Share

Benarkah Dia Duda?

"Hei! Hentikan!!!"

Terima kasih, Tuhan. Akhirnya bantuan datang.

Tetapi Maling itu justru menarik tubuhku lalu melingkarkan pisau tajamnya ke leherku. Nampak di depan mataklu jika ujung pisau itu nampak sangat mengkilap meski mengandalkan penerangan dari lampu yang terpancar dari lobby kantor. Dan itu cukup menciutkan nyaliku yang sebelumnya tidak pernah bermain-main dengan senjata tajam.

‘Jangan ambil nyawaku Tuhan! Bertemu jodoh saja belum,’ bisikku dalam hati dengan hati ketakutan.

"Lepaskan dia!!"

Lengan perampok itu mendesak leherku hingga aku merasa sulit bernafas.

"Jangan ikut campur! Atau aku habisi perempuan ini!"

"Pak Lio! Tolong saya, Pak! Saya takut!"

“Diam cerewet!” ujung pisau itu justru digoyangkan dihadapanku.

"Ambil yang kamu mau. Lalu lepaskan perempuan itu," ucap Pak Lio dengan sikap waspada.

"Mundur! Atau aku bunuh dia!"

Jambret itu menarikku mundur karena Pak Lio melangkah pelan ke arah kami. Kejadian heroik seperti di film ini membuatku takut
Juniarth

enjoy reading ...

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status