Sepuluh menit lebih kemudian, Dewi dan Roky tiba di Happy Hall.
Jenni dan Andrew telah lama menunggu di sana, mereka merasa sangat gelisah.
Beberapa pengawal bertubuh kekar yang memakai jas berdiri di samping, suasananya sangat tegang.
Ketika melihat Dewi dan Roky datang, Jenni bergegas bertanya: "Dewi, apakah kamu sudah mendapatkan uang pinjaman?"
Dewi bergegas berkata: "Sudah, uangnya berbentuk cek."
Setelah itu, Dewi mengeluarkan cek senilai 16 miliar dari tasnya dan menyerahkannya kepada Jenni.
Melihat ini, kesedihan Andrew akhirnya mereda, begitu memikirkan dia tidak perlu masuk penjara, dia merasa sangat gembira hingga tidak bisa mengatakan apa-apa.
Jenni juga merasa sangat gembira dan berkata: "Tidak di sangka, Direktur Romeo sangat murah hati, dia memberikan uang 16 miliar."
Setelah selesai mengatakannya, Jenni memelototi Roky lagi: "Lihatlah betapa murah hatinya Tuan muda Romeo, lalu lihatlah kamu yang miskin ini, jika kamu benar-benar memikirkan kebaikan Dewi, kamu segera ceraikan dia dan biarkan dia menikah dengan Tuan muda Romeo untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. "
Roky mengangkat bahu, ibu mertuanya selalu meremehkan dirinya, dan dia tidak pernah mendengar dia mengatakan sepatah kata baik tentangnya.
Dewi berkata dengan tak berdaya: "Bu, ini bukan seperti yang ibu pikirkan."
Jenni tidak bisa menahan diri untuk berkata: "Dewi, kamu jangan membela orang tidak berguna ini, kamu juga sudah melihat seberapa baiknya Tuan muda Romeo padamu, jika dibandingkan dengan Roky, mereka seperti langit dan bumi."
"Tetapi Bu, uang ini adalah uang yang dipinjam Roky!"
"Apa? Bukan Tuan muda Romeo yang meminjamkannya untukmu, melainkan orang yang tidak berguna ini?"
Dewi bergegas menjelaskan: "Bu, Romeo Zhang adalah seorang bajingan yang tidak tahu malu, dia tidak hanya tidak pernah berpikir ingin meminjamkan uang kepada kita, dia juga memiliki niat buruk padaku, sekarang dia sudah di penjara, dan tidak akan pernah bisa keluar lagi seumur hidupnya. "
Setelah itu, Dewi berkata lagi: "Ini berkat Roky, jika bukan dia yang mendapatkan uang pinjaman 16 miliar ini, aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa."
Setelah mendengar perkataan Dewi, ekspresi Jenni menjadi sangat terkejut, orang yang tidak berguna yang selama ini selalu diremehkan olehnya ternyata adalah orang yang membantu mereka, sebaliknya, Tuan muda Romeo yang dianggap sebagai penyelamat, malah berakhir seperti itu.
Mengingat perkataan sindiran yang tadi dia katakan pada Roky, Jenni tiba-tiba merasa malu.
Andrew tersenyum menyanjung dan berkata: "Tidak peduli siapa pun yang meminjamnya, pokoknya uangnya sudah didapatkan, itu bagus."
Jenni memelototinya: "Apanya yang bagus? Dewi masih harus membayarnya, kamu lihat masalah apa yang telah kamu buat ini, saat pulang nanti akau akan memperhitungkannya denganmu."
Wajah Andrew memerah: "Oke, oke."
Pada saat ini, manajer Happy Hall bergegas datang setelah mendengar suara mereka, dan berkata dengan dingin: "Tuan Andrew, apakah kamu sudah mendapatkan uangnya?"
Andrew bergegas berkata: "Sudah, sudah, uangnya dalam bentuk cek."
Setelah itu, Andrew menoleh dan melihat ke manajer Happy Hall: "Itu? Apakah aku sudah boleh pergi sekarang?"
Manajer Happy Hall melambaikan tangannya: "Tentu saja."
...
Setelah pulang.
Jenni berkata dengan marah kepada Roky: "Mengapa kamu masih tertegun? Buatkan semangkuk mie untuk ayah."
Roky berkata sambil tersenyum: "Oke, aku akan pergi sekarang."
Andrew menatap istrinya dengan cemas dan berkata dengan tersenyum menyanjung: "Istriku, kali ini untung ada kamu dan Dewi, kalau tidak aku tidak tahu bagaimana keadaanku sekarang."
Ketika Andrew tidak mengatakannya itu masih baik-baik saja, begitu dia mengatakan itu Jenni langsung menjadi semakin marah.
"Kamu masih enak mengatakannya, jika kamu tidak memecahkan vas di Happy Hall, apakah kamu perlu memberikan uang 16 miliar kepada mereka?"
"Ini semua salah Roky, jika dia tidak memarkir mobil di Antique Street, aku tidak mungkin melihat vas itu, apalagi memecahkannya."
Andrew segera melepaskan tanggung jawab dan melemparkannya pada Roky.
Namun, Jenni menjadi lebih marah dan berkata: "Sekarang keluarga kita berhutang begitu banyak uang kepada orang, apa yang harus kita lakukan?"
Andrew tersenyum menyanjung dan berkata: "Istriku, aku tahu aku salah."
Ketika Dewi melihat kedua orang tuanya, dia mengerutkan kening, dan berpikir dalam hati: Meskipun teman Roky tidak terburu-buru meminta mengembalikan uang itu, namun keluarga mereka masih memiliki 4 miliar sekarang, jadi lebih baik dibayarkan dulu.
Pada saat ini, Roky berjalan datang dan meletakkan mangkuk di depan Andrew.
Melihat ini, Dewi tidak lagi ragu-ragu, dan dia berkata kepada Jenni: "Bu, uang 4 miliar kita berikan saja pada Roky dulu, suruh dia mengembalikannya kepada temannya."
Jenni mengerutkan kening, dan berkata dengan nada tidak puas: "4 miliar diberikan semua? Jika demikian bagaimana keluarga kita bisa bertahan hidup."
Setelah itu, Jenni melirik Roky lagi, dia berkata sambil tersenyum: "Roky, bisakah kamu katakan pada teman kayamu untuk memberikan sedikit waktu."
Roky tersenyum dan berkata: "Tentu saja tidak masalah."
"Apanya yang tidak masalah?" Dewi memelototi Roky, dia menoleh dan berkata kepada Jenni: "Bu, jangan dengarkan dia, transfer dulu uangnya ke Roky."
Jenni masih ingin menunda waktu: "Tapi ..."
Dewi berkata dengan tegas: "Bu, tidak ada tapi, uang itu harus diberikan kepada Roky."
Jenni tidak punya pilihan selain menyerahkan ponselnya kepada Dewi, dia selalu mengontrol uang keluarga dan menyimpannya di bank ponselnya.
Dewi mengambil ponsel dan langsung mentransfer 4 miliar ke rekening Roky.
Terdengar suara "ding".
Roky menerima pemberitahuan pesan teks dari bank bahwa saldo rekeningnya telah bertambah 4 miliar.
"Istriku, aku sudah menerimanya."
Dewi mengiyakannya dan berkata: "Kamu segera tranfer ke temanmu, jangan lupa bantu aku ucapkan terima kasih padanya."
Roky mengangguk dan berkata: "Jangan khawatir, istriku, aku pasti akan melakukannya."
Jenni melihat gerak-gerik mereka, dan dia menjadi lebih tidak puas dengan Andrew, dia menatapnya dan berkata: "Makan, makan, kamu hanya tahu makan, hanya bisa membuat masalah saja."
Andrew menciut dan tidak berani berbicara, dia meninggalkan ruang tamu dengan membawa mangkuk.
Malam hari, setelah makan malam.
Roky sedang membersihkan panci dan peralatan makan di dapur, tiba-tiba ponselnya berdering.
Dia mengeluarkan ponselnya dan melihat bahwa itu adalah panggilan telepon dari Lian, CEO Perusahaan Wehow yang baru diangkat.
Roky melihat sekeliling, ketika melihat tidak ada orang lain di sana, dia menekan tombol jawab.
Lian yang di ujung telepon sana berkata dengan hormat: "Tuan muda, surat perjanjian pengangkatan Perusahaan Wehow harus langsung ditanda tangani oleh Anda sendiri, kapan Anda ada waktu?"
Roky menepuk kepalanya, dia teringat, sepertinya Billy pernah menyebutkan padanya bahwa sebagai CEO Perusahaan Wehow yang sebenarnya, tanpa tanda tangannya, banyak hal tidak dapat dilakukan Lian.
Memikirkan hal ini, Roky berkata: "Besok aku punya waktu, kamu tunggu saja aku di perusahaan."
Nada bicara Lian tetap tidak berubah, dia berkata dengan hormat: "Baik, Tuan muda, aku akan menunggu kedatangan Anda besok."
Roky mengiyakannya dan menutup telepon.
Pada saat ini, istrinya Dewi datang dengan mengenakan piyama dan bertanya dengan heran: "Siapa yang meneleponmu? Sudah waktunya istirahat."
Roky tertawa dan berkata: "Sales yang mempromosikan barang, aku akan pergi tidur sekarang."
Dewi tidak mencurigainya, setelah kembali ke kamar, dia masuk ke dalam selimut.
Roky meletakkan tikar, berselimut, dan tertidur.
perusahaan Skylight merupakan perusahaan konstruksi terhebat di kota Gopo. pusat perusahaan Skylight berada di kota Wasa dan perusahaan ini memiliki masa depan yang sangat cerah. semua orang yang berbakat di bidang konstruksi sangatlah ingin bekerja di perusahaan ini. namun sangatlah susah untuk bergabung dengan perusahaan Skylight ini. para atasan perusahaan ini sangatlah ketat dan tidak diperbolehkan untuk menggunakan relasi dalam perusahaan ini. semua orang yang ingin memanfaatkan relasi akan segera didiskualifikasi. sebelumnya, Ethan sering memberi hadiah kepada anggota perusahaan Skylight ini dan menghabiskan uang sebanyak puluhan juta. namun tidak ada kabar yang ia dapatkan hingga sekarang. namun kini Roky bisa menyelesaikan hal ini dengan sangat mudah. Ethan terlihat begitu bahagia, namun juga merasa sedikit penasaran. dia pun bertanya: "Roky, apa pekerj
supir sedang mengemudi dan William pun duduk di sebelah supir sambil mengobrol dengan Roky. setelah mengetahui Dewi yang hendak pergi ke perusahaan Sinhan untuk interview, William pun tertawa sambil berkata: "perusahaan Sinhan sering menelepon aku agar keluarga Wang bisa berinvestasi di salah satu pusat perbelanjaan yang mereka bangun. aku sedang memikirkan hal itu. bagaimana kalau aku menelepon mereka untuk mempermudah interview kali ini?" Roky belum sempat mengatakan sesuatu dan Dewi segera menolak dengan sopan: "direktur Wang, terimakasih atas niat baikmu, namun kamu tidak perlu melakukan itu. aku ingin mencari pekerjaan dengan kemampuanku sendiri." "kamu sangatlah teguh, aku bahkan merasa malu pada diriku sendiri jika membandingkan diriku denganmu." kata William dengan penuh kagum. Dewi lalu tersenyum canggung dan merasa merinding. seja
setelah menyelesaikan masalah ini, Roky pun hendak naik ke lantai atas. dia seketika mendengar suara pintu yang terbuka dari arah belakang tubuhnya. dia membalikkan badannya dan dia melihat Andrew yang berjalan masuk dari luar dapur. melihat Andrew yang bahagia itu, Roky pun bertanya: "ayah, hal baik apa yang kamu alami?" "hahaha, aku sangat beruntung hari ini." kata Andrew dengan ekspresi bahagia: "setelah aku memakan obat yang kamu beri, semua kesakitan di tubuhku ini seketika hilang dan aku bahkan menjadi lebih semangat dibanding sebelumnya. ini adalah obat ajaib." "aku tadinya pergi berkeliling ke Antique Street, tebaklah dengan siapa aku bertemu tadi?" "siapa?" Roky sedikit terkejut, apakah Andrew ditipu oleh pedagang jalanan dan dihipnotis? dia segera menatap ke arah Andrew dan merasa lega. &n
William lalu memberi pelajaran kepada anaknya sendiri dan menyuruh anaknya untuk menghormati Roky kedepannya. lebih baik lagi jika anaknya tidak lagi muncul di depan Roky agar tidak terjadi kesalahan apapun! William lalu berkata dengan penuh hormat: "keluarga Wang tidak bisa melarikan diri dari masalah ini, kami tidaklah mengurus masalah ini dengan baik sehingga villa milik tuan Roky pun hancur. aku sudah menyuruh orang untuk merenovasi villa milikmu itu dan akan selesai dalam waktu setengah bulan." Roky menganggukkan kepala, keluarga Wang juga bukanlah keluarga biasa karena mereka sanggup membangun sebuah perusahaan besar hanya dalam kurun waktu beberapa tahun saja. anggota keluarga Wang memanglah hebat dalam melihat kondisi. William lalu berkata sambil tersenyum: "jika master Roky memiliki waktu luang, aku ingin mengundang master untuk datang ke rumahku dan melihat
orang yang dari luar itu malah merupakan Jinu, dia hampir saja menabrak Roky dan dirinya pun meminta maaf sambil tersenyum: "master Roky, aku baru saja bermaksud menemui kamu. waktu itu, kamu menyuruhku untuk mencari beberapa jenis obat dan aku sudah membawakannya untuk diperiksa." setelah mengatakan itu, salah satu ajudan di belakangnya pun maju memberikan sebuah kotak kayu kepada Roky dengan penuh hormat. terlihat sebuah ginseng dengan ukuran sebesar lengan berada di dalam kotak kayu itu. terlihat juga sebuah jamur Ganoderma berwarna ungu dan juga beberapa jenis obat mahal lainnya. semua obat ini tidaklah muda didapatkan di toko obat pada umumnya. Roky lalu menatap obat tersebut, meskipun obat-obat ini memanglah mahal, namun aura yang terkandung di dalam tidaklah banyak. tetapi ini lebih baik dibandingkan tidak ada sama sekali. kebetulan dia ingin meracik beberapa r
Ando sepertinya menutup telinga terhadap jeritan sengsara yang muncul, membungkuk dengan hormat kepada Herman, "Tuan Herman, anak tidak berbakti yang tercela itu, aku pasti akan menghukumnya dengan berat, tetapi masalah itu telah terjadi, keluarga Liu bersedia untuk menganggung semua tanggung jawab, mohon Tuan Herman memaafkan kami." Setelah selesai berbicara, dia mengejek lagi, "Hari ini keluarga Liu sedang menangani masalah rumah tangga, tanpa diduga ini mengganggu tuan Herman, ini benar-benar adalah kelalaian kami, keluarga Liu." Herman mengerutkan alisnya, dia ingin mengatakan sesuatu namun mengurungkan niatnya. Pihak lain mungkin menyiratkan bahwa keluarga Wang telah memberikan vila sebagai hadiah kepada Roky, sekarang Paman Ali adalah pelayan Roky, jadi ini a
“Oh." Herman menggosok tangannya dan berkata sambil tersenyum, "Tanah itu awalnya adalah rumah leluhur keluarga Wang, belakangan setelah dibongkar tanah itu dibangun lagi menjadi vila, Paman Ali selalu mengikuti Andi, jadi dia menjaga dan tinggal di vila itu, sekaligus bernostalgia. "Paman Ali telah tinggal di rumah keluarga Wang selama empat puluh tahun, juga telah menyelamatkan hidup ayahku, membuang seluruh waktunya, keluarga Wang selalu merasa malu untuk itu. Jika seandainya Paman Ali memutuskan sendiri untuk tinggal di vila, mohon Tuan Roky bersabar, jika seandainya tuan Roky merasa dia pria tua yang kehadirannya membuatmu jengkel, kami keluarga Wang akan membawanya kembali dan merawatnya." Fresco tersenyum di sampingnya dan berkata, "Roky, jangan terlalu memikirkan perkataan ayahku, Paman Ali di keluarga Wang sudah kami angga
Cristy menggertakkan giginya, menatap kaku pada Roky, berkata dengan getir: "Biarkan mereka pergi!" “Nenek, bagaimana bisa membiarkan mereka pergi seperti ini.” Mike dengan enggan berteriak, matanya penuh dengan kebencian, "Aku akan memotongnya!" Cristy menahan amarahnya, dengan suara tenang berkata, "Dia ingin pergi, apakah disini masih ada orang yang ingin menghentikannya?" Ando berkata dengan kejam, "Roky, kamu menyakiti anakku, merusak aturan keluarga Liu, kamu akan menyesalinya!" Roky mengangkat bahu acuh tak acuh, berjalan ke pintu dengan wajah tenang, kemudian menendang pintu dengan kejam. “Wow!
Roky berdiri di halaman, terlihat sungguh berkuasa dan tengah menatap sekelompok pengawal tersebut dengan tatapan dingin. "Hanya dirimu yang tidak berguna masih ingin berpura-pura!" salah satu pengawal berteriak, lalu mengambil tongkat dan memukul ke arah Roky. Tatapan Roky mendingin, ia langsung merebut tongkat wushu pengawal tersebut dan menghantam ke arah kakinya. Pengawal tersebut hanya merasakan kesakitan di area kakinya, lalu bersujud di hadapan Roky. Roky bahkan tidak menatapnya, kedua tangannya menguat lalu ia mematahkan tongkat wushu tersebut menjadi dua bagian. "Kuang tang!" Roky melemparkan tongkat tersebut k