Happy Reading*****Zeline kini telah duduk manis di salah satu kafe daerah sekitaran Seminyak. Ia memesan Lemon Ice Tea kesukaannya. Wanita berambut cokelat terang itu sedang menunggu teman lamanya yang kebetulan owner cafe yang ia datangi. Mereka sudah berjanji untuk temu kangen ketika Zeline memiliki waktu senggang di Bali.Setelah sepuluh menit menunggu, akhirnya Bagus, owner cafe dan juga teman lama Zeline datang menghampiri. Mereka menghabiskan waktu dengan mengobrol dan sebenarnya Zeline datang juga ingin mengantarkan hadiah pernikahan untuk Bagus dan istrinya."Terima kasih banyak, Zel. Tidak perlu repot memberikan hadiah seperti ini," kata Bagus saat me
By the way, jangan lupa buat kasih review yah buat cerita ini.*****Ricard bukanlah tipe bos-bos galak dan dingin seperti kebanyakan cerita di novel. Dirinya termasuk pimpinan yang ramah terhadap bawahan meskipun tidak berlebihan. Ia selalu membalas sapaan yang diberikan karyawan padanya.Akan tetapi, hari ini begitu berbeda, Ricard tersenyum lebih lebar dari biasanya. Berjalan santai dengan memamerkan deretan gigi putihnya yang rapi. Para wanita yang bekerja di kantornya yang kebetulan sedang berada di lobi, segera berpegangan agar tidak jatuh karena lemah melihat pesona bigboss-nya yang berkali-kali lipat kadar ketampanannya. CEO mereka hari ini terlihat be
Jangan lupa komentar dan juga kasih review bintang lima yah, Gengsssss!!!*****Zeline fokus pada acara makan malam serta persiapan pernikahan dadakan Mesya dan tunangannya. Malam ini di rumah Mesya diadakan makan malam sebelum esok harinya pemberkatan pernikahan dilaksanakan.Mesya yang akan menikah, tapi Zeline yang merasakan gundah gulana. Ibu Mesya berdiri di samping Zeline mengamati setiap pergerakan pekerja yang sedang mondar mandir menata kebun belakang rumah Mesya untuk dijadikan tempat makan."Zel, kau tidak bekerja?" tanya Rani, ibu Mesya. Zeline menoleh, menatap wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dan fashionable di sebelahnya."Aku bukan peke
Happy Reading, Gaish!!!*****Seketika gerombolan wanita yang menjadi tamu undangan Mesya dan Pradipta membubarkan diri. Adegan manis yang dilakukan oleh seorang pria tampan untuk seorang wanita cantik membuat mereka semua minder.Kini tinggal Zeline dan Fello berdiri saling tatap. Zeline pikir dirinya hanya bermimpi, namun ternyata semua ini sebuah kenyataan. Sebelah tangannya sedang menggenggam sebuket bunga mawar merah dan sebelah lagi digenggam oleh Fello. Iya, Fello!Pria yang dikenalnya melalui aplikasi kencan online itu berada tepat di depan wajahnya. Zeline masih kesulitan berkata-kata, tenggorokannya tercekat, otaknya juga masih sulit berpikir. Sampai pada akhirn
****Ricard begitu terkejut mendengar ucapan yang dilontarkan Zeline padanya. Tidak menginginkan kado hanya menginginkan ciuman yang lebih panjang. Apakah Zeline terserang kejang otak atau tiba-tiba sarafnya putus. Wanita itu kenapa mendadak menjadi agresif.Baru saja Fello ingin mendekatkan wajahnya pada Zeline, wanita itu malah tertawa terbahak-bahak membuat Fello tersentak kaget.'Sepertinya benar, Zeline terkena serangan kejang otak' batin Fello. Zeline dengan santai menstaterkan kembali mobil dan menginjak pedal gas dengan kecepatan sedang. Wajah cantik Zeline semakin terlihat mempesona saat senyum tercipta di wajahnya."Ucapanmu tadi hanya becanda?" tanya Fello akhirnya dan
Jangan lupa komen yah dan juga kasih review bintang lima yah! Tahnk you muah muah****Sepanjang jalan menuju apartemen, Zeline terus memikirkan ucapan yang dilontarkan Fello padanya. Ajakan menjadi sepasang kekasih lalu menjadi istrinya. Selama Zeline berhubungan dengan pria manapun, belum ada yang menawarkan hubungan kejenjang yang lebih serius, meskipun Zeline memiliki keinginan menikah muda dari dulu.Namun, hari ini berbeda. Hari yang benar-benar membuatnya kehilangan kata-kata. Seorang pria tampan dari Benua Amerika rela terbang ke Benua Asia hanya untuk menemuinya. Bahkan yang Zeline tak habis pikir, pria itu datang masih sempat membawa sebuket bunga mawar di awal pertemuanny
Zeline berhasil menghindari godaan setan berwajah malaikat yang berada di ruang tengah apartemennya. Wanita itu memilih untuk menyibukan diri dengan merias diri di dalam kamar. Tidak sulit bagi Zeline yang sudah terbiasa dengan berbagai macam alat make up, tetapi ia tidak pernah mengaplikasikan make up yang terlalu mencolok bahkan berlebihan di wajahnya sendiri. Ia lebih suka make up yang flawless. Saat ini, Zeline sudah tampak cantik memukau dalam balutan gaun hitam panjang, yang berbelahan panjang sampai ke paha dengan model sabrina yang memperlihatkan sebagian ruas leher dan dadanya. Jika kemarin malam ia tampil sederhana, berbeda dengan hari ini. Zeline tampak all out dalam berpenampilan. Ia bisa saja memakai gaun putih miliknya yang menjuntai panjang, tapi ia tidak ingin menyaingi Mesya yang tentunya akan memakai wedding dress berwarna putih. Bisa-bisa ia yang akan disangka akan menikah di depan altar bersama
Demi apa pun, Fello mengajak Zeline menunjukkan Bali seakan minta ditunjukkan di mana ia bisa membeli kerak telur. Jakarta ke Bali membutuhkan waktu minimal dua jam perjalanan menggunakan pesawat. Lagi pula, banyak hal yang harus disiapkan sebelum ke sana.Tiket pesawat, penginapan serta kendaraan selama di sana.Meskipun Zeline tergolong dalam masyarakat menengah ke atas, tentunya ia tetap saja mempersiapkan keberangkatannya dari jauh hari. Tidak semendadak ajakan Fello yang harus di-iyakannya."Kalian mau ke Bali? Kapan?" Vera menyela percakapan Fello dan Zeline."Besok," ucap Fello enteng."What! Besok? Tidak semudah itu Fello, semua harus direncanakan. Untuk berlibur kita harus mencari tempat nyaman," jawaban Vera menjawab semua yang ingin Zeline ucapkan."Memangnya sesulit itu untuk berlibur di sini?" tanya Fello bingung."Bukan ... maksudnya tidak, hanya saja, kami semua terbiasa memakai fasilitas yang disediakan dari jau