Dania Vloreta Aurelia, gadis cantik dengan rambut terurai yang sedikit bergelombang, bibir tipis berwarna pink pucat, kulit putih bersih, serta mata hazelnya. Kini gadis itu tengah berjalan santai menyusuri koridor sekolah seorang diri menuju ruang kelasnya XI-Mipa 2, Dania begitu santai berjalan menyusuri koridor sekolah sambil sesekali tersenyum ramah pada siswa-siswa yang menyapanya.Ditengah perjalanan terdengar suara serak tajam milik seorang pria yang berjalan menghampirinya."Dania." ujarnya dingin lalu berjalan mendekat kearah Dania, lalu mencekal kuatPergelangan tangan Dania membuat gadis itu sedikit meringis kesakitan"S-sakit Ga." serunya seraya mencoba melepaskan cekalan Raga, ya dia adalah Raga Arsen Vallario,laki-laki badboy sangat tampan dengan mata tajam bak elang, hidung mancung dan bibi
"Ragaah lo nakal banget sih.""Gue gak nakal Sayang, bibir lo yang nakal godain gue."Deg!Pemandangan yang sungguh menyayat hatinya Dania, melihat sang kekasih sedang bercinta dengan wanita lain.Sakit, sudah dipastikan hatinya teramat sakit sampai kapan ia harus berada Dalam lingkaran setan. Raga keterlaluan ya, sungguh Raga keterlaluan. Dania cape batinnya sudah Mati rasa begitupun dengan mentalnya.Dengan perasaan yang sudah tidak dapat diartikan lagi, Dania memutar badannya hendak meninggalkan tempat itu, Tapi tanpa sengaja ia menyenggol sebuah vas bunga.Brak"Siapa tu?" tanya Raga dari Dalam gudangMerasa tidak ada sahutan lantas Raga pun beranjak keluar menghampiri sumber suara."Ganggu aja!" ketus sang wanita.Dengan cepat Dania pun berlari meninggalkan tempat itu tapi Raga sudah
Cahaya matahari diiringi hembusan angin pagi kini tengah masuk kedalam celah jendela Apartement Raga, pemuda itu mengerjap-ngerjapkan matanya seraya mengumpulkan kesadarannya lalu melihat sekilas ke arah sampingnya yang di mana tidak ada gadisnya, lalu dengan cepat dia bangkit dari tempat tidurnya mencari sang kekasih."DANIA!" Teriaknya seraya berjalan kesemua ruangan yang ada di Apartementnya."Dania!""Dania, dimana lo?!""APASIH GA, GUE DI DAPUR!" Teriak Dania dan Raga pun langsung menghampirinya, Dan benar gadisnya sedang berada di dapur, kini gadis itu tengah memasak.Perlahan Raga pun menghampiri Dania dan memeluk tubuh gadis itu dari belakang dan bersembunyi di samping celuruk lehernya Dania sambil sesekali menciumnya."Ga, geli haha.." ucapnya seraya mencoba menghindar dari serangannya Raga."Gue kira lo kabur." Ucapnya lembut"Maunya sih
Dania yang terbangun dari tidurnya kemudian mengerjap-ngerjapkan matanya melirik jam dinding yang menunjukan pukul 10 malam, yang artinya sudah sangat lama ia tertidur lalu Dania beranjak dari tempat tidurnya."Gila gue tidur lama banget," gumamnya lalu berjalan menuju dapur Dan membuka kulkas lalu mengambil sebotol minuman Dan meneguknya."Raga belum pulang kali yah?" Tanyanya pada diri Sendiri"Kemana sih, bikin khawatir aja." tukasnya lalu merogoh ponselnyaRaganas😉Ga dimana?Ragaaa lo dimana woey?Ga jangan bikin gue khawatir dongGagagagga dimana?
Ceklek"Ra - Raga?"Dengan cepat Raga pun menarik pergelangan tangan Dania dan membawanya"Ikut gue." titahnya dingin seraya menarik pergelangan tangan Dania"Nggak, lepasin gue. Gue gak mau ikut sama lo brengsek!" tegasnyaPlakDengan kesal pun akhirnya Raga menampar pipinya Dania,Dania yang kaget pun hanya bisa menatap Raga sendu sambil memegang pipinya yang baru saja di tampar oleh kekasihnya sendiri."Lo bilang apa?!""Brengsek!" jawabnya tegasLalu Raga pun semakin mengeratkan pegangannya pada pergelangan tangan Dania, yang membuat gadis itu sedikit meringis kesakitan"Ga, sakit." lirihnya"Ikut gue!" titahnya"Gak mau Raga, gue gak mau!" teriaknyaFeby yang mendengar suara teriakan itupun langsung berjalan keluar m
Drtt ... drt ...Suara dering ponsel membuat Dania terbangun dari tidurnya, lalu mengambil ponsel yang berada di nakas tepat di sampinh tempat tidur.Drtt ... drt ...Selli is calling..."Selli?" gumamnya lalu mengangkat telponnya"Hallo Ga? Nanti malem jadi kan ke rumah gue? di rumah juga lagi gak ada siapa-siapa."Deg!Tut ... tut ...Dengan cepat Dania pun memutus sambungan telponnya lalu meletakan Kembali ponselnya Raga ke tempat semula, dan mencoba menahan air matanya yang sudah berkaca-kaca.CeklekTiba-tiba terdengar suara pintu terbuka lalu menampilkan segerombolan laki-laki, yang tak lain adalah Raga dan kawan-kawan.Mereka pun berjalan mendekat ke arah Dania."Udah enakan?" Tanya Raga lembut
Ting!Bundahara💸Raga bunda masih ada urusan, kemungkinan malem ini gak pulang ayah juga masih ada kerjaan di singapura jadi belum bisa pulang kamu baik-baik sama Dania ya, jagain calon mantu bunda jangan bandel,Loveyou😘(Read)Dania hanya tersenyum melihat isi Pesan itu lalu beranjak berjalan, menuju dapur untuk mengambil minum.Ketika Dania hendak duduk tiba-tiba sebuah lengan kekar melingkar sempurna di pinggangnya, yang membuat Dania terpelonjak kaget lalu berbalik badan dam menatapnya."Raga?""Em Ga, gue cuma ambil minum ko tenggorokan gue seret banget makanya gue turun kebawah.""Dan iya lo pasti lupa bawa HP ya? tadi bunda ngabarin kalo malem ini dia gak bisa pulang masih ada urusan." Ucapnya lalu melepaskan tangan Raga dari pinggangnya. "Yaudah ya, gue keatas dulu ngantuk, good night
"Dania!""Akh- sakit Ga, lepasin tangan gue.""Kalo lo ngelakuin ini karna semalem, kenapa semalem lo malah diem aja?!""Lo gak tau apa-apa jadi Lo gak usah nyimpulan seenak jidat lo!" sarkasnya penuh penekanan lalu pergi meninggalkan tempat itu."Ga, Dania jahat banget pipi gue sampe merah gini hikss.." ucapnya lirih dengan diam-diam tersenyum smirk."Kita ke UKS ya? Gue obatin." ajaknya"Dania bener Ga, Lo gak tau apa-apa. Bahkan saat Selli bilang kalo Dania itu jalang lo pun lo gak tau. Dan yang lebih parahnya-" ucap Raka terpotong oleh Bima"Gak usah di terusin Ka, percuma. Biarin, biar dia nyadar sendiri." seru Bima"Lo emang ketua Cyclops Ga, tapi dengan sikap lo yang menyimpulkan sesuatu yang bahkan lo gak tau kebenarannya itu gak mencerminkan lo sebagai ketua." tegas Onil"Lo tau Ga?