Share

Bab. 17. Bertahan

Bertahan

Sakit rasanya hati ini mendengar ucapan Mama. Mama benar-benar ingin menyingkirkan aku dari rumah ini. Baiklah Ma! Kita lihat saja nanti, sebaik apa menantu yang Mama puji-puji itu.

Tanpa menunggu yang lain selesai makan, aku langsung bangkit dan beranjak meninggalkan ruang makan. Aku masuk ke dalam kamar.

Netraku kembali mengembun, dadaku terasa sesak. Sedari tadi aku menahan agar air mata ini tak jatuh di hadapan mereka. Aku harus kuat. Aku sudah mengambil keputusan, aku tak mau membuat Bapak dan Ibu sedih dengan keadaanku.

Pintu kamar terbuka. Bang Faiz masuk dan langsung duduk di sampingku.

"Maafkan Abang, Dek! Abanglah penyebab semua ini. Abang mohon, Adek bisa bertahan dan tetap kuat menghadapi Mama!" ucapnya lirih. Digenggamnya kedua tangan ini.

"Iya, Bang. Bantu Ratna untuk terus bisa bertahan." Kutatap kedua manik suamiku. Ada penyesalan terpancar di matanya.

"Bagaimana kalau kita cari rumah yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status