Home / Romansa / Aku Bukan Pembantu / 35. Jadi Bintang Iklan?

Share

35. Jadi Bintang Iklan?

Author: Yashica Billy
last update Last Updated: 2024-11-23 22:20:11

✉️ Katya

Sepupuku kebetulan ada di hotel yang sama.

Andini melihat foto yang dikirimkan Katya kepadanya. Foto berangkulan Scarlett bersama laki-laki yang lebih pantas disebut ayahnya. Jika saja Scarlett bukan kekasih Andhika, mungkin terserah saja dia mau berhubungan dengan siapa, karena itu hak masing-masing orang.

"Ini maksudnya apa pergi dengan orang yang berbeda?" gumam Andini tak percaya.

✉️ Andini

Dia sama siapa?

Saudaranya?

Tadi dari rumah Mas Dhika, tapi pulang marah-marah.

✉️ Katya

Oh ya?

Kenapa?

Berantem sama Kak Dhika?

✉️ Andini

Iya. Gara-gara dia nyuruh-nyuruh aku terus.

Dia ditegur Mas Dhika dan ngambek.

Pulang.

✉️ Katya

Wkwkwk

Rasain!

Aku nggak tahu sih dia sama siapa.

Kemarin juga beda orang.

Sulit untuk nggak curiga.

Tapi hobinya memang godain suami orang.

Atau...jadi sugar baby.

✉️ Andini

Mas Dhika tahu nggak ya?

✉️ Katya

Entahlah, tapi semoga segera lepas.

Menjijikkan!

✉️ Andini

Aamiin.

Andini teringat saat bertemu di Bali pun dengan orang yang berbeda.

"Apa Mbak
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Aku Bukan Pembantu    45. Andhika Marah.

    Karena produk baru, jelas wajah Andini ikut terpampang di mana-mana sebagai bintang iklannya dan hal itu membuat Emilia kesal. Sedangkan tanggapan beberapa teman lain yang tidak memandangnya rendah cukup beragam. Ada yang sedikit berubah yang artinya kini Andini memiliki value untuk berada di tengah-tengah mereka dan sebagian lagi tetap memandang sinis padanya serta menganggapnya sekedar beruntung ditawari menjadi bintang iklan apalagi karena berada di tengah-tengah keluarga Wisesa."Biarin ajalah. Mereka cuma iri," kata Elke menghibur Andini. Andini bisa melihat apa yang dikatakan Elke benar karena embel-embel nama besar Wisesa, tapi ia tidak bisa bangga sepenuhnya karena memang bukan anggota keluarga itu. Namun, tak menampik bahwa kesempatannya datang dari sana. "Aku tahu kamu bukan nggak bersyukur, tapi nggak usah dipikirkan. Benar deh. Nikmati saja selagi bisa," timpal Amal sambil menepuk bahu Andini."Banyak yang lupa kalau di atas langit masih ada langit." Katya menambahkan de

  • Aku Bukan Pembantu    44. After Party.

    Begitu acara selesai, semua berkumpul di rumah utama. Tidak ada agenda khusus, hanya kumpul keluarga rutin selagi Surya dan Aruna di Jakarta."Kamu nggak istirahat?" tanya Andhika yang tadinya ingin bersantai di pinggir kolam malah mendapati Andini sudah lebih dulu di sana."Ini istirahat," jawab Andini yang tadinya berbaring segera duduk tegak.Keduanya sudah berganti baju santai. Biasanya jika ada Andini, Andhika lebih sering menghindar dan saat ini justru duduk di lounger atau kursi santai sebelah gadis itu."Ada beberapa tawaran pemotretan dan iklan buat kamu," kata Andhika tanpa menatap Andini, justru ke ponsel yang dibawanya sambil bersandar santai.Andini yang mendengar hal itu langsung menatap kaget. Ia masih duduk tegak. "Saya?""Memangnya siapa lagi? Bu Tati?""Kok saya?" tanya Andini tak percaya dan heran bukan kepalang.Andhika meletakkan ponsel di atas meja yang ada di antara mereka. "Kenapa?""Ya ...aneh saja sih. Saya kan bukan model," jawab Andini lirih tapi masih bisa

  • Aku Bukan Pembantu    43. Konferensi Pers & Peluncuran Produk.

    "...kontrak saudari Scarlett Desiree sebagai brand ambassador seluruh produk yang berada di bawah naungan Wisesa Group telah berakhir hari ini sebagaimana yang tertulis secara hitam dan putih, namun begitu, Wisesa Group tidak berniat untuk memperpanjangnya dan sudah kami sampaikan kepada pihak manajemennya dengan atau tidak adanya kasus yang tengah terjadi saat ini. Semuanya murni keputusan pimpinan. Oleh karena itu, mohon untuk tidak mengaitkan saudari Scarlett dengan Wisesa Group lagi. Sedangkan untuk urusan pribadi yang berkaitan dengan CEO PT. Wisesa Indonesia Lestari, saya juga ingin menyampaikan agar tidak mengaitkan pemberitaan apapun dengan beliau. Bapak Andhika..." Selanjutnya suara dari legal team perusahaan yang berbicara mewakili Andhika seperti dengungan lebah di telinga Andini yang terpaku dengan apa yang disampaikan.Andini terdiam memikirkan Scarlett. Bukan karena bersimpati, ia malah tidak tahu harus merasa bagaimana atas nasib kekasih Andhika itu sejak berita tersebu

  • Aku Bukan Pembantu    42. Skandal Scarlet.

    Setelah syuting, hari-hari Andini berjalan seperti biasa, termasuk bagaimana Emilia yang masih memusuhinya dan Rishi yang semakin sering menemuinya selagi ada waktu."Kak Rishi naksir kamu deh, An," komentar Elke suatu hari ketika mereka tengah bersantai di gazebo usai makan siang. Andini langsung mengibaskan tangannya. "Ngawur kamu.""Iya." Katya mengangguk membenarkan."Setuju." Amal memberikan jempolnya. "Cuma kamunya yang nggak respon atau kayak berusaha menjauh gitu. Tapi, dia gigih, lho.""Iya, benar." Elke setuju. "Mungkin karena Emilia juga, kan dia naksir Kak Rishi. Tapi, kamu sendiri gimana? Suka nggak?"Amal memang ada benarnya bahwa Andini sedikit menjauh karena perintah Andhika juga, hanya jika ditanya apakah ia suka, terus terang ia tidak tahu. "Gimana?" desak Katya sedikit menggoda.Andini menggeleng. "Nggak tahu.""Coba aja dulu," kata Katya.Andini menunduk. "Gimana, ya...aku ke sini untuk sekolah.""Tapi, masa jatuh cinta dilarang?" tanya Amal ingin tahu. "Kayaknya

  • Aku Bukan Pembantu    41. Akhirnya Syuting Iklan 2.

    Melihat kedatangan Scarlett membuat semua yang ada di sana menoleh. Andini memucat seketika dan tubuhnya kaku. Andhika yang melihat hal itu dengan luwes mendekati kekasihnya sambil ikut membawakan pizza dan membantu meletakkan di meja yang ada di sana."Kok nggak cerita kamu ke sini?" tanya Andhika dengan senyuman lebar sambil mencium kedua pipi Scarlett."Kejutan dong, Sayang," sahut Scarlett gembira kejutannya berhasil dan tatapan matanya tertuju pada Andini yang masih mematung di tempatnya."Makasih, aku senang kamu kasih aku kejutan. Let's talk, shall we?" Masih dengan senyuman, Andhika menggandeng Scarlett pergi."Tapi, Babe, aku belum menyapa yang lain," ujar Scarlett berusaha tetap bertahan."Kamu bisa menyapa mereka nanti." Siapapun masih mendengar suara lembut Andhika yang mendapat godaan oleh kru di studio.Melihat Scarlett menjauh, perlahan napas Andini berhembus. Ia tidak sadar sejak kapan menahannya. Sungguh siapa sangka wanita itu tiba-tiba datang. Melihat reaksi Andhika

  • Aku Bukan Pembantu    40. Akhirnya Syuting Iklan.

    Andini bisa merasa lega sebab setelah itu tak ada lagi kejadian buruk menimpanya. Kalaupun ada yang kurang menyenangkan, hanya sebatas Emilia dan beberapa teman lain yang menganggap ia tak layak berada di SMA Sage. Namun, secara umum ia tetap bisa fokus belajar. Kemudian hari untuk syuting iklan dimulai. Andini masih tidak percaya bahwa ia betul-betul dikontrak menjadi bintang iklan. Syutingnya sendiri dilakukan di akhir pekan saat ia libur sekolah."Lakukan saja seperti kamu biasanya. Ingat, kamu bagian dari Wisesa, jadi anggap sebagai membantu keluarga," kata Andhika yang ikut menemani Andini syuting. Saat ini mereka tengah menyiapkan set dan make up untuk para pemeran termasuk Andini.Dengan adanya laki-laki itu sangat tidak membantu Andini sama sekali. Ia merasa tidak nyaman dan takut melakukan kesalahan. "Kami tidak menjadikanmu bintang iklan karena kamu terkenal dan jago akting. Sedari awal kamu bukan artis. Ingat kan alasannya apa?" sambung Andhika."Ya." Tentu saja Andini in

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status