Share

SUARA RINTIHAN POCONG DANO

"Tumbal para laki-laki, Mbak?" celetuk Rahma.

"Iya benar." Wajah Nayla tertunduk dan berubah sedih. Dia teringat akan Wisnu sang pujaan hati yang sudah meninggal.

Nayla masih sangat menyesal dan masih belum bisa maafkan dirinya sendiri atas kematian sang kekasih.

Seandainya Nayla tak menemukan dan mengambil tusuk konde itu, mungkin saat ini dia masih bisa bersama Wisnu dan tak dihantui seperti ini.

"Ras, kayaknya aku tau siapa pocong itu." Tiba-tiba Nayla mengangkat kepalanya dan menatap Rasti di samping. Kedua bola mata mereka saling beradu pandang.

"Siapa?"

Semua yang ada di ruangan saat itu menatap ke arah Nayla dengan tajam.

"Dano!"

"Siapa Dano itu, Mbak?"

Rasti memicingkan mata kanannya. Mencoba mengingat-ingat siapa nama yang disebut Nayla.

"Oh! Dia korban yang belum lama ini?" cetus Rasti.

Dengan cepat kepala Nayla mengangguk beberapa kali.

"Maksudnya gimana, Nay?" tanya Tante Dewi yang tak mengerti apa yang dibicarakan keponakannya itu.

"Jadi saat Nayla dan Angel akan k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status