan
Princess in A Castle
Princess in A Castle
Fantasi · Mr. X
7.2K views
See in The Dark
See in The Dark
Fantasi · ArgaNov
7.2K views
The Beauty & The Monster
The Beauty & The Monster
Fantasi · Daes Eag
7.2K views
Pangeran Dari Neraka
Pangeran Dari Neraka
Fantasi · kheisa aurelia
7.0K views
Dokter Tampan di Pavilliun
Dokter Tampan di Pavilliun
Fantasi · Yuniartinoor
7.0K views
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status