Nabila menatap Yohan dengan serius."Entah kenapa aku merasa khawatir. Mungkin aku sedang mengkhawatirkan kita."Yohan sangat sensitif terhadap perubahan emosinya.Dia bisa menebak jika Nabila sedang mengkhawatirkan hubungan mereka setelah melihat akhir dari hubungan Lukas dan Nadine.Yohan mendorong Arvin yang ingin mengganggunya, lalu duduk di sisi Nabila untuk merangkul bahunya."Aku tidak mungkin meninggalkanmu."Mereka tidak akan menjadi seperti itu.Tubuh fisik dan mental Nabila sangat lelah, dia bersandar di bahu Yohan.Mereka berdua sedang bermesraan, jadi tidak menyadari jika Arvin sedang menatap Yohan dengan marah karena dia mendorongnya sebelum ini....Nadine menyembunyikan kedatangan Kaisar Negara Naki ke sini.Dia berpikir jika Yohan akan segera pergi, karena Lukas sudah pergi.Hanya saja tidak disangka dia malah tinggal selama beberapa hari.Nadine memintanya untuk kembali ke Negara Naki, tapi Yohan pura-pura tidak memahami hal ini.Jadi dia hanya bisa bertanya pada Nabi
Pada akhirnya, Nadine memilih untuk bercerai.Dia menemui Lukas, lalu memberikan surat perceraian yang sudah ditandatangani secara pribadi padanya.Setelah mendapatkan surat perceraian, beban di pundak Lukas sama sekali tidak menghilang.Dia menatap Nadine, wanita yang sudah dia lindungi selama bertahun-tahun.Awalnya mereka bersama karena Nadine sangat baik dan polos.Kemudian ....Mungkin karena perubahan Nadine atau Kerajaan Puanin telah mengubah Lukas.Lukas berharap Nadine bisa terus seperti sebelum ini untuk selamanya, Lukas juga bersedia merawat Nadine sepanjang hidupnya ....Hanya saja pada kenyataannya, Nadine terus melangkah maju sedikit demi sedikit, sedangkan dia masih berdiri diam di tempat.Lama-kelamaan akan menimbulkan perbedaan.Lukas tersenyum."Yang Mulia, tolong jaga kesehatanmu dengan baik."Tatapan Nadine terlihat setenang air."Lakukanlah apa yang mau kamu lakukan.""Jangan kembali lagi untuk selamanya."Kata selamanya seperti sebuah pisau yang menusuk hati Lukas
Pada saat ini, Nabila sedang berbicara dengan Lukas.Nabila meminta maaf pada Lukas mewakilkan Nadine karena telah mengurungnya.Selain itu, Nabila menyampaikan belasungkawanya atas kematian ayahnya.Lukas terlihat sangat sedih, dia juga tidak menyembunyikan apa pun di depan Nabila."Aku benar-benar sangat lelah.""Ada beberapa hal yang tidak bisa kukatakan pada Nadine.""Lagi pula dia juga tidak akan paham.""Wanita bisa hidup dengan bebas di Kerajaan Puanin, tapi pria selalu dibatasi dalam segala hal. Ini adalah alasan pertamanya.""Alasan keduanya adalah, ayahku memang mau mewariskan klinik pada adik perempuanku, tapi ayahku tiba-tiba meninggal, sedangkan adikku baru berusia 5 tahun. Bagaimana dia bisa menjalani klinik itu? Jadi aku harus kembali untuk membantu dan mengoperasikan klinik Keluarga Mahendra.""Alasan ketiga adalah ... penyakit Nadine sudah sembuh dan sudah tidak membutuhkanku lagi. Aku bisa merasakan hal ini tanpa perlu dia mengatakannya secara langsung. Caranya saat m
Yohan sama sekali tidak pergi, dia bahkan duduk di sana dengan tenang."Kami sama-sama adalah seorang pria, aku tahu pikiran Lukas lebih baik daripada kalian, jadi aku bisa kasih nasihat pada kalian."Nabila, "..."Nabila mungkin akan memercayai hal ini jika tidak terdapat ekspresi senang di wajah Yohan saat melihat penderitaan Nadine.Nabila berkata dengan tenang, "Clayton dan Arvin terus bilang kalau mereka merindukanmu sepanjang hari."Yohan langsung berdiri. "Di mana aula sampingnya?"...Setelah Yohan pergi, Nadine baru benar-benar menurunkan kewaspadaannya."Ini semua salahku karena kurang perhatian, aku cuma memikirkan urusan negara, tidak terlalu memerhatikan Lukas dan anggota Keluarga Mahendra lainnya .... Hari ini aku baru tahu kalau ayah Lukas sudah meninggal."Nabila juga tidak mengetahui hal ini.Dia bahkan sedikit terkejut.Terakhir kali saat Nabila menemui Herman, meskipun kondisinya tidak terlalu baik, dia terlihat penuh dengan energik.Kenapa tiba-tiba bisa meninggal?
Nabila akan segera melahirkan, mungkin dalam beberapa hari ke depan.Demi memastikan proses persalinannya berjalan dengan lancar, Nadine mengatur Nabila untuk tinggal di Paviliun Siansi, lalu juga mengatur tabib kekaisaran bertugas secara bergantian.Clayton dan Arvin diatur untuk tinggal di aula samping dan dijaga oleh Mirna agar tidak melukai Nabila.Hari ini, Nabila hendak pergi ke aula samping untuk melihat kedua anaknya. Tapi sebelum berjalan keluar dari pintu, langkah Nabila tiba-tiba berhenti, lalu menatap orang di depannya.Siapa lagi kalau bukan Yohan yang tiba-tiba muncul di depannya?Nabila tertegun di tempat, dia merasa sangat terkejut.Wajah Yohan dipenuhi dengan ekspresi bahagia, dia segera menghampiri Nabila."Kenapa kamu ...." Sebelum Nabila selesai bicara, dia sudah dipeluk oleh pria itu."Aku mengkhawatirkanmu."Yohan berkata dengan suara yang serak sambil menahan emosi di dalam hatinya, lalu mencium kening Nabila dengan lembut.Setelah itu, Yohan melepaskannya dan me
Nadine tertegun sejenak saat melihat Yohan yang seharusnya berada di Negara Naki.Rasa gembira karena Lukas telah kembali ke sisinya langsung hancur.Dia merasa terkejut dan cemas.Lukas berkata, "Kaisar yang minta aku untuk bawa dia ke dalam istana."Nadine mengerutkan keningnya. "Apakah Kaisar Yohan mau ketemu Kakak atau mau periksa Kerajaan Puanin secara pribadi?"Tatapan Yohan langsung menggelap saat mendengar sikap permusuhannya."Kalau karena alasan kedua, aku tidak akan datang ke istana sendirian.""Di mana Ratu? Aku mau ketemu dengannya."Nadine tertawa.Suara tawanya penuh dengan ejekan."Apakah karena Negara Naki tidak bisa mengalahkan Kerajaan Verto untuk waktu yang lama, jadi Kaisar Yohan datang ke sini untuk minta nasihat? Kakak sedang mengandung, dia tidak boleh mengkhawatirkan banyak hal ...."Yohan menyela ucapannya."Kalau bukan karena Kerajaan Puanin, Ratu harusnya berada di istana Negara Naki untuk menunggu kelahirannya. Aku juga tidak akan berpisah dengan mereka."M