Share

Bab 400

Penulis: Celine
Ada telepon masuk dari ibu mertuaku.

Dia masih memerintah dengan nada suara yang arogan, "Kedai kopi lantai dua, cepat turun."

Ternyata dia sudah tiba di sini, jauh lebih cepat dari yang aku duga.

Kepalaku pusing, badanku terasa berat, aku merasa kedinginan di sekujur tubuh. Akan tetapi, aku masih menggertakkan gigi dan bangkit dari tempat tidur dengan susah payah. "Baiklah, aku akan segera ke sana."

Jangankan karena demam sekarang, bahkan kalaupun aku baru saja selesai dioperasi, aku harus segera bangun dari tempat tidur dan menemui ibu mertua. Aku harus memanfaatkan kesempatan ini dan menyelesaikan perceraian sesegera mungkin sebelum Ardi sempat beraksi.

Beberapa jam yang lalu, Ardi membawaku ke kamarnya dengan niat yang sangat jelas. Dia ingin memaksaku untuk menyetujui permintaannya yang tidak masuk akal dalam perjanjian perceraian sebelumnya. Kalau aku tidak menyetujui syarat ini, dia tidak akan membiarkan aku pergi begitu saja.

Sedangkan aku sama sekali tidak berdaya, bahkan anca
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 406

    Di depanku, Jessy menatapku dengan tatapan penuh menilai dan curiga. Melihat aku memerhatikannya, dia melengkungkan bibirnya sampai membentuk senyuman yang aneh.Aku begitu tidak fokus, sampai bahkan tidak menyadari ketika Jessy duduk di depanku."Bu Jessy, apakah kamu kemari untuk minum kopi juga?" Aku menenangkan diri, lalu berbicara dengan tenang dan alami. Aku sudah berinisiatif menyapanya, tetapi dia tidak menjawabku. Aku berdiri dan hendak pergi. "Aku pergi dulu."Jessy itu suka bergosip dan membuat onar. Aku harus menjauh darinya.Namun, saat aku berdiri, Jessy tiba-tiba mencondongkan tubuh ke depan, dia menatap wajahku dan berkata tanpa pikir panjang, "Dokter Raisa, apakah kamu takut aku menyadari sesuatu, sampai kamu begitu waspada dan pergi terburu-buru?"Dia biasanya selalu berisik dan menyebalkan. Akan tetapi kali ini, suaranya lembut. Matanya menatapku dengan ekspresi yang sangat tidak asing.Wajah yang bersemangat karena ingin bergosip.Jessy sering menatapku seperti itu.

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 405

    Namun, meskipun ibu mertua ingin menyalahkan aku atas hal ini, itu tidak akan berpengaruh padaku. Setelah cerai, satu-satunya ancaman yang bisa dia berikan padaku hanyalah biaya pengobatan ayahku.Aku tidak berniat untuk terus bergantung pada mereka dalam hal ini. Pertama, Rian telah membantuku, jadi aku tidak perlu mengkhawatirkan hal ini untuk sekarang. Kedua, aku sudah menuliskan surat utang pada Ardi, aku memang sudah seharusnya membayar uang ini kembali.Jadi, meskipun ibu mertua ingin menggunakan ini untuk mengancamku, itu tidak akan berpengaruh apa pun terhadapku.Ibu mertua sangat senang dengan sikapku. Dia meletakkan cangkir kopinya, lalu menyeka bibirnya dengan anggun dan menatapku. Tatapan agresif dan penuh ancaman itu akhirnya memudar dari wajahnya. Akan tetapi, dia masih tampak sedikit sombong dan menyindirku, "Kamu sudah menjadi menantuku selama tiga tahun, hari ini akhirnya kamu bisa melakukan sesuatu yang memuaskanku. Mulai sekarang, kita akan menjadi orang asing. Aku m

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 404

    Aku merasa puas dengan isi perjanjian perceraian yang diajukan ibu mertua. Tidak ada sengketa properti ataupun klausul yang tidak masuk akal, jadi aku menandatanganinya tanpa ragu.Namun, aku khawatir apakah itu akan efektif.Lagipula, Ardi tidak ingin aku bisa memengaruhi orang yang dicintainya ataupun masa depan hubungan mereka, jadi aku khawatir apakah dia bersedia menandatangani surat ini."Jangan khawatir. Aku bisa mengurusnya. Tambahkan saja sidik jarimu di atasnya." Nada bicara ibu mertua berubah lagi menjadi dingin. Dia mengerutkan alisnya dan mendesakku lagi.Meskipun aku tidak tahu cara apa yang digunakan ibu mertua untuk menghadapi Ardi, dia tampak begitu percaya diri sampai bilang aku tidak perlu khawatir. Aku pun merasa lega.Aku menambahkan sidik jariku di atas surat tersebut.Ibu mertua mengambil dokumen yang ada di depanku, lalu memeriksa tanda tangan dan sidik jariku dengan saksama. Dia mengangguk puas. Sambil mengumpulkan barang-barangnya, dia menatap mataku. "Meskipu

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 403

    Aku mengambil segelas air dari tangan Devi, lalu masuk ke dalam lift dan tersenyum padanya. "Aku ada urusan mendesak dan harus turun ke bawah. Terima kasih sudah mengambilkan air hangat untukku.""Jangan, Dokter Raisa! Aku sudah berjanji pada Dokter Rian untuk merawatmu dengan baik. Kamu sudah demam begini, tapi masih saja keluar. Tidak bisa begitu." Devi menjadi resah.Namun, aku sudah menekan tombol lift sebelum dia selesai bicara, aku pun melambaikan tangan padanya. "Tidak apa-apa, Devi. Aku janji, akan kembali dan minum obat penurun demamku segera setelah urusanku selesai. Jangan khawatir. Aku pergi dulu."Pintu lift tertutup dan menyela ucapan Devi yang khawatir.Aku menatap angka lantai yang terus berubah. Akhirnya, beberapa menit kemudian, aku tiba di kafe di lantai dua.Saat ini, ibu mertua meneleponku untuk kedua kalinya, suaranya terdengar tidak puas. "Kenapa kamu masih belum datang? Apa kamu pergi menemui Ardi? Aku peringatkan kamu, tidak ada gunanya kamu mencarinya. Kamu ha

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 402

    Aku pernah menyaksikan momen-momen manis Ardi dan Zelda.Aku pernah melihat mereka berciuman.Aku pernah melihat bekas gigitan yang ditinggalkan Zelda di tubuh Ardi, aku juga sudah menerka betapa nikmatnya hubungan mereka.Namun, ini pertama kalinya aku melihat Zelda dan Ardi begitu mesra.Pemandangan ini sungguh menyengatku.Saat ini juga, aku mengerti maksud Zelda.Gadis itu merasakan tidak aman. Meskipun Ardi telah memberinya rasa nyaman dan kepastian, Zelda masih saja merasa tidak tenang, jadi dia sengaja memanggilku. Dia ingin aku menyaksikan kedekatannya dengan Ardi.Zelda sedang mengakatan kalau hubungan mereka baik-baik saja, aku sebagai pihak ketiga, tidak akan bisa ikut campur dalam hubungan mereka.Saat ini, aku merasa seperti sedang menelan sesuatu yang sangat besar, rasa sesak dan pahit menyebar dari tenggorokanku sampai ke jantungku. Rasanya seperti ada belati tajam yang menusuk hatiku, rasa sakit yang sangat menusuk itu sungguh membuatku kesulitan bernapas.Namun, aku ma

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 401

    Sepertinya Ardi hendak memukulku. Akan tetapi, aku bisa memergokinya tepat waktu dan membuatnya merasa canggung."Kak Ardi, ada apa antara kamu dan Kak Raisa? Apa kalian … bertengkar?" Saat ini, sebuah suara gadis yang ragu, tiba-tiba bergema dari dalam lift.Aku tiba-tiba berbalik. Aku bertatapan dengan Zelda yang sedang berdiri di dalam.Wajah gadis itu kini terlihat sangat bingung. Tatapan Zelda yang penuh curiga, beralih antara wajahku dan Ardi. Matanya tampak sedikit gugup dan khawatir.Sepertinya kata-kataku pada Jessy di kamar kecil tadi, telah membuat gadis itu memikirkan sesuatu. Dia sekarang meragukan hubungan antara Ardi dan aku, dia juga khawatir akan keterikatan di antara kami."Tidak …." Aku tanpa sadar melangkah maju, mencoba menjauhkan diri dari Ardi sambil menjelaskan pada Zelda.Sebelum aku sempat menyelesaikan ucapanku, suara berat seorang pria menyela dan menutup suaraku."Apa yang perlu kuperdebatkan dengannya?" Suara Ardi terdengar dingin dan tajam.Ardi tiba-tiba

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status