Chapter: Fix, Maya CemburuMaya memalingkan muka. Omaigot malu sekali rasanya. Reynand memergokinya menangis karena alasan yang konyol. Entah harus sedih atau bahagia dia kali ini. Yang jelas dia malu pada Reynand karena mendapati keadaanya kacau seperti ini.Ah sudah terlanjur ketahuan, biar sajalah. Namun Maya masih bingung harus berkata apa. Reynand memgambil kursi dan duduk di hadapannya saat ini."Berhenti nangisnya, kita ke butik kalau memang kamu mau ke butik. Aku antar, tapi janji nggak nangis kayak gini."Ah manis sekali sih sikap Reynand ini. Membuat Maya membuncah di dalam hati. Entah kemana larinya semua kosakata yang ada di otaknya, sehingga Maya tidak bisa menyusun kalimat yang tepat untuk dikatakan saat ini.Reynand mendekat untuk menghapus air mata dengan tisu yang masih dipegangnya. Pipi Maya memerah mendapat perhatian yang manis seperti itu."Aku bisa sendiri," katanya meraih tisu dari tangan Reynand. Dia tidak mau Reynand menyadari pipinya yang semakin merona karena malu."Kita sarapan dulu s
Last Updated: 2024-03-04
Chapter: Buku Jadi Sasaran AmarahReynand sengaja bangun lebih pagi dan berkutat di dapur. Dia membuat bubur untuk Maya. Mudah-mudahan hari ini keadaanya sudah membaik. Beruntung hari ini adalah hari Minggu sehingga dia tidak diburu pekerjaan.Berbeda dari biasanya, kali ini Reynand membuatkan bubur sumsum. Yaitu bubur khas Jawa Tengah yang dibuat dari tepung beras dengan kuah yang terbuat dari rebusan gula jawa dan daun pandan sebagai pewangi.Masakan simpel itu hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja. Setelah siap Reynand membawa bubur itu ke kamar Maya.Reynand mengetuk pintu meskipun kamar Maya terlihat terbuka. Dilihatnya gadis cantik itu tengah memilih-milih buku. Maya memang mewarisi hobi ayahnya yang suka membaca. Berbagai buku dari mulai filosofi, fiksi, hukum, dan motivasi berjajar rapi dalam rak sudut di pojok kamarnya.Tok ... tok ... tokMaya menoleh untuk melihat siapa yang datang. "Masuk, Rey." Maya memasukkan kembali buku seri dari Chicken Soup For The Soul ke dalam rak karena tahu Reynand memba
Last Updated: 2024-02-24
Chapter: Sakit Karena CemburuReynand panik begitu mendapat telfon dari Mang Darto. Rasa bersalah tiba-tiba menguasai hatinya. Tapi tadi pagi nonanya itu baik-baik saja. Sakit apakah? Apakah racunnya menyerang lagi? Apakah Maya lupa meminum obat penetralisir racun pagi tadi? Wah ... bahaya kalau memang situasinya seperti itu. Meskipun efeknya halus tapi tetap saja membahayakan keselamatannya. Itulah makanya dia selalu menjaga Maya selama ini. Karena jiwa gadis itu terancam. Bukan cuma dari musuh-musuh bisnisnya tapi juga dari racun yang ada di dalam rubuhnya."Loh, memang nona sakit apa Mang? Tadi baik-baik saja. Bukannya nona masih di kantor? Kok sudah sama Mang Darto? Memang sekarang nona di mana Mang?" Reynand memberondong dengan banyak pertanyaan.[Mamang nggak tau, Den. Tadi tuh nona telpon Mamang minta diantar ke butik. Suruh jemput di lobi kantor. Tapi begitu Mamang datang Nona nangis, kepalanya sakit katanya. Terus minta pulang saja. Den Reynand di mana ini? Sebaiknya segera pulang, Den]"Saya masih di ka
Last Updated: 2024-02-23
Chapter: Ambisi Aruni"Nona, Anda baik-baik saja?" Mang Darto tiba-tiba sudah berdiri di belakang Maya. Dia menepuk pundak nona mudanya itu sangat pelan agar tidak mengejutkannya.Maya buru-buru menghapus air matanya tanpa menoleh ke arah Mang Darto. Dia malu kalau sampai Mang Darto memergokinya menangis tanpa alasan yang jelas.Kemudian dia menarik nafas dalam untuk menetralisir sesak di dadanya. Sambil tersenyum dia menoleh."Ah iya, Mang. Sa-saya hanya pu-pusing sedikit. Iya ... pusing, Mang. Hehe ...."Ah pasti jelek sekali mimik mukanya saat ini. Mudah-mudahan Mang Darto tidak menyadari kalau tadi dia menangis."Loooh ... pusing kok malah minta diantar ke butik? Nona sudah makan? Atau Mamang antar pergi makan dulu saja?"Soal perhatian Mang Darto dan Bik Munah jagonya. Perasaan sayang mereka ke Maya juga tulus. Maya sungguh bersyukur memiliki dua orang itu. Kalau saja tidak sedang berada di lobi pasti air matanya makin tumpah saat itu j
Last Updated: 2024-02-23
Chapter: Tespack Di Tangan Aruni"Selamat pagi, Bu Maya," sapa Pak Johan ramah.Lelaki berumur sekitar 45 tahun itu memang selalu murah senyum. Pelayanannya yang cepat dan baik hati membuat Maya nyaman bekerja sama dengannya."O iya, selamat pagi juga, Pak Johan. Mari silahkan. Kita duduk di kursi sebelah sana saja ya."Maya mempersilahkan Pak Johan duduk di ruang khusus untuk menerima tamu. Tak lama berselang datang Karin membawakan dua cangkir kopi latte dengan sedikit kue untuk cemilan."Mari silahkan kopinya, Pak. Kita ngobrol santai saja ya.""Iya, terima kasih, Bu Maya."Pak Johan mengeluarkan berkas perceraian Maya dengan Bram. Ada beberapa lembar yang perlu ditanda tangani."Maaf, Pak. Ini saya terima jadi saja loh ya. Untuk biaya saya ngikut aja. Maaf karena jadwal saya padat, jadi saya mohon kerja samanya.""Bu Maya tenang saja. Setelah proses penandatangan ini, surat cerai akan segera kami proses dan kami kirim ke alamat ibu. Setelah itu selesai. Silahkan Bu Maya tanda tangan di sini."Pak Johan menunjukka
Last Updated: 2024-02-20
Chapter: Pacar Baru Reynand?Setelah lebih dari tiga hari istirahat di rumah, hari ini akhirnya Maya datang ke kantor. Selain ada temu janji dengan pengacaranya yaitu Pak Johan, ada beberapa hal yang harus dia kerjakan. Termasuk koordinasi dengan EO yang menangani pelaksanaan Gathering Perusahaan sebentar lagi.Maya tampak anggun melangkah memasuki kantor. Gadis cantik itu mengenakan kemeja putih dengan hiasan syal kecil untuk mempermanis penampilannya. Celana kulot berwarna coklat mocca dengan blazer warna senada membuat penampilannya semakin mempesona. Rambutnya yang panjang dia buat agak curly agar kelihatan lebih feminim.Di belakangnya tanpak Reynand yang selalu setia mendampingi orang nomor satu di Wijaya Corp itu. Setelan jas berwarna hitam yang dipadukan dengan kemeja tanpa dasi berwarna putih membuat penampilannya hari ini tampak memukau. Wajah tampan khas asli orang Indonesia tak membuatnya kalah dengan wajah-wajah blasteran Indo. Reynand memang memiliki khar
Last Updated: 2024-02-20
Chapter: Bab 20. Bisnis Lebih Penting"Aku hanya terkejut, itu saja," kata Agra, mencoba meredakan situasi. "Tadi di butik, saat kau bilang dia belum menikah, Rayana tidak menyangkal. Dia hanya diam. Tapi sekarang, tiba-tiba kau bilang dia sudah menikah... tentu saja aku kaget."Meta masih menatapna dengan sorot mata tajam, merasa harga dirinya terinjak. "Serius, Agra? Tapi kenapa aku malah merasa kau menikmatinya? Seperti sengaja melihatku mempermalukan diri sendiri di depan mereka!"Agra menghela napas. Alih-alih menenangkan Meta dan menghapuskan kekhawatirannya, ia justru terdengar ingin cepat menyelesaikan masalah. "Sudahlah, jangan terlalu dipikirkan. Ayo kita masuk. Kali ini, kau bersamaku. Rayana tidak akan berani mengusirmu lagi."Meta tertawa kecil, getir. "Masuk? Dengan penampilanku seperti ini? Kau ingin aku lebih dipermalukan, Agra?" Wajahnya memerah menahan emosi. "Sudahlah! Aku mau pulang!"Agra menatapnya sesaat, lalu mengangguk pelan. "Baiklah, kalau itu maumu."Apa? bahkan tidak ada penahanan sedikit pun
Last Updated: 2025-07-10
Chapter: Bab 19. Kebetulan Yang Membahagiakan“Sudahlah, tidak perlu memikirkan hal yang tidak penting, mari kita temui Kakek dan Ayahku. Kita belum sempat mengobrol leluasa dengan mereka. Bukankah kau juga ingin mengenal kakekku?”Meskipun banyak tanya di kepalanya, Rayana memilih menganggukmengiyakan. Selain ia malu menjadi pusat perhatian banyak orang, ia juga ingin segera berlalu dari hadapan Meta.Lagi pula Zain benar, mereka memang belum mempunyai kesempatan untuk berbincang selayaknya keluarga dengan kakek dan ayah mertuanya.Setelah mereka sampai di hadapan dua orang lelaki yang juga tak kalah elegan dengan penampilan Zain, mata Rayana terbelalak, namun segera ia alihkan. Bukankah salah satunya adalah kakek yang ia temui di depan toilet tadi?Rayana segera menyembunyikan rasa kagetnya karena saat itu, raut muka Tante Lina segera berubah begitu mereka sampai di hadapannya. Wanita cantik itu segera membuang muka seolah tidak suka dengan kehadiran Rayana dan Zain.“Ada apa tadi ribut-ribut, Zain?” tanya Bachtiar, kakek Zain,
Last Updated: 2025-07-10
Chapter: Bab 18. IstrikuMata Rayana masih menatap tepat di manik hitam yang mendamaikan itu. “Z-Zain, aku … aku tiak apa-apa,” balas Rayana lirih, merasa tidak enak karena sudah merepotkan pria tersebut. “Terima kasih ….”Zain menatap Rayana saksama, memerhatikan dua sisi wajahnya merona seiring wanita itu menjauh dari dekapannya dan menegapkan tubuhnya.Entah kenapa, kepergian wanita itu dari sentuhannya membuat Zain sedikit kosong.Namun, kemudian dia mengepalkan tangannya yang sempat menggenggam Rayana dan membalas, “Hmm.”Niat hati ingin menanyakan apa yang terjadi pada Rayana, Zain dihentikan oleh suara melengking dari satu arah.“Kau!”Semua mata seketika berpaling ke arah Meta yang sudah kembali berdiri dan melangkah maju dengan sorot mata penuh amarah dan dendam.Meta menunjuk Zain. “Kau pria yang di butik waktu itu!” ucapnya. “Kau suaminya?!” imbuh Meta lagi dengan gaya yang menurut banyak orang tidak sopan.Walau ditunjuk seperti itu, Zain tetap tenang. Tatapannya tidak berubah gelap maupun tersin
Last Updated: 2025-07-08
Chapter: Bab 17. TerjatuhSetelah pertemuan singkatnya dengan pria tua tadi, Rayana melangkah ke dalam toilet. Di depan cermin, dia menghela napas panjang, mencoba menenangkan dirinya. Jujur, dunia yang Zain prkenalkan padanya ini terasa sedikit asing. Walau kemewahan yang diperkenalkan adalah hal yang biasa dia lihat sebagai seorang fashion designer, tapi … intrik keluarga kaya membuatnya lelah. Apa ini masalah yang dibawa semua orang setelah menikah? Intrik keluarga?Mencoba untuk menepis pikiran-pikiran aneh akibat percakapan terakhirnya dengan Zain, Rayana mencuci tangan dan merapikan penampilannya.Saat dia selesai, Rayana pun langsung keluar dari toilet.Saat kembali ke aula utama, suara bisikan memenuhi ruangan.“Lihat, itu yang tadi diperkenalkan Zain sebagai istrinya, ‘kan?”“Dia cantik.”“Tidak heran Tuan Zain yang terkenal dingin dan paling anti-wanita bisa berujung menerimanya!”Namun, komentar-komentar manis itu gegas berubah tajam.“Tapi, apa latar belakangnya? Kenapa bisa dia yang dipilih keti
Last Updated: 2025-07-08
Chapter: Bab 16. Ternyata Dia Menyebalkan"Alasanku menikahimu…."Jantug Rayana berdebar ketika merasakan embusan napas Zain di telinganya. Tak cuma itu, dia sangat menantikan jawaban yang menggerogoti benaknya.Namun, tak Rayana duga, Zain malam menjawab, “Itu rahasia.”“Hah?” Rayana bengong, lalu menatap pria yang baru saja menjadi suaminya itu dengan ekspresi bingung.Zain tampak terhibur dengan ekspresi di wajah Rayana. “Melihat bagaimana kamu bisa menebak hubunganku dengan Tante Lina yang kurang harmonis, aku yakin kamu juga bisa menyimpulkan hal ini sendiri seiring waktu, bukan begitu?”“Kamu—”Rayana ingin sekali memukul Zain, tapi … dia menahan diri karena ada begitu banyak pasang mata di sekeliling mereka.Merasa butuh sedikit ruang untuk menetralisir kekesalannya. Rayana pun berdiri dan pamit kepada Zain.“Aku permisi ke toilet sebentar.”“Hmm, pergilah.”Rayana pun langsung berbalik pergi.Memerhatikan kepergian wanita itu, Zain tahu Rayana sedang sangat kesal padanya. Namun, semakin wanita itu menunjukkan kekesala
Last Updated: 2025-07-07
Chapter: Bab 15. KebohonganTante Lina menatap Aiman–ayah Zain–dengan ekspresi tidak percaya. "Jadi… pernikahan ini benar adanya?"Aimn melirik saudarinya santai sebelum mengangguk. "Ya." Dia melirik sosok Rayana, pandangannya jelas melembut. “Rayana adalah menantuku.”Sejenak, keheningan menyelimuti ruangan sebelum akhirnya Tante Lina tertawa kecil. Tawa itu terdengar ringan, namun jelas ada nada canggung dan sedikit mengejek di dalamnya. "Benar-benar tidak terduga," gumamnya sebelum tatapannya beralih sepenuhnya ke Rayana. Mata tajamnya menelusuri wanita muda itu dari ujung kepala hingga ujung kaki, seakan sedang menilai sesuatu yang tidak sesuai dengan ekspektasinya."Seumur hidupku, aku berkutat di kalangan atas, tapi aku belum pernah melihatnya. Apa dia… orang biasa?" Tante Lina kembali menatap ayah Zain. "Bagaimana bisa kamu menikahkan Zain dengan orang biasa?”Nada bicara Tante Lina yang seakan merendahkan membuat Rayana sedikit tidak nyaman. Apa … latar belakangnya sedang dipermasalahkan sekarang?Mel
Last Updated: 2025-07-07