Share

Bab 453

Penulis: Shana
Di dalam mimpi, Sifa mendengar teriakan histeris dan melihat hal-hal yang sadis.

Banyak orang yang mati di depan Sifa.

Sifa sangat ketakutan ....

Tiba-tiba, Sifa seperti menemukan tali penyelamat dan memegangnya erat-erat.

Di tengah serangkaian panggilan "Sifa" yang tegas, Sifa bangun dengan sengsara.

Seperti orang tenggelam yang ingin menyelamatkan diri, Sifa secara naluriah bersembunyi ke dalam pelukan yang aman.

"Darah! Banyak darah ...."

Nabila berdiri di tempatnya, membiarkan Sifa memeluk pinggangnya. Nabila dengan pelan menepuk punggung Sifa.

"Kamu sudah aman."

Sifa gemetar tak terkendali.

Sifa seolah-olah benar-benar berada di tengah kesadisan itu tadi. Sifa sangat takut.

Tabib senior yang berada di samping menggelengkan kepala.

"Nona ini mengalami trauma yang sangat besar. Agak sulit kalau ingin mengingat kembali semuanya dalam sekali pengobatan."

Nabila berjongkok untuk bertatapan dengan mata Sifa.

"Dengarkan aku. Kalau kamu takut, kita pulang. Kamu tidak harus melakukan ini.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Dewi hayanti
lama2 aq scroll Dan tdk membacanya thor...lama sekali
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1553

    Nabila memimpin pasukan elite mengejar, jarak mereka terus menyusut.Burung kayu mekanik itu memang bisa terbang di udara, tetapi kecepatannya jauh kalah dibanding mereka yang memiliki teknik meringankan tubuh. Lebih mirip seperti kecepatan orang biasa berjalan.Terlebih lagi, burung itu membawa begitu banyak orang, kecepatannya pun makin lambat.Di antara pasukan elite itu, ada yang membawa tali panjat.Ujung tali itu dilengkapi dengan kait.Mereka mengincar sasaran dan melemparkan kait ke arah burung kayu mekanik itu.Beberapa tali dari berbagai arah mengait ke burung kayu itu, seolah menahan sayapnya, membuatnya tak bisa terus terbang.Getaran hebat pun terjadi, rombongan Tenji ikut terguncang.Nabila berdiri di puncak atap, jubahnya berkibar, sorot matanya sedingin es.Dia mengeluarkan perintah keras."Tarik!"Para prajurit elite yang memegang tali itu serentak mengerahkan tenaga sambil berteriak."Tarik ke bawah!""Turunkan dia!"Burung kayu itu terguncang hebat, seperti kapal di

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1552

    Nabila langsung merebut kuda secara paksa.Nabila bukan hendak mengejar Tenji, pertama karena mereka lari terlalu cepat, kedua karena waktu sudah berlalu terlalu lama, jadi sangat sulit untuk menyusul mereka.Dia buru-buru pergi ke tembok kota.Hanya dari tempat tinggi, barulah mungkin bisa terlihat ke arah mana kira-kira Tenji dan yang lain melarikan diri.Walau harapan kecil, tetap harus dicoba.Di istana kekaisaran ....Yohan dengan tatapan dingin dan dalam, segera memanggil beberapa jenderal pertahanan kota ke istana.Pertama untuk urusan pengejaran Tenji.Kedua untuk urusan manusia racun, Yohan memerintahkan mereka menambah patroli. Begitu menemukan manusia racun, mereka diharapkan segera mengendalikan dan melaporkan.".... Harus menjamin keselamatan rakyat!"Para jenderal serempak memberi hormat."Siap laksanakan!"Malam itu, saat rakyat sedang tidur lelap, para prajurit berpatroli dan melakukan pencarian di dalam kota, berjaga sepanjang malam dengan cemas.Bencana manusia racun

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1551

    Tapak kuda berpacu kencang, menerobos keluar dari istana.Tenji telah dipindahkan dari penjara istana beberapa hari lalu, dan saat ini ditahan di penjara sebelah barat kota.Penjara barat kota juga dijaga ketat, khusus digunakan untuk menahan para penjahat kelas berat.Ketika Nabila hampir sampai, dia melihat cahaya api menjulang ke langit.Dafka berteriak, "Celaka! Itu arah penjara di sebelah barat kota!"Nabila menepuk perut kuda."Hiyaa ...."Dia bagaikan anak panah lepas dari busur, melesat cepat ke depan.Dafka dan Baron menyusul dari belakang, tetapi sulit mengejarnya.Nabila yang pertama tiba di penjara barat kota.Pemandangan di depan matanya membuatnya menarik tali kekang dengan keras, pupil matanya membesar ....Dari dalam kobaran api, muncul para penjahat keji dan ganas.Para penjahat itu tak seperti orang biasa, sorot mata kosong satu per satu, menjebol pintu besi penjara, mencabik dan menggigit para penjaga yang kacau balau mencoba kabur.Di telinga hanya terdengar jeritan

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1550

    Nabila sedikit mengingat kembali, saat dulu Yohan memberikan padanya Pedang Api Weran, dia tidak menjelaskan secara rinci bagaimana dia mendapatkannya.Saat itu Nabila pun tidak banyak bertanya, karena rasanya tidak pantas menanyai terlalu dalam ketika seseorang memberinya hadiah.Karena itu, dia selalu mengira bahwa Pedang Api Weran itu didapat Yohan secara kebetulan.Perkataan sepihak dari Tuan Kido, tidak langsung dipercaya oleh Nabila.Tangannya perlahan menyentuh sarung pedang, ekspresinya tenang dan mantap.Saat itu, Tuan Kido kembali berkata ...."Ada satu permintaan yang mungkin tidak pantas, bolehkah Yang Mulia Ratu mengembalikannya ...."Nabila langsung menyela ucapannya."Pedang ini adalah hadiah dari Yang Mulia Kaisar, maafkan aku tidak bisa memutuskan sendiri."Tuan Kido mendengar itu, tampaknya juga tidak memaksakan lagi.Suara tuanya bergetar, bergumam lirih."Ya sudahlah, mungkin setelah sesuatu terjadi pada Risa, pedang ini memang tertinggal di istana.""Nampaknya baik

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1549

    Kaisar Namrian juga menyadari betapa seriusnya masalah ini. Ratu Negara Naki adalah sahabat karib Fiona, dan Pangeran Rio dari wilayah perbatasan selatan juga merupakan kekasihnya.Mereka pasti akan membantu Fiona.Jika Fiona mengkhianati Klan Namrian dan menyerahkan Raja Serangga Beracun kepada orang-orang Naki ....Memikirkan hal ini membuat Kaisar Namrian makin gelisah.Untungnya, dia telah menutup semua gerbang kota sejak awal, dan juga mengirim orang untuk menyamar di perbatasan kedua negara.Dia yakin dalam waktu dekat pasti akan menemukannya.Negara Naki ....Di dalam istana kekaisaran.Nabila yang menyelidiki kasus mata-mata dari Kerajaan Verto, juga hampir mencapai hasil akhir.Dia mencari para pelayan wanita yang pernah melayani Selir Risa, dan pelayan yang kemudian keluar dari istana karena usia, lalu menginterogasi mereka satu per satu.Ditambah lagi dengan informasi dari Tuan Kido, Nabila berhasil menyusun garis besar kejadian.Dia keluar dari istana secara pribadi untuk m

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1548

    Para Kaisar Namrian dari generasi ke generasi mempertahankan wilayah mereka, karena hanya di tempat ini racun kabut bisa dibentuk.Tatapan Fiona dipenuhi kekecewaan."Sekarang Yang Mulia terus memperluas wilayah, itu artinya hendak meninggalkan kabut racun."Jangankan Kerajaan Miria, bahkan daerah-daerah seperti Suku Sumerina pun tidak memiliki iklim yang bisa membentuk kabut racun.Wajah Kaisar Namrian menjadi muram."Itu pemikiran perempuan!""Asalkan kita berhasil merebut Kerajaan Miria, maka itu akan menjadi wilayah Namrian!""Sedangkan kabut racun, cukup memastikan wilayah asli tetap penuh dengan kabut racun, cukup untuk melindungi pemerintahan dan ibu kota kerajaan ....""Maksud Anda, Yang Mulia akan terus bersembunyi dalam kabut racun? Lalu, bagaimana memastikan wilayah yang berhasil direbut akan selamanya tunduk pada pemerintahan Anda? Cara Anda sekarang hanya membuang-buang kekuatan militer."Seorang penguasa yang tidak bisa keluar dari perlindungan kabut racun, tidak layak di

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status