Share

Bab 15. Difitnah Lagi

Sepeninggalnya Dokter Zaki, tinggallah kami bertiga. Mas Raga duduk di sofa ruangan itu dan memainkan ponselnya. Sedangkan Mbak Nurma memilih duduk di dekatku dan mengajakku mengobrol.

"Mbak, aku kok dipilihkan kamar yang bagus seperti ini. Nanti aku gak bisa membayarnya, Mbak." Aku sedikit memprotes keputusan Mbak Nurma memilihkanku kamar kelas nomor satu.

"Mbak Nirmala gak usah khawatir. Yang penting sekarang Mbak Nirmala dan calon anak Mbak tidak apa-apa. Mbak gak usah memikirkan biayanya, ya!" ucap Mbak Nurma menenangkanku.

"Ya Allah, Mbak. Kenapa Mbak Nurma begitu baik padaku?" ucapku yang mulai sesenggukan.

"Eh gak boleh nangis! Ibu hamil itu harus selalu bahagia. Anggap saja ini memang rejeki kamu, Mbak," respon Mbak Nurma. Aku pun mengangguk karena tak tahu harus bilang apa lagi.

***

Tiga hari setelah dirawat, akhirnya aku bisa pulang juga. Mbak Nurma dan Mas Raga juga yang mengantarku sampai di rumah. Saat sampai di rumah, Mbak Nurma terkejut melihat kaca jendela yang pecah k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status