Share

Bab 4: Kau Ingin Mencari Masalah Denganku?

"Apakah kita perlu ke rumah sakit, Aston?" tanya Elora dengan ekspresi khawatir.

"Ah, tidak perlu, Elora. Kondisiku sudah cukup membaik," balas Clover sembari tersenyum hangat. Rasa sakit yang muncul di kepalanya perlahan mereda. Apakah ini karena efek dari sistem? Mungkin saja. Karenanya, pergi ke rumah sakit adalah pilihan yang buruk! Akan berbahaya jika dokter menemukan sesuatu yang aneh di kepalanya.

"Ah, baiklah kalau begitu. Ngomong-ngomong, apakah kau saat ini lapar, Aston?"

"Sejujurnya, aku sangat lapar."

"Baiklah, tunggu di sini! Aku akan membawakan makanan spesial untukmu," kata Elora sebelum mengambil langkah panjang menuju dapur. Dia terburu-buru. Dia khawatir jika bubur nasi buatannya tidak lagi hangat.

Kurang dari sepuluh detik setelahnya, Elora kembali dengan membawa semangkuk bubur nasi hangat. Clover bisa melihat uap yang menyebar di atas mangkuk.

"Aku membawakan bubur nasi spesial. Kuharap kau menyukai ini, Aston. Sejujurnya, ini pertama kalinya hidangan ini kubuatkan untukmu. Kau biasanya menyukai ayam saus jamur. Tapi, kondisimu sekarang tidak memungkinkan untuk memakan makanan itu. Ah, apakah kau ingat sesuatu tentang itu, Aston?" tanya Elora sembari tersenyum hangat. Tentu saja, dia mencoba membantu Aston mendapatkan kembali ingatannya.

Mendengar itu, Clover sangat bahagia. Elora benar-benar sosok malaikat. Bukankah itu artinya hidangan ini belum pernah dihidangkan untuk Aston?

Itu artinya aku menjadi penikmat pertama, 'kan?

Ah, Elora memang wanita yang paling mengerti aku! Aku sangat mencintaimu!

"Aku tidak ingat tentang itu. Tapi, aku yakin bubur nasi spesial ini pasti lebih enak daripada ayam saus jamur," balas Clover dengan senyuman sembari meraih mangkuk tersebut.

Saat Clover mencicipi bubur nasi itu, dia ingin menangis. Sejujurnya, bubur nasi itu enak. Itu memiliki rasa asin dan gurih yang seimbang. Namun, karena itu dibuatkan oleh Elora khusus untuknya, rasa dari itu menjadi tidak ternilai! Itu berada di level yang berbeda, bahkan masakan restoran bintang sepuluh tidak bisa dibandingkan!

Melihat Clover menikmati hidangannya, Elora tersenyum bahagia. Dia tidak menyangka jika ternyata Aston sangat menyukai itu. Apakah karena dia sangat kelaparan?

Pada titik ini, Clover berkata kepada Elora sembari menyodorkan sesendok bubur ke mulutnya, "Apakah kau sudah sarapan, Elora? Aku punya banyak di sini. Aku akan senang jika kau ikut membantuku menghabiskan bubur nasi spesial ini."

Kapan lagi dia dapat menikmati hidangan di mangkuk yang sama dengan Elora?! Ini akan menjadi pengalaman yang harus dirayakan!

"Oh? Okay, terima kasih, Aston," balas Elora sembari membuka mulutnya.

Semakin Elora melihat Aston, semakin dia sadar bahwa pria ini bukanlah Aston! Sifat keduanya sangat berbeda!

Aston sebelumnya memiliki kepribadian yang penyayang dan ramah. Namun, Aston yang sekarang justru terlihat seperti pria jahat yang baru saja menemukan hati nuraninya. Sifat baiknya terkesan tidak alami.

Sejujurnya, sikap Aston yang ini mengingatkannya dengan Clover. Keduanya sangat mirip.

Pada titik ini, suara ketukan tiba-tiba terdengar. Tentu saja, Elora segera tahu siapa seseorang itu. Sebab, ini bukan yang pertama.

"Biar aku yang membukakan pintu, Aston. Tunggulah di sini sebentar."

"Baiklah," balas Clover sembari tersenyum dengan sendok yang menggantung di mulutnya.

Elora pergi meninggalkan kamar dan menuju pintu utama. Dan benar, orang di balik itu adalah ayahnya; Sean Harper.

"Untuk apa kau datang lagi, Ayah?" tanya Elora dengan nada dingin. Ada kebencian dan kekecewaan yang terlukis di wajahnya.

Bagaimana itu tidak? Dia tidak perlu pintar untuk bisa menebak bahwa dalang di balik kecelakaan Aston adalah ayahnya. Seluruh kejadian yang terjadi pada Aston terlihat begitu mencurigakan.

"Aku ingin membawa kau pulang, Elora! Tinggalkan pria itu sekarang! Aku yakin dia akan mati sebentar lagi! Untuk apa kau bertahan dengan calon mayat?!"

"Mati?! Aston telah siuman, Ayah! Kesehatannya juga sudah membaik!"

Mendengar itu, Sean melebarkan matanya karena terkejut. Mustahil! Bagaimana mungkin dia bisa bertahan dari kecelakaan itu. Bukankah kepalanya telah terbentur sangat keras?!

Aku bahkan memiliki rekaman lengkap kejadian itu. Benturan itu cukup untuk membuatnya mati. Setidaknya, dia harus kehilangan kewarasan! Namun, tidak hanya dia tidak kehilangan kewarasannya, tapi kondisinya juga membaik?!

Karenanya, Sean segera mengambil langkah panjang untuk melihat sendiri kondisi Aston. Dia tidak akan percaya jika tidak melihat langsung. Ada kemungkinan bahwa itu hanya alasan dari putrinya agar tetap bisa merawat sampah itu, 'kan?

Namun, apa yang Sean temukan adalah Aston yang sedang menikmati semangkuk bubur nasi dengan lahap. Aston juga terlihat memejamkan matanya, seolah menikmati setiap bulir yang mengalir di tenggorokannya.

Melihatnya masih hidup, Sean sangat marah! Beraninya bajingan ini duduk dengan santai dan tenang?!

Karenanya, Sean segera meraih mangkuk tersebut dan melempar itu ke lantai dengan keras. Seketika, bubur nasi dan pecahan mangkuk berceceran di lantai.

Pada titik ini, Clover kehilangan kendali. Wajahnya memerah seperti tomat. Dia seolah telah kehilangan seluruh hartanya.

Bubur nasi spesialku!

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status