Share

86. Kedekatan pertama kami

Pak Lio berjalan lebih dulu, meninggalkanku yang hanya bisa berjalan tertatih dengan nafas memburu. Tanganku menekan tengah dada untuk membujuknya agar tidak seperti ini agar asupan oksigen menuju otak bisa membuatku lebih konsentrasi dan langkahku lebih tegap. 

Tapi nyatanya, fobia gelap ini merenggut jiwaku. Sedang tubuhku membutuhkan sandaran yang bisa membuatku kembali berani melawannya. Namun karena aku seorang diri, maka jalan terbaik adalah membiarkan fobia ini puas menguasaiku setelah itu aku akan melawannya sekuat tenaga. 

"Audrey, harusnya kamu ikuti saya bukan jongkok disini."

Aku menengadahkan wajah yang sempat kututup dengan kedua telapak tangan, berharap Pak Lio mengerti fobia yang kurasakan bukannya menggerutuiku.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status