Short
All I Ask Is a Quiet Life

All I Ask Is a Quiet Life

Oleh:  Josie GingerTamat
Bahasa: English
goodnovel4goodnovel
22Bab
2.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Celeste Lodge has been married to Terence Ford for three years. He's hated her guts the whole time. The day Winona Ford returns, he finally can't take it anymore and begins planning to fake his death so he can run away with her. "I'll fake my death in one month. I'll give up my position as heir to the Ford family and be with Winona forever." Hearing this from outside the operating room, Celeste Lodge immediately contacts a lawyer to draft divorce papers. Then, she calls her brother, Hayden Lodge, who lives abroad. "Hayden, I'm done with Terence. I'm ready to leave and live overseas with you."

Lihat lebih banyak

Bab 1

Chapter 1

“Kamu punya 19 kesempatan untuk menggoda Gio agar mau menidurimu. Asal berhasil sekali saja, kamu sudah dianggap menang.”

“Tapi, kalau gagal dalam 19 kesempatan itu, kamu harus merelakan gelar Nyonya Nando dan cerai dengannya.”

Tasya menatap Mega, ibu tiri suaminya yang mendorong surat perjanjian taruhan ke hadapannya.

Bagi Tasya yang baru saja menikah, hal ini tidak terasa sulit sama sekali.

Dengan penuh rasa percaya diri, dia menandatangani perjanjian itu, “Aku terima taruhannya.”

Namun sayangnya, dari kesempatan pertama hingga ke-18, dia gagal total.

Saat kesempatan ke-19, Tasya mencampurkan obat perangsang ke makanan suaminya, lalu mengenakan lingerie tipis dan menggoda, lalu naik ke ranjang Gio.

Dia yakin, kali ini pasti berhasil. Tapi siapa sangka, meski tubuhnya sudah bereaksi hebat karena pengaruh obat, Gio tetap menahan diri sekuat tenaga dan malah menendangnya jatuh dari ranjang,

“Kalau berani campurkan obat ke dalam makananku lagi, jangan salahkan aku tak pedulikan hubungan kita.”

Wajah pria itu tampak memerah, tubuhnya gemetar karena pengaruh obat, tapi tetap saja dia mempertahankan prinsipnya dan menolak berhubungan dengan Tasya.

Setelah turun dari ranjang dengan langkah terhuyung, Gio memanggil sopir dan langsung pergi meninggalkan rumah.

Tasya hanya bisa membeku menatap ke arah mobil yang menjauh. Dia tahu suaminya sedang pergi mencari orang untuk menjadi penawar obat itu. Dia pergi mencari Mega.

Hati Tasya terasa perih. Dia duduk di ranjang yang dingin dan melamun sepanjang malam, mengingat janji Gio saat mengusulkan pernikahan diam-diam.

Pria itu bilang akan hidup bersamanya dengan baik, tapi setelah menikah, bahkan menyentuhnya pun tidak pernah.

Keesokan paginya, saat fajar menyingsing, mobil Bentley milik Gio kembali ke vila.

Namun, yang turun dari mobil bukanlah Gio, melainkan Mega.

Dengan wajah penuh kemenangan, Mega datang ke hadapan Tasya dan menyerahkan selembar surat cerai. Dia pun tersenyum dan berkata, “Kamu sudah gagal sebanyak 19 kali, ’kan? Setahun lalu, kamu begitu percaya diri merasa akan menang. Kamu pikir, setelah dinikahi, Gio akan tergila-gila padamu setiap malam? Kamu pikir hanya karena aku menjadi ibu tirinya, dia bisa melupakan aku?”

Tasya menggertakkan giginya.

Seperti yang dikatakan Mega, satu tahun pernikahannya bersama Gio, tidak pernah ada cinta dan hubungan suami istri.

Tak peduli seberapa keras dia berusaha menggoda, tatapan Gio padanya selalu dingin.

Yang Gio cintai sejak awal adalah Mega, mantan pacarnya yang kini menjadi ibu tirinya setelah menikah dengan ayah Gio demi uang.

Tasya akhirnya menunduk dan menjawab, “Aku kalah. Mulai sekarang, dia menjadi milikmu.”

Pikiran Tasya melayang ke hari saat pertama kali bertemu pria itu.

Saat itu, dirinya baru berusia 19 tahun dan Gio 23 tahun.

Hubungan Keluarga Nando dan Keluarga Setio sangat buruk, sudah musuh bebuyutan bertahun-tahun.

Namun, malam itu mereka harus menghadiri perjamuan yang sama. Dari kejauhan, Tasya sudah melihat Gio, sosok pria yang mengenakan setelan sederhana itu.

Berbeda dari pria-pria lain, dia berwibawa, pendiam dan tenang. Semua orang menyebutnya sosok yang suci di kalangan anak konglomerat.

Tak pernah dekat dengan perempuan, tidak merokok dan minum alkohol. Dia selalu memakai Kalung batu giok ungu dari kuil. Tatapannya juga tenang dan penuh welas asih.

Hanya dalam sekali pandang, Tasya langsung jatuh hati.

Namun, saat Mega muncul sambil menggandeng ayah Gio, raut wajah pria itu langsung berubah sedih.

Kemudian, Tania, kakaknya bilang, “Mega itu ibu tirinya Gio, baru tahun lalu menikah dengan ayahnya. Tapi sebelumnya, dia merupakan pacar pertama Gio selama enam tahun. Katanya mereka masih belum benar-benar putus. Makanya dia selalu pakai kalung dari kuil, karena takut kualat.”

Awalnya, Tasya tidak percaya. Tapi malam itu, saat pergi ke kamar mandi di tengah acara, dia mendengar suara desahan dari dalam.

Saat diam-diam mengintip dari celah pintu, dia melihat Gio sedang berhubungan intim dengan Mega di atas wastafel. Mega bahkan menoleh padanya sambil tersenyum genit.

Sejak saat itu, Tasya tahu bahwa Gio memang masih mencintai ibu tirinya.

Meski begitu, dia tetap berusaha keras menggantikan posisi Mega.

Tasya diam-diam mendekati Gio tanpa sepengetahuan orang tuanya, menyatakan cinta padanya, berusaha menyenangkan hatinya, mencintainya tanpa harga diri….

Di tahun kelulusannya, akhirnya Tasya mendapatkan lamaran dari Gio.

Karena dendam antara kedua keluarga, Tasya dan Gio hanya bisa menikah diam-diam.

Di hari mereka mengurus surat menikah, pria itu berjanji akan memperlakukannya dengan baik seumur hidup.

Namun, di malam pertama pernikahan mereka, Gio justru meninggalkannya seorang diri.

Sejak saat itu, setiap kali Tasya mencoba berhubungan dengan Gio, pria itu selalu menolaknya dengan berbagai alasan, bahkan berkata kalau dia tidak suka wanita yang liar dan berharap Tasya menjaga sikapnya lebih anggun.

Hingga pada bulan ketiga pernikahan, ayah Gio meninggal karena serangan jantung dan setelah masa berkabung selesai, Mega pun berhenti berpura-pura.

Dia mendatangi Tasya dan bicara blak-blakan, “Beberapa tahun lalu kamu melihat dengan mata kepalamu hubungan aku dan Gio. Sekarang ayahnya sudah meninggal, aku pun sudah bebas. Kamu juga seharusnya berhenti merebutnya dariku.”

“Aku akan memberimu 19 kali kesempatan. Kalau kamu berhasil tidur dengannya sekali saja, aku yang akan mundur.”

“Tapi, kalau gagal, kamu harus menghilang dari hidupnya selamanya.”

Tentu saja Tasya tak menolak taruhan itu. Asal dirinya bisa menang, Mega tak akan lagi mengganggu hubungannya dengan Gio.

Namun, dalam 19 kali usahanya menggoda Gio, yang dia dapatkan hanyalah penghinaan darinya.

Pada saat pertama kali, Tasya duduk sopan di pangkuan Gio, tapi pria itu langsung mengernyit dan pergi ke ruang kerja.

Di kedua kali, Tasya memakai parfum dan mengenakan pakaian dalam sexy untuk menarik perhatian, tapi Gio kembali menunjukkan wajah datarnya dan pergi tanpa bicara.

Setelah itu, Tasya semakin frustasi. Dia mulai mengesampingkan rasa malu, bahkan sampai nekat memberinya obat perangsang. Di kali ke-18, dia bahkan duduk di pangkuannya, menggoda dan menggoyangkan tubuhnya.

Tiba-tiba, Gio menindihnya ke ranjang.

Saat Tasya mengira usahanya akan berhasil, pria itu justru berkata dengan nada dingin, “Kamu benar-benar murahan, seperti wanita jalang. Aku muak melihatmu.”

Kata-kata itu terasa seperti pisau yang menancap langsung ke hati Tasya, menghancurkan semua harapan dan cintanya.

Tasya kembali teringat akan kejadian yang dulu dia lihat di kamar mandi. Mega melingkarkan kakinya di pinggang Gio sambil mendesah, sementara pria itu memeluknya dan bercinta dengan penuh gairah.

Semua orang mengira Gio adalah pria dingin yang tak tertarik pada wanita. Tapi, semua itu hanyalah citra yang dia bangun untuk menutupi hubungan terlarangnya!

Pernikahan ini hanyalah tameng baginya.

Namun, demi Gio, Tasya rela berbohong pada orang tuanya sampai sejauh ini. Betapa bodohnya dia.

Akhirnya, Tasya benar-benar sadar. Dia pun menepati janji taruhan dan berkata pada Mega, “Aku akan meninggalkan Gio. Surat cerainya sudah kutandatangani. Sebelum aku pergi nanti, akan kutinggalkan di meja.”

Mega tidak bertanya ke mana dia akan pergi. Dia hanya mengingatkan, “Paling lambat 10 hari. Jangan halangi aku dan Gio bersama.”

Tasya mengangguk. Sepuluh hari cukup baginya untuk menyelesaikan proses imigrasi.

Dulu, dia tetap tinggal di dalam negeri hanya karena ingin menikah dengan Gio. Tapi kali ini, dia memutuskan untuk keluar negeri dan berkumpul kembali dengan orang tua, serta kakaknya.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Welcome to GoodNovel world of fiction. If you like this novel, or you are an idealist hoping to explore a perfect world, and also want to become an original novel author online to increase income, you can join our family to read or create various types of books, such as romance novel, epic reading, werewolf novel, fantasy novel, history novel and so on. If you are a reader, high quality novels can be selected here. If you are an author, you can obtain more inspiration from others to create more brilliant works, what's more, your works on our platform will catch more attention and win more admiration from readers.

Komen

Tidak ada komentar
22 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status