Share

3

Cahaya matahari diiringi hembusan angin pagi kini tengah masuk kedalam celah jendela Apartement Raga, pemuda itu mengerjap-ngerjapkan matanya seraya mengumpulkan kesadarannya lalu melihat sekilas ke arah sampingnya yang di mana tidak ada gadisnya, lalu dengan cepat dia bangkit dari tempat tidurnya mencari sang kekasih.

"DANIA!" Teriaknya seraya berjalan kesemua ruangan yang ada di Apartementnya.

"Dania!"

"Dania, dimana lo?!"

"APASIH GA, GUE DI DAPUR!" Teriak Dania dan Raga pun langsung menghampirinya, Dan benar gadisnya sedang berada di dapur, kini gadis itu tengah memasak.

Perlahan Raga pun menghampiri Dania dan memeluk tubuh gadis itu dari belakang dan bersembunyi di samping celuruk lehernya Dania sambil sesekali menciumnya.

"Ga, geli haha.." ucapnya seraya mencoba menghindar dari serangannya Raga.

"Gue kira lo kabur." Ucapnya lembut

"Maunya sih gitu." gumamnya yang masih terdengar jelas oleh Raga Dan langsung mendapat tatapan tajam dari Raga.

Lalu Dania pun melirik Sekilas wajahnya Raga sambil cengengesan.

"Becanda, kalo gue kabur lo sama siapa dong?" Ucapnya lalu mengambil sepiring nasi goreng dan membalikan badannya menghadap Raga.

"Nih makan," Lanjutnya menyodorkan sepiring nasi Goreng tersebut

"Suapin." Ucapnya manja

"Ko lo jadi manja gini sih?"

"Yaudah sih tinggal suapin aja!" Ketusnya

"Iyaiya, Yaudah duduk dulu." ujarnya lalu mereka duduk di ruang makan.

"Nih Aaa." katanya menyodorkan sesendok nasi Goreng itu ke arah mulutnya Raga

"Ko pake sendok sih!" tukasnya

"Lo Emang mau pake apa? Ember?" Seru Dania Asal

"Pake mulut dong biar pro." Ujarnya santai seraya menatap Dania gemas.

"Apaan sih lo! Udah ah, nih makan sendiri." Ucapnya lalu beranjak

"Mau Kemana?" Tanya Raga

"Mau mandi Raga."

"Sarapan dulu." titahnya

"Tadi gue udah sarapan." ucapnya lalu berjalan menuju kamar mandi

Gue Sayang Sama lo Dan, gue

Janji gue gak akan biarin lo pergi dari Hidup gue apapun yang terjadi. Selamanya lo akan jadi milik gue. Batinnya.

***

Setelah selesai mandi kini Dania tengah siap dengan seragam sekolahnya, kini gadis itu tengah merapihkan seragamnya didepan cermin.

"Lo mau kemana?" tanya Raga dingin

"Astagfirullah Ga, ngagetin aja ih." pekiknya beralih menatap Raga

"Mau kemana?"

"Mau ngamen, ya sekolah lah. Lo gak liat gue pake seragam udah rapih gini." tukasnya lalu kembali merapihkan seragamnya.

"Nggak."

"Nggak apa?"

"Lo gak boleh sekolah."

"Ga, lo apa-apaan sih. Ya gak bisa gitu lah."

"Bisa, karna lo pacar gue."

"Baru pacar aja udah gini dasar." gumamnya

"Ganti!" titahnya

"Apa sih Ga, gue mau sekolah."

"Nggak, ganti cepet."

"Nggak gue mau sekolah pokonya." ucapnya lalu berjalan menuju keluar kamar Apartemennya Raga.

"Lo maju selangkah lagi, gue pastiin besok status kita udah jadi suami istri." ucapnya dingin dan membuat Dania menghentikan langkahnya.

"Terserah." ucapnya lalu berjalan menuju ruang tv, dan langsung duduk di sofa depan tv dan mulai menyalakannya.

Raga pun menghampiri Dania lalu duduk di sebelah gadis itu, dan beralih menidurkan kepalanya di atas paha Dania lalu menatap wajah gadis itu.

"Jangan marah." ucapnya lembut

"..."

"Dan, Lo mau apa?"

"Shopping?, jalan-jalan?, beli makan? nonton bioskop?, atau apa?"

"Gue mau pulang!" sarkasnya

"Nanti gue anterin."

"Nantinya kapan Raga, gue mau pulang."

"Nurut Dan, nurut. Lo jangan buat gue berbuat kasar sama Lo." ucapnya dingin

"Terserah, Lo egois Ga."

"Maksud Lo?!" bentaknya lalu duduk di sebelah Dania dan menatap gadis itu tajam

"Lo cuma mikirin apa yang Lo mau, tanpa lo mikirin perasaan orang lain."

"Lo bukan orang lain, lo pacar gue Dania Vloreta Aurelia."

"Terserah Ga, terserah mau gue bilang apa juga lo gak akan paham!" tegasnya

"Dania lo-" ucapnya terpotong

Drtt ... Drtt ...

"Kenapa?"

"..."

"Gue ke sana sekarang."

Tutt ... Tutt

Dengan cepat Raga pun mengambil jaketnya lalu hendak berjalan keluar Apratementnya.

"Mau kemana?" tanya Dania lembut

"Ada urusan, lo jangan kemana-mana, dan jangan tungguin gue pulang." ucapnya lalu pergi keluar.

Dania pun memilih untuk tidak terlalu memikirkannya, mau tidak pulang sekalipun Dania tidak peduli.

Kini gadis itu tengah berbaring santai ditempat tidur lalu merogoh ponselnya.

Ting!

Febybyulalala:>

Daniaaa sayangqquuh dimana dikau?

Mars

Anjing Lo, serius ih

Ngapa sih Lo

Lo kenapa absen ayang?😭

Dih najis, gak enak badan gue

Gausah boong Lo, diapain ama si anak setan?

Anak setan yang Lo bilang tuh pacar gue sat.

Ternyata bener apa kata orang, cinta itu buta

Tapi cuma berlaku buat Lo

Anak setan ke si Raga Lo akuin pacar

Buta noh mata lo

Titisan setan kek gitu

Elah ngapa jadi ghibahin cowok gue bjirr

Bodo, intinya lo kenapa gak masuk school?

Gue lagi di Apartnya Raga

What the hell? Omeygoutt demi apaaa, si setan gak ngapa-ngapain Lo kan?

Nggak

Serius dong Dan, apartnya Raga dimana biar gue samperin

Mau ngapain?

Numpang mandi! Ya jemput Lo lah sayang

Gak usah, emangnya Lo siap mati muda?

Ya nggak sih ya terus Lo gimana?

Gue aman kali, santuy

Santuy pala Lo!

Dah lah gue mo tidur

Bareng sisetan?

Yup see you sayang, mau titip salam buat calon ponakan?

Emang Goblog sia ih!

(Read)

Dania pun meletakan ponselnya, lalu berjalan menuju walk in closet untUK menganti seragamnya dengan baju biasa.

Kini Dania tengah merebahkan Tubuhnya di atas tempat tidur lalu matanya mulai terpejam.

Sedangkan di tempat lain Kini para lelaki tengah berkumpul di markas mereka, jangan lupakan ini selain badboy Raga juga ketua geng Cyclops yang artinya belati iblis karena mereka akan menjadi belati iblis bagi siapa saja yang berani mengusik mereka.

Selain Raga sebagai ketua, ada juga beberapa anggota inti yang lain sekaligus sahabatnya yaitu Raka, Bima, Jefan, dan Onil.

Kini mereka tengah berada di bascamp Tepatnya markas Cyclops diikuti dengan anggota yang lain, mereka tengah menunggu kedatangan sang ketua Raga.

"Gelo si Raga lama anjib." Celetuk Onil

"Biasa ngelonin bini hahha.." Seru Bima

"Maksud lo bini tuh si Dania?" Teriaknya histeris

"Ya Iyalah anjib sape lagi?" Ucap Bima

"Jalangnya si Raga kan bejibun anjib sape tau aja." ujar Onil

"Jalangnya Emang banyak, Tapi bini nya satu si Dania bego hahha.." Seru Raka

"Gabisa! Dania itu calon ibu dari anak-anak gue." ucapnya bangga

"Ketauan si Raga mampus lo!" tukas Raka

"Yess! Udah gue rekam tinggal kasih Ragaa." celetuk Bima seraya mengambil ponselnya lalu menaruhnya di saku celananya

"Bangsul Lo!" sarkas Inilah

"Gue denger ada yang mau dikubur idup-idup bener?" suara serak namun tajam milik Raga, yang baru sampai di markas.

"Hayo loh On, ketauan si boss mampus!" ledek Jefan

"Onil Fan Onil An- On An- On!" sarkasnya

"Weiss santuyy bang bree." ujar Jefan

"Canda elah boss, gue bukan yang tipe makan temen hhe.." ucapnya cengengesan

Raga pun hanya acuh dan memutar bola matanya malas lalu duduk di sofa.

"Jadi gimana?" tanya Raga

"Nah iye boss, si Beno nantangin Lo buat balapan sore ini gimana?" ucap Raka

Beno adalah ketua dari geng Altar musuh bebuyutannya Cylclops.

"Oke."

"Asikkk party nih cihuyyy." celetuk Onil

"Party mulu otak lo." sarkas Jefan seraya menoyor jidat Onil

"Dari pada lo, buku lo kelonin hahahaha.." ledeknya pada Jefan memang dari mereka semua hanya Jefan lah yang paling Rajin dalam hal pelajaran.

"Goblog." ucap Raka

"Ekhem, bukannya gak setia kawan atau gak mau ikut party nih, tapi gue udah ada janji mau nemenin Elisa di rumahnya." ucap Bima

"Nemenin apa nenenin hahahaha.." ledek Onil

"Itu juga hahaha.."

"Si Gladis, Fani, Fena, Feni, Rara, Roro, Rina, Rani, Jessi, Jena sama yang lainnya mau lo kemanain?" tanya Jefan

"Buset Fan, ampe hafal gitu loh sama maenannya si Bima hahaha.." celetuk Onil

"Bukan mainan bego!  Mereka tuh ban serep gue hahaha.." ucapnya bangga

"Fakboy sih bangga." ujar Raka

"Ganteng doang jadi fakboy  bangga." ucap Onil

"Ganteng doang jemput cewe di club." ucap Jefan

"Ganteng doang eh enggak ganteng banget." ucap Raka yang berhasil meledakan tawa yang lainnya

"Hahahaha..."

"Eh Fan gue heran lo ko bisa sampe hafal gitu ceweknya si Dugong." ujar Onil

"Gak tau gue ngasal emang bener Bim?" tanyanya

"Bener banget satu juta rupiah teteteteww." ujar Bima

Krik ... Krik ...

"Cabut sekarang!" ucap Raga beranjak dari tempat duduknya

"Oke guys cusss." celetuk Onil

"Ngengg." timpal Jefan

"Yang lain gimana Ga?" tanya Raka

"Lo bertiga ikut gue, yang lainnya tetep stay jaga markas." ucapnya lalu pergi dari tempat itu diikuti ketiga sahabatnya terkecuali Bima.

Kini mereka tengah sampai di arena balap hari pun sudah mulai gelap.

"Weiss datang juga, gak sama mainan lo?" tanya Beno

"Gak usah banyak bacot!" sarkasnya lalu mulai menyalakan mesin motornya

Drum ... Drum ...

1

2

3

Ngengg. ... Ngeng ....

"Menurut Lo siapa yang bakal menang?" tanya Onil

"Raga pasti." ucap Raka santai

"Yoiii men." timpal Jefan

"Nah kan lo menangg."

"Yess jadi party." celetuk Onil

"Wohoho selamat boss." ucap Onil

"Gue yakin pasti Lo." ujar Raka

"Gimana Lo masih berani nantangin Cyclops?" tanya Jefan meremehkan

"Kali ini Lo menang, liat nanti." ucapnya lalu pergi

"Gass ga?" tanya Onil

"Cabut!" ucap Raga diikuti teman-temannya.

Next?

Bantu supportnya dulu babe:*

Supaya author tambah semangat up nya wkwkw^^

Jangan lupa follow juga:)


Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status