Share

Akhir Pencarian( sama dengan bab diatas)

Matahari perlahan terbit dari ufuk. Seorang gadis  tertidur dalam pelukan seorang lelaki berkulit gelap dengan rambut ikal. Aroma maskulin itu menusuk indra penciuman. Aliran sungai buatan pun mengalir. Membuat hawa semakin sejuk. Surya memeluk gadis itu dengan kuat. Ia mendengar semua penderitaan gadis itu. Bahkan, rintihan tangis tadi malam berusaha di redamkan. Kelopak mata itu perlahan-lahan pun mengerjapkan mata. Dan mata hanzel itu terbuka lebar. Tatapan kedua orang itu saling bertemu. Membuat Ayuna tersentak. Ia buru-buru  menjauh dari Surya ada perasaan tak enak karena memeluk lelaki yang bukan suaminya.

Surya juga baru menyadari kesalahannya. Ia pun kiku dan menggaruk rambut lepeknya. “Ah maaf. Aku enggak bermaksud macam-macam.”

“Yuna Paham kok.”

Tiba-tiba Surya melihat kaki Ayuna yang ada darah yang sudah mulai kering. Ia baru sadar. “Ayuna!” Surya menunjukkan kaki berdarahnya.

“Haha? Apa ini?”

“Sepertinya kamu pendarahan. Aku akan membawamu keluar dari sini.” Ayuna mengangguk. Mereka pun berdiri kembali melanjutkan perjalanan. Surya tahu pintu keluar. Mereka pun naik di atas bukit. Menyelusuri jalan semak belukar dan rerumputan. Hutan buatan itu terlihat sepi. Sepertinya Violet dan anak buahnya lengah.

Berberapa jam kemudian. Mereka sampai di  pintu keluar rahasia. Yang berada di bawah tanah yang di tutup oleh rumput-rumput buatan. Jika pintu rumput di tarik akan berbentuk kotak dan ada sebuah lubang hitam.

“Enggak papa ini?” Ayuna terlihat ragu dengan pintu keluar yang Surya tunjukkan.

Surya memegang tangan Ayuna. “ Percaya sama aku. Kamu pasti bisa keluar.”

Tiba-tiba suara langkah mendekat membuat Surya menyuruh Ayuna segera masuk ke dalam terowongan. “Kamu ikutin jalan di sini. Jangan pernah melihat kebelakang. Aku akan mengalihkan perhatian mereka.”

Surya menuntut Ayuna untuk masuk ke dalam lubang bawah tanah.  Saat Ayuna hendak menunggu Surya, lelaki itu malah menutup pintu kembali dan membuatnya seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Pintu itu hanya Surya dan orang tua Violet yang tahu. Karena gadis itu tidak pernah tertarik dengan hutan keluarga mereka. Bahkan saat usianya 23 tahun ia memilih tinggal sendiri apartemen.

Ayuna pun berlari mengikuti jalan lorong itu. Dengan langkah yang sangat panjang. Akhirnya ia sampai di ujung pintu. Saat Ayuna berusaha membuka ternyata pintu itu berada di sebuah lapangan bisbol. Ayuna pun buru-buru melompat dari dalam. Semu orang yang berada di sana melihat dengan takut. Wajah penuh tanah, baju lusuh dan berwarna coklat, kaki pincang.

Tangis pun pecah karena perjungannya telah usai. Matahari sedikit demi sedikit meninggi. Membuat Ayuna tidak minum sama sekali tiba-tiba pingsan.  

***

Eugene dan  kedua temanny berhasil melumpuhkan 20 pereman dalam sekejap mata. Eugene mengikat ketua preman. Ia bertanya tentang anak buah yang menculik gadis SMA. Awalnya ia tak mengaku. Karena bagi mereka patang membocorkan identitas  pelanggan mereka.

“Baiklah. Kau mau menguji kesabarkanku. Apa aku mau bocorkan ke polisi bahwa kau juga bos dari bandar narkoba. Dan semua data kejauhanmu bertahun-tahun yang lalu aku juga tahu. Semua sudah kuselidiki. Tak ada yang bisa menolongmu kali ini jika kau masuk ke dalam penjara.”  

Membuat wajah preman tengil itu tampak cemas. Ia pun memberikan informasi siapa saja pelanggan yang menggunakan jasa mereka. Yang membuat Eugene tercengang salah satu pelanggan Preman itu adalah Violet.

“Cepat kita ke rumahnya.”

“Anda sudah tahu inspektur?”

“Iya. Aku pastikan dia.” Mereka pun langsung berangkat ke rumah Violet. Eugene mengabaikan suara ponsel berdering miliknya. Pikirannya adalah menyelamatkan Sang Istri tercinta.

Mereka pun sampai. Dan segera menyerbu rumah Violet. Berberapa pelayan mencegah tapi langsung di terobos oleh Eugene. Mereka pun mencari  seluruh isi rumah tapi tak mendapatkan Violet. Membuat Eugene marah dan kesal. Ia terdiam sesaat saat tiba-tiba Violet masuk dengan wajah kemayu seolah  dia tidak berdosa.

“Oh Sayangku. Kenapa kau bisa ada di sini?”

“Aku hanya ingin bertanya padamu. Dimana Ayuna?”

“Oh Istri kecilmu itu. Mana aku tahu. “

“Jangan bohong ya kau Violet. Kau yang menculiknya kan.”

“Enggak sayang.” Eugene tertunduk melihat alas sepatu Violet kotor. Bahkan ada jejak kaki. Eugene merunduk mengambil bekas kaki Violet. Bau tanah membuat Eugene mengingat hutan yang berada di belakang rumah Violet. Tempat itu sangat cocok untuk menyandar orang.

“Kebelakang!” Instruksi Eugene membuat kedua temannya  mengikuti.

“Mua kemana kau?” menarik tangan Eugene.

“Lepaskan. Aku ingin membuktikan istriku ada bersamamu.”

Eugene berlari keluar rumah. Di ikuti ketiga temannya. Mereka masuk ke dalam hutan buatan yang terlihat asli. Ada sebuah rumah tua di sana. Eugene ingat itu adalah rumah kecil keluarga Violet. Karena orang tuanya sangat suka dengan hutan terkadang mereka tinggal di sana. Tapi karena mereka sibuk, rumah itu tak pernah di tinggali.

Eugene mendobrak pintu. Mencari siapa saja yang ada di dalam. Tapi tak ada siapa-siapa. Seluruh ruangan kosong.

“Di mana gadis itu menyembunyikannya.”

Violet dengan wajah tegang menghampiri mereka. “Sudah ku bilang bukan. Aku tidak menyembunyikan dia.”

“Tolong!” Sebuah teriak nyaring terdengar. Eugene dan kedua teman-teman keluar dari rumah tua itu mencari sumber suara. Menerjang semak-semak belukar. Violet melihatnya sangat geram. Apalagi polisi lain menahannya. Mereka takut Violet kabur. “Bangsat kau! Berani-berani menahanku seperti ini. Lepaskan ku bilang!”

“Tidak kami harus menahanmu.”

Eugene mengajar dua lelaki yang membawa sandra. “Berhenti kalian berdua!” teriakan Eugene tidak di idahkan. Bahkan mereka semakin cepat berlari.

Eugene mengeluarkan pistol. Mengangkat pistol ke atas. “Kalian berhenti atau kutembak.” Mereka semakin berlari.

Dor!

Mereka terdiam seketika sambil mengangkat kedua tangan. Anak buah Eugene menangkapnya. Dan dua polisi datang membantu. Yang membuat Eugene kecewa ternyata ia tak menemukan Sang Istri.

Surya di bebaskan. Kedua penjahat di bawa lari. “Surya. Di mana istriku?”

“Dia lewat pintu rahasia. Dan saat ini mungkin berada di lapang bisbol. Cepat kesana dan bawalah dia. Kondisinya sangat buruk.”

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status