Share

Dua Ratus Ribu

Indira datang sedikit terlambat dari biasanya. Untuk menghemat ia naik sepeda dan jarak dari rumah ke kantor memakan waktu yang lumayan jauh. 

"Kamu keringatan banget sih!" tegur Erna. 

Indira mengangguk dan bergegas ke kamar mandi. Dengan secepat mungkin ia berganti baju dan kembali ke ruangan. 

"Naik sepeda lagi?" tanya Erna sebelum ia masuk kantornya. 

"Biar sehat, olahraga," jawab Indira cepat. Erna mencibir dengan kesal. 

"Kenapa nggak bilang kalo bokek, sih?" gerutu Erna sambil merogoh tasnya dan mencabut beberapa lembar. Ia melesakkan ke dalam kantong Indira yang mencoba berkelit. 

"Kalo kamu nggak terima, berarti egois. Kakekmu butuh ini," ancam Erna. Indira berdiri dengan bibir bergetar. 

"Maturnuwun ya, Er," bisik Indira lirih sekaligus menahan malu. Erna menepuk lengan Indira dan tersenyum tulus. 

***

Makan siang setengah jam lagi. Indira membuka dengan pelan tasnya. Empat lembar lima
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Nadia Valorez2
chemistry nya dapet banget
goodnovel comment avatar
Mashudi Hafa
kisah menarik baru mau dimulai.....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status