TERBUAI PERHATIAN DOKTER TAMPAN

TERBUAI PERHATIAN DOKTER TAMPAN

last updateLast Updated : 2025-12-24
By:  ReyNotesCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
6 ratings. 6 reviews
99Chapters
1.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Belva tidak pernah menyangka bahwa kerja keras dan dedikasinya selama bertahun-tahun di sebuah perusahaan besar tak berarti apa-apa. Sebagai lulusan D3, ia sering dianggap tidak cukup pantas untuk naik jabatan. Namun kenyataan yang lebih pahit terungkap saat atasannya menjanjikan promosi—dengan syarat Belva harus menemaninya bermalam. Rasa jijik dan tekanan batin yang menumpuk membuat Belva jatuh sakit hingga mengalami pendarahan hebat, pertanda tubuhnya tak lagi sanggup menahan beban emosi yang ia sembunyikan. Di rumah sakit, Belva ditangani oleh Dr. Alvin, seorang dokter yang hangat dan penuh empati. Dari tatapan yang menenangkan dan perhatian yang tulus, perlahan Belva menemukan kembali harapan untuk merasa berharga. Keduanya semakin dekat, berbagi cerita dan luka yang tak pernah sempat diungkapkan. Namun tepat saat Belva mulai percaya bahwa kebahagiaan masih mungkin untuknya, Alvin mengaku bahwa ia telah menikah dan memiliki seorang putri. Pengakuan itu menghancurkan Belva untuk kedua kalinya. Ia merasa kembali menjadi perempuan yang hanya layak disakiti. Meski Alvin berjanji akan memperjuangkan cinta mereka, Belva tahu kebahagiaan yang lahir dari luka orang lain tak akan pernah benar-benar indah. Ia memilih pergi diam-diam, membawa separuh hatinya yang tertinggal di ruang putih rumah sakit itu—di tempat cinta dan luka pertama kali bertemu.

View More

Chapter 1

1. Satu Malam untuk Promosi Jabatan

“Malam ini, ikut aku. Kita bermalam bersama, aku pastikan kamu dapat promosi lebih cepat dari yang kamu bayangkan.”

Darah Belva seketika berdesir dingin. Di depannya, manager hotel tempatnya bekerja terkekeh menyebalkan.

Belva mengepalkan tangan kuat-kuat.

“Kamu hanya lulusan D3. Itu yang bikin kamu susah naik level. Bandingkan dengan temanmu yang S1, wajar kan kalau mereka lebih cepat dipromosikan?”

Belva ingin protes, ingin mengatakan bahwa kinerja seharusnya lebih dihargai daripada sekedar ijazah. Namun lidahnya kelu. Ia butuh pekerjaan ini, butuh pemasukan tetap untuk biaya hidup dan hutang yang menumpuk.

“Kamu itu cantik, rajin pula. Aku akui itu.” Pak Surya berkata sambil memutar bolpoin di jarinya. Tatapannya bukan tatapan seorang atasan yang menghargai bawahan. Ada sesuatu di balik sorot matanya, sesuatu yang membuat Belva risih.

“Jadi, saya harus...?” Suaranya hampir berbisik.

Pak Surya berdiri dan berjalan mendekat. Senyumnya melebar, membuat Belva semakin tidak nyaman. Lelaki itu menyelipkan kartu akses kamar hotel ke saku jas Belva.

“Jangan pura-pura polos, Belva. Semua orang punya harga. Kamu tinggal pilih, mau tetap jadi staff selamanya atau naik jabatan dengan cepat. Aku bisa buat hidupmu lebih mudah.”

Detik itu juga, Belva merasa seluruh harga dirinya diinjak-injak. Air mata hampir pecah di sudut matanya, tapi ia menahannya mati-matian.

“Pikirkan baik-baik. Aku tunggu nanti malam.” Suara Pak Surya melembut membuat Belva mual.

Tanpa sepatah kata pun, Belva berdiri. Tangannya mengepal kuat, berusaha menahan gemetar. Ia keluar dari ruangan itu dengan langkah cepat, meninggalkan suara tawa rendah yang menjijikkan di belakangnya.

Malam itu Belva tidak muncul di kamar yang dipesan Pak Surya.

Tragisnya, sikap Pak Surya yang biasanya ramah kini berubah. Ia lebih sering mengomel, mencari kesalahan kecil, bahkan beberapa kali menegur Belva di depan karyawan lain.

Hari ini pun sama.

“Check-in tamu VIP tadi kenapa lama? Jangan bikin malu hotel!” hardiknya begitu Belva kembali ke meja.

Padahal, keterlambatan terjadi karena sistem komputer sempat error. Semua orang tahu itu, tapi hanya Belva yang disalahkan.

“Maaf, Pak.” Ia menunduk.

“Selalu ada alasan. Kalau kamu lebih pintar, pasti bisa atasi hal kecil begitu.” Tatapan tajam itu menusuk harga dirinya.

Namun begitu, Belva tetap tersenyum dan menunduk santun.

Ketika ia hendak pulang, HR memanggilnya. Selembar surat keputusan diletakkan di depannya.

“Mulai bulan depan, kamu tidak lagi berhak tinggal di apartemen karyawan. Perusahaan sudah evaluasi, fasilitas itu hanya untuk staf yang disiplin.”

Belva membeku. Apartemen itu satu-satunya tempat tinggal yang terjangkau baginya. Kalau harus cari kost lain di pusat kota, gajinya tak akan cukup.

“Apa… maksudnya saya tidak disiplin?” suaranya bergetar.

Staf HR menghela napas, seolah enggan bicara. “Kami hanya menjalankan instruksi manajemen. Katanya, kamu tidak menghormati atasan. Itu sudah cukup jadi alasan.”

Rasanya seperti langit runtuh menimpa kepala. Jadi, karena ia menolak tidur dengan manager, ia kini kehilangan hak tempat tinggal juga? Tapi, kalau ia berkata jujur, apa HR akan percaya?

Dengan tangan gemetar, Belva hanya bisa meremas surat itu. Matanya panas. Tapi ia menunduk dalam-dalam, menelan semua rasa pahit itu sendirian.

Belva keluar hotel dengan langkah gontai. Sepatu haknya membuat kakinya sakit, tapi rasa nyeri itu tidak sebanding dengan perih di dadanya.

“Ahh…” Belva meringis, tangannya meraba perut.

Seorang satpam hotel yang melihatnya langsung panik. “Mbak Belva, kamu kenapa? Tunggu, saya panggil taksi, ya. Kita ke rumah sakit sekarang.”

Belva ingin menolak, tapi sakitnya terlalu kuat. Dalam hitungan menit, ia sudah duduk di kursi belakang taksi, tubuhnya gemetar.

Cahaya lampu jalan berganti-ganti di matanya yang berat. Ia hanya bisa meremas perutnya erat-erat, berdoa agar sakit itu segera hilang.

Belva ingat sebelum pintu IGD terbuka, ia melihat seragam putih seorang suster yang sigap menyambut. Sebelum hilang kesadaran, sayup-sayup terdengar suara lain.

“Cepat, panggil Dokter Single. Ada pasien pendarahan!”

Dua jam di rumah sakit, Belva diperbolehkan pulang. Ia mendapat rujukan untuk kembali memeriksakan diri.

“Minggu depan kontrol ke Dokter Single, eh, maksudnya Dokter Alvin.” Suster meralat sambil memberikan resep. “Kami biasa memanggilnya Dokter Single.”

Belva tersenyum sedikit. “Apa bisa pindah ke dokter wanita?”

“Dokter wanita kebetulan cuma satu dan beliau sedang cuti melahirkan.”

Sebenarnya, Belva risih dengan dokter lelaki. Tetapi, apa boleh buat. Kepalanya mengangguk.

Belva berjalan memegang surat rujukan dan plastik obat sambil melamun. Lalu, tak sadar ia menabrak dada kokoh di depannya.

“Aduh!” Belva segera membungkuk untuk mengambil obatnya yang terjatuh. “Ma-maaf.”

Lelaki yang ditabrak Belva juga spontan menjulurkan tangan hingga akhirnya tangan mereka bersentuhan. Belva langsung menarik tangannya dan mendongak.

Di depannya lelaki berjas putih dokter tersenyum sedikit. Lalu memberikan obat Belva dan membaca sekilas kertas rujukan.

“Semoga cepat sembuh. Selamat bertemu minggu depan.”

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

reviewsMore

ktsn-
ktsn-
sukaa ceritanya. bhsnya selalu santun. jgn ikut2 bikin cerita ranjang ya kak otor yg udh byk disini. geli bacanya. semangat kak thor
2025-11-26 20:11:05
1
0
uvuvwevwevwe osas
uvuvwevwevwe osas
salut! diantara byk novel dewasa yang bikin geleng2 kepala di apk ini, kak author ini msh normal nulisnya. bagus deh.
2025-11-13 22:56:07
1
1
Yiming
Yiming
menarik. temanya bener2 ada di dunia nyata.
2025-11-11 21:38:18
1
0
happyface
happyface
Pak dokter yang matang dan perhatian. seru nih kayanya. selamat atas buku barunya kak otor.
2025-11-10 22:43:21
1
0
Hanum Layla
Hanum Layla
A new story has come, let's goooo...
2025-11-10 19:47:19
1
2
99 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status