Share

2

Penulis: Sintapspt_
last update Terakhir Diperbarui: 2021-03-12 11:55:26

"Ragaah lo nakal banget sih."

"Gue gak nakal Sayang, bibir lo yang nakal godain gue."

Deg!

Pemandangan yang sungguh menyayat hatinya Dania, melihat sang kekasih sedang bercinta dengan wanita lain.

Sakit, sudah dipastikan hatinya teramat sakit sampai kapan ia harus berada Dalam lingkaran setan. Raga keterlaluan ya, sungguh Raga keterlaluan. Dania cape batinnya sudah Mati rasa begitupun dengan mentalnya.

Dengan perasaan yang sudah tidak dapat diartikan lagi, Dania memutar badannya hendak meninggalkan tempat itu, Tapi tanpa sengaja ia menyenggol sebuah vas bunga.

Brak

"Siapa tu?" tanya Raga dari Dalam gudang

Merasa tidak ada sahutan lantas Raga pun beranjak keluar menghampiri sumber suara.

"Ganggu aja!" ketus sang wanita.

Dengan cepat Dania pun berlari meninggalkan tempat itu tapi Raga sudah keburu melihat gadis itu Dan langsung mengejarnya.

Dania menyusuri koridor dengan langkah cepatnya, Kini wajahnya sudah basah oleh air matanya, Dania hancur sungguh, hatinya sangat sakit sudah beruLang Kali Dania memergoki kekasihnya seperti itu.

"Dania!" teriak Raga Tapi tidak dihiraukan oleh gadis itu, Dania terus saja melangkahkan kakinya tanpa menghiraukan Raga.

"Dania berhenti!"

"Gue bilang berhenti Dania, berhenti!" panggilnya yang Terus menggapai langkah Dania Dan tap! Berhasil Kini Raga tengah mencekal pergelangan tangan Dania,

Dan dengan refleks Dania justru menapar Pipi Raga.

Plak!

Tidak, sungguh Dania tidak berniat untuk menapar Raga, itu semua murni karna refleks.

Sekilas ia melihat telapak tangannya yang Baru saja menampar sang kekasih, Dania sungguh kaget.

Tapi dengan cepat Raga membawa Dania kedalam pelukannya Dan menciumi puncak kepala Dania.

Dania pun hanya diam Tak berkutik, sungguh ia sangat kehabisan Kata-Kata.

"Sorry," Ucapnya seraya mengeratkan pelukannya

Dania tidak membalasnya Dia hanya diam membisu.

Sampai akhirnya Raga melepaskan pelukannya lalu beralih menatap Dania.

"Dan, lo percaya kan sama gue? Gue mohon jangan pergi." Ucapnya menatap sendu wajah Dania yang sudah basah oleh air matanya.

"Ga, gue cape, boleh gue egois buat kali ini aja. Gue bener-bener cape, sakit Ga." Ujarnya juga menatap wajah Raga sendu penuh arti.

"Nggak, lo gak boleh nyerah, lo gak boleh pergi."

"Maaf." lirihnya Kembali memeluk Dania

"Maaf buat apa Ga? Maaf lo gak bisa balikin hati gue yang udah hancur karna ulah lo!" tukasnya

"Kata maaf lo itu gak ada artinya kalo lo terus mengulangi kesalahan yang Sama, berulang-ulang Raga."

"Gue manusia Biasa Ga, gue gak sekuat yang lo pikir, gue rapuh."

"Gue cape Ga,"

"Gue mau kita cukup sampe sini Ga,"

"Nggak, lo Gak Boleh pergi! Lo gak akan bisa pergi dari Hidup gue Dania Vloreta Aurelia." tegasnya memeluk erat tubuh Dania.

"Lo milik gue satu-satunya, lo gak Boleh pergi, gue mohon."

"Gue cape Raga gue cape, lo pikir gue gak cape? Setiap Hari harus ngeliat lo mesra-mesraan sama perempuan yang berbeda, lo kasarin gue, lo Ga pernah peduliin gue, kadang gue bingung Ga, motivasi lo pacarin gue apa? Kalo lo Emang gak Cinta Sama gue Kenapa lo gak Lepasin atau biarin gue lepas dari Hidup lo."

Raga pun hanya diam mencerna baik-baik perkataan gadisnya, benar semua benar apa yang dikatakan gadisnya benar ia sudah terlalu Dalam menyakiti hati gadisnya.

"Gue cape Raga," lirihnya tertunduk lemas lalu

Brukk

Happ

Tubuhnya Dania goyah, Dia pingsan namun dengan cepat Raga menangkapnya lalu menggendong Dania ala Bridal style Dan pergi dari sana.

***

Setelah kejadian disekolah tadi Raga membawa Dania ke Apartemen nya, sebenarnya ia ingin membawa Dania kerumahnya Tapi sudah pasti bundanya akan mengintrogasinya, mengingat Dania itu sudah bundanya anggap sebagai anaknya sendiri.

Kini terlihat seorang perempuan yang tengah terbaring diatas tempat tidur dengan Raga yang duduk disampingnya sambil mengelus surai rambut Dania.

"Eung," erangnya seraaya merasakan pusing dikepalanya lalu mengedarkan pandangannya menatap laki-laki yang tengah bersamanya Saat ini.

"Dan, lo udah bangun, nih minum gue bikinin Teh anget.." Ujarnya seraya menyodorkan secangkir Teh hangat.

Namun Dania malah diam tidak menerimanya, Dan langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Gue Mau pulang." Ucapnya dingin

"Iya nanti gue anterin lo pulang sekarang lo minum dulu nih, trus istirahat." Ucapnya lembut

"Gue Mau pulang sekarang Raga." Ketusnya

"Jangan ngebangkang gue Terus Dania, lu ikutin apa Kata gue!" Tegasnya seraya mengeraskan rahangnya.

"Tapi gue Mau pulang Raga."

"Gue bilang diem, lo istirahat."

"Gue Mau pulang." katanya lalu beranjak dari tempat tidur tersebut dengan cepat Raga mengehempaskan Kembali tubuh Dania keatas tempat tidur itu.

"Gue bilang nurut, ya nurut Dania."

"Jangan buat gue lakuin Hal yang gak pernah lo pengen."

Ucapnya seraya mendekatkan wajahnya kearah wajah Dania, Kini Tubuhnya Raga berada diatas Tubuhnya Dania dengan Kedua tangannya yang ia Jadikan sebagai tumpuan agar tidak menindih tubuh sang gadis.

Dania pun dibuat ketakutan oleh perkataan Raga, yang ia tau Raga tidak pernah bermain-main atas perkataannya.

"Ra-Raga, lo ma-mau ngapain?" Tanyanya cemas lalu menutup sedikit matanya dengan nafas beratnya.

Cup

"Mpph,"

Tanpa Kata Raga mencium Sekilas bibir Dania, lalu melumatnya pelan Dan menggigit bibir bawahnya Dania yang berhasil mendatangkan ringisan kecil gadis itu,

Darah segar pun mengalir dibibirnya Dania

"Raga sakit," lirihnya

Namun Raga tidak menghiraukannya Dia Semakin liar melumat bibir tipisnya Dania yang sudah berlumur Darah, lalu Dia Kembali menggigit kecil bibir bawahnya Dania agar gadis ITU membuka mulutnya, Dan berhasil.

"Mppph," selanya lalu Dania memukul-mukul punggung lakI-laki tersebut agar melepaskan tautannya, Dania sungguh sudah kehabisan nafas, dengan cepat Raga pun menyudahi aktivitasnya Dan menatap sang gadis lalu mengelap Darah yang bercucuran dibibir gadisnya.

"Sorry, I'm doing this because i don't want you to go." Ucapnya lalu membawa Dania kedapam dekapannya.

"Lo cukup nurut Sama gue Dan, gue janji gak akan lakuin lebih dari ini Sama lo Selagi lo nurut Sama gue."

"And I promise I won't let you go out of my life."

Gue Sayang Sama lo Ga, Tapi gue cape. Batinnya lalu matanya mulai terpejam.

Mereka pun tertidur dengan Dania yang tertidur diatas dada bidangnya Raga sambil memeluknya.

...Tbc...


Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • RADANIA   28

    "Dan, balik aja yuk!"Kini Dania dan Febby sudah sampai di depan markas Altar, Dania dan Febby bersembunyi di balik pohon besar di samping markas Altar itu. Menunggu Raga dkk datang."Dania gue takut ih!""Duh Feb, Lo diem dong jangan berisik, ntar kita ketauan."Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 19.00, dan Raga dkk masih belum sampai juga, setelah mencari tau kini Dania sudah mengetahui rencana yang sebenarnya.Tak lama suara deru motor terdengar keras di depan markas Altar, itu dia Raga kekasihnya, dan anggota inti Cyclops."Dan, mereka udah Dateng tuh.""Iya Feb, gue liat elah.""Yaudah yu pulang ah, ngeri tau.""Kita belum ngapa-ngapain Feb, Lo lupa sama rencana kita?""Lupa gue Dan, yu udah ah pulang ajaaa.""Berisik Feb, diem ih yang ada nanti kita malah ketauan.""Iya, iya ih."Sedangkan Raga dkk, sudah siap menyerang Altar."Ga, langsung serang aja ayo deh, udah getel nih tangan gue!" Kata Onil sangat bersemangat."Iya Ga, sama gue juga udah gedek banget Ama tuh bocah sem

  • RADANIA   27

    Hari sudah semakin sore namun kedua gadis itu masih berada dicafe sejak tadi, Febby terlihat sangat santai sambil sesekali tertawa bersama Dania, Dania yang enggan pulang ke rumah Raga pun berniat untuk menginap dirumah Febby, toh besok lusa orang tuanya akan pulang, jadi dia tidak perlu menginap dirumah Raga lagi."Dan, balik yuk udah sore." ajak Febby yang disetujui oleh Dania."Yuk deh, BT juga gue lama-lama di sini, btw gue nginep dirumah lo gapapa kan?""Yaelah, santai aja kali lo kaya sama siapa aja?""Gue kabarin Raga dulu bentar."Raga A.V🦁Online||Gue nginep dirumah Febby, gak usah nelpon apalagi nyamperin ke rumah Febby.||(read)Saat Dania hendak meletakkan ponsel ke dalam tas, tiba-tiba dering telponnya berbunyi.Raga A.V🦁 iss calling ....Baru saja Dania bilang jangan menelpon, malah nelpon.Dengan kesal Dania mengagkat panggilan suara dari Raga."Pulang gak Dan?" terdengar suara memerintah disebrang sana. Sepertinya Raga marah lantaran Dania tidak pulang kerumahnya."

  • RADANIA   26

    Cahaya matahari sudah masuk ke dalam celah jendela kamar seorang gadis yang masih terlelap dalam tidurnya, gadis itu belum juga bangun, padahal jam sudah menunjukkan pukul 09.00.Tak lama dia mulai terganggu oleh cahaya matahari itu lalu mulai mengerjap-erjapkan matanya, dia mencoba bangun dari tidurnya dan beralih menjadi duduk, mengocek matanya sebentar setelah itu baru bisa melihat dengan jelas.Dania beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya.Setelah sampai di kamar mandi, dia berdiri di depan wastafel dan cermin besar, Dania mengikat dahulu rambutnya yang terurai, setelah itu mengambil sikat dan pasta gigi.Setelah selesai, Dania mengambil sabun cuci mukanya dan dan mengoleskannya ke wajahnya lalu di basuh.Setelah di rasa sudah selesai Dania pun mengeringkannya menggunakan handuk kecil, lalu beranjak dari kamar mandi menuju lantai bawah.Dan

  • RADANIA   25

    "Dan, terus gimana?""Lo tenang aja Feb, gue udah nyusun rencana ko." Dania tersenyum smirk, Febby hanya mengangguk mengiyakan.Tak lama Dania beranjak membuat semua pasang mata memandangnya."Mau kemana?" tanya Raga."Em, ini Ga gue sama Febby mau keluar sebentar nyari makan, boleh kan?" ujar Dania berusaha yakin."Berdua aja?" Raga memastikan."Iya,""Kenapa gak delivery aja?""Em, itu- sekalian mau jalan-jalan aja sih.""Gue anterin?""Enggak, udah gue sama Febby aja ya?" kata Dania berusaha meyakinkan Raga.Raga nampak berfikir sejenak, lalu mengangguk mengiyakan."Yess!" pekik Dania senang."Yaudah yuk Feb!" ajaknya pada Febby, Febby pun beranjak mengikuti langkah Dania, sebelum iti dia melirik ke arah Bima untuk meminta izin, Bima pun hanya tersenyum

  • RADANIA   24

    Seorang gadis dengan tas selempang kecil yang melilit dibahunya itu baru saja keluar dari sebuah taksi."Ini uangnya pak, kembaliannya ambil aja." katanya seraya menyodorkan uang selembar berwarna merah itu."Allhamdulilah makasih banyak atuh neng.""Iya sama-sama pak," setelah mengatakan itu dia pun langsung berjalan menuju rumah kekasihnya.Baru saja ia sampai di depan pintu dan hendak mengetuk pintu, pintu itu sudah lebih dulu terbuka dan menampakan seorang lelaki dengan style celana jeans hitam dan kaos hitam polos dibalut oleh jaket kebanggaan Cyclops."Eh Bima," katanya cengengesan, sedangkan Bima? lelaki itu kaget melihat keberadaan kekasihnya disini."Feby? lo sejak kapan di sini?" tanyanya dengan raut wajah bingung."Baru aja ko, oh yah lo mau kemana?""Gue mau keluar ada urusan, lagian lo ngapain sih malem-malem ke sini, sendiria

  • RADANIA   23

    Setelah acara makan tadi selesai kini ketiga orang yang tak lain adalah Farah, Raga dan Dania tengah berada diruang televisi, mereka tengah menonton bersama kecuali Raga, lelaki itu malah sibuk pada game diponselnya."Hiks ... itu ko cowoknya jahat banget hiks ... masa ceweknya lagi sakit aja dia malah sibuk selingkuh hiks ..." isak tangis Farah diikuti Dania membuat Raga yang sedang fokus pada gamenya mendongkak menatap kedua perempuan yang sedang terisak tangis dengan tissu ditangan masing-masing.Raga menatap kedua orang itu lalu menatap ke arah Televisi itu dan membuang nafasnya kasar, dasar korban sinetron."Didrakor cowoknya ganteng-ganteng tapi pada setia tuh, lah ini muka kaya kanebo kering aja belaga selingkuh segala, canda kanebo kering, hiks ..." isak Dania nyinyir membuat Raga membulatkan matanya lalu mengusap dadanya sabar."Bunda tuh yah paling gak suka sama cowok tukang selingkuh, kasar, apa

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status