Cinta Kita Sudah Sampai Ujung

Cinta Kita Sudah Sampai Ujung

By:  YovanaUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
9.8
15 ratings. 15 reviews
220Chapters
29.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Pernikahan kontrak itu disepakati berlangsung selama lima tahun. Meskipun mengetahui bahwa Steven memiliki kekasih cantik di luar sana, Vanesa tetap memilih untuk menahannya. Hingga Vanesa menemukan bahwa putra yang sudah dia anggap seperti anak kandung ternyata adalah anak Steven dengan kekasihnya. Baru pada saat itu Vanesa sadar. Ternyata pernikahan ini sejak awal adalah sebuah penipuan. Sang kekasih yang menganggap dirinya sebagai istri sah, membawa surat cerai yang disusun Steven untuk menemui Vanesa. Hari itu, Vanesa mengetahui bahwa dirinya hamil. Vanesa merasa tidak perlu mempertahankan seorang pria bajingan. Karena anak itu dari kekasih Steven, Vanesa akan mengembalikannya pada mereka. Vanesa yang sudah memutuskan cinta dan perasaan, mulai menunjukkan kemampuannya. Dia hidup mandiri, berhasil meraih kekayaan. Keluarga yang dulu menindas serta menghina dirinya merasa menyesal. Mereka bergegas datang untuk menyanjungnya. Para anak orang kaya yang dulu mengejek Vanesa, mengatakan bahwa dia naik pangkat karena mengandalkan pria, juga merasa menyesal. Mereka berlomba-lomba menawarkan cinta serta uang. Anak yang pernah dihasut oleh wanita lain juga merasa menyesal, menangis sambil memanggilnya Ibu. … Saat tengah malam, Vanesa menerima telepon dari nomor asing. Suara Steven yang mabuk berat terdengar dari ujung lain telepon, "Vanesa, kamu nggak boleh menerima lamarannya. Aku nggak menandatangani surat cerainya."

View More

Chapter 1

Bab 1

Vanesa Winston dan Steven Dallas telah menikah diam-diam selama lima tahun. Mereka menjalankan kehidupan layaknya suami istri, tetapi tanpa cinta.

Tidak, lebih tepatnya Vanesa sudah menyembunyikan perasaannya terhadap suaminya tanpa meninggalkan jejak sedikit pun.

Pada malam pergantian tahun, kota yang diselimuti hujan tampak penuh dengan keramaian.

Namun, di Mansion Resta yang besar itu, hanya ada Vanesa seorang diri.

Dia menyiapkan sepiring mi yang sederhana untuk dirinya sendiri, tetapi tidak menyentuhnya sesuap pun.

Di atas meja makan, ponselnya memutar sebuah video dari status WhatsApp.

Dalam video itu, tampak tangan ramping dan jenjang seorang pria. Tangan itu mengambil sebuah cincin berlian besar, memasukkannya dengan tepat ke jari manis sang wanita yang ramping.

Kemudian, suara lembut wanita itu segera terdengar, "Pak Steven, mohon bimbingannya selama sisa hidup ini."

Vanesa menatap jam tangan di pergelangan tangan pria dalam video itu. Ini adalah sebuah penanda identitas yang tak terbantahkan. Hati Vanesa dipenuhi rasa pedih yang menyesakkan.

Video sudah berhenti, tetapi jari Vanesa tak mampu bergerak. Dia hanya bisa memastikan berkali-kali, seakan sedang menyiksa diri sendiri.

Setengah tahun yang lalu, wanita itu berinisiatif untuk saling bertukar kontak WhatsApp.

Sejak saat itu, Vanesa sering melihat suaminya di status WhatsApp wanita tersebut.

Setelah menikah diam-diam selama lima tahun, baru hari ini Vanesa mengetahui bahwa ternyata suaminya juga bisa bersikap lembut, romantis, serta perhatian.

Mi yang tadi masih mengepul panas, kini sudah benar-benar dingin.

Mi ini sudah tidak bisa dimakan lagi. Vanesa pun mengangkat sendok untuk mengambilnya, tetapi dia seolah kehilangan tenaga.

Ini sama seperti pernikahannya yang mengerikan. Tidak seharusnya Vanesa terus terlibat di dalamnya.

Vanesa memejamkan mata, air matanya pun menetes. Dia bangkit, kembali ke kamar untuk mandi, mematikan lampu, lalu berbaring.

Malam makin larut. Di kamar tidur yang hangat ini, terdengar suara gemerisik seseorang yang membuka pakaian.

Di tempat tidur besar itu, Vanesa berbaring miring.

Dia tahu bahwa Steven sudah pulang, tetapi Vanesa tetap memejamkan mata, berpura-pura sudah tertidur.

Tempat tidur di sampingnya melesak dalam.

Kemudian, tubuh tinggi besar itu menekannya.

Kening Vanesa menjadi sedikit berkerut.

Detik berikutnya, baju tidur Vanesa diangkat tinggi, sementara telapak tangan yang hangat menutupinya.

Vanesa langsung tersentak, matanya terbuka dengan cepat.

Wajah tampan seorang pria dengan sudut-sudut tegas itu tampak begitu dekat. Di hidung mancungnya, masih terpasang kacamata tipis berbingkai perak.

Lampu kecil di samping tempat tidur menyala, membuat cahaya kuning hangat terpantul di lensa kacamata.

Di balik lensa, mata sipit pria itu tampak dipenuhi hasrat.

"Kenapa kamu tiba-tiba pulang?"

Vanesa memang memiliki suara yang lembut sejak dulu.

Pria itu menatap ujung mata Vanesa yang memerah, alis hitamnya sedikit terangkat ketika dia bertanya, "Nggak menyambutku?"

Vanesa menatap langsung ke mata hitam pekat pria itu, lalu menjelaskan dengan suara lembut, "Nggak, hanya agak terkejut saja."

Ujung jari hangat pria itu perlahan membelai pipi putih tanpa cacat milik Vanesa. Mata hitamnya dalam, suaranya yang rendah pun terdengar, "Lepaskan kacamataku."

Vanesa mengerutkan kening.

Ketika pipi Vanesa dibelai oleh ujung jari Steven, dia menatap wajah yang membuatnya terpesona selama bertahun-tahun itu. Namun, di benak Vanesa muncul adegan dari status WhatsApp tadi.

Vanesa yang biasanya tidak akan tega mengecewakan pria itu, menolak dengan wajah dingin untuk pertama kalinya, "Aku agak nggak enak badan."

"Apa kamu sedang datang bulan?" tanya pria itu.

"Nggak, hanya saja ...."

"Kalau begitu, jangan merusak suasana."

Steven memotong penjelasannya dengan nada dingin yang rendah. Mata dalamnya seakan dipenuhi kegelapan malam yang pekat.

Vanesa tahu pria ini tidak akan melepaskannya begitu saja.

Dalam pernikahan ini, Vanesa selalu menjadi pihak yang mengalah.

Hati Vanesa terasa pedih, matanya tak bisa menahan air mata yang menggenang.

Kacamata Vanesa dilemparkan oleh pria itu ke meja samping tempat tidur. Tangan besar pria itu mencengkeram pergelangan kaki Vanesa yang halus dan ramping.

Lampu kecil di samping tempat tidur pun dipadamkan.

Kamar tidur tenggelam dalam kegelapan total.

Indera menjadi sangat sensitif dalam kegelapan seperti ini.

Setelah tidak bertemu selama sebulan, Steven menjadi luar biasa kuat.

Setelah Vanesa melawan tanpa hasil, akhirnya dia hanya bisa menahan semuanya dengan menggertakkan gigi.

Hujan di luar jendela makin deras, sementara angin dingin menderu.

Setelah beberapa waktu berlalu, seluruh tubuh Vanesa sudah basah kuyup.

Perutnya juga terasa agak tidak nyaman.

Teringat akan siklus menstruasinya yang terlambat, Vanesa tetap bersuara, "Steven, aku ...."

Pria itu tampak tidak senang dengan perhatian Vanesa yang terganggu, membuat gerakannya menjadi makin kasar.

Suara lirih wanita itu terus ditelan oleh ciuman penuh dominasi pria tersebut.

Ketika semuanya berakhir, hari masih gelap.

Vanesa kelelahan hingga kesadarannya kabur, serta perutnya terasa sakit. Memang sakitnya tidak parah, tetapi tidak bisa diabaikan.

Ketika mendengar dering ponsel, Vanesa memaksakan diri untuk membuka mata.

Dalam pandangan yang kabur, Vanesa hanya melihat pria itu berjalan ke jendela untuk menjawab panggilan.

Ruangan terlalu senyap, membuat Vanesa bisa samar-samar mendengar suara manja dari seberang telepon.

Steven mencoba menenangkan orang di ujung lain telepon dengan sabar, tetapi mengabaikan istrinya yang tidur di sampingnya.

Tak lama kemudian, terdengar suara mobil dari bawah.

Steven sudah pergi.

Keesokan harinya ketika Vanesa terbangun, tempat di sampingnya masih dingin seperti biasa.

Vanesa membalikkan badan, meraba perut bagian bawahnya.

Sudah tidak terasa sakit lagi.

Ponsel Vanesa berdering. Itu adalah panggilan dari Ibu Steven, Giny Lorian.

"Datanglah ke sini sekarang juga." Nadanya dingin dan tegas, tidak memberi Vanesa ruang untuk menolak.

Vanesa menjawab dengan acuh tak acuh.

Giny pun menutup telepon.

Setelah menikah diam-diam dengan Steven selama lima tahun, Giny tidak pernah menyukai Vanesa. Namun, Vanesa sudah terbiasa dengan hal ini.

Bagaimanapun juga, Keluarga Dallas adalah yang terdepan di antara empat keluarga besar Kota Amari. Meskipun Vanesa lahir di Keluarga Winston, dia adalah putri yang tidak dicintai.

Selain itu, pernikahannya dengan Steven merupakan hasil dari sebuah transaksi.

Lima tahun lalu, Ibu Vanesa membunuh ayahnya dalam sebuah kekerasan rumah tangga karena membela diri secara berlebihan. Adik laki-laki Vanesa, bersama neneknya, serta seluruh Keluarga Winston menuduh ibunya, menuntut hukuman mati.

Keluarga Ibu Vanesa, Keluarga Jefferson, juga merupakan keluarga kaya di Kota Amari. Namun, setelah kejadian itu mereka langsung menyatakan pemutusan hubungan dengan ibunya.

Vanesa yang membela ibunya, mengalami serangan balas dendam dari Keluarga Winston dan Keluarga Jefferson. Ketika Vanesa dalam keadaan putus asa, mentornya menyarankan Vanesa untuk menemui Steven.

Dari segi kekuasaan, latar belakang Keluarga Dallas tidak dapat digoyahkan, bahkan oleh gabungan Keluarga Winston dan Keluarga Jefferson sekali pun.

Dari segi hukum, Steven tidak pernah kalah dalam segala kasus yang ditanganinya hingga sekarang.

Steven akhirnya berhasil memperjuangkan hukuman lima tahun untuk ibunya. Sesuai kesepakatan, Vanesa menikah diam-diam dengan Steven.

Menurut Steven, orang tua kandung dari anak angkatnya, Regan Dallas, meninggal dalam sebuah kecelakaan yang tragis.

Steven adalah sahabat karib Ayah Regan, jadi dia mengadopsi Regan yang saat itu masih bayi.

Sekarang, lima tahun telah berlalu. Sebulan lagi, Ibu Vanesa akan dibebaskan dari penjara setelah menjalani hukumannya.

Harga pernikahan ini memang sudah ditentukan sejak awal. Masing-masing dari mereka akan mengambil yang mereka butuhkan. Vanesa tidak dirugikan sama sekali.

Sayangnya, meski Vanesa tahu bahwa pernikahan ini tidak dilandasi dengan cinta, serta tidak tahu kapan akan berakhir ini, Vanesa tetap diam-diam jatuh cinta pada Steven.

Vanesa mengalihkan pikiran, bangkit perlahan, lalu berjalan ke kamar mandi.

Saat mandi, perutnya kembali terasa tidak nyaman.

Kegelisahan dalam hatinya kembali muncul.

Dirinya dan Steven selalu melakukan tindakan pencegahan, kecuali sebulan yang lalu ketika Steven mabuk ....

Meskipun keesokan harinya Vanesa sudah meminum obat, ada juga kasus kegagalan dalam kontrasepsi darurat.

Untuk berjaga-jaga, Vanesa berhenti di depan sebuah apotek dalam perjalanan menuju kediaman Keluarga Dallas. Dia turun dari mobil untuk membeli alat tes kehamilan.
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Eka Eka
teapi sayang bab nya terlalu lama? dh 200 LBH tp kehamilanya ja Lom kelihatan. kira2 mau smpe bab berapa yh
2025-07-20 19:47:42
1
user avatar
Ervina Angels
dia ama steven ato amayg 1nya ya??
2025-07-19 18:32:15
0
user avatar
Nudya ayu
Cerita yg menarik
2025-07-19 06:48:02
0
user avatar
Eka Eka
salah satu novel yang aku suka,
2025-07-19 01:20:58
0
default avatar
aricakbar4
bagus ceritanya, jangan keputus te gag jalan ya kak
2025-07-16 17:01:53
0
user avatar
Eka Eka
aku suka banget
2025-07-15 05:37:19
0
user avatar
bilabong bong
lanjut donk tor
2025-07-12 12:23:16
0
user avatar
Zhen Zhen
lanjut thor up smpek tamat jgn berhenti di tengah jlan
2025-06-30 09:15:28
0
user avatar
Mama Oca
enak² lg baca tau² ceritanya bersambung padahal sdh menanti untuk berganti hari, pas sdh wktnya baca ternyata hanya sebentar bisa dibacanya selanjutnya bersambung jd kecewa deh...
2025-06-23 07:22:00
0
user avatar
Maharani Puri
ceritanya bagus tolong dilanjut lagi dong penasaran endingnya
2025-06-21 10:32:41
1
user avatar
Fadhilah BSA
ceritanya sangat menarik, tata bahasanya sangat baik.. semangat author
2025-06-19 21:30:57
1
user avatar
Linda Malinda
bagus dan menarik, alur ceritanya cepat dan menguras emosi
2025-06-14 15:20:29
1
user avatar
yyaardd niaa
masa ngegantung sii thor
2025-06-07 10:52:13
0
user avatar
Ervina Angels
kakkkkkkk authorrrrrr kok g ada lanjutanya???
2025-06-03 09:04:30
0
user avatar
HanafiahTaha HanaD
setakat ini perjalanan ceritanya best.seru bangat....tpi kenapa masih tergantung..kelamaan nunggu lanjutan ceritanya..keep it up author..
2025-06-04 09:35:14
1
220 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status