Share

BAB 25

“Bu Rianti mohon sadarlah!” Isak tangis Rianti menyadarkan Ibunya kembali.

“Bu sadarlah!”

“Ri-Rianti! Kepala Ibu pusing.”

“Maaf Bu, Rianti sudah terlalu lancang mendahului Ibu. Tapi, Rianti juga mohon anakku ini juga butuh sosok ayah.” Dirangkulnya kedua bayinya yang tertidur lelap di pangkuannya.

“Jika itu sudah keputusan kamu. Ibu tidak bisa berbuat banyak lagi Rianti. Asalkan kamu bahagia nantinya.”

Bu Melati dan suaminya hanya saling memandang. Kemudian memulai pembicaraan.

“ Inilah yang kami inginkan dari dulu Bu. Tapi, Ibu terlalu keras terhadap Rianti.” Pak Haikal menggenggam tangan mantan buruh cuci di keluarganya dulu.

“Baiklah, Aku sebagai Ibu dari Rianti menyetujui apa yang kalian harapkan. Tapi, aku mohon kepada Nak Rustam jagalah Rianti.”

"Bu Lasmi, maaf dengan kehadiran kami membuka Ibu menjadi terganggu." Dengan menjaga tutur katanya Bu Melati mulai angkat bicara.

Kedua keluarga tersebut akhirnya sepakat untuk melaksanakan pemingan pada hari itu.

Kemudian mereka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status