Kembalinya Istri Sah sang CEO

Kembalinya Istri Sah sang CEO

Oleh:  Suara  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
9.6
267 Peringkat
1347Bab
1.2MDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP
Kembalinya Istri Sah sang CEO Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Novia Nur Rohmah
bagus banget thor
2024-04-26 10:36:01
0
user avatar
sri wahyuningsih
cerita bagus nggak monoton
2024-04-12 11:34:01
0
user avatar
Ida Fransiska
seru dan menarik
2024-02-23 13:40:34
2
user avatar
Reva Mesa
cerita menarik,dan menbuat penasaran
2024-01-19 02:58:47
1
user avatar
Siti Raihan
cerita nya sangat bagus,aku sangat suka
2024-01-18 18:13:49
2
user avatar
Siti Raihan
knp Rachel tidak memiliki perasaan,bahwa Eddy dan Daren, anak kandung nya sendiri
2024-01-07 06:30:38
1
user avatar
Siti Raihan
knp Rachel tidak cerita memiliki anak 4,,,
2024-01-04 20:35:08
0
user avatar
Siti Raihan
cerita nya bagus sekali,,,
2024-01-01 21:07:35
0
user avatar
Persada Mulia
lanjut lagi ceritanya... skrg ttg anak2nya rachel dan ronald, mdh2an semua anaknya diceritakan ya, bukan hy anggun aja, apa kbr dg michelle mau tahu ceritanya jg
2023-12-16 19:39:44
3
user avatar
Nurul
CeritaNya bagus tapi panjang banget...setiap bab 5/6 page...total page 1065
2023-12-15 21:27:48
0
user avatar
Persada Mulia
sudah habiskah Author ceritanya setelah rachel ketemu dg anggun anaknya yg hilang dan akhirnya mereka hidup bahagia bertujuh, rachel, ronald, eddy, darren, michael, michelle dan anggun.. good story
2023-12-15 18:53:10
2
user avatar
Ashikin Dahlan
tolong update selajunya bab. pelahan banget. bikin kesal membacanya
2023-12-12 23:41:10
0
user avatar
Sarlika Muliati
ceritanya bagus tp jgn panjang2 please 🥲
2023-12-08 17:25:01
0
user avatar
Siti Maryana
secara keseluruhan ceritanya bagus, tapi teralalu lama jalan ceritanya, dan sekarang makin lambat rilosnya, biasanya 3 bab, sekarang malah 1 bab setiap harinya.
2023-11-30 20:00:48
5
user avatar
Endang Fitrianti
bagus mendengar isi ceritanya
2023-11-29 00:40:38
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 18
1347 Bab
Bab 1
Langit malam gelap gulita.Di gudang ruang belakang vila keluarga Hutomo, terdengar suara yang menyayat hati.Wajah Rachel pucat dan bibirnya kering.Perutnya yang besar terasa sakit dan darah merah keluar dari tubuh bagian bawahnya.Dia baru hamil delapan bulan, mengapa dia merasa dia seperti ingin melahirkan ....Apa anaknya akan lahir prematur?Apabila lahir prematur di usia delapan bulan, betapa bahayanya itu ....Memikirkan hal ini, dia tidak berani menunda satu detik pun. Dia langsung merangkak ke pintu dan memukul pintu dengan keras.“Pak Anto, aku mau melahirkan. Kumohon padamu, antarkan aku ke rumah sakit. Kumohon padamu ....”Di luar pintu, duduk seorang pria paruh baya berusia empat puluh atau lima puluhan yang sedang merokok.Mendengar itu, dia berkata dengan dingin, “Non Rachel, apa Bapak dan Ibu akan mengantar Non ke rumah sakit dan mempermalukan diri mereka sendiri, dengan anak haram yang nggak jelas asal usulnya di perut Non itu? Diamlah dan jangan ribut!Air mata Rache
Baca selengkapnya
Bab 2
Rachel mengerang kesakitan.Dia mengangkat kepala dan melihat ke arah tubuh bagian bawahnya, mengangkat roknya yang berlumuran darah dan melihat dua anak bayi.Kedua anak itu berlumuran darah dan menangis keras.Kedua anak itu anaknya.Anak kembar.Namun, belum lagi Rachel sempat bersukacita, kedua anak itu tiba-tiba berhenti menangis.Wajah mereka berubah menjadi ungu kebiruan.“Nak, jangan takut, Mama ada di sini ....”Hati Rachel menegang. Dia merangkak dan ingin menggendong kedua anaknya, tetapi tiba-tiba ada kaki yang menginjak punggung tangannya.“Kak, kamu ini memang hebat, bisa-bisanya melahirkan anak kembar.”Shania menatap kedua anak itu dengan dingin.“Sayangnya, dua anak haram ini tampaknya berumur pendek. Baru juga hidup beberapa menit, sudah mau balik ke akhirat.”“Jangan sembarangan ngomong! Anak-anakku belum mati!”Rachel mengulurkan tangan untuk menjangkau anak-anaknya, ingin menyentuh wajah mereka dan menepuk pantat kecil mereka dengan pelan. Namun, sebelum dia bisa m
Baca selengkapnya
Bab 3
Rachel bahkan tidak punya waktu untuk berduka atas kematian kedua anaknya tadi. Dia berbaring di lantai yang berlumuran darah itu dan kram di perutnya kembali muncul.Rasa sakit seperti ini sangat familier. Sakitnya sama seperti ketika dia mau melahirkan tadi ….Dia menyentuh perutnya dan merasa ada yang aneh.Jangan-jangan, masih ada anak di perutnya ….Mata Rachel tiba-tiba melebar.Dia tidak berani menunda lebih lama lagi. Dia dengan cepat mengerahkan kekuatannya untuk mendorong, dan darah pun menyembur keluar lagi.Dia merasa tubuhnya terkoyak-koyak lagi. Kalau bukan karena seperti ada suatu kekuatan yang mendukungnya, dia mungkin sudah pingsan dari tadi.Namun, dia tahu dia tidak boleh pingsan.Kalau dia tidak sadarkan diri, maka anak di perutnya akan mati lemas.Dia menggigit ujung lidahnya sampai lidahnya terluka, dan akhirnya menjadi lebih terjaga.“Uwaaa ….”Sebuah tangisan samar-samar terdengar.Kilatan harapan muncul di mata Rachel yang penuh dengan air mata.Dia bersusah pa
Baca selengkapnya
Bab 4
Empat tahun kemudian.Seorang pria berpakaian mewah datang mendekatinya dan menimpa tubuhnya.Pakaiannya dirobek dan setiap inci tubuhnya diraba dengan lancang oleh pria itu, sementara dirinya tidak bisa mencegahnya sedikit pun ....Dia sangat ingin melihat wajah pria itu, namun wajah pria itu tidak jelas di dalam ruangan yang remang-remang tersebut. DIa hanya bisa melihat sepasang mata. Sepasang mata yang tajam seperti elang, yang meskipun mereka sedang melakukan hal yang sangat intim, sama sekali tidak terlihat goyah.Tatapan itu membuat Rachel kaget.Detak jantungnya tiba-tiba seolah berhenti berdetak, dan kemudian, dia membuka matanya tiba-tiba."Ma, Mama mimpi buruk?" Sebuah suara lembut terdengar di telinganya.Rachel kaget saat menyadari dia bermimpi seperti itu di pesawat.Dia memimpikan apa yang terjadi pada malam ulang tahunnya yang kedelapan belas lima tahun lalu, ketika dia dijebak oleh Shania ....Setelah bertahun-tahun, dia sudah mengikhlaskan kejadian itu. Dia benar-bena
Baca selengkapnya
Bab 5
Darren dibawa ke ruang VIP oleh pengawal.Seorang pria dengan aura yang berwibawa duduk di sofa kulit.Pria itu mengenakan setelan jas hitam. Sorot matanya dingin. Bahkan kalaupun dia tidak bersuara, aura yang memancar dari tubuhnya itu bisa membuat orang terintimidasi.Mata elangnya bergerak dan mendarat di Darren yang berumur empat tahun.“Papa sudah pernah bilang belum ke kamu, tanpa izin dari Papa, kamu nggak boleh keluar sendiri?”Darren menegakkan punggungnya dengan keras kepala, “Aku hanya keluar jalan-jalan, apa itu juga nggak boleh?”“Nggak boleh.” Suara Ronald tegas dan matanya sedingin es.Dia berdiri dan berjalan menghampiri Darren, “Apa kamu nggak tahu berapa banyak orang yang mengawasimu di luar sana? Bisa-bisanya kamu keluar begitu saja. Apa kamu tahu apa yang kemungkinan menunggumu di luar sana?”“Nggak tahu!” Darren menggelengkan kepala kecilnya.Dia teringat pada wanita yang baru saja dia temui.Kalau mereka sudah mendapatkan informasi mengenai wanita itu, dia masih i
Baca selengkapnya
Bab 6
Rumah keluarga Winata terletak di Lakefront Villa.Pemandangan di sini sangat elegan dan tenang, merupakan ciri-ciri khas kompleks perumahan orang kaya.Pelayan memimpin jalan masuk ke dalam vila dengan hormat. Rachel pun menggandeng kedua anaknya masuk.“Rachel, kamu akhirnya pulang juga ....”Rima Winata telah menunggu lama di pintu vila. Ketika melihat Rachel masuk, dia merasa seperti melihat putrinya yang mati muda. Putri cantiknya yang berumur pendek.Sekarang, nasib cucu perempuannya juga tidak baik ....“Nenek ....”Rachel bersandar di bahu neneknya dan merasakan kedamaian sesaat di hatinya.Jika dia harus menyebutkan orang yang masih dia pedulikan di dunia itu, maka orang itu adalah neneknya ....Dia tinggal di kota kecil di luar negeri, tetapi meskipun demikian, neneknya mengutus orang untuk mencarinya dan sering membujuknya untuk kembali.Namun, dia tahu banyak orang di keluarga Winata yang tidak menyambut kepulangannya, kecuali neneknya. Makanya dia terus menundanya ....“In
Baca selengkapnya
Bab 7
"Nenek, aku pulang untuk membicarakan bisnis dengan keluarga Winata.”Rachel membuka tas yang dibawanya dan mengeluarkan sebuah dokumen.Dia meletakkan dokumen di atas meja dan berkata dengan tenang, “Aku belajar pemrograman komputer waktu kuliah, belajar di Harvard selama empat tahun dan telah mengembangkan sebuah chip pintar. Chip ini belum ada di pasaran dan aku sedang mencari partner kerja sama. Aku berharap bisa bekerja sama dengan keluarga Winata.”“Hei, Rachel, kamu pikir kami langsung mau bekerja sama denganmu hanya dengan mendengarkan perkataanmu itu?” Siska mencibir dengan nada menghina, “Perusahaan keluarga Winata adalah salah satu dari sepuluh grup perusahaan terbesar di Suwanda. Apa kamu tahu ada berapa perusahaan yang ingin bekerja sama dengan kami? Kami bahkan nggak repot-repot mempertimbangkannya! Siapa kamu?”Rima baru saja ingin mengatakan sesuatu, tetapi disela oleh Hengky Winata, paman tertua Rachel.Hengky melangkah maju dan berkata, “Ma, Rachel adalah keponakanku.
Baca selengkapnya
Bab 8
Begitu Siska selesai bicara, tatapan tajam yang tak terhitung jumlahnya serentak tertuju padanya.Tatapan paling dingin dan tajam adalah tatapan dari Rima. Tatapan sang nenek seperti sedang memberinya peringatan keras serta memberitahunya kalau sang nenek marah. Seandainya bukan karena ada banyak orang di sana, Siska merasa neneknya akan memukulnya dengan tongkat.Siska menelan ludah dan mundur dengan perasaan kesal.Namun, Siska tidak sengaja menginjak putranya. Putranya spontan menangis karena kesakitan.Siska langsung menampar putranya dengan kesal, “Nangis apa kamu? Lagi berkabung?”Egi yang berusia sekitar lima atau enam tahun berteriak sambil menangis, “Mama jahat, Mama penyihir. Aku nggak suka lagi sama Mama!”Siska yang sejak awal sudah dalam suasana hati yang buruk, ditambah lagi putranya meneriakinya seperti itu di depan semua orang. Dia sangat marah sampai ingin menampar putranya lagi.Ibu dan anak itu membuat suasana ruang tamu menjadi ricuh.Rima terlihat sangat marah. Nam
Baca selengkapnya
Bab 9
Dengan secepat kilat, seseorang menyiramkan segelas air panas yang mengenai tepat di dada Siska.Siska spontan melompat karena kepanasan. Tamparannya pun tidak mengenai wajah Michelle.“Siapa? Siapa yang siram aku pakai air panas?!” bentaknya.Siska sangat marah. Begitu menundukkan kepala, dia melihat Michael yang memegang sebuah gelas kosong.Siska seketika tidak peduli tentang apa pun lagi. Dia bergegas menarik kerah baju Michael dan hendak menampar anak itu.Namun ….Tangan Siska yang terangkat dicekal oleh Rachel. Cengkeraman Rachel yang begitu kuat membuat Siska merasa tulangnya seakan telah hancur.“Kamu menindas kedua anakku selagi aku nggak ada. Setelah bertahun-tahun Kak Siska masih seperti dulu, nggak berpendidikan.”Rachel menghempaskan tangan Siska dengan kuat. Kemudian, dia membungkuk dan menarik Michael dan Michelle ke dalam pelukannya.Emosi Siska semakin meledak.Dia menunjuk Michelle dan berkata dengan marah, “Anakmu ini hebat sekali. Berani-beraninya dia nampar anakku
Baca selengkapnya
Bab 10
Rachel pergi ke Winata Group kali ini untuk menanamkan chip yang dia kembangkan ke dalam program produk Winata Group.Sopir mengemudikan mobil di depan, sedangkan Rachel dan dua anaknya duduk di kursi belakang.“Michael, nanti kamu sama Michelle main di ruang tunggu, ya. Kalau Mama sudah selesai kerja, Mama akan bawa kalian pulang, oke?”Michael mengangguk, “Mama, aku nggak akan biarkan Michelle diganggu. Mama kerja saja dengan tenang.”“Pintar sekali anak Mama.”Rachel mengelus kepala Michael, lalu dia mencium wajah putrinya.Wajah cantik gadis kecil itu begitu lembut, seperti permen kapas. Rachel tidak tahan untuk tidak mencubitnya.“Mama, kenapa Mama diam-diam ganggu Michelle?!”Michael cepat-cepat bicara untuk menghentikan ibunya.Rachel merasa sedikit bersalah, “Ehem, Michelle benar-benar sangat imut dan menggemaskan. Mama nggak tahan ....”Tiba-tiba, mobil direm mendadak.Tiga orang yang duduk di kursi belakang langsung tertarik ke depan pada saat bersamaan.Kemudian, terdengar b
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status