Share

Nekat Pulang

Arvin terdiam sejenak mendengar apa yang dikatakan oleh Anton. Dia pun pernah mendengar kisah serupa. Keangkeran tempat yang pernah dijadikan tempat wisata itu memang bukan main-main. Rata-rata, mereka yang sudah pernah masuk ke tempat itu meninggal dengan cara yang mengenaskan.

Mungkin awalnya sama seperti adiknya, diteror oleh sosok laki-laki yang kepalanya hampir putus. Dia jadi teringat jika Farhan pun sering ketakutan saat sosok itu datang, katanya dia akan membunuh adiknya karena sering melihat sosok itu membawa golok, kapak, atau parang.

Mengerikan memang.

Arvin terkesiap saat mendengar suara lonceng yang menandakan waktu istirahat telah selesai. Dia mengerjapkan kedua matanya. Mencoba menghapus pikiran buruk yang sempat mengganggu pikirannya. Padahal, dia baru saja mulai lega karena Farhan sudah mulai membaik.

"Sudah bel. Aku masuk kantor dulu," ujar Anton sambil menepuk bahu Arvin.

Laki-laki bertubuh jakung itu menoleh dan menatap ke arah Anton dengan senyuman. "Iya, Mas.
Aw safitry

Waah ... Arvin cari masalah nih, ya sama atasannya....

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status