Home / Romansa / Ayuna My Little Wife / Akhir Pencarian( sama dengan bab diatas)

Share

Akhir Pencarian( sama dengan bab diatas)

Author: AyseaAkira
last update Last Updated: 2021-08-05 16:18:20

Matahari perlahan terbit dari ufuk. Seorang gadis  tertidur dalam pelukan seorang lelaki berkulit gelap dengan rambut ikal. Aroma maskulin itu menusuk indra penciuman. Aliran sungai buatan pun mengalir. Membuat hawa semakin sejuk. Surya memeluk gadis itu dengan kuat. Ia mendengar semua penderitaan gadis itu. Bahkan, rintihan tangis tadi malam berusaha di redamkan. Kelopak mata itu perlahan-lahan pun mengerjapkan mata. Dan mata hanzel itu terbuka lebar. Tatapan kedua orang itu saling bertemu. Membuat Ayuna tersentak. Ia buru-buru  menjauh dari Surya ada perasaan tak enak karena memeluk lelaki yang bukan suaminya.

Surya juga baru menyadari kesalahannya. Ia pun kiku dan menggaruk rambut lepeknya. “Ah maaf. Aku enggak bermaksud macam-macam.”

“Yuna Paham kok.”

Tiba-tiba Surya melihat kaki Ayuna yang ada darah yang sudah mulai kering. Ia baru sadar. “Ayuna!” Surya menunjukkan kaki berdarahnya.

“Haha? Apa ini?”

“Sepertinya kamu pendarahan. Aku akan membawamu keluar dari sini.” Ayuna mengangguk. Mereka pun berdiri kembali melanjutkan perjalanan. Surya tahu pintu keluar. Mereka pun naik di atas bukit. Menyelusuri jalan semak belukar dan rerumputan. Hutan buatan itu terlihat sepi. Sepertinya Violet dan anak buahnya lengah.

Berberapa jam kemudian. Mereka sampai di  pintu keluar rahasia. Yang berada di bawah tanah yang di tutup oleh rumput-rumput buatan. Jika pintu rumput di tarik akan berbentuk kotak dan ada sebuah lubang hitam.

“Enggak papa ini?” Ayuna terlihat ragu dengan pintu keluar yang Surya tunjukkan.

Surya memegang tangan Ayuna. “ Percaya sama aku. Kamu pasti bisa keluar.”

Tiba-tiba suara langkah mendekat membuat Surya menyuruh Ayuna segera masuk ke dalam terowongan. “Kamu ikutin jalan di sini. Jangan pernah melihat kebelakang. Aku akan mengalihkan perhatian mereka.”

Surya menuntut Ayuna untuk masuk ke dalam lubang bawah tanah.  Saat Ayuna hendak menunggu Surya, lelaki itu malah menutup pintu kembali dan membuatnya seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Pintu itu hanya Surya dan orang tua Violet yang tahu. Karena gadis itu tidak pernah tertarik dengan hutan keluarga mereka. Bahkan saat usianya 23 tahun ia memilih tinggal sendiri apartemen.

Ayuna pun berlari mengikuti jalan lorong itu. Dengan langkah yang sangat panjang. Akhirnya ia sampai di ujung pintu. Saat Ayuna berusaha membuka ternyata pintu itu berada di sebuah lapangan bisbol. Ayuna pun buru-buru melompat dari dalam. Semu orang yang berada di sana melihat dengan takut. Wajah penuh tanah, baju lusuh dan berwarna coklat, kaki pincang.

Tangis pun pecah karena perjungannya telah usai. Matahari sedikit demi sedikit meninggi. Membuat Ayuna tidak minum sama sekali tiba-tiba pingsan.  

***

Eugene dan  kedua temanny berhasil melumpuhkan 20 pereman dalam sekejap mata. Eugene mengikat ketua preman. Ia bertanya tentang anak buah yang menculik gadis SMA. Awalnya ia tak mengaku. Karena bagi mereka patang membocorkan identitas  pelanggan mereka.

“Baiklah. Kau mau menguji kesabarkanku. Apa aku mau bocorkan ke polisi bahwa kau juga bos dari bandar narkoba. Dan semua data kejauhanmu bertahun-tahun yang lalu aku juga tahu. Semua sudah kuselidiki. Tak ada yang bisa menolongmu kali ini jika kau masuk ke dalam penjara.”  

Membuat wajah preman tengil itu tampak cemas. Ia pun memberikan informasi siapa saja pelanggan yang menggunakan jasa mereka. Yang membuat Eugene tercengang salah satu pelanggan Preman itu adalah Violet.

“Cepat kita ke rumahnya.”

“Anda sudah tahu inspektur?”

“Iya. Aku pastikan dia.” Mereka pun langsung berangkat ke rumah Violet. Eugene mengabaikan suara ponsel berdering miliknya. Pikirannya adalah menyelamatkan Sang Istri tercinta.

Mereka pun sampai. Dan segera menyerbu rumah Violet. Berberapa pelayan mencegah tapi langsung di terobos oleh Eugene. Mereka pun mencari  seluruh isi rumah tapi tak mendapatkan Violet. Membuat Eugene marah dan kesal. Ia terdiam sesaat saat tiba-tiba Violet masuk dengan wajah kemayu seolah  dia tidak berdosa.

“Oh Sayangku. Kenapa kau bisa ada di sini?”

“Aku hanya ingin bertanya padamu. Dimana Ayuna?”

“Oh Istri kecilmu itu. Mana aku tahu. “

“Jangan bohong ya kau Violet. Kau yang menculiknya kan.”

“Enggak sayang.” Eugene tertunduk melihat alas sepatu Violet kotor. Bahkan ada jejak kaki. Eugene merunduk mengambil bekas kaki Violet. Bau tanah membuat Eugene mengingat hutan yang berada di belakang rumah Violet. Tempat itu sangat cocok untuk menyandar orang.

“Kebelakang!” Instruksi Eugene membuat kedua temannya  mengikuti.

“Mua kemana kau?” menarik tangan Eugene.

“Lepaskan. Aku ingin membuktikan istriku ada bersamamu.”

Eugene berlari keluar rumah. Di ikuti ketiga temannya. Mereka masuk ke dalam hutan buatan yang terlihat asli. Ada sebuah rumah tua di sana. Eugene ingat itu adalah rumah kecil keluarga Violet. Karena orang tuanya sangat suka dengan hutan terkadang mereka tinggal di sana. Tapi karena mereka sibuk, rumah itu tak pernah di tinggali.

Eugene mendobrak pintu. Mencari siapa saja yang ada di dalam. Tapi tak ada siapa-siapa. Seluruh ruangan kosong.

“Di mana gadis itu menyembunyikannya.”

Violet dengan wajah tegang menghampiri mereka. “Sudah ku bilang bukan. Aku tidak menyembunyikan dia.”

“Tolong!” Sebuah teriak nyaring terdengar. Eugene dan kedua teman-teman keluar dari rumah tua itu mencari sumber suara. Menerjang semak-semak belukar. Violet melihatnya sangat geram. Apalagi polisi lain menahannya. Mereka takut Violet kabur. “Bangsat kau! Berani-berani menahanku seperti ini. Lepaskan ku bilang!”

“Tidak kami harus menahanmu.”

Eugene mengajar dua lelaki yang membawa sandra. “Berhenti kalian berdua!” teriakan Eugene tidak di idahkan. Bahkan mereka semakin cepat berlari.

Eugene mengeluarkan pistol. Mengangkat pistol ke atas. “Kalian berhenti atau kutembak.” Mereka semakin berlari.

Dor!

Mereka terdiam seketika sambil mengangkat kedua tangan. Anak buah Eugene menangkapnya. Dan dua polisi datang membantu. Yang membuat Eugene kecewa ternyata ia tak menemukan Sang Istri.

Surya di bebaskan. Kedua penjahat di bawa lari. “Surya. Di mana istriku?”

“Dia lewat pintu rahasia. Dan saat ini mungkin berada di lapang bisbol. Cepat kesana dan bawalah dia. Kondisinya sangat buruk.”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Ayuna My Little Wife   AKHIR

    Air mata Eugene jatuh saat melihat Sang Istri berada di atas ranjang. Setelah Surya memberitahu di mana Ayuna berada ia segera mencari gadis itu. Dan dia mendapati Sang Istri berada di rumah sakit yang tidak jauh dari lapangan golf. Eugene meraih tangan Ayuna, memandang keadaan gadis itu yang sangat memperihatinkan. Seluruh tubuhnya lebam-lebam, membuat hati Eugene seperti di sayat oleh silet-silet kecil.“Maafkan aku Sayang….” Tangis Eugene pecah walaupun tanpa suara. Tapi rasa sakit dan rasa kecewa pada diri sendiri menyergap. Perasaan campur aduk berkecamuk, apalagi perasaan dia harus melihat istrinya dalam kondisi seperti ini. “Jika ada sesuatu terjadi padamu dan anak kita. Maka akulah yang harus di salahkan karena tidak bisa menjagamu.”Decit pintu terbuka, Pria botak berjas putih masuk ke dalam ruang yang di tempati Ayuna. Wanita berpakaian perawat mengikutinya dari belakang. “Apa Anda keluarga dari pasien?”Eugen

  • Ayuna My Little Wife   Akhir Pencarian( sama dengan bab diatas)

    Matahari perlahan terbit dari ufuk. Seorang gadis tertidur dalam pelukan seorang lelaki berkulit gelap dengan rambut ikal. Aroma maskulin itu menusuk indra penciuman. Aliran sungai buatan pun mengalir. Membuat hawa semakin sejuk. Surya memeluk gadis itu dengan kuat. Ia mendengar semua penderitaan gadis itu. Bahkan, rintihan tangis tadi malam berusaha di redamkan. Kelopak mata itu perlahan-lahan pun mengerjapkan mata. Dan mata hanzel itu terbuka lebar. Tatapan kedua orang itu saling bertemu. Membuat Ayuna tersentak. Ia buru-buru menjauh dari Surya ada perasaan tak enak karena memeluk lelaki yang bukan suaminya. Surya juga baru menyadari kesalahannya. Ia pun kiku dan menggaruk rambut lepeknya. “Ah maaf. Aku enggak bermaksud macam-macam.” “Yuna Paham kok.” Tiba-tiba Surya melihat kaki Ayuna yang ada darah yang sudah mulai kering. Ia baru sadar. “Ayuna!” Surya menunjukkan kaki berdarahnya. “Haha? Apa ini?” “Sepertinya kamu pendarahan.

  • Ayuna My Little Wife   Akhir Dari Pencarian

    Matahari perlahan terbit dari ufuk. Seorang gadis tertidur dalam pelukan seorang lelaki berkulit gelap dengan rambut ikal. Aroma maskulin itu menusuk indra penciuman. Aliran sungai buatan pun mengalir. Membuat hawa semakin sejuk. Surya memeluk gadis itu dengan kuat. Ia mendengar semua penderitaan gadis itu. Bahkan, rintihan tangis tadi malam berusaha di redamkan. Kelopak mata itu perlahan-lahan pun mengerjapkan mata. Dan mata hanzel itu terbuka lebar. Tatapan kedua orang itu saling bertemu. Membuat Ayuna tersentak. Ia buru-buru menjauh dari Surya ada perasaan tak enak karena memeluk lelaki yang bukan suaminya. Surya juga baru menyadari kesalahannya. Ia pun kiku dan menggaruk rambut lepeknya. “Ah maaf. Aku enggak bermaksud macam-macam.” “Yuna Paham kok.” Tiba-tiba Surya melihat kaki Ayuna yang ada darah yang sudah mulai kering. Ia baru sadar. “Ayuna!” Surya menunjukkan kaki berdarahnya. “Haha? Apa ini?” “Sepertinya kamu pendarahan.

  • Ayuna My Little Wife   Surya

    Setelah Eugene mendapatkan plat nomer mobil tersebut. Ia pun melacaknya lewat plat mobil yang ia dapatkan. Namun, saat mobil itu melewati terowongan tiba-tiba mobil yang ia incar menghilang secara misterius. Tapi Eugene dan rekan-rekannya tak menyerah. Ia tetap mencari mobil tersebut. Sebuah kamera CCTV mendapatkan mobil tersebut tapi mobil itu sudah berada di tempat bangkai mobil-mobil. Sebuah tempat yang di peruntukkan untuk mobil rusak.“Bagaimana ini Inspektur? “ tanya rekannya. Membuat Eugene kalang kabut. Ia pun mencoba melacak orang yang meninggalkan mobil di tempat pembuangan. Dan Eugene mendapatkan orangnya. Ternyata dia adalah Driver ojek online. Jika menemukan lelaki itu mereka bisa bertanya tentang penjahat itu. Eugene dan dua rekannya pergi mencari lelaki itu di kawasan padat penduduk. Melewati setiap gang kecil hingga ia sampai di sebuah rumah sederhana milik Driver Ojek Online.Dok! Dok!Eugene menggedor pintu. Seorang perempuan keluar

  • Ayuna My Little Wife   TERTANGKAP

    Lampu disko berkilap kelip. Disertai suara musik yang beredup sangat keras hingga memengkak telinga siapa pun yang mendengar. Suara penyanyi diskotik membuat pengujung semakin terbuai. Sang Vokalis bergoyang di atas meja membuat para pengunjung semakin melingkung. Di pintu masuk seorang Pria masuk ke dalam Pub. Menyingkirkan orang-orang yang ada di depannya dengan kedua tangan. Seorang gadis seksi menikmati minuman beralkoholnya. Tiba-tiba seorang lelaki mendekat. Menarik gadis itu dengan kasar keluar Bar. Membuatnya marah.Mereka pun keluar dari tempat itu. Surya melepaskan dengan kasar. Menatap tajam sepupunya. Pandangan gadis itu sedikit terganggu. Tampak jelas gadis itu masih di selimuti rasa mabuk.“Apa-apa loe narik gue keluar!” teriak Violet pada sepupunya. Matanya merah.Surya memegang pundak sepupunya. “Gue Cuma mau nanyak. Apa loe dalang di balik hilangnya Istri Eugene.” Suara menatap tajam. Berharap sepupunya tidak melakukan pe

  • Ayuna My Little Wife   PELARIAAN

    Suara langkah kaki mendekat. Membuat rasa waswas yang sangat besar pada tubuh gadis kecil yang terduduk di atas kursi dengan tangan di ikat ke belakang. Kaki juga terikat sangat erat. Ia tak mampu bergerak sama sekali. Setelah kejadian penyiksaan Violet kemarin, para anak buah Violet mendudukkannya. Lampu berwarna keemasan menyala seketika. Membuat Ayuna mendongak dengan mulut di sumpal kain. Seorang gadis cantik melenggak-lenggok masuk ke dalam ruangan. Memberi tatapan yang mengerikan. “Selamat pagi yuna!” sapa gadis itu. “Bagaimana? Apa kamu nyaman berada di tempatku? Aku sebagai Tuan rumah, selalu memberikan pelayanan yang terbaik untuk tamuku. Kalau ada apa jangan sungkan-sungkan memberitahuku.” ucap Violet sambil memegang sebuah map. “Kenapa? Kenapa kau enggak jawab hah?” bentak Violet dengan mata melotot hingga ingin keluar. Tiba-tiba ia menyadari sesuatu. “Ups!” Menutup bibirnya centil. “Aku lupa mulutmu masih tertutup. Maaf

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status