“Sho-Shouhei... apa yang kamu lakukan?” gagap Risa bingung.Wanita ini ingin marah, tapi melihat kesungguhan di wajah sang bos galak, membuatnya langsung kehilangan kata-kata.“Aku tahu ini terbilang sangat terlambat, tapi aku mohon terimalah.”Risa Abdullah bingung.Mau terima bagaimana? Dia ini sudah jadi tunangan dari pria lain!“Ma-maaf... tapi aku sudah bertunangan dengan pria lain, Shouhei... candaanmu ini tidak lucu sama sekali,” ungkap Risa dengan wajah muram, kepala menunduk menatap cincin indah di dalam kotak.“Aku tidak peduli. Kamu adalah wanitaku, Risa. Aku duluan yang melamarmu berkali-kali dan menjanjikanmu pernikahan. Bukan pria lain.”Risa mengerutkan kening, menatapnya kesal.“Shouhei! Kita berdua tidak mungkin bersama secara sah di masa depan, bukan? Kalau hanya ingin membuatmu patah hati lebih dalam, sungguh kamu keterlaluan kali ini! Kamu pikir aku akan tersentuh dengan segala hal romantis ini? Apa kamu sama sekali tidak punya hati sedikit pun?”Entah kenapa hati
Keesokan paginya, Risa Abdullah merasa semuanya bagaikan mimpi. Matanya menatap langit-langit kamar seperti orang bodoh. Bagaimana bisa sekarang dia punya 2 tunangan? Risa Abdullah merasa dirinya seperti wanita berengsek tidak tahu malu. Kedua pria yang menjadi tunangannya itu adalah pria yang sama-sama memiliki kemampuan hebat dan sangat terkenal di antara para bawahannya. Wajah juga sangat bersaing satu sama lain. Meski begitu, Risa Abdullah lebih memilih Shouhei Shiraishi sebagai pria yang menempati tahta hatinya. Suara ketukan pintu terdengar, “nona? Anda belum bangun, ya?” Suara pelayan muda terdengar di balik pintu. Mata Risa melirik ke arah pintu tebal, wajah cemberut hebat. Belum bangun bagaimana? Dia malahan terbangun satu jam sebelum adzan berkumandang, dan malah termenung di kasurnya cukup lama seperti pasien sakit jiwa. “Aku sudah bangun. Ada apa?” balas Risa malas, suara sedikit keras. “Nona, ada tamu untuk Anda!” Tamu? Risa Abdullah termenung kaget. Siapa ta
Walaupun Andres tidak tahu siapa penolongnya malam itu saat tenggelam, dia masih lebih memilih dan berharap Risa Abdullah adalah wanita yang akan bersamanya. Dia menunggu dengan sabar untuk melihat wanita itu kembali kepadanya, dan membuatnya menyadari kalau hanya dirinyalah yang akan selalu mengejarnya meski ada banyak wanita di sekitarnya. Tak sangka, semua prediksinya meleset semua! Tunangan? Menjalin hubungan dengan 2 pria berbeda? Tatapan benci dan jijik darinya? Semua itu membuat otak pria ini sangat kacau dan ingin meledak hebat tak karuan. Ini seperti dia terjebak dalam sebuah mimpi buruk, dan tak bisa terbangun! Ke mana Risa yang dikenalnya dulu? “Risa, jika aku bisa membuktikan malam itu aku tidak bersalah, apakah kamu mau kembali kepadaku? Kita mulai lagi dari awal, sayang. Aku berjanji akan memperlakukanmu lebih baik daripada sebelumnya. Aku tidak akan membuatmu seperti bebek yang kehilangan induknya lagi. Aku yang akan menjadi bebek untukmu. Bagaimana? Mau, ya?”
Risa Abdullah syok luar biasa sampai merasa jantung sudah mau lari dari tempatnya.Di depannya kini sudah berdiri Adnan Budiraharja, menatapnya dingin dengan sikap yang sangat tenang. Namun, dia bisa melihat ada permusuhan yang kuat di kedua bola mata sang tunangan kepada pria yang ada di sebelahnya.Bagaimana ini?Kenapa Adnan tiba-tiba muncul di rumahnya?Suasana canggung terjadi di tempat ini.Adnan yang melihat wanitanya tengah bersama seorang pria di dapur yang dulu menjadi tempat mereka berdua menghabiskan waktu manis, kini sudah tergantikan oleh pria lain, dan orang itu tidak lain adalah bos Risa yang sudah lama dicurigainya dengan penuh kebencian di hatinya.Pria ini masih dendam dengan ingatan kejadian panas di mobil dulu. Dia mencium Risa dengan cara yang sangat tidak bermoral dan begitu bernafsu. Berengsek!Kedua tangan Adnan mengepal di kedua sisi tubuhnya.Ingin segera memukulnya dan melampiaskan amarahnya, tapi dia tidak punya bukti apa pun untuk menghakimi mereka secar
Hari Minggu itu berjalan dengan sangat lambat, bagaikan menyiksa Risa dalam sebuah drama panggung berskenario buruk.Baik Shouhei dan Adnan, keduanya benar-benar sama sekali tidak mau mengalah dalam berdekatan dengan satu-satunya wanita muda di mansion itu.Selama proses pembuatan sisa kue yang dimaksudkan oleh Risa, bukan hanya sang bos yang ikut campur dalam pembuatannya, melainkan juga Adnan yang tidak kalah bersemangatnya turun ke dapur.Kedua pria memang terlihat santai dan saling melempar senyum hormat, tapi Risa bisa merasakan hawa dingin yang sedingin kutub utara hadir di sekitarnya, meski udara di dapur ini cukup terasa panas dengan suasana membuat kue mereka.Risa Abdullah tahu kalau kedua pria itu diam-diam saling melempar tatapan dingin satu sama lain, dan dia hanya pura-pura tidak menyadarinya saja.Apa yang harus dilakukannya memang?Mustahil dia berpihak pada salah satu pria itu. Jika dia berbuat kesalahan dan berat sebelah, tentu saja salah satu dari mereka akan protes