.
.
Setelah selesai bercengkrama dengan Nyonya Besar Tua, Shen Yiyi terlihat menuju ke arah kamar tidur yang sudah disiapkan untuknya.
"Ceklek!", perlahan, ia menarik gagang pintu yang ada didepannya dan sedikit mendorongnya.
Sekilas, kedua bola matanya beredar kesana-kemari untuk melihat apakah ada sosok lain dikamar itu. Oh, rupanya tidak ada orang lain. Hal ini membuat hati Shen Yiyi merasa lega sehingga dengan langkah tenang, ia lalu memasuki kamar tidur yang beraroma maskulin itu.
Melangkah ke depan, Shen Yiyi kembali meneliti se-isi hal yang ada disana. Ruangan besar itu terlihat sangat elegan dengan perpaduan warna abu-abu flint, porpoise dan anchor yang memancarkan aura dingin serta dilengkapi dengan perabot minimalis yang menonjolkan kesan bersih dan rapi.
"Sangat persis dengan kepribadian Mu Shenan.", Shen Yiyi bergumam sambil menggelengkan kepalanya dan terus melangkah masuk ke dalam kamar besar itu.
Me
...Di atas kasur tipe White Crisp yang Modern di Kediaman Mu yang terlihat stylist dan elegan itu, nampak Shen Yiyi tertidur dengan sangat pulas sambil memeluk erat selimut tebal yang membungkusnya.Pagi ini cuaca terasa sedikit lebih dingin dari biasanya. Semilir angin yang masuk melalui jendela kaca besar yang terbuka itu membuat Shen Yiyi membenamkan tubuh indahnya semakin masuk ke dalam selimut yang sejak semalam dikuasainya.Shen Yiyi mengernyitkan kedua alisnya karena tidurnya terganggu oleh hembusan angin pagi yang semakin lama terasa semakin kencang.Ya. Hari ini musim panas telah berakhir di kota S dan mulai beralih ke musim gugur yang terasa lebih kering dan dingin.Perlahan-lahan Shen Yiyi mulai membuka mata indahnya yang memabukkan itu. Mata bulatnya menyapu seluruh ruangan hingga ia menyadari bahwa ia telah tidur di kamar Mu Shenan di Kediaman Mu."Ah!!", Shen Yiyi terkejut dan bergegas memeriksa seluruh p
...Pagi hari ini, suasana terasa menyenangkan bagi Nyonya Besar Tua yang telah berusia 80 tahun itu. Sembari bersenandung, ia terlihat telah mempersiapkan semua rencana untuk bersenang-senang dengan cucu menantu yang sangat diharapkannya.Beberapa pilihan telah ia tulis di atas kertas berwarna putih yang saat ini sedang dipegangnya. Dimulai dari sarapan pagi di bawah pohon maple di belakang rumah, berbelanja di pusat perbelanjaan, menikmati es krim di taman bermain anak-anak, dan juga melihat dancing fountain yang baru diresmikan di pusat kota. Rasanya, semua rencananya itu sangatlah sempurna untuk menikmati kehidupan di usianya yang senja. Sambil tertawa, Nyonya Besar Tua tidak bisa menahan kegembiraannya itu.“Nenek...”
...Di malam yang kelam di apartemen Sky Garden, tampak sesosok pria maskulin bertubuh tinggi sedang duduk di sofa ruang tamu sambil mengetuk-ngetuk pegangan sofa itu dengan jari-jarinya yang panjang dan kekar.Sekilas, pria itu terlihat mengenakan kemeja berwarna putih dan celana panjang berwarna dark grey yang di desain secara khusus oleh desainer ternama Stuart Hughes dan dijahit dengan hati-hati oleh penjahit kelas dunia Richard Jewels. Sebuah tampilan yang benar-benar menyilaukan siapapun yang memandangnya.Sedikit menggosok-gosok pelipis kepalanya, pria tampan yang ada disana terlihat tidak begitu tenang sembari terus melihat ke-arah jarum jam yang ada dipergelangan tangannya. Terlalu lama, dan rasanya Mu Shenan sudah tidak tahan lagi untuk menunggu kedatangan wanita yang telah sedari sore dinantikannya itu.Ya, Mu Shenan telah menunggu Shen Yiyi terlalu lama!Sebenarnya sore ini, Mu Shenan bergegas menandatangani sel
...Waktu telah menunjukkan pukul sepuluh malam, dan saat ini Shen Yiyi telah berada tepat di depan pintu apartemen Sky Garden yang sangat ingin dihindarinya. Kedua matanya dengan nanar melihat ke arah mesin kode password yang berada dihadapannya, tetapi jemari miliknya tertahan di udara karena ia merasa enggan untuk memasuki tempat dimana iblis itu berada.Sebenarnya hari ini Shen Yiyi ingin pulang saja ke Kediaman Shen, tetapi sopir Nyonya Besar Tua malah mengantarnya ke tempat terkutuk ini. Bagaimanapun untuk saat ini, Shen Yiyi tidak sanggup untuk menolak perintah sang Nenek mertua karena kondisi kesehatan beliau yang tidak memungkinkan. Meskipun demikian, dengan cara yang lembut, Shen Yiyi nantinya pasti akan memberitahukan ketidak-berhasilan pernikahannya. Hanya saja, ia harus sedikit bersabar untuk menunggu waktu yang tepat.Dengan pemikiran matang, Shen Yiyi akhirnya memberanikan diri untuk menekan beberapa tombol untuk membuka akses masu
...Di pagi hari yang sedikit dingin di apartemen Sky Garden, burung-burung yang saat ini sedang hinggap di pinggiran balkon kamar untuk menebarkan pesonanya, mendadak dikejutkan oleh suara teriakan seorang wanita yang baru saja terbangun dari tidur panjangnya. Sembari terbang menjauh dari sana, burung-burung itu seakan memanyunkan paruhnya karena mereka harus mencari tempat lain untuk mencari pasangan."Tidak!!", Shen Yiyi lekas bangkit dari tidurnya setelah menyadari seluruh rangkaian kejadian yang terjadi padanya semalam.Benar. Pria itu, bagai seekor siluman rubah, tiba-tiba saja datang mengagetkannya sekaligus mengambil keuntungan darinya.“Arkkkk!!!”, Shen Yiyi sekali lagi kembali berteriak untuk meluapkan seluruh kekesalan yang beberapa hari ini telah dipendamnya sembari memukul-mukul sebuah bantal yang berada pada pangkuannya.Setelah puas dengan aksinya, Shen Yiyi kemudian mulai melemparkan pandangannya ke se-is
...Siang ini, di LX Spa, salah satu tempat perawatan kecantikan berkelas tinggi di kota S, nampak Wei Yuna datang sambil menenteng tas kecilnya yang terbuat dari kulit buaya bercorak kuning kecoklatan itu.Ya, hari ini Wei Yuna datang ke LX Spa untuk mempermak kembali penampilannya yang sudah terlihat kusut. Dia memang perlu usaha lebih untuk sekedar dapat tampil menawan.Di sana, Wei Yuna tidak datang sendirian melainkan bersama dengan teman-temannya yang sudah lama menanti kedatangannya di lobi tempat itu dengan wajah yang nampak penuh dengan harap.Melihat dari tas LV palsu yang teman-temannya itu kenakan, dan pakaian modis dari bahan yang dapat ditemukan di pasaran, dapat dipastikan bahwa kedua temannya itu bukanlah berasal dari kalangan papan atas.Sebenarnya, karena arogansi dan kelicikannya, Wei Yuna tidak mudah mendapatkan teman sejati. Siapapun yang berotak pintar pasti mampu menyadari dan akan menjauhinya, tentu saja, kec
...Sementara itu, di Kantor Keuangan Perusahaan Shen, terlihat Shen Yiyi sedang menemui asisten Nan yang bertugas mengelola keuangan di keluarganya untuk mendapatkan laporan pengeluaran dari kartu-kartu miliknya selama dua tahun terakhir.Memang, selama ini Shen Yiyi tidak begitu peduli dengan semua kartu-kartu di dompetnya, bahkan sejujurnya sebagian besar kartu pribadinya telah dipegang oleh Wei Yuna selama dua tahun belakangan.Dulu, Wei Yuna mengatakan bahkan ia akan membantu Shen Yiyi untuk menyimpan semua kartunya. Awalnya, hal ini dimaksudkan supaya Wei Yuna bisa dengan leluasa mengatur semua keperluan Shen Yiyi untuk mengejar Mu Shenan, termasuk membeli seluruh baju usang dan make-up tebalnya! Tetapi rupanya, semua hal itu adalah tipuan belaka. Bukankah itu sangat mengerikan?!Mengingat itu semua, Shen Yiyi benar-benar merasa sangat bodoh!! Mungkin lebih bodoh dari seorang pelajar yang tidak pernah bisa n
...Tidak beberapa lama kemudian, saat Shen Yiyi dan Shen Haoran sedang berbincang-bincang, dari arah pintu terdengar sebuah suara ketukan yang di-ikuti oleh kehadiran asisten Nan. Sambil membawa beberapa kartu baru dan laporan pemblokiran, asisten Nan berjalan maju untuk menghampiri Shen Yiyi yang telah menunggunya."Selamat Siang Tuan dan Nona. Ini adalah laporan pemblokiran kartu-kartu milik Nona Shen dan juga ini adalah kartu baru yang Nona Shen minta.”, ucap asisten Nan sembari menyodorkan sebuah amplop kepada wanita yang ada disana."Baiklah.. Terima kasih asisten Nan.", Shen Yiyi nampak mengambil amplopdari tangan asisten Nan dan meletakkannya di atas meja, tepat disamping dokumen-dokumen milik ayahnya yang sangat menunpuk itu.Sekilas, Shen Haoran melirik kearah sana untuk melihat keberadaaan kartu-kartu baru milik anaknya yang baru saja dibuat itu. Dengan kedua mata yang menyipit, Shen Haoran tidak bisa menahan gejolak