Terjerat Hasrat Ayah Mertua

Terjerat Hasrat Ayah Mertua

last updateLast Updated : 2025-12-12
By:  CececansUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 rating. 1 review
8Chapters
21views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Warning 21+ "Ahh .... Papa. Ini terlalu dalam." Aina berusaha mengimbangi gerakan Raja yang semakin ganas. "Hush, jangan berisik. Di luar ada istri, dan anak saya," balas Raja memperingatkan. Dia terus menggenjot Aina hingga dia mencapai gelombang kenikmatannya. Aroma percintaan segera memenuhi kamar yang mereka tempati saat Raja, dan Aina mencapai klimaksnya bersamaan. *** Di saat Raja sudah tidak merasakan gairah dalam pernikahannya, dia justru bertemu dengan Aina Maharani, menantunya di club. Malam yang mereka habiskan bersama memberikan kesan mendalam. Raja merasakan kembali gairahnya yang telah lama padam, sementara Aina merasakan kehangatan dan kasih sayang yang tidak pernah dia dapatkan dari suaminya. Di saat cinta terlarang mereka terjalin, akankah mereka bisa hidup bahagia? Atau justru hangus dalam api permainan mereka sendiri?

View More

Chapter 1

Bab 1. Suara Desahan dari Kamar

"Ahh .... Mas Ilham. Ini enak banget. Aku mau keluar setelah ini ...."

Perempuan cantik bernama Aina Maharani meremang saat mendengar suara desahan menjijikkan dari arah kamarnya.

Dengan kaki gemetar Aina mencoba mendekati kamarnya.

Kamar itu adalah kamar miliknya dan Ilham, suaminya.

Lalu, siapa wanita binal yang baru saja menyebut nama suaminya dengan sangat mesra itu?

Aina kemudian menguak pintu kamar yang ternyata tidak terkunci dengan was-was.

Dan ketika pintu terbuka lebar, rasa sakit yang luar biasa langsung menghantam dadanya.

Aina nyaris kehilangan pijakannya. Dia terhuyung mundur dengan air mata mengalir membasahi kedua pipinya yang pucat.

Hatinya hancur berkeping-keping melihat apa yang ada di dalam sana.

Ilham sedang menggenjot seorang perempuan tanpa pakaian. Mereka terlihat sangat menikmatinya sampai tak mempedulikan Aina yang tengah berdiri membeku di ambang pintu.

Barulah saat Aina tak sengaja menjatuhkan kantong belanjanya, Ilham mengangkat pandangannya untuk menatap Aina.

Namun, pria berkaca mata itu tak juga menghentikan aktivitasnya menggempur liang perempuan di bawahnya.

"Oh, kamu sudah pulang?" Satu pertanyaan Ilham meluncur begitu saja untuk Aina tanpa perasaan bersalah sama sekali.

Aina mengepalkan kedua tangannya sangat erat di samping tubuh sampai buku-buku jarinya memutih.

Pernikahan satu tahunnya dengan Ilham telah ternoda karena pengkhianatan pria itu.

Padahal, Aina sangat mencintai Ilham. Sangat menyayanginya.

Sampai Aina rela melakukan apa saja demi Ilham. Termasuk mengikhlaskan harta terakhir mendiang orang tuanya dipakai Ilham untuk modal bisnisnya yang tidak ada hasilnya sampai sekarang.

Tapi, semua pengorbanan Aina justru dibalas dengan hal yang paling menyakitkan.

Kamar yang seharusnya jadi tempat yang paling nyaman dan privasi untuk Aina, malah dipakai suaminya untuk bermesraan dengan wanita lain.

Dengan masih berderai air mata, Aina berderap cepat menghampiri Ilham yang masih belum melepaskan penyatuannya dengan wanita selingkuhannya.

"Mas Ilham! Tega sekali Mas melakukan ini padaku! Dan siapa jalang ini?" Aina berucap setengah berteriak. Dia menunjuk ke arah perempuan di bawah Ilham pada akhir pertanyaannya.

Emosi Aina sudah memuncak sampai kata "jalang" yang kasar turut keluar dari mulutnya. Padahal, biasanya dia bermulut manis.

Aina selama ini selalu sabar menghadapi sifat Ilham. Tapi, untuk kesalahan yang satu ini, rasanya Aina sulit memaafkannya.

"Dia bukan jalang, Aina! Dia Della, kekasihku." Ilham membalas, dan dengan santai memeluk pundak telanjang perempuan bernama Della yang sekarang duduk di sampingnya.

Ilham sungguh tega mengatakan kalau wanita di pelukannya sebagai kekasihnya, tanpa peduli betapa kata-kata itu melukai Aina.

"Mas Ilham sungguh keterlaluan!" Rasanya Aina ingin mencakar, dan mencekik dua manusia biadab itu.

Namun, sebelum keinginannya terwujud ibu mertuanya datang menghentikan kericuhan yang ada.

Tari, ibu mertuanya menatap Aina dengan sinis. "Ada apa ini? Kenapa teriak-teriak?"

"Ma, Mas Ilham dan wanita ini ...."

"Jangan dengarkan ucapan Aina, Ma. Dia cuma cemburu melihat kedekatanku dengan Della," potong Ilham tak mengizinkan Aina berkata sama sekali.

Aina kira ibu mertuanya akan memarahi Ilham, dan mengusir perempuan yang masih duduk tenang di atas tempat tidurnya. Tapi, yang dilakukan Tari selanjutnya justru membuat hati Aina semakin hancur.

Plakk!!!

Dengan sekuat tenaga Tari menampar pipi Aina hingga memunculkan darah yang merembes di sudut mulut menantunya itu.

"Dasar kamu jalang, Aina! Bisa-bisanya kamu cemburu pada Della. Mulai detik ini kamu harus bersikap baik pada Della, karena dia yang akan melahirkan anak untuk Ilham! Della akan jadi adik madumu."

"Ma ...." Aina bergeleng sambil memegang pipinya yang terasa panas.

Apa kata ibu mertuanya tadi? Wanita murahan itu akan melahirkan anaknya Ilham dan jadi adik madunya Aina?

Meski, Aina belum juga dikaruniai anak, dia akan berusaha untuk memberikan keturunan untuk Ilham.

Lagi pula, bagaimana Aina bisa hamil kalau Ilham saja tidak pernah menyentuhnya?

"Kenapa kalian sangat tega padaku? Harusnya kalian bertanya dulu pendapatku." Aina bertanya diiringi isakannya yang memedihkan. Namun, ketiga orang itu sama sekali tak merasa iba pada Aina.

Ilham hanya diam saja saat Tari kembali menampar pipi Aina dengan keras.

"Memangnya siapa kamu? Kamu itu cuma wanita mandul yatim piatu! Kamu itu hanya benalu di keluarga ini! Kalau Della sudah hamil nanti, aku akan menyuruh Ilham menceraikanmu!" tandas Tari kemudian menyeret Aina keluar dari kamar, agar Ilham dan Della bisa melanjutkan kegiatan mereka yang sempat tertunda.

Di luar kamar, Tari kembali menghunjamkan kalimat yang mengoyak luka hati Aina semakin lebar.

"Jalang, kalau kamu sadar diri lebih baik kamu diam. Bersikaplah seolah kamu buta, dan tuli. Dengan begitu aku akan membiarkanmu tetap tinggal di rumah ini."

Setelah berucap, Tari menendang kepala Aina, dan berderap pergi meninggalkan menantunya yang terisak.

Aina menekan dadanya yang terasa sakit, seakan dia hendak menutupi luka menganga di sana.

Andai orang tuanya masih ada, pasti mereka yang akan berdiri di barisan terdepan untuk membela Aina, dan tak membiarkan seorang pun melukainya.

Tapi, sekarang Aina tidak memiliki siapa-siapa untuk membalut lukanya ini.

"Pa .... Ma .... Aina kangen," isak Aina lirih dengan kepala menunduk. Air matanya menetes bertambah deras.

-Bersambung

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

reviews

Cececans
Cececans
Novel Terbaru Cececans ...️
2025-12-01 17:03:39
1
0
8 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status