Share

Bab 10

“Kok, nangis, Neng?” tanya Bu NIngsih saat aku tiba di rumah.

“Nggak apa-apa, Bu. Tadi aku kelilipan.” 

“Lho, terus rantangnya mana?” tanyanya lagi.

Aku menata detak jantung yang berdebar lebih cepat dari biasanya.

“Emh, itu … nanti katanya Mas Al yang bawa pulang. Tadi Mas Al lagi sibuk banget, jadi aku disuruh nyimpen makanannnya dulu.” Aku beralasan. Entah Bu Ningsih akan percaya atau tidak. Yang jelas dia hanya menatapku dalam diam. Aku melengos dan bergegas ke dapur membereskan peralatan bekas  masak tadi.

**

Al pulang sebelum Magrib. Dia masuk kamar saat aku sedang selonjoran karena rasa mual yang kembali menyiksa. Aku diam tak ingin menyapanya. Rasa sakit itu kembali datang, saat membayangkan apa yang terjadi tadi.

Bu Ningsih kebetulan sedang ada pengajian di rumah tetangga. Dia berangkat selepas sholat Asar.

 

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Ana💞
nyesek banget thoor .. apa benar Za keguguran??
goodnovel comment avatar
Wina Diana
kenapa jd ikutan perih ya di hati
goodnovel comment avatar
Zabdan N Iren
kasihan za. .........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status