Cahaya matahari diiringi hembusan angin pagi kini tengah masuk kedalam celah jendela Apartement Raga, pemuda itu mengerjap-ngerjapkan matanya seraya mengumpulkan kesadarannya lalu melihat sekilas ke arah sampingnya yang di mana tidak ada gadisnya, lalu dengan cepat dia bangkit dari tempat tidurnya mencari sang kekasih.
"DANIA!" Teriaknya seraya berjalan kesemua ruangan yang ada di Apartementnya.
"Dania!"
"Dania, dimana lo?!"
"APASIH GA, GUE DI DAPUR!" Teriak Dania dan Raga pun langsung menghampirinya, Dan benar gadisnya sedang berada di dapur, kini gadis itu tengah memasak.
Perlahan Raga pun menghampiri Dania dan memeluk tubuh gadis itu dari belakang dan bersembunyi di samping celuruk lehernya Dania sambil sesekali menciumnya.
"Ga, geli haha.." ucapnya seraya mencoba menghindar dari serangannya Raga.
"Gue kira lo kabur." Ucapnya lembut
"Maunya sih gitu." gumamnya yang masih terdengar jelas oleh Raga Dan langsung mendapat tatapan tajam dari Raga.
Lalu Dania pun melirik Sekilas wajahnya Raga sambil cengengesan.
"Becanda, kalo gue kabur lo sama siapa dong?" Ucapnya lalu mengambil sepiring nasi goreng dan membalikan badannya menghadap Raga.
"Nih makan," Lanjutnya menyodorkan sepiring nasi Goreng tersebut
"Suapin." Ucapnya manja
"Ko lo jadi manja gini sih?"
"Yaudah sih tinggal suapin aja!" Ketusnya
"Iyaiya, Yaudah duduk dulu." ujarnya lalu mereka duduk di ruang makan.
"Nih Aaa." katanya menyodorkan sesendok nasi Goreng itu ke arah mulutnya Raga
"Ko pake sendok sih!" tukasnya
"Lo Emang mau pake apa? Ember?" Seru Dania Asal
"Pake mulut dong biar pro." Ujarnya santai seraya menatap Dania gemas.
"Apaan sih lo! Udah ah, nih makan sendiri." Ucapnya lalu beranjak
"Mau Kemana?" Tanya Raga
"Mau mandi Raga."
"Sarapan dulu." titahnya
"Tadi gue udah sarapan." ucapnya lalu berjalan menuju kamar mandi
Gue Sayang Sama lo Dan, gue
Janji gue gak akan biarin lo pergi dari Hidup gue apapun yang terjadi. Selamanya lo akan jadi milik gue. Batinnya.***
Setelah selesai mandi kini Dania tengah siap dengan seragam sekolahnya, kini gadis itu tengah merapihkan seragamnya didepan cermin.
"Lo mau kemana?" tanya Raga dingin
"Astagfirullah Ga, ngagetin aja ih." pekiknya beralih menatap Raga
"Mau kemana?"
"Mau ngamen, ya sekolah lah. Lo gak liat gue pake seragam udah rapih gini." tukasnya lalu kembali merapihkan seragamnya.
"Nggak."
"Nggak apa?"
"Lo gak boleh sekolah."
"Ga, lo apa-apaan sih. Ya gak bisa gitu lah."
"Bisa, karna lo pacar gue."
"Baru pacar aja udah gini dasar." gumamnya
"Ganti!" titahnya
"Apa sih Ga, gue mau sekolah."
"Nggak, ganti cepet."
"Nggak gue mau sekolah pokonya." ucapnya lalu berjalan menuju keluar kamar Apartemennya Raga.
"Lo maju selangkah lagi, gue pastiin besok status kita udah jadi suami istri." ucapnya dingin dan membuat Dania menghentikan langkahnya.
"Terserah." ucapnya lalu berjalan menuju ruang tv, dan langsung duduk di sofa depan tv dan mulai menyalakannya.
Raga pun menghampiri Dania lalu duduk di sebelah gadis itu, dan beralih menidurkan kepalanya di atas paha Dania lalu menatap wajah gadis itu.
"Jangan marah." ucapnya lembut
"..."
"Dan, Lo mau apa?"
"Shopping?, jalan-jalan?, beli makan? nonton bioskop?, atau apa?"
"Gue mau pulang!" sarkasnya
"Nanti gue anterin."
"Nantinya kapan Raga, gue mau pulang."
"Nurut Dan, nurut. Lo jangan buat gue berbuat kasar sama Lo." ucapnya dingin
"Terserah, Lo egois Ga."
"Maksud Lo?!" bentaknya lalu duduk di sebelah Dania dan menatap gadis itu tajam
"Lo cuma mikirin apa yang Lo mau, tanpa lo mikirin perasaan orang lain."
"Lo bukan orang lain, lo pacar gue Dania Vloreta Aurelia."
"Terserah Ga, terserah mau gue bilang apa juga lo gak akan paham!" tegasnya
"Dania lo-" ucapnya terpotong
Drtt ... Drtt ...
"Kenapa?"
"..."
"Gue ke sana sekarang."
Tutt ... Tutt
Dengan cepat Raga pun mengambil jaketnya lalu hendak berjalan keluar Apratementnya.
"Mau kemana?" tanya Dania lembut
"Ada urusan, lo jangan kemana-mana, dan jangan tungguin gue pulang." ucapnya lalu pergi keluar.
Dania pun memilih untuk tidak terlalu memikirkannya, mau tidak pulang sekalipun Dania tidak peduli.
Kini gadis itu tengah berbaring santai ditempat tidur lalu merogoh ponselnya.
Ting!
Febybyulalala:>
Daniaaa sayangqquuh dimana dikau?
Mars
Anjing Lo, serius ih
Ngapa sih Lo
Lo kenapa absen ayang?😭
Dih najis, gak enak badan gue
Gausah boong Lo, diapain ama si anak setan?
Anak setan yang Lo bilang tuh pacar gue sat.
Ternyata bener apa kata orang, cinta itu buta
Tapi cuma berlaku buat Lo
Anak setan ke si Raga Lo akuin pacar
Buta noh mata lo
Titisan setan kek gitu
Elah ngapa jadi ghibahin cowok gue bjirr
Bodo, intinya lo kenapa gak masuk school?
Gue lagi di Apartnya Raga
What the hell? Omeygoutt demi apaaa, si setan gak ngapa-ngapain Lo kan?
Nggak
Serius dong Dan, apartnya Raga dimana biar gue samperin
Mau ngapain?
Numpang mandi! Ya jemput Lo lah sayang
Gak usah, emangnya Lo siap mati muda?
Ya nggak sih ya terus Lo gimana?
Gue aman kali, santuy
Santuy pala Lo!
Dah lah gue mo tidur
Bareng sisetan?
Yup see you sayang, mau titip salam buat calon ponakan?
Emang Goblog sia ih!
(Read)Dania pun meletakan ponselnya, lalu berjalan menuju walk in closet untUK menganti seragamnya dengan baju biasa.
Kini Dania tengah merebahkan Tubuhnya di atas tempat tidur lalu matanya mulai terpejam.
Sedangkan di tempat lain Kini para lelaki tengah berkumpul di markas mereka, jangan lupakan ini selain badboy Raga juga ketua geng Cyclops yang artinya belati iblis karena mereka akan menjadi belati iblis bagi siapa saja yang berani mengusik mereka.
Selain Raga sebagai ketua, ada juga beberapa anggota inti yang lain sekaligus sahabatnya yaitu Raka, Bima, Jefan, dan Onil.
Kini mereka tengah berada di bascamp Tepatnya markas Cyclops diikuti dengan anggota yang lain, mereka tengah menunggu kedatangan sang ketua Raga.
"Gelo si Raga lama anjib." Celetuk Onil
"Biasa ngelonin bini hahha.." Seru Bima
"Maksud lo bini tuh si Dania?" Teriaknya histeris
"Ya Iyalah anjib sape lagi?" Ucap Bima
"Jalangnya si Raga kan bejibun anjib sape tau aja." ujar Onil
"Jalangnya Emang banyak, Tapi bini nya satu si Dania bego hahha.." Seru Raka
"Gabisa! Dania itu calon ibu dari anak-anak gue." ucapnya bangga
"Ketauan si Raga mampus lo!" tukas Raka
"Yess! Udah gue rekam tinggal kasih Ragaa." celetuk Bima seraya mengambil ponselnya lalu menaruhnya di saku celananya
"Bangsul Lo!" sarkas Inilah
"Gue denger ada yang mau dikubur idup-idup bener?" suara serak namun tajam milik Raga, yang baru sampai di markas.
"Hayo loh On, ketauan si boss mampus!" ledek Jefan
"Onil Fan Onil An- On An- On!" sarkasnya
"Weiss santuyy bang bree." ujar Jefan
"Canda elah boss, gue bukan yang tipe makan temen hhe.." ucapnya cengengesan
Raga pun hanya acuh dan memutar bola matanya malas lalu duduk di sofa.
"Jadi gimana?" tanya Raga
"Nah iye boss, si Beno nantangin Lo buat balapan sore ini gimana?" ucap Raka
Beno adalah ketua dari geng Altar musuh bebuyutannya Cylclops.
"Oke."
"Asikkk party nih cihuyyy." celetuk Onil
"Party mulu otak lo." sarkas Jefan seraya menoyor jidat Onil
"Dari pada lo, buku lo kelonin hahahaha.." ledeknya pada Jefan memang dari mereka semua hanya Jefan lah yang paling Rajin dalam hal pelajaran.
"Goblog." ucap Raka
"Ekhem, bukannya gak setia kawan atau gak mau ikut party nih, tapi gue udah ada janji mau nemenin Elisa di rumahnya." ucap Bima
"Nemenin apa nenenin hahahaha.." ledek Onil
"Itu juga hahaha.."
"Si Gladis, Fani, Fena, Feni, Rara, Roro, Rina, Rani, Jessi, Jena sama yang lainnya mau lo kemanain?" tanya Jefan
"Buset Fan, ampe hafal gitu loh sama maenannya si Bima hahaha.." celetuk Onil
"Bukan mainan bego! Mereka tuh ban serep gue hahaha.." ucapnya bangga
"Fakboy sih bangga." ujar Raka
"Ganteng doang jadi fakboy bangga." ucap Onil
"Ganteng doang jemput cewe di club." ucap Jefan
"Ganteng doang eh enggak ganteng banget." ucap Raka yang berhasil meledakan tawa yang lainnya
"Hahahaha..."
"Eh Fan gue heran lo ko bisa sampe hafal gitu ceweknya si Dugong." ujar Onil
"Gak tau gue ngasal emang bener Bim?" tanyanya
"Bener banget satu juta rupiah teteteteww." ujar Bima
Krik ... Krik ...
"Cabut sekarang!" ucap Raga beranjak dari tempat duduknya
"Oke guys cusss." celetuk Onil
"Ngengg." timpal Jefan
"Yang lain gimana Ga?" tanya Raka
"Lo bertiga ikut gue, yang lainnya tetep stay jaga markas." ucapnya lalu pergi dari tempat itu diikuti ketiga sahabatnya terkecuali Bima.
Kini mereka tengah sampai di arena balap hari pun sudah mulai gelap.
"Weiss datang juga, gak sama mainan lo?" tanya Beno
"Gak usah banyak bacot!" sarkasnya lalu mulai menyalakan mesin motornya
Drum ... Drum ...
1
2
3
Ngengg. ... Ngeng ....
"Menurut Lo siapa yang bakal menang?" tanya Onil
"Raga pasti." ucap Raka santai
"Yoiii men." timpal Jefan
"Nah kan lo menangg."
"Yess jadi party." celetuk Onil
"Wohoho selamat boss." ucap Onil
"Gue yakin pasti Lo." ujar Raka
"Gimana Lo masih berani nantangin Cyclops?" tanya Jefan meremehkan
"Kali ini Lo menang, liat nanti." ucapnya lalu pergi
"Gass ga?" tanya Onil
"Cabut!" ucap Raga diikuti teman-temannya.
Next?
Bantu supportnya dulu babe:*
Supaya author tambah semangat up nya wkwkw^^
Jangan lupa follow juga:)
Dania yang terbangun dari tidurnya kemudian mengerjap-ngerjapkan matanya melirik jam dinding yang menunjukan pukul 10 malam, yang artinya sudah sangat lama ia tertidur lalu Dania beranjak dari tempat tidurnya."Gila gue tidur lama banget," gumamnya lalu berjalan menuju dapur Dan membuka kulkas lalu mengambil sebotol minuman Dan meneguknya."Raga belum pulang kali yah?" Tanyanya pada diri Sendiri"Kemana sih, bikin khawatir aja." tukasnya lalu merogoh ponselnyaRaganas😉Ga dimana?Ragaaa lo dimana woey?Ga jangan bikin gue khawatir dongGagagagga dimana?
Ceklek"Ra - Raga?"Dengan cepat Raga pun menarik pergelangan tangan Dania dan membawanya"Ikut gue." titahnya dingin seraya menarik pergelangan tangan Dania"Nggak, lepasin gue. Gue gak mau ikut sama lo brengsek!" tegasnyaPlakDengan kesal pun akhirnya Raga menampar pipinya Dania,Dania yang kaget pun hanya bisa menatap Raga sendu sambil memegang pipinya yang baru saja di tampar oleh kekasihnya sendiri."Lo bilang apa?!""Brengsek!" jawabnya tegasLalu Raga pun semakin mengeratkan pegangannya pada pergelangan tangan Dania, yang membuat gadis itu sedikit meringis kesakitan"Ga, sakit." lirihnya"Ikut gue!" titahnya"Gak mau Raga, gue gak mau!" teriaknyaFeby yang mendengar suara teriakan itupun langsung berjalan keluar m
Drtt ... drt ...Suara dering ponsel membuat Dania terbangun dari tidurnya, lalu mengambil ponsel yang berada di nakas tepat di sampinh tempat tidur.Drtt ... drt ...Selli is calling..."Selli?" gumamnya lalu mengangkat telponnya"Hallo Ga? Nanti malem jadi kan ke rumah gue? di rumah juga lagi gak ada siapa-siapa."Deg!Tut ... tut ...Dengan cepat Dania pun memutus sambungan telponnya lalu meletakan Kembali ponselnya Raga ke tempat semula, dan mencoba menahan air matanya yang sudah berkaca-kaca.CeklekTiba-tiba terdengar suara pintu terbuka lalu menampilkan segerombolan laki-laki, yang tak lain adalah Raga dan kawan-kawan.Mereka pun berjalan mendekat ke arah Dania."Udah enakan?" Tanya Raga lembut
Ting!Bundahara💸Raga bunda masih ada urusan, kemungkinan malem ini gak pulang ayah juga masih ada kerjaan di singapura jadi belum bisa pulang kamu baik-baik sama Dania ya, jagain calon mantu bunda jangan bandel,Loveyou😘(Read)Dania hanya tersenyum melihat isi Pesan itu lalu beranjak berjalan, menuju dapur untuk mengambil minum.Ketika Dania hendak duduk tiba-tiba sebuah lengan kekar melingkar sempurna di pinggangnya, yang membuat Dania terpelonjak kaget lalu berbalik badan dam menatapnya."Raga?""Em Ga, gue cuma ambil minum ko tenggorokan gue seret banget makanya gue turun kebawah.""Dan iya lo pasti lupa bawa HP ya? tadi bunda ngabarin kalo malem ini dia gak bisa pulang masih ada urusan." Ucapnya lalu melepaskan tangan Raga dari pinggangnya. "Yaudah ya, gue keatas dulu ngantuk, good night
"Dania!""Akh- sakit Ga, lepasin tangan gue.""Kalo lo ngelakuin ini karna semalem, kenapa semalem lo malah diem aja?!""Lo gak tau apa-apa jadi Lo gak usah nyimpulan seenak jidat lo!" sarkasnya penuh penekanan lalu pergi meninggalkan tempat itu."Ga, Dania jahat banget pipi gue sampe merah gini hikss.." ucapnya lirih dengan diam-diam tersenyum smirk."Kita ke UKS ya? Gue obatin." ajaknya"Dania bener Ga, Lo gak tau apa-apa. Bahkan saat Selli bilang kalo Dania itu jalang lo pun lo gak tau. Dan yang lebih parahnya-" ucap Raka terpotong oleh Bima"Gak usah di terusin Ka, percuma. Biarin, biar dia nyadar sendiri." seru Bima"Lo emang ketua Cyclops Ga, tapi dengan sikap lo yang menyimpulkan sesuatu yang bahkan lo gak tau kebenarannya itu gak mencerminkan lo sebagai ketua." tegas Onil"Lo tau Ga?
Sepulang dari Apartementnya Raga, Dania langsung memutuskan untuk pulang ke rumahnya dan menguncikan dirinya di dalam kamar.kini Dania tengah berada di depan jendela kamarnya, ia menatap langit yang menghitam suram seperti keadaan hatinya saat ini.Drtt ... drtt ...Mama is calling..."Hallo ma?""Dania, mama masih banyak urusan jadi belum bisa pulang coba kamu telpon papa ya.""Iya gapapa ma, kan udah bia-"Tut .. tut .."Sa," lanjutnya tersenyum miris lalu menekan nomor telpon papanya."Iya Dania kenapa? papa lagi sibuk ini.""Papa kapan pulang?""Dania papa bilang papa lagi sibuk, udah ya telponnya nanti aja."Tut ... tutt ...Dania pun hanya bisa tersenyum lalu meletakan ponselnya asal ke tempat ti
Tok ... Tok ... Tok ..."Iya masuk.""Permisi Bu, maaf saya telat.""Gapapa Dania, Lagian rapatnya juga baru di mulai ayo silahkan duduk.""Maksih Bu," dcapnya lalu duduk"Baik Dania tadi sudah ibu umukan pada semua anggota osis bahwa sekolah kita akan mengadakan camping together exploring the outside word, jadi kita akan berkemah menjelajahi dunia luar nanti urusan tempatnya kalian yang atur ya," jelas bu Nurma"Oh iya Nando kamu sebagai ketua osis harus bisa menangani ini semua, dan kamu Dania kamu harus bekerja sama dengan Nando dan anggota osis yang lainnya ya, kalian lanjutkan ibu permisi masih ada urusan." lanjutnya lalu beranjak"Baik bu,""Oke, tadi sesuai tema bu Nurma ada yang punya masukan atau tambahan lain? soal tempat gue udah ada, tempatnya itu exploringble banget jadi udah pas." ucap Nando"Ini yan
Suasana sekolah yang ramai oleh siswa-siswa yang berhamburan keluar yang memang dimana sekolah telah usai dan menandakan jam pulang sekolah.Kini seorang gadis yang tengah berjalan seorang diri menyusuri koridor sekolah menuju parkiran."Dania!" teriak seorang perempuan yang berlari menghampiri Dania, perempuan itu tak lain adalah Febby sahabatnya."Febby? gue kira lo udah pulang duluan." ucapnya santai"Yakali gue ninggalin lo nggak lah, gue tuh tadi abis dari toilet kebelet banget sumpah." ucapnya dengan nafas terengah-engah"Ya kan gue gak tau." ucapnya sambil sesekali terus melihat ponsel yang ada di genggamannya"Lo sih galfok, btw lo kenapa sih liatin ponsel sampe segitunya?" tanyanya penasaran"Raga nelpon gue terus Feb, dia juga chat-chat gue." ucapnya jujur"Ya terus? yaudah sih biarin aja Dan." ujarnya sinis"Tap