Share

86. Kembali Ke Jakarta

“Kenapa keras kepala banget, sih? Aku kan udah bilang nggak usah jemput, malah ngeyel. Lihat sekarang, kamu jadi repot-repot datang ke sini, mana kehujanan lagi. Tuh, baju kamu sampai basah begini. Pasti tadi nggak pakai payung, kan?” Alena menyemburkan omelannya begitu papa pamit ke toilet. Meninggalkannya bersama Riga di ruang tunggu bandara.

Alih-alih merasa menyesal, laki-laki berkaus biru itu malah menarik Alena ke dalam pelukan. Membuat si gadis membelalakkan mata, kaget. Detik berikutnya, pukulan demi pukulan mendarat di dada dan lengan Riga.

“Aduh! Kok malah aku dipukul, sih?” Riga meringis sambil memegangi lengannya. Pukulan Alena barusan ternyata cukup kuat.

“Ya kamu sendiri ngapain juga main peluk-peluk aku kayak tadi? Malu tahu dilihatin orang. Ini tempat umum,” kesal gadis itu. Ia masih kaget dengan apa yang dilakukan Riga barusan, walaupun tak bisa dipungkiri kalau kini jantungnya berdebar.

“Biarin aja. Orang-orang nggak akan sepeduli itu buat nontonin orang pelukan,” sa
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status