"Lho, Mas ini kenapa rumah saya disegel?" tanya Mario kebingungan ketika pulang ke rumahnya dan mendapati rumahnya digerendel dan dipasangi tulisan "DISITA" oleh pihak bank.
Pria-pria bertubuh kekar memakai pakaian serba hitam melakukan penyitaan itu tanpa izinnya.
Mario baru saja kembali dari tempat fitness setelah menyelesaikan satu sesi personal trainingnya bersama klien eksklusifnya. Dia pun bingung mendapati tiba-tiba rumahnya disita oleh pihak bank yang seingatnya, dia tidak pernah meminjam uang sebelumnya di bank tersebut.
"Ini surat perintah eksekusi penyitaan oleh bank, Mas. Silakan dibaca. Mas, sudah nunggak kredit 6 bulan," ujar salah satu pria berpakaian hitam itu sambil menyerahkan sepucuk surat.
Surat itu menyatakan bahwa Mario menjaminkan rumah senilai pinjaman 1 milyar sejak 2 tahun lalu. Hah! Kok dia malah tidak tau ya? Nama bank tempat penyalur pinjaman itu pun bukan termasuk bank nasional yang ternama, lebih mirip bank lintah darat. Mario menepuk jidatnya, mendadak kepalanya terasa pusing.
"Lha Mas, barang-barang saya masih di dalam rumah. Apa tidak bisa saya ambil barang dulu, Mas?" tawar Mario dengan tampang memelas pada debt kolektor itu.
"Maaf, gak bisa Mas. Oya, saya minta kunci mobil Pajero Sport punya Mas juga. Itu termasuk barang yang ikut dijaminkan ke bank," ujar debt kolektor itu lagi pada Mario.
Rasanya tubuh Mario mendadak kehilangan tenaga, dia pun jatuh terduduk di lantai teras rumahnya.
"Wah edan ini, Mas! Saya ditipu mantan istri saya. Saya tidak merasa tandatangan surat pinjaman apa pun," protes Mario dengan lemas.
Debt kolektor itu pun tak sabar, dia tidak peduli dengan kemalangan yang dialami oleh Mario. "Bukan urusan saya, Mas. Cepetan serahin kunci Pajeronya sekarang!" seru pria berkepala plontos berbadan kekar itu dengan tidak ramah.
Dengan terpaksa, Mario pun menyerahkan kunci mobil Pajero Sportnya ke tangan debt kolektor itu.
"Sekarang saya mau gembok pagar rumah ini. Mas tolong keluar dari sini!" kata debt kolektor itu lagi mengusir Mario dari rumahnya sendiri.
Mario mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya, pikirannya begitu kalut sekarang. Dia tidak siap dengan kemalangan yang datang bertubi-tubi pagi ini. Dengan langkah gontai, Mario meninggalkan teras rumah mewahnya dan melangkah ke depan pagar rumahnya.
Dengan tatapan pedih, Mario menatap rumahnya untuk terakhir kalinya. Kini dia resmi menjadi tunawisma. Mendadak jadi gembel!
Mario duduk di trotoar depan rumahnya. Dia masih bingung harus bagaimana sekarang ini. Tubuhnya pun lemas karena sedari pagi belum sempat sarapan. Dia hanya minum air mineral saja di tempat gym.
Dua bulan yang lalu Mario resmi bercerai dengan istrinya, Rosita Mulya. Mereka sudah pisah rumah sejak 3 bulan yang lalu. Rosita Mulya sebelum menjadi istrinya adalah manager Mario. Mereka dulu pertama kali berkenalan ketika awal karir Mario menjadi celebrity fitness.
Mario Chandra adalah seorang celebrity fitness yang naik daun sejak mengikuti ajang lomba body shape for men beberapa tahun lalu. Dia memenangkan juara pertama saat itu dan kebanjiran banyak tawaran pekerjaan sebagai model produk-produk kebugaran dan suplemen pembentuk otot.
Di puncak karirnya, Mario menikahi managernya itu. Gadis cantik yang membuat Mario terpesona. Rosita mengurusi semua keperluannya saat menjadi model. Mario mengumpulkan pundi-pundi uang sepanjang karirnya yang menanjak dengan cepat bersama Rosita. Mario tidak pernah pusing mempersiapkan apa pun, dia hanya tahu beres saja.
Belakangan ini, Rosita sudah tidak peduli lagi padanya. Pekerjaan Mario yang tadinya ramai job mulai berkurang. Iklan-iklan suplemen otot dan produk kebugaran yang sebelumnya dibintanginya pun sudah banyak yang discontinue. Kontrak iklan itu lepas satu per satu.
Satu-satunya pekerjaan tetap yang masih dimiliki oleh Mario hanya personal trainer di tempat gym miliknya di tengah kota. Tempatnya memang hanya menyewa di salah satu Mal populer di tengah kota, tapi alat-alat fitness itu milik Mario sendiri. Ada beberapa klien setia yang dia latih secara privat di tempat gym miliknya itu.
Setelah menenangkan dirinya, Mario pun memesan ojek online untuk kembali ke tempat gym miliknya. Dia butuh tempat untuk berpikir dengan tenang.
Mario hanya membawa dompet, ponsel, dan handuk serta baju olahraga yang sudah kotor oleh keringat di dalam tas latihannya.
Akhirnya Mario sampai di Mal PS, dia pun turun dari sepeda motor ojek online itu dan mengucapkan terima kasih ke abang ojek itu. Kemudian Mario berjalan menuju ke tempat gym miliknya di lantai 5, dia naik lift kesana.
Ketika sampai di tempat gym miliknya, Mario terkejut bukan kepalang. Debt kolektor yang tadi menyita rumahnya sedang berada di tempat gym miliknya juga. Hatinya mencelos. Apa Rosita juga menjaminkan alat-alat fitness miliknya ke bank juga? Mampuslah ia!
"Mas, kenapa kok disini lagi?" tanya Mario pada debt kolektor yang tadi menyerahkan surat penyitaan rumahnya.
Pria berkepala plontos bertubuh kekar itu pun menjawab dengan datar. "Mau menyita barang-barang di sinilah, Mas. Masa mau fitness?"
Mario pun melongo, ketakutannya terbukti. Dia pun berkata lagi, "Apa ada surat penyitaannya, Mas? Saya mau lihat."
Pria itu pun menyerahkan sepucuk surat lagi kepada Mario. Kemudian dia pun mengusir customer gym yang masih menggunakan alat fitness dengan kasar.
"Mas, tolong jangan kasar sama customer saya," sergah Mario cepat-cepat.
Customer gym Mario pun buru-buru membereskan barang-barangnya lalu meninggalkan tempat gym itu dengan ekspresi kesal di wajahnya.
"Sudah, nggak perlu banyak mulut kamu. Tempat ini juga mau saya tutup. Alat-alat gym ini mau saya angkut," seru debt kolektor itu dengan tidak ramah pada Mario.
Mario pun dengan perasaan galau dan pikiran yang kacau keluar dari tempat gym yang tadinya miliknya. Para debt kolektor itu mengangkuti alat-alat fitness miliknya keluar dari tempat gym.
Sekarang Mario sudah tidak punya apa-apa lagi, semua aset miliknya sudah disita oleh bank lintah darat. Harta benda yang dia kumpulkan sejak awal karirnya menguap tak bersisa dalam sehari. Mimpi apa dia semalam, batinnya.
Dia mencari bangku di selasar Mal untuk duduk dan menenangkan pikirannya. Dia harus menghubungi mantan istrinya sekarang juga.
Yang dilakukan Rosita sungguh keterlaluan!
Tanpa menunda lagi, dia pun menelepon nomor Rosita dengan ponselnya. Setelah berkali-kali deringan, panggilannya pun dijawab.
"Halo, Rosita. Ini Mario. Kamu sekarang di mana? Aku mau ketemu," ujar Mario dengan tak sabar.
"Halo ... ohh, Mas Mario. Aku di kantor Bang Aldo sekarang. Oke, ke sini aja kutunggu, Mas," jawab Rosita dengan santai.
Perasaan Mario pun bertambah kacau, Aldo yang dimaksud oleh Rosita adalah Rinaldo Situmorang, pengacara yang mengurus perceraiannya dengan Rosita. Kenapa Rosita ada di kantor pengacara itu? Perceraian mereka sudah selesai sejak dua bulan lalu.
Sekali lagi Mario memesan ojek online untuk menemui mantan istrinya di kantor pengacara Rinaldo Situmorang di tengah kota.Setelah perjalanan 30 menit, Mario pun sampai di depan kantor pengacara itu. Dia mengucapkan terima kasih ke abang ojek lalu masuk ke gedung kantor bertingkat 5 yang tampak megah itu."Selamat siang, Mas. Ada yang bisa saya bantu?" sapa resepsionis di front office.Mario pun berdiri di depan konter resepsionis lalu berkata, "Selamat siang, Mbak. Saya ada janji bertemu dengan Rosita. Apa dia ada di sini?"Resepsionis itu pun melirik rekan di sebelahnya yang mengangguk penuh arti kepadanya. "Ohh ada, Mas. Mohon tunggu sebentar, saya panggilkan dulu di dalam. Silakan duduk dulu, Mas," ujar resepsionis itu dengan ramah.Tak lama kemudian, Rosita keluar dari arah dalam kantor menuju ke tempat Mario duduk. Dia tersenyum manis pada Mario. Rosita tampak sangat seksi memakai cocktail dress hitam yang menampilkan lengan dan paha putih mu
Sesudah makan ala kadarnya, Mario memesan ojek online lagi dari aplikasi di ponselnya. Dia tidak memiliki kendaraan sekarang. Hanya ada satu tempat yang dapat menerimanya saat ini, rumah orang tuanya.Beberapa menit kemudian, ojek online yang dia pesan pun tiba. Mario pun segera membonceng abang ojek itu. Dia terdiam sepanjang perjalanan menuju ke rumah orang tuanya. Otaknya seolah sudah tidak mampu berpikir lagi.Setelah melewati gang-gang sempit yang berkelok-kelok, akhirnya mereka sampai di depan rumah orang tua Mario.Sebuah rumah tua dengan genting tanah liat berukuran sedang yang dibangun dengan kokoh sejak zaman orde baru. Bagian depan rumah tertutup oleh pagar teralis geser yang mulai mengelupas catnya yang berwarna kuning tua dan berkarat di sana-sini.Mario menggeser pagar teralis itu lalu berjalan menuju ke teras rumah. Dia mengetuk pintu kayu jati yang tertutup rapat itu beberapa kali."Ya, sebentar ...," sahut suara dari dalam ru
*Inez Jansen POV*Seperti biasa sebelum tidur, Inez melihat-lihat isi galeri foto di ponselnya. Dia sudah lama naksir personal trainer gymnya yang bernama Mario Chandra. Inez sering sekali mengambil foto diam-diam pemuda itu saat menjalani sesi latihan privat bersamanya. Galeri foto ponsel Inez penuh dengan foto-foto Mario dalam berbagai pose dan ekspresi.Pemuda itu bertubuh tinggi kekar, seluruh tubuhnya berotot. Dadanya bidang dan perutnya six pack. Dia sangat ingin menelusuri otot-otot yang padat itu dengan jarinya. Wajahnya pun sangat manis, ketika tersenyum tampak lesung pipit di kedua sisi pipinya yang membuatnya tampak kekanak-kanakan.Sepertinya pemuda itu berasal dari suku Jawa. Terkadang bila bercanda dengannya, logat medoknya itu sering kelepasan dan itu membuat Inez begitu gemas hingga tertawa terpingkal-pingkal.Selama mengajar privat sebagai personal trainer, tidak satu kalipun Mario menggodanya atau berlaku kurang ajar kepadany
Selepas menghadiri meeting dengan para pemegang saham perusahaan di kantornya, Inez menemui Pak Rahardian di ruang kantornya.Mereka berbicara empat mata saja tentang hasil penyelidikan Pak Rahardian. Ternyata penyebab kebangkrutan tempat fitness milik Mario adalah utang pada lintah darat yang tidak terbayar. Yang lebih mengejutkan lagi uang pinjaman itu diambil oleh Rosita, istri Mario, tanpa sepengetahuan suaminya. Penggunaan uang itu pun lebih membuat Inez menjadi syok. Pasalnya, uang pinjaman dari lintah darat itu digunakan Rosita untuk berfoya-foya.Kabar terbaru tentang status hubungan Mario dan Rosita, mereka telah bercerai sekitar dua bulan yang lalu. Kemudian Rosita menikah lagi dua minggu lalu dengan pengacara yang mengurus kasus perceraiannya dengan Mario.Inez mengenal siapa Rinaldo Situmorang, pengacara muda itu terkenal flamboyan dan sempat mengajaknya berkenalan beberapa waktu yang lampau. Berhubung Inez tidak suka lelaki buaya darat,
Sudah seminggu lamanya Mario mencoba menghubungi teman-temannya untuk mencari pekerjaan. Namun, sayang sekali tidak ada tempat fitness yang membutuhkan trainer baru. Mario mulai merasa putus asa dengan hidupnya karena tabungannya semakin menipis setelah membayar cicilan tagihan kartu kredit BNI peninggalan Rosita.Dia tidak bisa lagi mengikuti pola diet sehat untuk menjaga bentuk tubuhnya. Mario sedih sekali ketika bercermin, segala kerja kerasnya memahat tubuhnya bertahun-tahun seolah hancur dalam waktu singkat.Tiba-tiba ponselnya berdering siang itu. Mario pun segera menjawab panggilan itu, berharap ada pekerjaan yang bisa dia dapatkan."Halo," jawab Mario."Hallo. Rio. Ini Max, yee lagi cari kerja kan?" ujar Max Ricardo, teman dekat Mario di gym dengan nada agak melambai."Iya, Max. Ada info kerjaan apa Max?!" tanya Mario bersemangat seraya tersenyum lebar.Max cekikikan mendengar suara Mario yang bersemangat. "Sabarrrr dong, Mas ... hih
Akhirnya setelah 2 hari terbaring di rumah sakit, Mario pun pulang ke rumah orang tuanya. Mirasti, adik perempuan Mario yang menjemputnya dengan sepeda motor dari rumah sakit."Mas Mario, apa sekarang sudah nggak ngajar fitness lagi? Kok malah ikut pertandingan tinju?" tanya Mirasti dengan penasaran melihat kakak laki-lakinya babak belur.Mario yang membonceng adiknya itu pun menjawab, "Lagi sepi job, Mir. Doakan saja Mas Mario bisa kembali sukses seperti dulu, Nduk."Sesampainya di rumah orang tuanya, ponsel Mario berbunyi, ada pesan WA masuk. Dia pun segera membacanya."Selamat siang, Mas Mario. Saya Inez, apa bisa mengajar privat fitness di rumah saya besok pagi?"Senyum bahagia terbit di bibir Mario. Tante Inez memintanya untuk melatih fitness di rumahnya. Dia pun segera membalas pesan itu."Selamat siang, Mbak Inez. Bisa. Apa bisa dikirim shareloc alamat rumah Mbak Inez?" balas Mario.Tak lama kemudian pesan bal
Hari berikutnya, Mario mengenakan setelan jas yang disiapkan oleh Tante Inez di rumahnya. Mereka akan berangkat bersama ke kantor catatan sipil dengan mobil sedan Honda Civic hitam milik Tante Inez.Tante Inez didandani oleh perias pengantin dengan baju kebaya warna putih dengan model sederhana. Kebetulan teman dekatnya ada yang berprofesi sebagai desainer dan memiliki stok kebaya warna putih yang masih baru.Melihat penampilan Tante Inez yang sangat cantik sebagai calon pengantinnya, Mario merasa jantungnya berdebar kencang. Sayangnya ini hanya kawin kontrak, pikir Mario dengan agak kecewa. Apa perasaannya juga harus diatur dengan surat kontrak nantinya?"Mas, saya sudah siap. Yuk berangkat sekarang!" ucap Inez berdiri di hadapan Mario seraya tersenyum manis.Entah mengapa senyuman Tante Inez membuat jantung Mario berdebar-debar tak karuan. Dia ingin merengkuh wanita itu dalam dekapannya dan menciumnya lagi seperti kemarin siang.
Bab ini mengandung konten 21+ harap bijak dalam membaca!Sepulang dari kantor catatan sipil, hari sudah mulai petang. Tante Inez, Mario, Clara, dan Pak Rudi Antareja merayakan pernikahan itu dengan sederhana di sebuah restoran chinese food.Mario melepas jasnya karena gerah dan juga menggulung lengan kemeja putihnya sesiku."Gerah ya, Mas?" tanya Tante Inez perhatian."Iya, Mbak. Nggak biasa pakai baju resmi seperti ini," jawab Mario sambil menyendok makanannya. Dia mulai sulit mengikuti pola diet lamanya. Seharusnya dia tidak boleh makan makanan berminyak seperti jenis chinese food seperti ini.Sebenarnya Mario agak mengkuatirkan bentuk tubuhnya yang mulai berlemak di daerah perut. Dulunya perutnya six pack tanpa lemak karena dia menakar karbohidratnya dan meningkatkan konsumsi protein.Mungkin nanti dia akan menanyakan pada Tante Inez apakah dia ingin bentuk tubuh Mario yang seperti dulu atau tidak. Bentuk tubuh atlet bin