Share

Bab 697

Author: Rexa Pariaman
"Menurut kabar, dalam pertandingan besok, tim medis Negara Korilia akan menurunkan pakar medis papan atas, Teja. Sementara tim pengobatan tradisional Negara Madonia akan mengirimkan sang mahaguru, Labh."

"Perlu dicatat, ayah Teja adalah dokter nomor satu di Negara Korilia bernama Danta, sedangkan Labh adalah salah satu dari empat mahaguru besar pengobatan tradisional Negara Madonia, yang dijuluki 'Raja Akupunktur'. Pertandingan besok bisa dikatakan sebagai duel puncak."

"Baik kalangan medis maupun masyarakat umum, semuanya menaruh harapan besar terhadap pertarungan puncak besok."

"Barusan, stasiun kami mewawancarai salah satu dokter dari Rumah Sakit Harmoni. Mari kita dengarkan pendapatnya."

Layar berganti. Ewan melihat sosok yang sudah lama dia rindukan, yaitu Neva!

Sudah cukup lama mereka tidak bertemu. Neva tetap cantik seperti biasanya, hanya saja tampak sedikit lebih kurus. Dalam menghadapi wawancara wartawan, Neva terus memasang ekspresi dingin.

Hanya dalam satu menit, berita itu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 714

    Suasana di kafe mendadak menegang."Semua angkat tangan! Jangan bergerak!"Sebuah suara wanita nyaring terdengar dari luar pintu. Tak lama kemudian, seorang perempuan muda melangkah masuk bersama beberapa polisi bersenjata.Wanita itu tampak berusia sekitar 20 tahunan, tinggi sekitar 170 cm, berwajah cantik dengan dagu runcing, alis lentik, dan rambut pendek rapi. Seragam ketatnya membuat penampilannya tampak gagah sekaligus menawan."Aku bilang angkat tangan! Kalian nggak dengar, ya?" Suaranya kembali lantang, tegas dan berwibawa.Ewan berdiri santai dengan kedua tangan di belakang punggung, menatap perempuan itu dari ujung kepala sampai kaki. Dalam hati dia bergumam, 'Wajahnya lumayan, tubuh juga proporsional ... nilai 85. Kalau dadanya sedikit lebih besar, bisa jadi 95.'"Apa lihat-lihat?" Wanita itu menatap tajam ke arahnya. "Kenapa belum angkat tangan sesuai perintahku?"Ewan menjawab tenang, "Bu, aku nggak melakukan kejahatan. Kenapa harus dengarkan perintahmu?"Mendengar itu, be

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 713

    "Kamu 'kan bukan wanitaku, siapa yang mau bertemu kamu nanti?" tanya Ewan. "Lagi pula, jangan panggil Kak, aku nggak akrab sama kalian."Wajah Roma makin suram."Nampaknya kamu nggak mau pukul aku, ya sudah, berarti aku yang akan pukul kamu."Ewan berkata, lalu menggenggam tongkat bisbol dan melangkah mendekat ke arah Roma.Melihat gerakannya, Roma tahu bahwa pertarungan hari ini tak terhindarkan. Daripada menunggu Ewan menyerang, lebih baik dia mengambil inisiatif. Ada pepatah mengatakan, siapa yang menyerang duluan, dia yang menang. Pikiran itu membuat Roma segera mengambil tongkat bisbol dari lantai dan menerjang ke arah Ewan.Gaya pukulannya sederhana, dia mengangkat tongkat lalu menghantam kepala Ewan dengan keras.Ewan tak menghindar. Saat tongkat bisbol itu turun, dia juga mengayunkan tongkatnya.Brak!!Dua tongkat bertemu di udara, salah satu tongkat di tangan Roma langsung patah menjadi dua. Tongkat di tangan Ewan menghantam kepala Roma.Brukk!!Roma mendadak pusing dan hampir

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 712

    Mendengar ucapan Ewan, hati Millie bergetar hebat. Di saat itu juga, seluruh amarah yang sebelumnya memenuhi dadanya seketika lenyap, berganti dengan rasa haru yang dalam dan tak bisa dijelaskan dengan kata-kata.Namun tiba-tiba, Millie melihat sebuah tongkat bisbol diayunkan keras ke arah punggung Ewan. Dia menjerit panik, "Awas ...!"Srak!Ewan refleks luar biasa memutar tubuh, lalu menangkap tongkat itu di udara. Dengan satu sentakan kuat, tongkat bisbol berpindah ke tangannya.Tanpa ragu sedikit pun, dia membalas. Tongkat itu terayun balik, menghantam kepala pria yang menyerangnya."Dugg!"Pria itu langsung ambruk, darah mengucur dari pelipisnya."Millie, tunggu di sini sebentar," kata Ewan datar.Begitu bicara, dia melangkah maju membawa tongkat di tangan. Kali ini, aura yang terpancar darinya benar-benar menakutkan. Dia menghadapi lebih dari sepuluh orang sendirian, tetapi tak satu pun dari mereka yang mampu menyentuh ujung bajunya.Setiap kali tongkatnya berayun, selalu ada yang

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 711

    "Hahaha!"Tawa kasar langsung pecah di antara para anak buah Roma. Ewan menatap mereka dengan wajah dingin. Di depan matanya sendiri pria ini berani menghina dan melecehkan Millie, benar-benar tidak tahu diri."Kamu yang tadi cari Ewan, 'kan?" tanya Ewan datar.Tatapan Roma beralih kepadanya. "Kamu kenal Ewan?""Aku bukan cuma kenal," jawab Ewan tenang. "Aku malah sangat akrab dengannya.""Oh ya?" Roma mengangkat alis, agak terkejut. "Lalu di mana Ewan sekarang?""Di depan matamu," ujar Ewan sambil tersenyum tipis.Roma tertegun sejenak, memandang Ewan dari kepala sampai kaki, lalu mendengus. "Jadi kamu itu Ewan?""Betul sekali," jawab Ewan ringan."Hahaha! Cari-cari ke mana pun, ternyata orangnya sudah nongol sendiri!" Roma tertawa puas lalu menoleh ke anak buahnya. "Anak-anak, dengar ya! Ini dia orangnya, Ewan! Menurut kalian, apa yang harus kita lakukan?""Pukul saja!" teriak mereka serempak.Anak buah Roma langsung mengangkat tongkat bisbol dan maju hendak menyerang."Tunggu dulu!"

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 710

    "Siapa Ewan? Cepat keluar!"Suara bentakan keras tiba-tiba terdengar dari arah pintu kafe. Dalm sekejap, seluruh ruangan langsung hening. Semua orang di dalam kafe menoleh ke arah pintu dengan ekspresi terkejut.Millie juga menoleh dan wajahnya seketika berubah pucat. Dari pintu masuk, muncul lebih dari sepuluh pria membawa tongkat bisbol, masing-masing dengan wajah garang dan sikap penuh ancaman.Yang berjalan paling depan adalah pria paruh baya berusia sekitar 40-an, bertubuh gemuk, mengenakan kemeja bermotif mencolok dan rantai emas tebal di lehernya. Di lengannya terukir tato bergambar harimau besar. Dalam sekali lihat, sudah tahu dia bukan orang baik-baik."Ewan, cepat pergi! Mereka datang mencarimu!" seru Millie panik.Ewan tentu bisa menilai bahwa orang-orang itu datang dengan niat buruk, tapi dia sama sekali tidak tampak cemas. Dia justru menatap Millie dan bertanya pelan, "Kamu khawatir padaku?""Ini bukan waktunya bercanda!" Millie semakin gelisah. "Cepat pergi, kalau nggak,

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 709

    Ewan menghela napas pelan. "Kak Millie, bagaimanapun juga, ada beberapa hal yang tetap ingin aku katakan padamu.""Baiklah, kalau begitu jelaskan. Siapa sebenarnya pacarmu itu?" tanya Millie dingin."Kak Millie, aku nggak bohong. Kak Lisa memang pacarku. Aku sudah mengenalnya cukup lama.""Kalian sudah tidur bersama?" Millie bertanya terus terang.Wajah Ewan berubah canggung, dia tidak menjawab.Ekspresi Millie semakin dingin. "Kalau kalian sudah sejauh itu, lalu kenapa kamu masih datang mencariku? Aku nggak butuh permintaan maafmu dan aku juga nggak ingin melihatmu lagi."Usai berkata demikian, Millie berdiri hendak pergi.Ewan buru-buru meraih tangannya. "Kak Millie, jangan pergi.""Lepaskan aku," bentak Millie dingin."Aku nggak akan lepaskan." Ewan tahu, begitu dia melepaskan tangan itu, kesempatan akan benar-benar hilang. "Kak Millie, aku datang hari ini untuk meminta maaf padamu. Ada banyak hal yang ingin aku katakan.""Aku sudah bilang, aku nggak butuh permintaan maafmu. Aku jug

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status