Pernikahan kontrak itu disepakati berlangsung selama lima tahun. Meskipun mengetahui bahwa Steven memiliki kekasih cantik di luar sana, Vanesa tetap memilih untuk menahannya. Hingga Vanesa menemukan bahwa putra yang sudah dia anggap seperti anak kandung ternyata adalah anak Steven dengan kekasihnya. Baru pada saat itu Vanesa sadar. Ternyata pernikahan ini sejak awal adalah sebuah penipuan. Sang kekasih yang menganggap dirinya sebagai istri sah, membawa surat cerai yang disusun Steven untuk menemui Vanesa. Hari itu, Vanesa mengetahui bahwa dirinya hamil. Vanesa merasa tidak perlu mempertahankan seorang pria bajingan. Karena anak itu dari kekasih Steven, Vanesa akan mengembalikannya pada mereka. Vanesa yang sudah memutuskan cinta dan perasaan, mulai menunjukkan kemampuannya. Dia hidup mandiri, berhasil meraih kekayaan. Keluarga yang dulu menindas serta menghina dirinya merasa menyesal. Mereka bergegas datang untuk menyanjungnya. Para anak orang kaya yang dulu mengejek Vanesa, mengatakan bahwa dia naik pangkat karena mengandalkan pria, juga merasa menyesal. Mereka berlomba-lomba menawarkan cinta serta uang. Anak yang pernah dihasut oleh wanita lain juga merasa menyesal, menangis sambil memanggilnya Ibu. … Saat tengah malam, Vanesa menerima telepon dari nomor asing. Suara Steven yang mabuk berat terdengar dari ujung lain telepon, "Vanesa, kamu nggak boleh menerima lamarannya. Aku nggak menandatangani surat cerainya."
Узнайте большеLagi pula, seandainya pun suatu hari nanti dia benar-benar bertemu seseorang yang tepat, dia juga butuh waktu dua sampai tiga tahun untuk saling mengenal dan menyesuaikan diri sebelum memikirkan pernikahan lagi.Oleh sebab itu, persyaratan yang dibuat Steven ini sama sekali bukan ikatan bagi Vanesa.Hanya tiga tahun, bukan seumur hidup."Persyaratan ini nggak berpengaruh bagiku," ujar Vanesa. Dia melanjutkan dengan tenang. "Yang aku khawatirkan justru kalau Steven menyelipkan jebakan kata-kata di dalam perjanjian ini."Pak Feri mengangguk, kemudian berkata, "Aku mengerti kekhawatiranmu, Nona Vanesa. Gimanapun juga, perjanjian ini dibuat oleh Pak Steven sendiri. Oleh karena itu, aku pun memeriksanya dengan sangat hati-hati. Sejauh yang aku lihat, memang nggak ada masalah lain.""Baiklah, aku merasa lebih tenang setelah dikonfirmasi Pak Feri," ujar Vanesa.Pada saat itu, ponselnya tiba-tiba berdering.Itu telepon dari Noel.Vanesa mengangkat telepon itu, lalu bertanya, "Pak Noel, gimana
"Biarkan aku masuk!" teriak Giny.Terdengar suara ribut dari luar.Vanesa meletakkan berkas perjanjian di meja kerjanya dan hendak berdiri untuk memeriksa apa yang terjadi, tetapi tiba-tiba pintu kantornya didorong terbuka dari luar.Giny menerobos masuk.Lucy di belakangnya ditahan oleh Noel.Vanesa mengerutkan kening dan bertanya, "Ada apa ini?""Kak Vanesa, mereka benar-benar keterlaluan. Aku sudah bilang nggak boleh masuk, tapi mereka tetap memaksa menerobos!" ucap Lucy.Noel melangkah masuk, menunduk sedikit kepada Vanesa, lalu berkata, "Mohon maaf, Bu. Pak Steven memerintahkanku untuk membawa Bu Giny kemari agar bisa meminta maaf padamu."Membawa Giny ke sini untuk minta maaf padanya?Apa maksud Steven kali ini?Noel menoleh ke Giny, lalu mengingatkan, "Bu, Pak Steven hanya memberi waktu lima menit."Mendengar itu, wajah Giny langsung berubah.Dia menatap Vanesa, lalu berkata dengan ekspresi sedikit kaku, "Kejadian kemarin itu salahku. Aku minta maaf."Vanesa mengangkat alis. Dia
Bagaimanapun, acara pencarian bakat ini luar biasa populer!Selama tiga hari berturut-turut, opini publik tetap ramai dengan kata kunci seperti "Hanna", "Steven", "Chika", dan "Nyonya Vanesa" mendominasi pencarian tren di semua platform!Beberapa hari berikutnya, Vanesa tetap di rumah dan juga mengajukan izin untuk Bella.Ibu dan anak itu menghabiskan waktu di Bumantara, menunggu badai kontroversi berlalu.Selama periode ini, Alfredo dan Zaina tinggal di Bumantara. Bella tidak pergi sekolah, tetapi Alfredo menemaninya.Dua bocah kecil itu menjalani hari-hari dengan riang dan tanpa beban, sama sekali tidak memahami konflik rumit di dunia orang dewasa.Seminggu kemudian, Felix tiba-tiba datang.Melihat Vanesa, Felix tersenyum tipis. "Nona Vanesa, maaf sudah merepotkanmu selama ini dan terima kasih karena telah menampung anakku selama ini. Pekerjaanku sudah selesai, hari ini aku akan membawa Alfredo kembali ke Negara Kartan."Vanesa menatap Alfredo, hatinya terasa sedikit berat."Bagaiman
"Demi mengukuhkan posisi anak haramnya di Keluarga Dallas, dia berkali-kali mendorong anak itu untuk menyakiti Nyonya Vanesa yang saat itu sedang hamil. Lalu, saat Nyonya Vanesa mengalami kesulitan saat melahirkan, meski aku nggak punya bukti, aku ingat hari itu dia sedang syuting di Kota Lenon. Begitu insiden itu menimpa Nyonya Vanesa, dia tiba-tiba pergi ke luar negeri. Itu terlalu kebetulan, bukan?""Internet selalu menyimpan jejak. Kalian pasti masih ingat empat tahun lalu ketika seorang penggemar Hanna menyerang seorang Nona Vanesa secara daring? Itu adalah Nyonya Vanesa. Tapi, saat itu Nyonya Vanesa dipaksa oleh Steven dan Hanna untuk memberikan klarifikasi. Kabarnya, selama ini Nyonya Vanesa bersembunyi di luar kota dan berusaha berbagai cara untuk bercerai dari Steven, tapi Steven selalu menolak untuk menandatangani persetujuan perceraian.""Belakangan ini, aku kebetulan tahu kalau anak itu sebenarnya bukan anak kandung Steven. Aku sudah tanya Hanna, tapi dia nggak mau jujur."
Malam penobatan juara Chika pun tiba seperti yang dijadwalkan.Sesuai prediksi awal, Chika menang dengan perolehan suara tertinggi.Untuk mendongkrak popularitas acara tersebut, tim produksi secara khusus mengundang Hanna untuk berpartisipasi dalam sesi penyerahan penghargaan.Mengenakan gaun mewah, Hanna melangkah elegan dengan sepatu hak tinggi ditengah sorak-sorai para penggemar, lalu berdiri di depan Chika.Kedua saudari itu berpelukan dengan penuh emosi, menangis bahagia.Adegan ini menyentuh hati banyak penggemar.Tepuk tangan menggema di lokasi dan lagu kemenangan berkumandang penuh semangat.Acara ini disiarkan secara langsung. Saat itu, di Bumantara, Vanesa dan Jake menonton siaran langsung dari ruang kerja lantai dua.Jake memegang sebungkus keripik kentang, di atas meja juga tersedia minuman soda kesukaannya.Untuk meningkatkan efek dramatis, Jake sengaja menyiapkan proyektor.Melihat Chika dan Hanna pura-pura menangis, Jake langsung memutar bola matanya. "Sekarang mereka cu
Setelah masuk ke rumah, dia mendapati bahwa Steven tidak berada di lantai satu."Regan, kamu kembalilah ke kamar dulu dan selesaikan PR-mu.""Oke." Regan, sambil menenteng ranselnya, naik ke atas dengan murung.Jessica justru sangat bersemangat. Dia kembali ke kamarnya untuk merapikan riasan dan menyemprotkan parfum.Ketika dia keluar dari kamar, Steven kebetulan juga keluar dari ruang kerja."Pak Steven." Jessica melihatnya lalu melangkah mendekat. "Pak Steven baru selesai bekerja?"Begitu wanita itu mendekat, aroma bunga yang menyengat langsung menerpa.Steven sedikit mengernyitkan dahinya, lalu bertanya dengan suara datar, "Mana Regan?"Jessica tersenyum manis. "Regan sedang mengerjakan PR di kamarnya."Mendengar itu, Steven langsung berjalan menuju kamar Regan.Melihat hal itu, Jessica masih belum menyerah dan mengikutinya.Di depan kamar Regan, Steven berhenti dan menoleh menatapnya. "Aku belum makan malam, turunlah dan buatkan aku semangkuk mi, yang ringan-ringan saja.""Baik!" H
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Комментарии