Home / Romansa / Ayuna My Little Wife / Cepat Beri Mami Cucu

Share

Cepat Beri Mami Cucu

Author: AyseaAkira
last update Last Updated: 2021-03-13 22:35:47

Manik Hazel itu menatap  keluar kaca mobil. Kedua jemari saling bertautan. Melirik seorang lelaki yang ada di sampingnya. Berkali-kali ia meneguk saliva, tenggorokan gadis itu terasa kering. Badan ramping itu  menegang. Bunyi  gawai membuatnya segera merogoh sakunya. Ia akan mencurahkan segala kegundahannya  pada kedua Sang Sahabat.

“Kenapa? “ suara bariton itu membuat Ayuna tersentak, hampir saja ia menjatuhkan smartphone miliknya.

“Ah enggak papa,” cicit Ayuna sambil memasukkan kembali benda pipih itu ke dalam saku. Eugene semakin menancapkan gas, membuat wajah Ayuna semakin pucat. Jika lelaki itu berani menyentuh tubuhnya, ia akan menghajarnya habis-habisan. Tak berselang lama. Mobil berwarna perak itu sampai di depan hotel bintang lima. Seorang staff hotel membukakan  pintu mobil untuk Ayuna dan Eugene. Ayuna dengan ragu keluar dari dalam mobil. Mereka tersenyum ramah, membuat Ayuna semakin kiku.

“Selamat siang Tuan dan Nyonya, mari saya antar ke dalam.” Hati Ayuna seakan tak terima di panggil Nyonya, usianya masih 18 tahun. Terlalu tua jika di panggil Nyonya.

“Kenapa ngelamun, ayo masuk!” Eugene menggenggam tangan Ayuna. Menuntun Calon Istri  ke dalam hotel. Namun, gadis itu menarik pergelangannya  cepat dari genggaman Eugene.  Perwira polisi itu hanya tersenyum masam, lalu melangkah panjang meninggalkan Ayuna. Ia pun tertinggal  karena laju jalan Eugene sangat cepat, lalu ia berlari kecil demi mengimbangi Eugene.

“Om, kalau jalan jangan cepat-cepat lah.”

“Makanya kalau jalan jangan kayak siput,” sindir Eugene.

“Om sendiri kalau jalan kayak  kereta,” balas Ayuna sambil berkacak pinggang. Tubuh tegap Eugene tiba-tiba berhenti  mendadak. Membuat Ayuna menabrak calon suaminya lagi. “Om ini, hobi banget kalau jalan tiba-tiba berhenti,” runtuk Ayuna sambil memukul punggung Eugene keras. Gadis itu melotot  saat merasakan dada Eugene sangat keras dan juga merasakan benjolan otot Sang Polisi. Mereka sampai di sebuah restoran mewah di hotel tersebut, seorang staff membukakan pintu untuk Ayuna dan Eugene. Mereka berdua beriringan masuk.

Restoran tersebut sepi hanya ada tiga orang yang duduk di meja paling panjang, Eugene menarik Ayuna ke arah mereka bertiga.

“Maaf kalian pasti menunggu lama?”

“Iya sangat lama, membuang waktuku saja,” cerca perempuan yang terlihat tak asing untuk Ayuna.

“Sayang!” tegur Pria di sampingnya.

“Ah maaf,” ujar perempuan itu. Namun nada maaf itu terdengar tak ikhlas.

“Lama sekali paman tidak melihatmu Ayuna. Silahkan kalian berdua duduk!” Ayuna  hanya melempar senyum. Seorang lelaki seumuran dengan Eugene menatap Ayuna dari atas sampai bawah.

“Ayuna selamat datang di keluar Smith!”  Gadis itu menarik kursi dan duduk di samping Eugene, berhadapan dengan wanita cantik yang berlipstik  merah darah.

 Lelaki tampan dengan setelah tuksedo itu membenarkan posisi duduknya, “Selamat sekarang menjadi bagian dari keluarga kami, aku Kenan. Kau bisa memanggilku Ken, aku adalah kakak dari Eugene dan juga saudara kembarnya.”

 Ayuna menaikkan alis, gadis itu tak percaya bahwa lelaki di depannya adalah saudara kembar Eugene. Tapi mereka sama sekali tidak mirip. “Saudara kembar?” cicit Ayuna.

“Iya kami saudara kembar non identik. Jadi wajah kami tak sama.” Ayuna mengangguk, mencoba mencerna perkataan Kenan. “Sayang, perkenalkan dirimu!” Perintah Kenan pada wanita cantik dengan baju merah itu.

“Merepotkan,” cicit Wanita beranting besar tersebut, “Baiklah. Perkenalan aku, istrinya Ken. Panggil saja aku Nami.” Hanami menyimbahkan  rambut gelombang itu.

Mata Ayuna membulat, ia baru mengingat bahwa Hanami adalah artis dan model terkenal Ibu Kota, “Kak May Hanami, Ya Tuhan... kakak cantik deh kalau di lihat dari dekat.” Hanami membusungkan dada, sikap sombong nya kambuh lagi. Sedangkan Ruth dan Ken tertawa mendengar celotehan Ayuna. Eugene merasa malu, ia menginjak kaki Ayuna.

“Aw... sakit Om,” rintih Ayuna saat sepatu Eugene menginjak kakinya. Tiba-tiba seorang wanita paru baya berlenggak-lenggok memasuki restoran sambil menjunjung tas branded.

***

Acara makan Siang di hotel berantakan saat Istri Ruth Smith datang dari Jerman. Wanita berumur 50 itu menyuruh seluruh keluarga besar Ruth Smith pulang ke rumah. Di rumah itu, Nyonya Ananta pengusaha sesungguhnya. Tak  ada yang bisa menentang ucapannya. Bahkan Hanami, Sang menantu yang sombong itu langsung diam jika berhadapan dengan Ananta.

Semua tertunduk, hanya Ruth dan Ayuna yang menatap Nyonya Ananta. “Kenapa tidak ada yang bilang bahwa putraku  akan menikah?”

“Percuma papa bilang,  jika pada akhrinya Mami tak menyetujui.” Ruth menatap bola mata Sang Istri.

“Papa! Papa enggak bisa begitu ke Mami ” bentak Ananta, bola mata itu langsung melebarkan pandangan. Menatap calon istri putranya. “Kau menikah dengan wanita atau bocah TK Eugene?”

Hati Eugene berdesir, tak pernah sekalipun ia melawan orang yang sudah melahirkannya. Lelaki itu hanya menunduk di samping Ayuna. Gadis bermata hazel itu berdiri, “Maaf Nyonya yang terhormat. saya ini udah 18 tahun. Bukan anak Tk lagi.”  Semua orang terperanjat dengan keberanian Ayuna.  Mereka semua mendongak menatap Calon Istri Eugene. Sedangkan Nyonya Ananta semakin kalap, tak menyangka gadis tersebut berani melawannya.

“Beraninya kau denganku?” Ananta melotot sambil menunjuk Ayuna. Sedangkan gadis itu tanpa merasa bersalah duduk kembali di atas sofa berudu. Ruth memegang tangan Sang Istri. Memenangkannya dengan kata-kata manis. Menyuruh semua penghuni rumah selain Ananta  meninggalkan ruangan.

Eugene menarik kasar tangan Ayuna. Membuat gadis itu merintih sakit, tenaga lelaki itu sangat kuat. Eugene menarik Ayuna ke balkon atas, dan melepas dengan kasar sampai tubuh Ayuna hampir jatuh. “Apaan sih Om, tiba-tiba marah sama Yuna. Belum nikah aja udah kasar, apalagi kalau udah nikah.”

“Kamu!” Eugene menunjuk wajah Ayuna dengan menggertakkan gigi. Mata amber itu melotot, seperti akan keluar dari dalam kelopak.

“Kenapa Om?” Berkacak pinggang sambil membalas pelototan  Eugene.

“Jangan pernah bicara kasar pada Mami, Putri Ayuna Marisa.” Ancam Eugene dengan menekan setiap suku kata nama Ayuna.

“Kalau saja Mami Om tidak  mengolok Yuna. Mana berani Yuna omong gitu sama Mami Om. Jangan salah in Ayuna, tapi salahi Mami Om sendiri. Punya mulut kok enggak pernah di sekolahanin.” Gadis berpipi cuby itu menabrak lengan Eugene dan meninggalkan Pria itu.

“Mau ke mana kau? Aku belum selesai bicara Putri Ayuna Marisa!” teriak Eugene.

“Lapar Om, dari tadi banyak drama. Sampek Yuna lupa ngasih makan cacing di perut Yuna nih!”

Seorang pelayan berlari ke arah Yuna. “Nona, Anda dan Tuan Muda di panggil oleh Nyonya besar!” Wanita berseragam putih dengan rompi hitam itu menunduk.

Gadis itu cemberut mendengar ucapan Sang Pelayan, “Ish...kenapa Mau makan aja sulit amat sih. Lama-lama aku bisa mati kelaparan,” cicit Ayuna. Dengan menarik nafas berat, gadis berusia 18 tahun itu menuruni satu persatu anak tangga dan Eugene mengikuti Ayuna dari belakang. Sang Polisi itu menahan amarahnya pada Ayuna, sulit menasihatinya  dengan bahasa manusia. Mungkin ada bahasa lain yang di mengerti  Ayuna.

“Cepat kalian ke sini, Mami banyak urusan ni.”

Eugene menarik tangan Ayuna, agar gadis itu mempercepat laju kakinya. “Baik Mami!” Gadis itu hanya merutuk Sang Perwira itu menarik tangannya.

Hanami dan Kenan sudah duduk di sofa berada di depan Ayuna dan Eugene, hanya di pisahkan meja marmer.

“Baiklah, aku akan menyetujui pernikahan kalian. Tapi dengan satu Syarat!”

“Kalau enggak di setujuin juga enggak papa, malah Yuna senang,” ucap Ayuna dalam hati, kalau bukan karena Ruth adalah sahabat Papanya dan satu-satunya orang yang sangat baik pada Ayuna, mana mungkin gadis itu mau melanjutkan pernikahan tersebut.

“Apa  Syaratnya?”

“Cepat berikan Mami cucu!”

“Hah!” teriak ke dua calon suami istri tersebut kaget. Ayuna mengeleng-gelengkan kepala.

“Kau lihat, kakak iparmu. Walaupun Mami menyuruhnya punya anak. Tapi sampai sekarang mana, enggak ada hasilnya sama sekali.”

“Mami! Hanami ini bukan tidak mau hamil. Tapi kami memang belum di kasih keturunan  sama  yang di atas.”

“Memang Mami bodoh, Mami tahu dia tidak mau melahirkan karena badannya akan melebar seperti Mami dan karirnya bakal hancur. Mami juga tahu, tiap bulan ia bolak balik ke rumah sakit untuk pasang KB.” Kenan melirik Sang Istri dengan mata berapi-api, ia tak menyangka  gadis yang ia cintai melakukan hal tersebut di belakang.

Sedangkan Ayuna masih tak terima dengan persyaratan konyol Ananta. “Tante umur saya masih 18 tahun. Saya belum cukup umur untuk hamil!” tolak Ayuna sambil meremas dress yang ia pakai.

_ Jangan lupa Vote And Comment. Biar Autor rajin Up...

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Ayuna My Little Wife   AKHIR

    Air mata Eugene jatuh saat melihat Sang Istri berada di atas ranjang. Setelah Surya memberitahu di mana Ayuna berada ia segera mencari gadis itu. Dan dia mendapati Sang Istri berada di rumah sakit yang tidak jauh dari lapangan golf. Eugene meraih tangan Ayuna, memandang keadaan gadis itu yang sangat memperihatinkan. Seluruh tubuhnya lebam-lebam, membuat hati Eugene seperti di sayat oleh silet-silet kecil.“Maafkan aku Sayang….” Tangis Eugene pecah walaupun tanpa suara. Tapi rasa sakit dan rasa kecewa pada diri sendiri menyergap. Perasaan campur aduk berkecamuk, apalagi perasaan dia harus melihat istrinya dalam kondisi seperti ini. “Jika ada sesuatu terjadi padamu dan anak kita. Maka akulah yang harus di salahkan karena tidak bisa menjagamu.”Decit pintu terbuka, Pria botak berjas putih masuk ke dalam ruang yang di tempati Ayuna. Wanita berpakaian perawat mengikutinya dari belakang. “Apa Anda keluarga dari pasien?”Eugen

  • Ayuna My Little Wife   Akhir Pencarian( sama dengan bab diatas)

    Matahari perlahan terbit dari ufuk. Seorang gadis tertidur dalam pelukan seorang lelaki berkulit gelap dengan rambut ikal. Aroma maskulin itu menusuk indra penciuman. Aliran sungai buatan pun mengalir. Membuat hawa semakin sejuk. Surya memeluk gadis itu dengan kuat. Ia mendengar semua penderitaan gadis itu. Bahkan, rintihan tangis tadi malam berusaha di redamkan. Kelopak mata itu perlahan-lahan pun mengerjapkan mata. Dan mata hanzel itu terbuka lebar. Tatapan kedua orang itu saling bertemu. Membuat Ayuna tersentak. Ia buru-buru menjauh dari Surya ada perasaan tak enak karena memeluk lelaki yang bukan suaminya. Surya juga baru menyadari kesalahannya. Ia pun kiku dan menggaruk rambut lepeknya. “Ah maaf. Aku enggak bermaksud macam-macam.” “Yuna Paham kok.” Tiba-tiba Surya melihat kaki Ayuna yang ada darah yang sudah mulai kering. Ia baru sadar. “Ayuna!” Surya menunjukkan kaki berdarahnya. “Haha? Apa ini?” “Sepertinya kamu pendarahan.

  • Ayuna My Little Wife   Akhir Dari Pencarian

    Matahari perlahan terbit dari ufuk. Seorang gadis tertidur dalam pelukan seorang lelaki berkulit gelap dengan rambut ikal. Aroma maskulin itu menusuk indra penciuman. Aliran sungai buatan pun mengalir. Membuat hawa semakin sejuk. Surya memeluk gadis itu dengan kuat. Ia mendengar semua penderitaan gadis itu. Bahkan, rintihan tangis tadi malam berusaha di redamkan. Kelopak mata itu perlahan-lahan pun mengerjapkan mata. Dan mata hanzel itu terbuka lebar. Tatapan kedua orang itu saling bertemu. Membuat Ayuna tersentak. Ia buru-buru menjauh dari Surya ada perasaan tak enak karena memeluk lelaki yang bukan suaminya. Surya juga baru menyadari kesalahannya. Ia pun kiku dan menggaruk rambut lepeknya. “Ah maaf. Aku enggak bermaksud macam-macam.” “Yuna Paham kok.” Tiba-tiba Surya melihat kaki Ayuna yang ada darah yang sudah mulai kering. Ia baru sadar. “Ayuna!” Surya menunjukkan kaki berdarahnya. “Haha? Apa ini?” “Sepertinya kamu pendarahan.

  • Ayuna My Little Wife   Surya

    Setelah Eugene mendapatkan plat nomer mobil tersebut. Ia pun melacaknya lewat plat mobil yang ia dapatkan. Namun, saat mobil itu melewati terowongan tiba-tiba mobil yang ia incar menghilang secara misterius. Tapi Eugene dan rekan-rekannya tak menyerah. Ia tetap mencari mobil tersebut. Sebuah kamera CCTV mendapatkan mobil tersebut tapi mobil itu sudah berada di tempat bangkai mobil-mobil. Sebuah tempat yang di peruntukkan untuk mobil rusak.“Bagaimana ini Inspektur? “ tanya rekannya. Membuat Eugene kalang kabut. Ia pun mencoba melacak orang yang meninggalkan mobil di tempat pembuangan. Dan Eugene mendapatkan orangnya. Ternyata dia adalah Driver ojek online. Jika menemukan lelaki itu mereka bisa bertanya tentang penjahat itu. Eugene dan dua rekannya pergi mencari lelaki itu di kawasan padat penduduk. Melewati setiap gang kecil hingga ia sampai di sebuah rumah sederhana milik Driver Ojek Online.Dok! Dok!Eugene menggedor pintu. Seorang perempuan keluar

  • Ayuna My Little Wife   TERTANGKAP

    Lampu disko berkilap kelip. Disertai suara musik yang beredup sangat keras hingga memengkak telinga siapa pun yang mendengar. Suara penyanyi diskotik membuat pengujung semakin terbuai. Sang Vokalis bergoyang di atas meja membuat para pengunjung semakin melingkung. Di pintu masuk seorang Pria masuk ke dalam Pub. Menyingkirkan orang-orang yang ada di depannya dengan kedua tangan. Seorang gadis seksi menikmati minuman beralkoholnya. Tiba-tiba seorang lelaki mendekat. Menarik gadis itu dengan kasar keluar Bar. Membuatnya marah.Mereka pun keluar dari tempat itu. Surya melepaskan dengan kasar. Menatap tajam sepupunya. Pandangan gadis itu sedikit terganggu. Tampak jelas gadis itu masih di selimuti rasa mabuk.“Apa-apa loe narik gue keluar!” teriak Violet pada sepupunya. Matanya merah.Surya memegang pundak sepupunya. “Gue Cuma mau nanyak. Apa loe dalang di balik hilangnya Istri Eugene.” Suara menatap tajam. Berharap sepupunya tidak melakukan pe

  • Ayuna My Little Wife   PELARIAAN

    Suara langkah kaki mendekat. Membuat rasa waswas yang sangat besar pada tubuh gadis kecil yang terduduk di atas kursi dengan tangan di ikat ke belakang. Kaki juga terikat sangat erat. Ia tak mampu bergerak sama sekali. Setelah kejadian penyiksaan Violet kemarin, para anak buah Violet mendudukkannya. Lampu berwarna keemasan menyala seketika. Membuat Ayuna mendongak dengan mulut di sumpal kain. Seorang gadis cantik melenggak-lenggok masuk ke dalam ruangan. Memberi tatapan yang mengerikan. “Selamat pagi yuna!” sapa gadis itu. “Bagaimana? Apa kamu nyaman berada di tempatku? Aku sebagai Tuan rumah, selalu memberikan pelayanan yang terbaik untuk tamuku. Kalau ada apa jangan sungkan-sungkan memberitahuku.” ucap Violet sambil memegang sebuah map. “Kenapa? Kenapa kau enggak jawab hah?” bentak Violet dengan mata melotot hingga ingin keluar. Tiba-tiba ia menyadari sesuatu. “Ups!” Menutup bibirnya centil. “Aku lupa mulutmu masih tertutup. Maaf

  • Ayuna My Little Wife   MENEMUKAN CCTV

    Di bawah sinar rembulan seorang lelaki sedang duduk lesu sambil menyesali kelalaiannya. Gadis yang sangat ia cinta menghilang tiba-tiba membuat pikiran Eugena kayak. Ia pun meraung-raung di tengah lorong yang sunyi. Membuat para orang yang berlalu lalang terperajat. Melirik Eugene dengan tatapan horor. Membuat orang mengira lelaki itu sedang gila.Saat Eugene menangkupkan kepala tiba-tiba benda hangat menyentuh punggung tangan. Lelaki itu mendongak. Sesosok wanita berdiri didepannya. Melempar senyum. “Violet!” gumam Eugene.“Ni kubelikan coffe.” Menyerahkan Paper Coffe kopi pada mantan kekasihnya. Eugene mengambil kopi yang di berikan Violet. Tiba-tiba gadis itu duduk di samping Eugene. Menunjukkan wajah yang lesu. Membuat dirinya seolah iba dengan Eugene.“Makasih.”Tangan Violet terulur. Menangkup tangan kanan. “Aku turun prihatin atas menghilangnya istrimu.”“Dari s

  • Ayuna My Little Wife   PENCARIAAN

    Byur!Sebuah guyuran air membasah tubuh gadis yang tengkurap di atas lantai. Tampa penerangan sama sekali. Dengan kedua tangan yang terikat ke belakang. Kelopak mata gadis itu mengerja-ngerjakan mata. Mata itu sedikit demi sedikit melebar. Mendongak melihat seorang datang menggunakan penerang seadanya. Sebuah lampu berwarna keemasan menyala. Tapi cahaya itu tidak membantu. Karena hanya menerangi bagian kecil ruangan. Sedangkan yang lain tetap gelap.Wanita itu menarik rambut seorang gadis yang sangat mengerikan itu. “Halo gadis kecil. Selamat datang di wilayahku. Hahahhah...” Tawa pecah dan melepaskan rambut Ayuna dengan kasar.“Kamu kan Violet. Apa yang kau lakukan padaku. Apa salahku.”Wanita jahat itu mengeluarkan jari telunjuknya dan mengetuk-ngetuk ujung dagu seolah-olah berpikir. “Apa ya salah mu?” Ia menarik rambut Ayuna kembali tapi tarikan ini lebih kuat. Gadis itu merintih sakit. “Baiklah. Seperti loe en

  • Ayuna My Little Wife   ISTRI MENGHILANG

    Waktu semakin bergulir. Malam demi malam telah terlewati. Di gantikan sang raja pagi terus menyising. Seperti biasa di sekolah cukup ramai. Murid berlalu lalang meninggalkan kelas masing-masing. Termasuk dua murid lelaki dan perempuan yang berjalan saling beriringan. Dari arah lain seorang pria di kelas mengejar mereka. “Hai bro!” Lay langsung merangkul lengan Wanda. Namun perempuan itu langsung bergidik dengan keras. Hingga tangan Lay jatuh “Biasa aja kali Wanda.” “Gue enggak pernah biasa kalau soal elo.” “Sorry lah. Eh omong-omong Yuna beneran di keluari.” “Siapa bilang? Dia hanya mengambil cuti.” “Terserah dah apa kata elo. Tapi kalau loe ketemu Yuna. Nitip salam ya.” Lay langsung berlari meninggalkan Toby dan Wanda. “Dasar cowok.” “Tapi omong-omong waktu Yuna pergi. Diakan ninggalin surat kan?” “Iya tapi katanya Cuma pergi bentar. Tapi pas malamnya gue tunggu dia gak balik.” “Emang udah loe telefon ora

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status