Share

Chapter 1 : Awal Mula

Jepang, Prefektur Saitama

Di sebuah rumah dan kehidupan yang normal, terdapat satu pemuda laki-laki berambut coklat kehitaman sedang tertidur pulas di atas ranjangnya.

Berbeda dengan ekspektasi kebanyakan orang, dimana jika seorang laki-laki remaja mempunyai kamar sendiri, maka dia akan memiliki kamar yang berantakan dan penuh pakaian berserakan di mana-mana.

Tetapi, hal itu tidak berlaku bagi pemuda tersebut. Kamarnya tertata dengan rapih dan terstruktrur jelas. Walaupun di atas meja belajarnya terdapat sebuah komputer dan juga peralatan VR lainnya.

Pemuda itu adalah Nakagawa Eiji. Seorang pelajar di SMA Kaisei, kelas dua SMA.

**

Tut…tut… tut…!!

Jam canggih yang berada di meja samping tempat tidurnya berdering keras akan bunyi alarm. Suara yang begitu keras itu masuk ke dalam telinga Eiji dan memaksanya untuk bangun.

Tanpa banyak gerak, Eiji mengangkat satu tangannya dan menepuk pelan alarm itu untuk mematikannya.

Tut…!!!

Alarm yang sangat berisik itu berhasil membangunkan Eiji dan membuatnya membuka perlahan kedua mata.

“Uuuhh… sudah pagi ya….”

Eiji yang sudah bangun pun keluar dari dalam kamarnya. Dia berjalan menuruni tangga dan memasuki ruang makan yang terlihat langsung akan ibunya, Nakagawa Saori yang sedang memasak sarapan, sedangkan ayahnya, Nakagawa Yuuji sedang menonton TV sembari duduk menunggu di meja makan.

Di tengah sibuk masak, Saori menyadari akan putranya yang sudah bangun dan segera menyapanya penuh kasih sayang.

“Selamat pagi, Eiji. Duduklah bersama ayahmu, sarapan sebentar lagi akan siap”

“Selamat pagi bu” 

Dia melihat ayahnya yang sedang duduk dan terfokus menonton televisi pun ikut melihat ke layar. Di sana terlihat seorang reporter yang sedang memberitakan sebuah statisika yang meroket tinggi.

Karena bingung, Eiji pun bertanya kepada ayahnya.

“Ayah, kau sedang menonton apa?” 

“Hm? Kau tahu game yang kau sebutkan waktu itu?”

“Linked Evolution?”

“Ah ya, itu dia. Kelihatannya, setelah peluncurannya dua bulan yang lalu, game itu sekarang menjadi papan atas dan membuat ekonomi jepang terperngaruhi banyak hal positif. Tak hanya orang jepang, bahkan orang-orang luar banyak sekali yang tertarik memainkan game itu, sehingga pendapatan dan popularitasnya meroket tinggi” 

Di tengah penjelasan ayahnya, tiba-tiba ibu Eiji datang dan menata makanan di atas meja makan sembari menyambung pembicaraan mereka.

“Eiji, bukankah kau bilang kau ingin memainkan game itu?"

“Eh? Ah, benar. Aku sudah memesan alatnya dua hari yang lalu. Katanya akan sampai hari ini”

Saori yang telah selesai menata makanannya pun segera duduk di samping Yuuji dan melanjutkan perbincangannya dengan Eiji.

“Kau cukup sigap ya dalam membeli game baru. Yah, ibu juga tidak melarang sih. Karena semua itu adalah hasil uangmu dalam memenangkan banyak lomba sekolah.” Ucap Saori yang tak bisa mendapatkan kelemahan anaknya

“Apa kau akan memainkannya bersama Satsuki-chan dan Jirou-kun?”

“Entahlah. Aku belum menanyakan game itu kepada mereka. Kemungkinan Jirou sudah main duluan, dia kan maniak game”

Mereka pun kembali lanjut makan sarapan yang telah di siapkan oleh ibu. Televisi yang masih menyala dan menunjukan rating dari game terpopuler , tiba-tiba saja berubah menjadi saluran berita mendadak.

Seorang pria pembawa berita dalam acara itu pun memberikan kabar yang cukup mengejutkan.

“Selamat pagi seluruh warga Jepang. Nama saya adalah Motoharu Kuga, pembawa acara untuk kalian di pagi ini. Kami baru saja mendapat laporan mengenai kasus orang-orang yang hilang secara misterius.”

“Bulan lalu, terjadi sebuah insiden misterius di mana hampir ratusan, bahkan ribuan orang menghilang secara tiba-tiba. Pihak berwajib internasional telah menggabungkan semua yang mereka bisa untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi, namun sampai saat ini belum mendapatkan kabar baik”

“Namun, beberapa jam yang lalu kami mendapatkan sebuah laporan baru mengenai kasus tersebut. Sekitar 70 orang penduduk di jepang, telah menghilang secara misterius lagi dan sedang di selidiki kebenarannya. Kasus yang semakin meningkat ini sangatlah memilukan dan kami berharap pihak berwajib dapat menanganinya secepat mungkin”

“Berikut adalah daftar negara yang mengalami kasus misterius ini di mulai dari yang tertinggi”

  1. US : 229 orang
  2. Jepang : 191 orang
  3. China : 122 orang
  4. Korea : 81 orang
  5. Indonesia : 69 orang
  6. German : 44 orang
  7. Russia : 23 orang

Dan diikuti dengan negara-negara lainnya…

“75% dari para korban tersebut adalah remaja hingga dewasa, usia mereka yang menyentuh 15 - 25 tahun. Sedangkan 20% berumur di bawahnya, dan 5% berada lebih tinggi di atasnya”

Eiji yang melihat berita tersebut pun terlihat seperti orang yang tidak peduli. Namun di dalam kepalanya, dia memikiran hal tersebut.

Karena kasus ini sudah berlangsung lebih dari satu bulan. Dan seluruh pihak berwajib di dunia sedang menangani hal ini dan tak di temukan keberadaan mereka sama sekali.

Betapa mengerikannya jika seseorang dapat menghilang begitu saja dan tidak di temui lagi hampir mencapai dua bulan. Entah apa yang terjadi pada mereka, sama sekali tidak ada yang tahu.

Bahkan beberapa hari yang lalu beberapa negara hampir menyatakan orang-orang yang hilang akan di data sebagai warga negara yang meninggal karena penyebab menghilang secara misterius.

Eiji berpikir seorang diri dan mulai enggan untuk melanjutkannya karena tidak ingin bernasib sama. Dia hanya berharap bahwa orang-orang yang menghilang itu masih berada dalam kondisi baik-baik saja dan tidak terancam nyawanya. Sehingga mereka bisa kembali dengan selamat dan bertemu dengan orang-orang yang mereka sayangi.

* * *

Sarapan telah selesai dan Eiji sudah memakai pakaian rapih pun di antar oleh ibunya di pintu keluar rumah untuk berangkat kerja.

“Aku berangkat” ucap Eiji

“Hati-hati di jalan~”

Eiji memegang gagang pintu dan memutarnya. Ketika pintu tersebut di tarik dan terbuka, di baliknya terdapat seorang gadis remaja berambut hitam panjang sebahu yang terlihat sangat sederhana namun memancarkan aura feminin dan daya tarik yang kuat.

Gadis itu berdiri  berdiri di sana dan memakai pakaian seragam sekolah yang terlihat serasi dengan tubuhnya yang proporsional. Tak lama kemudian menyapa ramah kedua orang tua Eiji seperti sudah kenal dengan mereka.

“Bibi, selamat pagi” sapa gadis tersebut

“Satsuki?” sahut Eiji

Setelah mulai memahami gadis itu….

“Ahh, selamat pagi Satsuki-chan.” sahut Ibu Eiji

Gadis itu bernama Kinoshita Satsuki. Teman masa kecil Eiji yang tinggal beberapa blok dari rumahnya.

Dengan sifat ibu Eiji yang jahil, dia langsung membuat raut wajah usil pada mereka.

“Wah, wah Satsuki-chan. Kamu rajin sekali datang menjemput Eiji. Bibi pasti akan sangat senang bisa punya menantu rajin sepertimu~”

Mendengar godaan tersebut membuat Satsuki memerah malu dan menunduk kuat untuk menutupi wajahnya. Di sisi lain, Eiji mulai berbalik dan menyahuti ibunya.

“Bicara apa, orang tua ini?”

Duak…!!

“Siapa yang kau bilang orang tua?!”

Walaupun wajahnya terlihat tersenyum, tetapi itu adalah sebuah senyuman sinis penuh hasrat membunuh. Hantaman yang mendarat di kepala Eiji, adalah sebuah peringatan padanya untuk tidak bermacam-macam.

Tetapi, apa salahnya?

Eiji mengatakan hal yang sebenarnya kalau ibunya adalah orang tuanya. Dan umurnya memang sudah cukup banyak.

* * * * *

Keduanya berjalan tanpa memikirkan banyak akan ucapan ibunya. Perjalanan tidak berlangsung cukup lama karena jarak antar sekolah dan rumahnya tidak terlalu jauh, sehingga tidak terasa bahwa mereka sudah berada tepat di depan gerbang sekolah.

Ramainya murid yang sedang menggunakan sepeda, maupun berjalan kaki berlalu-lalang untuk segera masuk ke dalam.

Saat Eiji dan Satsuki sedang menukarkan sepatu mereka di loker, tiba-tiba saja datang seorang laki-laki yang menghampiri mereka berdua.

Rambut merah dengan sifat ramah dan akrabnya, laki-laki itu menyapa mereka berdua penuh semangat.

“Eiji, Satsuki!” panggil laki-laki tersebut

“Ah, Jirou” sahut Eiji

Laki-laki itu adalah Yoshimoto Ichijirou. Teman sekelas dan juga teman dekat dari Eiji sejak SMP.

“Seperti biasa, kalian berdua selalu datang bersama ya” usil Jirou

“Diamlah” sahut Eiji

Berbeda dengan Eiji, Satsuki hanya menunduk dengan menahan wajahnya yang memerah malu.

Tiba-tiba saja, seorang ibu guru yang begitu cantik dan menawan datang melewati mereka untuk sesaat. Rambut hitam menyentuh pinggang terlihat sangatlah halus, diikuti dengan wajahnya yang begitu cantik dan di temani dua bola mata coklat berbinar.

Tubuhnya yang elok dan menarik perhatian itu sangatlah menggoda jiwa para lelaki remaja satu sekolah. Perempuan tersebut adalah Takagi Asuka, guru bahasa inggris di sekolah tersebut.

“Nakagawa, Kinoshita, Yoshimoto. Kalian bertiga, jangan bercanda di lorong. Upacara penutupan akan segera di mulai”

Asuka berjalan melalui mereka berdua hanya menyampaikan pesan singkat tersebut.

“Ya, Asuka-sensei”

Sahut Eiji dan Satsuki yang patuh terhadap ucapan Asuka. Namun, Jirou saat itu menatap penuh dengan hasrat remajanya kepada Asuka yang sangatlah menawan di usianya yang terbilang masih muda.

“Asuka-sensei, hari ini sensei terlihat cantik sekali!”

“Jika kau ingin mendapatkan pelajaran tambaha ucap itu sekali lagi, Yoshimoto”

Jirou pun sontak terdiam karena mendengar ucapan dari Asuka. Sedangkan Eiji dan Satsuki hanya tergelitik tawa secara diam-diam melihatnya seperti itu.

* * * * *

Hari berjalan dengan cepat dan upacara penutupan semester telah di laksanakan. Liburan musim panas yang telah di tunggu-tunggu oleh kebanyakan murid sekolah pun telah tiba.

Banyak dari mereka yang bergegas untuk pulang, membuat janji dengan teman sekelasnya untuk segera pergi ke pantai dan lain-lain. Sedangkan Eiji dan Satsuki sudah berjalan arah pulang di hari yang mulai petang.

“Hei, Satsuki. Apa kau yakin tiba-tiba ingin membeli game itu? Setahuku, kau tidak terlalu tertarik dengan game-game seperti ini”

“Karena Eiji main, aku juga akan main. Aku tidak ingin sendirian”

“Alasanmu itu kenapa selalu harus terkait denganku sih….”

Ketika mereka berdua sedang berjalan sembari berbincang, tiba-tiba saja ada seseorang dengan pakaian serba hitam dan tudung kepala yang menutupi wajahnya datang dari arah depan.

Mereka berdua berjalan dengan arah yang berlawanan, dan tak sengaja orang tersebut menabrak bahu Eiji.

*BRUK*

“Uh-! Maaf” sahut Eiji

Eiji yang meminta maaf lebih dahulu karena dia tahu bahwa dia tidak memerhatikan jalan dan sedang berbicara dengan Satsuki.

Namun, perilaku orang tersebtu cukup aneh karena tidak menyahut ucapan Eiji sama sekali. Dan tetap, terus berjalan seolah tidak peduli sama sekali.

Sedangkan Eiji terus menoleh ke belakang dan melihat ke arah orang tersebut. Hingga Satsuki yang berada di sampingnya pun menarik dan bertanya.

“Eiji, kau tidak apa?” tanya Satsuki

“Ya. Hanya saja… Tidak jadi, lupakan saja” gumam Eiji yang lanjut berjalan

Di sisi lain, orang yang menggunakan pakaian hitam itu terlihat mengeluarkan tangannya yang memegang sebuah ponsel dari dalam saku jaket. ponsel tersebut di dekat ke arah telinganya dan orang tersebut mulai berbicara.

*BZZT BZZT*

“Nakagawa Eiji dan  Kinoshita Satsuki, ikut serta dalam game”

**

Setelah berjalan hingga hari mulai berganti malam, Satsuki pun telah pulang terlebih dahulu dan Eiji baru saja sampai di depan pintu rumahnya.

Dia membuka pintu rumah dan segera masuk sembari melepaskan sepatunya. Sang ibu yang berada di dapur sedang membersihkan cucian piring. Salam pulang dari Eiji di balas dengan ramah olehnya.

Dia pun segera naik ke kamarnya di atas. Ketika membuka pintu dan masuk ke dalam, Eiji melihat sebuah kotak yang tidak terlalu besar tergeletak di tengah kamar.

“Benar-benar sudah sampai ternyata…” 

Dia sontak menaruh tas dan membuka seluruh pakaiannya untuk bergegas mandi.

Tidak sampai 20 menit, Eiji telah selesai mandi dan kembali memakai bajunya di kamar. Dia lanjut mendekati kotak tersebut dan mulai membukanya secara perlahan menggunakan Cutter.

*SREEET*

Ketika membuka dan melihat isi kotak itu, terdapat alat AI Gear yang di gunakan khusus untuk memainkan permainan yang sedang trending saat ini, yaitu Linked Evolution.

Sebuah perlatan dengan kabel yang cukup simpel untuk di hubungkan ke listrik, dan juga alat yang terlihat seperti penutup mata transparan layaknya Eye Shield.

“Kurasa aku coba sekarang saja”

Ketika sudah semua, Eiji mulai berbaring di atas ranjangnya dan memasangkan AI Gear di kepalanya.

Sistem Operation”

*VUNG*

AI Gear seketika langsung menyala dan membuat sebuah pandangan yang beragaram layaknya sedang scan sesuatu.

[Accsess Granted]

[Loading to Linked Evolution]

[New Player Detected. Japan, Prefecture of Saitama. Nakagawa Eiji, Enjoy the world of adventure]

Kesadaran Eiji tertarik begitu dalam hingga seluruh isi kamarnya berubah penuh menjadi sebuah ruang hitam tanpa batas.

Dia berdiri di atas ruang hitam penuh kehampaan tersebut, berusaha melirik ke kiri dan ke kanan tak mendapatkan apapun.

Hingga tiba-tiba saja, sebuah panel sistem muncul tepat di hadapannya dengan ucapan….

[Selamat datang, player]

[Sebelum memulai, silahkan masukan nama yang anda inginkan]

*TING*

Panel berupa keyboard virtual dan bar kosong yang seharusnya di isi nama oleh Eiji pun keluar di depannya.

“Hmm… Kurasa… ini saja” gumam Eiji

Jari-jarinya yang menekan tombol keyboard virtual tersebut membuat sebuah nama ‘Eiji’ di dalam panel.

Eiji menekan tombol Enter dan sistem langsung memproses data yang di berikan olehnya.

*TUT*

[Nama dapat di gunakan. Apa anda yakin menggunakan nama ini?]

[WARNING : NAMA TIDAK AKAN BISA DI RUBAH]

Tanpa berpikir panjang, Eiji kembali menekan tombol ‘Ya’ untuk mengkonfrimasi namanya.

*TIT*

[Akses di terima]

[Memulai Biometrik Scan]

Sebuah sistem hologram layaknya Drone berjumlah dua banyaknya berada tepat di depan dan belakang Eiji. Mereka memunculkan sinar biru yang memulai scan seluruh tubuhnya.

Setelah selesai….

[Biometrik Scan telah selesai]

[Player : Eiji]

[Gender : Pria]

[Pilih Class yang di inginkan]

Saat muncul panel tersebut, sebuah panel berubah menjadi demo dari sebuah class yang ada di dalam Linked Evolution.

Mulai dari Swordsman, Knight, Assassin, Fighter, Ranger, Mage, Priest. Setiap class memiliki kelebihan masing-masing yang unik dan gaya bertarung yang berbeda-beda.

Dan di antara ketujuh class, yang membuat Eiji tertarik saat itu adalah Fighter.

“Kurasa Fighter adalah hal yang cocok bagiku” gumam Eiji

Dia pun menekan panel Fighter dan membuat panel sistem keluar untuk mengkonfirmasi pilihannya.

*TING*

[Class yang di pilih, Fighter. Petarung jarak dekat yang menggunakan anggota tubuh. Apa player yakin memilih Class ini?]

Eiji mulai kesal dengan sistem yang begitu bertele-tele. Dia pun tidak berpikir panjang lagi dan segera menekan tombol ‘Ya’.

“Sistem ternyata juga bisa cerewet!” gerutu Eiji

*TUT*

[ Sistem telah mengonfirmasi data player. Player akan di teleportasikan ke kota pemula, Liberia. Selamat berpetualang ]

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status