Share

54. "Pesan dari Pak Budi."

Author: Lapini
last update Last Updated: 2025-07-17 07:22:13

Cindya menaikkan sebelah alisnya saat Dharmatio berdiri setelah menerima panggilan suara. Kecurigaannya mulai muncul, sebelumnya sang suami tidak pernah menjauh darinya kalau mendapatkan telfon.

Suara Arlan yang sedang terkekeh membuat perhatian wanita itu teralihkan, setidaknya masih ada Arlantio dan Echa yang membuat isi kepalanya buyar. Benar kata Bunda, apapun yang terjadi dalam rumah tangganya, anak harus tetap menjadi prioritas.

“Abang senang banget sepertinya. Memangnya adek ngapain tadi?” tanyanya, membuat putranya menaikkan pandangan dan bertemu dengannya. Ia mengulas senyum saat kedua mata Arlantio tertuju kepadanya.

“Tidak. Adek sedang tidur, tetapi bibirnya bergerak, jadinya terlihat lucu,” oceh Arlantio, menoleh memperhatikan bayi perempuan yang sedang tertidur di box bayi.

Sesuai dengan permintaan bocah laki-laki itu, mereka hanya menghabiskan waktu di rumah, setidaknya kehangatan dan kebahagiaan tetap didapatkan oleh mereka. Bahagia tidak harus keluar rumah, menghabiska
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Adik Angkatku Istri Kedua Suamiku   55. "Panikk?"

    “Di block? Sialann. Dharma sialann. Kamu sedang mempermainkanku?”Harena mengerang kesal, ia melempar benda pipih itu ke atas ranjang, ke sisi kirinya. Nomornya baru saja diblokir oleh Dharmatio, setelah dirinya mengirim pesan kepada kakak iparnya itu terkait pertemuan besok.Wanita itu duduk di ujung ranjang dengan kedua mata yang menatap tajam cermin yang memantulkan dirinya. Alis bertaut, bibir merah menyala itu menyunggingkan senyum villain, tangan yang mencengkram kuat ujung ranjang, dress berwarna putih yang sengaja memperlihatkan bahunya.Harena tidak tahu jika Dharmatio akanj menghabiskan waktu dengan keluarga kecil pria itu, ia hanya tahu Dharmatio akan menemuinya hari ini setelah dua hari kemarin intens, bahkan dirinya dan kakak iparnya itu melakukan hubungan layaknya suami-istri.Jika mengingat itu, senyum di kedua sudut bibir wanita tidak bisa ditahan. “Memang, pesona aku lebih menggoda dibandingkan istrimu yang tidak seberapa itu,” monolognya, seolah cermin itu adalah Dha

  • Adik Angkatku Istri Kedua Suamiku   54. "Pesan dari Pak Budi."

    Cindya menaikkan sebelah alisnya saat Dharmatio berdiri setelah menerima panggilan suara. Kecurigaannya mulai muncul, sebelumnya sang suami tidak pernah menjauh darinya kalau mendapatkan telfon.Suara Arlan yang sedang terkekeh membuat perhatian wanita itu teralihkan, setidaknya masih ada Arlantio dan Echa yang membuat isi kepalanya buyar. Benar kata Bunda, apapun yang terjadi dalam rumah tangganya, anak harus tetap menjadi prioritas.“Abang senang banget sepertinya. Memangnya adek ngapain tadi?” tanyanya, membuat putranya menaikkan pandangan dan bertemu dengannya. Ia mengulas senyum saat kedua mata Arlantio tertuju kepadanya.“Tidak. Adek sedang tidur, tetapi bibirnya bergerak, jadinya terlihat lucu,” oceh Arlantio, menoleh memperhatikan bayi perempuan yang sedang tertidur di box bayi.Sesuai dengan permintaan bocah laki-laki itu, mereka hanya menghabiskan waktu di rumah, setidaknya kehangatan dan kebahagiaan tetap didapatkan oleh mereka. Bahagia tidak harus keluar rumah, menghabiska

  • Adik Angkatku Istri Kedua Suamiku   53. "Aku benci adiknya bunda."

    Cindya memperhatikan layar tabnya, hanya bersama dengan putrinya yang sedang tertidur di box bayi. Ia sedang memperhatikan sebuah video yang memperlihatkan suaminya menarik Harena pergi dari lobby kantor, hingga suaminya itu masuk ke dalam mobil yang sama dengan Harena.Video itu ia dapatkan dua hari yang lalu, satu jam setelah kejadian.Clek!Suara knop pintu kamar mandi yang digerakkan, membuat Cindya segera mematikan layar tabnya dan menyimpannya di dalam laci meja nakas sisi kirinya. Wanita itu tersenyum kepada seorang pria yang mendekat kepadanya hanya dengan handuk yang melilit di pinggang.“Kamu wangi banget, mau ketemu sama talent?” tanya Cindya setelah indra penciumannya mengendus aroma sabun yang masih menempel pada tubuh suaminya.“Aku hari ini dirumah, jagain kamu, Echa sama Arlan,” ucap Dharmatio, mengecup puncak kepala istrinya sebelum akhirnya memilih baju yang akan digunakan saat ini.Cindya memperhatikan punggung suaminya yang lebar, kalau kata genz ‘punggung peluk-ab

  • Adik Angkatku Istri Kedua Suamiku   52. Harena itu tidak baik

    Harena tersenyum menatap Dharmatio yang berdiri dengan wajah dingin dan datar, tetapi itu tidak membuatnya ketakutan, justru membuatnya semakin terpesona.Harena menopang tubuhnya dengan kedua tangan ke belakang tubuh, berpose seperti wanita nakal yang siap untuk disantap oleh tuannya.Memang gila.“Kamu bawa aku ke sini karena kamu tergoda sama aku kan, Mas?” ucap wanita itu dengan senyum menggoda, menatap kedua mata Dharmatio yang sedang menatapnya.“Maumu apa?” Pertanyaan singkat yang diberikan oleh Dharmatio senakin membuat Harena menyunggingkan senyum nakal.Harena beranjak, lalu berdiri dihadapan Dharmatio yang hanya terpaku memperhatikannya, bahkan sekalipun ia mengalungkan kedua tangan di leher Dharmatio, pria itu tetap hanya terdiam.“Mau kamu, Mas,” ucap Harena dengan suaranya yang sexy, menyunggingkan senyumnya, lantas menurunkan pandangannya menatap bibir Dharmatio yang sangat menggoda.“Aku gapapa kok kalau dijadikan yang kedua,” tambahnya.Dharmatio tersenyum miring, ked

  • Adik Angkatku Istri Kedua Suamiku   51. Hubungan tersembunyi Dharmatio & Harena?

    Cindya menatap layar tabnya yang menyala, ia masih bersama dengan Teno yang tidak beranjak dari sofa, tetapi tetap memperhatikannya. Mereka saat ini sedang dalam situasi yang sedikit serius setelah topik pembicaraan mereka terakhir.“Menurutku, Zandi bukan ayah dari anak yang dikandung Harena, itupun kalau Harena hamil,” ucap Cindya setelah 10 menit terdiam, ia menaikkan pandangan dan bertemu tatap dengan Teno.Pria bertato ular itu menaikkan sebelah alisnya, “Kamu sebegitu yakinnya?” Teno beranjak, melangkahkan kaki mendekati jendela dan berdiri di balkon. “Dia sama seperti kita, dia juga manusia yang tidak luput dari kesalahan, entah itu disengaja maupun tidak,” tambahnya.Cindya menghela nafasnya perlahan, ia memijat keningnya yang terasa pusing. Baru melahirkan Echa satu minggu yang lalu, tetapi permasalahan itu kembali datang, dan pemeran utamanya tetap Harena.Kali ini, Cindya merasakan bahwa membawa Harena masuk ke dalam kehidupannya itu salah besar, seharusnya ia mendengarkan

  • Adik Angkatku Istri Kedua Suamiku   50. Apakah ini kebetulan?

    Cindya memijat keningnya, rasanya melelahkan menjalani kehidupan saat ini, tetapi ia harus tetap hidup dan tetap tegar supaya semuanya tetap baik-baik saja.“Bayangin, Arlan bilang seperti itu ke Harena,” ucapnya, menatap laki-laki yang duduk di sofa kamarnya dengan kepala yang mengangguk-angguk.“Aku mengerti mengapa Arlan begitu tidak suka sama Harena,” balas Teno yang saat ini memfokuskan atensi menatap Cindya yang duduk di atas ranjang dengan ranjang bayi di sisi kiri wanita itu.“Anak kecil itu bisa ngerasain orang baik sama orang jahat,” lanjutnya santai dan tenang.Cindya memicingkan mata tidak percaya, membuat Teno menaikkan kedua bahu dan mengangkat dagu dengan ekspresi wajah yang menyebalkan dikedua mata Cindya saat ini.“Buktinya, Arlan deket sama aku walaupun tato aku ini membuatku terlihat buruk,” ucap Teno, mengangkat tangan kanan yang terdapat tato ular melingkar pada lengannya yang kekar.“Coba Mbak bandingkan sama penampilan Harena. Mau serapih, seharum apapun dia, Ar

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status