Karena Talita memilih untuk pergi ke jamuan Mike, jadi Roky tidak banyak bicara lagi.
Sebenarnya, awalnya dia memang tidak mau datang.
Tetapi Dewi yang sebagai manajer Ryeol Grup, dia juga bertanggung jawab atas urusan menyambut tamu, jadi dia menyiapkan jamuan makan dan berencana untuk menyambutnya, dia tidak ingin mempermalukan istrinya.
Tidak disangka, Mike yang bukan manajer, malah menyiapkan jamuan makan tanpa izin, dia tidak mengatakan sebelumnya, mungkin karena dia tidak memandang Dewi.
Karena Talita tidak datang ke jamuan yang sudah ia atur, jadi Roky juga merasa tidak perlu membuang waktu lagi.
Lalu dia berkata sambil tersenyum: "Talita, kalau begitu jika ada waktu kita baru
Mike sudah benar-benar marah.Seorang penjaga keamanan berani memberinya perintah, dan itu di depan Talita, itu membuatnya benar-benar merasa malu.Mike sangat marah, dia melangkah maju dengan marah dan hendak bertindak, dia berkata dengan marah: "Sialan! Coba katakan sekali lagi! Lihat apakah aku akan memukulmu hingga mati atau tidak!"Tetapi penjaga keamanan Restoran Gobest bukanlah orang biasa, sekilas, ia sudah melihat Mike hendak memukulnya, dia langsung mengeluarkan tongkat listrik dan berteriak dengan marah: "Jika kamu pintar maka cepat pergi, jika kamu menganggu tamu terhormat, kamu akan tamat nanti!"Melihat kedua belah pihak sudah mau berkelahi, Fresco dan pemuda di sebelahnya segera melangkah maju untuk menasihati mereka.
Mereka duduk di meja makan dan saling memuji.Mike sengaja berlagak di depan Talita, dia bahkan berbicara dengan membanggakan diri, setelah semua hidangan disajikan, mereka bersulang lagi beberapa kali dan saling memuji, suasananya sangat meriah.Namun, mereka tampaknya memliki semacam kesamaan, mereka semua sama-sama 'melupakan' Roky yang berada di samping.Roky tidak mempermasalahkan itu, dia memang tidak ingin bergabung dengan sekelompok orang seperti mereka, dia datang ke sini tujuannya adalah untuk mendampingi Talita.Namun, yang membuatnya terkejut adalah, Talita tampak anggun, namun tidak disangka kemampuannya minum anggur cukup baik, setelah meminum dua gelas anggur Moutai, namun dia tidak terlihat mabuk.
Roky tersenyum dan mendorong gelas anggur ke depan Mike: "Karena kamu takut malu, maka tiga gelas anggur ini otomatis harus diminum olehmu, kecuali kamu bukan laki-laki dan tidak punya nyali untuk meminumnya!"Melihat Roky memberikan anggurnya kepada Mike, Fresco yang di samping buru-buru membantunya."Roky, Alvaro memberikan anggur ini kepadamu, kamu tidak ingin meminumnya ya sudahlah, mengapa kamu memberikannya kepada Mike?"Alvaro juga merasa malu, dia mencibir dan berkata: "Tidak tahu diri! Hari ini, jika bukan Mike mengundangmu makan di sini, hanya dengan sikapmu ini, aku akan membuatmu masuk dengan normal, dan keluar dengan digotong, kamu masih berlagak di depanku!"Saat dia berbicara, tubuhnya memancarkan aura kebencian.
Begitu mendengar kata harus mematahkan satu tangan, ruangan itu menjadi sangat hening seketika, dan Talita juga tidak bisa menahan perasaan terkejut.Alvaro memaksakan diri berkata: "Tuan Clive, aku Alvaro dari keluarga Yang, ayahku dan keluarga Jin sebelumnya juga pernah memiliki hubungan, bisakah Anda melepaskan kami? Kami akan segera pergi dan tidak akan menunda Anda menyambut tamu terhormat."Tuan Clive melirik nya dengan sudut matanya, dan berkata dengan dingin: "Aku tidak mengenal ayahmu, bahkan jika kakekmu Gunawan, si bajingan tua itu datang menemuiku, dia juga harus memanggilku dengan panggilan Tuan! Sialan, siapa kamu ini, berani-beraninya kamu memohon kepadaku? Percaya atau tidak, aku akan memotong telurmu sekarang dan membiarkan keluarga Yang tidak bisa memiliki keturunan lagi?"
Tepat saat si pria kekar hendak meraih Talita, tiba-tiba sebuah sumpit meluncur dari belakangnya dan mengenai pergelangan tangan pria kekar itu.“Ah!”Pria kekar itu kesakitan hingga bergidik, dan bergegas menarik tangannya.Tuan Clive mengerutkan kening dan berteriak dengan galak: “Masih ada siapa lagi?”Terdengar suara dingin datang dari belakang kerumunan.“Clive, siapa yang memberimu nyali untuk berbicara begitu keras di depanku?”Ketika mendengar suara ini, ekspresi wajah Tuan Clive sedikit berubah, demi keamanan, dia bertanya dengan hati-hati: “Anda adalah..”
Roky menghentikan langkahnya dan berbalik ketika sampai di pintu karena dia terlihat seperti teringat sesuatu dan berkata kepada Tuan Clive: "Kamu tidak akan melakukan sesuatu terhadap kedua penjaga keamanan yang membiarkan kami masuk tadi bukan?"Tuan Clive tertegun dan segera tertawa: "Kedua orang itu tidak punya mata karena bahkan tidak mengenalmu, aku akan memukul mereka dan mengikat mereka lalu mengantarnya ke kediamanmu supaya kamu bisa menghukum mereka sesukamu!"Roky mengerutkan keningnya sambil berkata dengan marah: "Aku yang menyuruh mereka untuk diam tadi dan aku tidak akan melepaskanmu jika kamu berani mempersulit mereka!"Kata-kata datar Roky membuat Tuan Clive langsung sadar dan segera mengangguk: "Baik.. baik.. karena Tuan Roky yang mengatakannya sendiri maka aku tentu s
Roky pulang dengan taksi setelah keluar dari Restoran Gobest.Dewi sudah pulang kerja dan dia terkejut ketika melihat Roky pulang.“Mengapa kamu pulang begitu cepat, bagaimana dengan pesta penyambutannya?”Roky tersenyum sambil berkata: “Mike juga mengadakan pesta penyambutan dan Talita pegi ke tempatnya, aku hanya pergi sebentar saja.”Karena Mike adalah satu-satunya anak lelaki yang ada di Keluarga Liu dan semua orang menganggapnya sebagai pewaris Keluarga Liu maka Dewi merasa biasa saja jika Talita memilih ke pesta penyambutan Mike.Maka dari itu Dewi berkata sambil menghela napas: “Biarkan saja, lagipula dia juga tidak benar-benar menganggapku sebaga
Roky melihat botol anggurnya dan memperhatikannya sambil bertanya kepada bosnya.“Harganya berapa?”Mata bos itu melotot dan berkata dengan bodoh: “Kata ayahku harganya 40 juta dan itu harga pas!”Andrew langsung merasa senang setelah mendengarnya lalu berkata kepada Roky: “Bos ini tidak tahu barang, kita segera beli supaya tidak direbut oleh orang lain.”Dia segera mengeluarkan dompetnya setelah selasai mengatakannya.Tepat pada saat ini, Roky segera menekan tangannya sambil berkata: “Ayah kita jangan membeli barang ini karena harganya tidak semahal itu.”