Fitnahan Windy menyebar
Beberapa mahasiswa dan mahasiswi saling berbisik ketika melihat Sena melewati mereka, ada yang memandang sinis dan ada juga yang memandang dengan tatapan iba.
Satu Fakultas ekonomi itu rata-rata mengenal Sena , Sena dikenal karena kecerdasannya dan rupa nya yang cantik .
Bisik-bisik itu membuat Sena tidak pernah tenang dan merasa sangat terganggu, Sena bingung harus berbuat apa, sungguh hal ini membuat dirinya menjadi sangat dilema.
Macam-macam kalimat yang Sena dengar
" ih ,gak nyangka aku ya, tampang nya alim tapi ternyata, uwow....uwoow gitu, jadi simpanan Om- Om.
" Cantik-cantik jadi simpanan Om- Om hidung belang.
" Wooow, ini ni Mahasiswi yang pinter itu, pintar sih pintar tapi jadi simpanan, aku sih ogah.
***
" Nadin, kamu lihat kan banyak orang yang melihat aku dengan tatapa
Ruri mengetahui kebenarannyaBerita yang lagi hits di Fakultas ekonomi, ternyata sampai juga ke Fakultas Hukum, dan Ruri yang mengetahui berita tersebut sontak saja kaget, dia sama sekali tidak percaya dengan fitnah yang ada.Tanpa sepengetahuan Sena , ternyata Ruri melihat Sena yang baru saja tiba dirumah temannya, kediaman Luna tidak jauh dari dari tempat tinggal Ruri, sore itu Ruri melihat Sena bersama dengan dua orang temannya.Ruri merasa Iba dengan Sena, dia tidak ingin berita itu menyebar ke semua Fakultas, dengan cepat Ruri melangkah ke Fakultas Ekonomi , Ruri hendak memberikan perhitungan kepada Windy.Ruri ingin meluruskan berita tersebut, Ruri yakin ketika dia yang berbicara dengan Windy, Windy pasti akan mendengarnya.***Setibanya di Fakultas Ekonomi, Ruri pun mencari keberadaan Windy." Windy, aku mau bicara dengan kamu.Ayok ikut aku ke kantin." Ada apa
Ruri menemui orang tua WindySudah satu Minggu sejak pertemuan aku dengan Windy yang kulihat belum ada sama sekali niat baik dari Windy.Fitnah tentang Sena sudah menyebar kemana-mana, sekarang aku harus mengambil keputusan sendiri, aku harus bisa bantuin Sena. Karena ulah Windy Sena jadi dikucilkan oleh banyak mahasiswa.Hari ini juga aku akan menemui orang tua Windy, semoga nanti dengan nasehat yang diberikan oleh orang tuanya Windy akan mengungkapkan kebenarannya.****Setelah 30 menit perjalanan akhirnya Ruri sampai juga di rumah Windy." Pak , saya ingin bertemu dengan orang tua Windy. Apa ada pak ?" Oh Mas Ruri ya? ada Mas.Bentar Mas, saya bukain dulu gerbangnya, ujar satpam dirumah Windy." Siap Pak." Silahkan Masuk Mas Ruri !!" Oke Pak, terimakasih yaa." Sama-sama Mas.****"Assalamualaikum Om..Tante..." Eh ada Ruri, tumben loh kamu kesin
Sena MurungSudah hampir 2 Minggu nama Sena tercemar dikampus, Sena menjadi tidak percaya diri. Setiap orang yang melihat dirinya seperti jijik dan terkesan merendahkan.Banyak yang menghujat dengan kata-kata yang merendahkan dan sebagian dari mereka ada juga yang menganggap Sena sebagai barang murahan.Mereka yang merendahkan adalah sebagian dari mahasiswa yang tidak sekelas dengan Sena karena mereka tidak begitu mengenal Sena, sedangkan teman sekelasnya hanya beberapa orang saja yang suka menghujat .Sena yang sebelumnya adalah Sena yang selalu ceria, kini Sena lebih banyak murungnya. Sena sama sekali belum memiliki solusi atas apa yang menimpa dirinya.Sena seperti putus asa untuk mencari jalan keluarnya dari permasalahannya dan sudah 3 hari Sena pun tidak masuk kuliah .****Jam didinding menunjukkan pukul 02.30 dini hari dan Sena pun terbangun dari tidurnya, Sena bergegas mengambil Wudhu untuk melaksanakan
Setelah dari kantin Ruri segera menuju Fakultas Hukum , Ruri benar-benar tidak sanggup menatap Sena, debaran di dadanya masih saja terus berdebar, mata teduh Sena yang menghanyutkan hatinya. Apa yang ada dalam diri Sena merupakan hal yang selalu membuat Ruri candu, hanya Sena gadis yang selalu menarik hatinya.Bertahun-tahun lamanya Ruri memendam rasa, tapi Ruri juga tidak ingin gegabah, kelak dia ingin memiliki dan menyentuh Sena dalam ikatan halal saja. Ruri sangat mengetahui jika Sena bukan lah sembarang gadis yang dengan gampang bisa disentuh, Sena seorang gadis yang sangat terhormat." Setelah pelajaran usai nanti aku harus menemui Windy dan mengingatkan dia untuk segera minta maaf kepada Sena, Ruri membatin.Satu jam sudah berlalu dan Ruri pun bergegas meninggalkan ruangan, hal yang menimpa Sena membuat Ruri menjadi sangat gelisah, Ruri ingin semuanya terungkap dan tidak ada
Keesokan harinyaHari ini Ruri setelah sampai kampus Ruri menemui Windy dan menagih janji Windy.Ruri pun mengumpulkan teman-teman untuk berkumpul ke aula, aula yang terletak diantara fakultas ekonomi dan hukum." Windy sekarang kamu tepatin janji kamu dan hal pertama yang harus kamu lakukan adalah minta maaf kepada Sena." Iya..iya..Kemudian Windy pun segera menemui Sena yang diikuti oleh Ruri dan mereka pun berbicara dengan disaksikan oleh Ruri." Hei Sen, Gue mau ngomong ni ama elo ." Iya silahkan, mau ngomong apa?" Ehmm, gini nii.Gue m..mau, minta maaf soal fitnah itu, niatnya cuma iseng doang tapi anak-anak dikampus ini menyikapi dengan sangat serius." Kamu niat apa gak minta maaf nya Win? Kalau aku lihat kamu minta maaf dengan sangat terpaksa loh ini dan satu
Sena merasa sangat lega karena akhirnya kebenaran terungkap dan Windy mengakui perbuatannya .Sena selalu berharap jika suatu saat nanti Windy berubah jadi lebih baik lagi , hati Sena benar-benar bersih dan tulus, disaat ada seseorang yang ingin menjatuhkannya tapi tidak ada sedikitpun rasa dendam dihatinya.Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah..Tidak berhenti kalimat itu terucap dari bibir Sena, bagaimana Sena tidak bahagia karena hampir dua Minggu dia merasa tidak pernah tenang." Ruri terimakasih ya atas bantuanmu, karena kamu semuanya sudah jelas dan sekarang aku merasa sangat lega." Iya Sena, sama-sama ya.Aku senang melihat kamu sudah ceria seperti ini." Iya Ruri , karena hal itu aku merasa tidak pernah tenang dan aku takut kalau orang tuaku sampai tau, aku tidak ingin mereka tau dengan segala permasalahan yang aku hadapi.
kabar Terbaru VenaSetelah hinaan yang dilontarkan oleh Vena kepada kakaknya Ibrahim pada saat acara akikahan anaknya, Ibrahim tidak pernah lagi menemui Vena, rasa sakit dengan kata-kata yang diucapkan oleh Vena sangat masih sangat terasa di hati Ibrahim.Dua tahun sudah kakak beradik itu tidak pernah bertemu dan kini Vena sibuk dengan kegiatannya mengurus putri kecilnya.Pratama semakin hari semakin berubah dan Vena merasa ada kejanggalan dari sikap Pratama kepadanya, karena biasanya Pratama pulang kerja selalu sore tapi kini selalu malam bahkan pagi hari baru sampai rumah. pertengkaran demi pertengkaran selalu terjadi didalam rumah tangga mereka.***POV VenaAku tidak mengerti apa yang terjadi dengan Mas Pratama, setiap hari kerjaannya hanya marah-marah saja , Mas Pratama berubah setelah satu tahun usia anakku dan kini putri kecilku telah berusia dua tahun.Aku lelah melihat sikapnya yang dingin dan suka marah-marah. Ak
Pratama semakin menggila Selesai Makan malam, Pratama pun membersihkan diri dan masuk keruang kerjanya.Sudah menjadi rutinitas Pratama sehari-hari jika sebelum tidur akan menghabiskan waktunya diruang kerja hingga larut malam sampai Vena dan anaknya tidur.Pratama sengaja menghindari Vena karena saat ini dimatanya Vena seorang istri yang sangat membosankan, setelah punya anak Vena hanya sibuk mengurus anak dan lupa akan kewajibannya sebagai seorang istri. Baginya dulu Vena selalu bisa mengambil hatinya dan selalu menarik jika dipandang tapi semakin lama Vena berubah menjadi seseorang yang sangat membosankan. Satu tahun sudah tidak ada belaian manja Pratama terhadap Vena, mereka seperti hidup masing-masing.Pratama tetap memenuhi memenuhi kewajibannya sebagai seorang suami dengan tidak melupakan nafkah untuk kebutuhan Vena dan anaknya, namun satu hal yang dia lupakan yaitu nafkah batin, dia yang sebelu