Setelah Faisal membersihkan tubuh, dia membereskan alat alat yang dia gunakan sebelumnya. Gadis yang di selamatkan Faisal sedang mengamati apa yang dikerjakan oleh pemuda tersebut.
[kruyuk! Kruyuk!]Suara itu terdengar di saat keheningan menyelimuti keduanya. Lalu Faisal segera meraih tas miliknya dan mengeluarkan Paket makanan yang dibeli olehnya dengan stamina Potion."Ayo Makan! Aku tidak memiliki banyak, tapi setidaknya ini bisa mengenyangkan perut laparmu. Lalu stamina Potion itu akan membuat tubuhmu lebih baik." Tawar Faisal.Sang Gadis ragu ragu menyambut tawaran tersebut. Namun karena perutnya memang lapar, jadi dia tetap mengambil makanan yang disuguhkan Faisal.Pelan-pelan Gadis itu menyuapi dirinya sendiri meski wajahnya, masih menampakkan rasa trauma akibat perbuatan para Goblin pada dirinya.Makanan pun habis, gadis itu akhirnya mulai membuka suara."Terima kasih karena telah menyelamatkan diriku dari gua Goblin itu." Ucapnya. "Tidak masalah," balas Faisal.Setelah percakapan itu, keheningan kembali melanda ruangan tersebut. Faisal bukan menyenangi keheningan, namun dia tidak mengetahui bagaimana cara berkomunikasi dengan orang lain."Apa kau akan menyerahkan diriku pada pihak Padepokan?" Tanya Gadis itu."Iya, kau akan lebih aman di sana." Jawab Faisal."Kau sendiri, bagaimana?" Tanya Gadis tersebut."Aku akan mengambil Quest lagi, untuk mengumpulkan pengalaman!" Jawab Faisal.Saat mendengar jawaban itu, tangan gadis tersebut menggenggam erat baju miliknya. Lalu dia berkata dengan lantang."Izinkan aku ikut denganmu!" Ucap sang gadis."Iya, kau akan ikut denganku ke Padepokan." Balas Faisal.Hati sang Gadis begitu berbunga ketika mendengar jawaban tersebut. Namun itu tidak berlangsung lama, sebab Faisal melanjutkan."Setelah itu kita berpisah," tambahnya.
"Eh!" Respon si Gadis.Faisal menaikkan alis ketika mendengar respon si gadis. Jadi dia bertanya."Apa ada yang salah?""Aku bilang ingin ikut denganku, berarti saat kau menjalankan Quest. Aku juga akan-""Kalau itu tidak bisa," potong Faisal."Kenapa gak bisa?" Tanya gadis itu meninggikan suara."Karena kita belum mengenal satu sama lain." Jawab Faisal."Kalau begitu, perkenalkan namaku Ratna! Siapa namamu?" Tanyanya."Hm, Faisal." jawabnya datar."Nah karena kita sudah saling mengenal maka-""Itu juga belum cukup," Potong Faisal.Ratna menggertakan gigi, saat ucapannya dipotong lagi oleh penyelamatnya itu. "Tidak peduli, pokoknya aku akan ikut denganmu. Titik!" Tegas Ratna sambil bersedekap dan menatap Faisal.Mendapati tatapan dan jawaban Ratna, entah mengapa dirinya merasa akan ada bahaya jika dia mencoba membantah ucapan gadis tersebut.'Peribahasa itu benar, jangan pernah membantah seorang gadis yang sudah memiliki niat kuat dalam dirinya.' Batin Faisal."Ba-baiklah, kau boleh ikut denganku!" Balas Faisal."Oke, berarti sudah diputuskan aku akan ikut denganmu!" Ucap Ratna dengan semangat.
Faisal mengangguk saat Ratna mengatakan itu. Setelahnya mereka beristirahat untuk menunggu datangnya hari esok.Pagi datang dengan cepat, langit yang semula gelap kini berganti cerah. Faisal kini sedang berpamitan dengan kepala desa."Karena urusanku sudah selesai, maka aku akan kembali ke Padepokan." Ucap Faisal."Berhati-hatilah saat kembali ke sana dan terima kasih, karena sudah menyelesaikan masalah goblin di desa ini. Juga aku meminta maaf jika-""Kau tidak perlu khawatir, sudah menjadi tugas seorang pendekar. Untuk menyelesaikan masalah yang tidak bisa ditangani orang biasa." Potong Faisal.Kepala desa mengangguk ketika mendengar jawaban Faisal, dia merasa beruntung karena pendekar yang datang adalah Pemuda tersebut."Sekali lagi aku ucapkan terima kasih dan ini ada sedikit oleh-oleh, sebagai bekal dalam perjalanan." Ucap kepala desa sambil menyerahkan sebuah bungkusan."Kau tidak perlu repot-repot!" Balas Faisal."Tidak apa-apa, tolong ambillah anggap sebagai tambahan bayaran dirimu!" ucap Kepala desa."kalau kau memaksa, aku terima. kalau begitu, kami berangkat." Balas Faisal."Gadis manis! semoga kau juga baik-baik saja!" Ucap Kepala desa.Ratna mengangguk sambil tersenyum, saat dirinya didoakan kepala desa itu."Aku juga berterima kasih atas pakaian yang kau berikan dan juga karena diijinkan istirahat di sini." Ucap Ratna."sama-sama!"Setelah ketiga berbincang akhirnya mereka berpisah. Dalam perjalanan, Ratna sesekali ber senandung ria sedangkan Faisal hanya diam membisu.Saat tiba di kota, matahari sudah berada di ujung barat. Langit yang tadi indah seperti laut, kini berubah warna menjadi jingga.Namun kesibukan di pondok Padepokan tidaklah surut, bahkan saat ini merupakan waktu paling sibuk. Karena para Pendekar baru saja kembali dari menjalankan Quest dan akan melaporkan hasil dari Quest yang mereka kerjakanSetelah mengantri cukup lama, akhirnya giliran untuk Faisal melaporkan hasil Quest miliknya datang."Kau pendekar Pemula yang mengambil Quest [Hunter Giant Rat]?" Tanya Tari dengan senyum."Iya, kau benar! Aku yang kemarin mengambil Quest itu." jawab Faisal."Kalau begitu tolong ceritakan, apa yang terjadi selama menjalankan Quest tersebut?" Tanya TariBeruntungnya Faisal sudah memberitahu Ratna, untuk tidak ikut bicara saat dia melaporkan hasil Quest."Ada sekitar 4 ekor Giant Rat dan beberapa anak mereka di tempat tersebut. Aku sudah membasmi nya dan kepala desa juga membenarkan." Jelas Faisal."Apa hanya itu saja yang kau temukan?" Tanya Tari."Iya, itu saja yang kutemukan! Apa laporannya masih belum meyakinkan?" Tanya balik Faisal."Tentu saja tidak, itu sudah cukup. sekarang aku akan menyerahkan kompensasinya, Tolong tunggu sebentar!" Jawab TariTari segera beranjak untuk mengambil imbalan, yang diberikan oleh pemberi Quest. Setelah itu, dia menyerahkan pada Faisal."Ini adalah bayaran dari pemberi Quest, selamat atas keberhasilan Quest pertamamu!" Ucap Tari."Terima kasih," jawab Faisal sambil mengambil hadiahnya.Pendekar muda itupun melenggang dari sana, Tari menghela napas setelah menyelesaikan tugasnya.Faisal adalah Pendekar terakhir yang dia tangani. Tidak pernah dia sangka kalau pemuda itu kembali dengan selamat, serta tidak tercium bau tak sedap darinya.Biasanya para Pendekar pemula yang mengambil Quest Giant Rat, memiliki bau anyir karena harus masuk gorong-gorong untuk membasminya.'Itu tidak penting, asalkan Pendekar pulang dengan selamat itu sudah cukup.' Ucapnya dalam hati.Lalu matanya mengikuti langkah Pendekar pemula itu berjalan dan terpaku sebab dia menghampiri seorang gadis muda yang duduk di sana.'Siapa wanita yang bersamanya itu?' Ucapnya dalam diam."Bagaimana? Apa kau sudah selesai melaporkan hasil Questnya?" Tanya Ratna.
Pada pertanyaan itu Faisal mengangguk dan membalas."Iya sudah selesai, malam ini kau akan menginap di penginapan Padepokan."Pondok Padepokan memiliki tiga lantai dimana pengaturannya sebagai berikut. Lantai pertama adalah Tempat penerimaan Quest dan Toko pandai besi serta Bar.Lantai kedua adalah tempat penginapan para Pendekar dan bersambung dengan tempat pengangkatan peringkat Pendekar.Lantai tiga adalah tempat kantor administrasi. Dimana semua dokumen Quest yang sudah diselesaikan para Pendekar, akan di kumpulkan untuk dikirimkan ke pusat Ibukota sebagai Arsip Kerajaan."Lalu kau sendiri?" Tanya Ratna.
"Aku bisa mengurus diriku sendiri!" Balas Faisal.
"Tidak bisa seperti itu, kalau aku tidur di penginapan kau juga harus ada di sana!" Ucap Ratna. "Aku ada urusan, jadi jangan mempersulit diriku. Besok kau juga akan mendaftar sebagai Pendekar." Jawab Faisal seraya beranjak dari hadapan Ratna. Gadis itu menggembungkan pipi ketika Faisal mengacuhkan dirinya. Lalu dia melangkah menuju lantai kedua untuk memesan kamar. Faisal memberikan 3 koin emas padanya sebagai pegangan. Itu setara dengan 300 koin silver. Kurs mata uang adalah sebagai berikut. 1 koin emas setara dengan 100 Silver, lalu 1 koin silver setara dengan 100 Koin Bronze. 'Dia itu kenapa memberikan banyak uang pada orang asing.' batinnya. Setelah memesan kamar, dia turun ke bawah untuk membeli makanan. Karena sadar kalau uangnya berasal dari orang lain, Ratna membeli makanan yang paling sesuai untuk dirinya. Sedangkan Faisal sendiri, sedang berada di tempat pandai besi Rogo. "Oh, k
"Tembak arah depan!" Perintah Faisal. "Baik!" Jawab Ratna. Ratna melesatkan anak panah yang sedari tadi dia tahan. Sasarannya yaitu seekor tikus raksasa, monster tersebut mati saat anak panah itu menancap di kepalanya. Kemudian jatuh seperti karung yang dilempar. "Kerja bagus!" Puji Faisal. Modal penerang mereka adalah sebuah lilin yang dilindungi oleh kaca. Kemudian pemuda itu mendekat dan memastikan kematian Giant Rat. Setelah dirasa aman, dia menyuruh Ratna untuk mendekat. "Kemarilah, sekarang sudah aman!" Ucap Faisal. "Baik, lalu aku ucapkan terima kasih atas pujiannya." Ucap Ratna sambil mendekat Faisal tidak menjawab, pemuda itu kembali memeriksa gorong-gorong yang mereka masuki. Tempat mereka berada adalah area pembuangan di bawah kota. Setelah mendapat izin dari pengawas kota, keduanya langsung
Ratna segera melakukan serangan, setelah mendengar ucapan Faisal itu. Semangat bertarungnya kini telah kembali. Lalu Faisal meliak-liuk diantara kaki Black Tarantula yang mencoba untuk menyerang.Panah Ratna membuat monster itu menatap dirinya. Ketika Black Tarantula mencoba menyerang, Faisal memukul wajahnya untuk membuatnya fokus pada dirinya."Jangan pernah mengalihkan pandangan, lawanmu adalah diriku!" Ucapnya dengan mata tajam.Black Tarantula kembali mengalihkan tatapannya pada pendekar yang telah menyerang. Ratna juga tidak ingin kalah, dia terus memberikan serangan.Saat panahnya mengenai Black Tarantula yang membuat monster itu akan menyerangnya. Di situ Faisal akan beraksi agar fokusnya teralihkan.Faisal mengayunkan pedangnya ke arah monster tersebut, membuat kaki Black Tarantula putus dan mengeluarkan darah.Laba-laba hitam itu berteriak ker
Ratna sama sekali tidak mengerti apa yang akan dia lakukan hari ini, karena Faisal memutuskan untuk mengambil libur. Jadi dia pergi ke taman kota untuk mengembalikan semangatnya. "Apa yang harus kulakukan ya?" Gumam Ratna. Kota tempat Padepokan ini, berada di wilayah perbatasan dari kerajaan. Maksud dari perbatasan adalah wilayah yang berada di zona kuning dari sebuah kerajaan. Penentuan zona untuk sebuah wilayah, diukur sebanyak apa Quest yang diajukan oleh para penduduk dan seberapa seing monster muncul. Semakin banyak Quest yang diterima sebuah Padepokan, maka semakin tinggi tingkat bahayanya. Zona merah adalah wilayah dimana banyak terdapat monster dan para penduduk kesulitan untuk tinggal di sana. Biasanya yang menghuni adalah para tentara kerajaan untuk mengamati dan mengikis para monster. Zona kuning adalah wilayah netral dimana beberapa penduduk bisa tinggal dan
"Hei kenapa kita mengambil Quest Giant Rat lagi?" Tanya Ratna."Sudah kubilang kalau aku akan mengambil Quest ini terus menerus. Apa kau mengeluh?" Jawab Faisal."Hah terserah, jadi dimana tujuan kita saat ini?" Tanya Ratna dengan semangat."Tempat Questnya sebentar lagi terlihat, itu ada di daerah pertambangan. Sekelompok penambang merasa terganggu karena kemunculan Giant Rat yang katanya mencuri makanan mereka." Jawab Faisal.Ratna memegang dagu setelah mendengar jawaban Faisal."Jadi tempat kita selanjutnya adalah penambangan. Lalu ada apa kau memberikan busur dan anak panah baru ini? Padahal aku masih bisa membelinya!" Ucap Ratna."Itu sebagai cadangan kalau kau kehabisan anak panah. Lagipula aku sudah menerapkan hal khusus pada anak panah itu." Balas Faisal."Hal khusus seperti apa?" Tanya Ratna."Lebih baik kau
Nyala api itu menerangi gelapnya gua Kiskendo yang merupakan tempat bersejarah yang tertulis dalam kakawin terkenal. Sang penyair menggunakan kata-kata yang puitis dan inspiratif untuk menjelaskan apa yang terjadi pada saat itu. Kini tempat ini sudah menjadi ladang pekerja untuk menghasilkan uang demi segenggam nasi. Para warga berbondong-bondong berdatangan supaya bisa bekerja di tempat ini. Kerajaan juga sebagian besar mendapatkan pendapatan dari tempat ini selain dari Guild Perdagangan yang mendominasi pelabuhan dan wilayah darat. Setelah lama monster bos dungeon ini di taklukan, entah bagaimana tiba-tiba muncul monster yang mengganggu pekerja di tempat ini. Laporan yang diterima Faisal dan Ratna saat ini adalah sekelompok monster yang mereka yakini adalah Giant Rat sudah mnyerang dan memutilasi para pekerja. Seseosok bayangan muncul dan Faisal memberi perintah. “Lepaskan serangan!” Ta
Monster yang tidak diketahui namanya oleh Faisal terus mengejar dengan senjata teracung. Sementara itu tanda-tanda yang buat Faisal di dinding gua sudah nampak.“Dari sinilah kalian akan kukubur!” Ucapnya.Saat ada tanda pertama dia melompat dan berbalik menantang musuh, melihat itu para pengejar semakin geram dan berlari lebih kuat. Tanpa mereka duga kaki mereka tersandung sesuatu, membuat mereka jatuh saling bertindihan.Saat itu terjadi lesatan anak panah meluncur dan menusuk tubuh mereka yang terbaring di lantai Dungeon. Faisal juga ikut memberikan serangan dengan menusuk mereka menggunakan pedang.Teriakan-teriakan mereka menggema di dalam Dungeon. Namun dua petualang itu tidak mengendurkan serangan mereka, sebab jika mereka menghentikannya karena simpati maka situasinya akan berbalik.‘Aku tidak percaya akan benar-benar menjalankan rencana ini,’ batin Ratna seraya terus melepaskan an
"Jadi bagaimana? Apa monster Giant Ratnya sudah dibunuh?" Tanya pemimpin tambang.Tanpa ragu Faisal memberikan jawaban."Tentu saja, tapi kami belum sempat membereskan mayatnya!""Itu tidak masalah, asalkan mereka sudah mati maka para penambang akan kusuruh membereskannya." Balas sang pemimpin."Baiklah kalau begitu, kami pamit!" Ucap Faisal."Sebelumnya, tolong terima beberapa kantung ini!" Pinta pemimpin.Dia menyerahkan dua kantung yang terisi penuh, saat kantung itu beralih tangan Faisal bisa merasakan kalau isinya pasti banyak karena terasa berat dan berbunyi gemericik yang kuat."Untuk apa ini?" Tanya Faisal.Sang pemimpin tambang dengan pelan mendekati mereka dan berbisik."Aku sudah tahu kalau mereka bukanlah Giant Rat, namun aku kebingungan untuk mendeskripsikan monster seperti apa mereka