Share

Bab 327

Author: Sunshine
Pagi hari tiba, membawa harapan akan sebuah awal yang baru.

Alvaro bangun, mandi, lalu sibuk menyiapkan sarapan andalannya, pancake telur.

Sederhana, tetapi selalu menggoda. Aroma masakan itu memenuhi dapur tepat saat langkah kaki terdengar lembut dari belakang.

"Wangi sekali!" Suara Siti memecah keheningan.

Dia terlihat memesona, mengenakan setelan bisnis rapi dengan senyum lembut yang membuat wajahnya semakin bercahaya.

"Siti? Kau ngapain datang kemari?" Alvaro refleks bertanya, jelas kebingungan.

Hari ini, dari semua hari, kenapa harus sekarang?

"Aku melewatkan sarapan, jadi kupikir mampir sebentar sebelum ke kantor," jawab Siti santai sambil melangkah mendekat untuk melihat hidangan.

Alvaro menyipitkan mata penuh curiga. "Kantormu bukan di sekitar sini."

Siti menghela napas, akhirnya mengaku dengan enggan. "Baiklah. Lora yang memintaku mengantarmu menemui seseorang sebelum aku ke kantor. Kebetulan aku masih punya waktu." Siti duduk dengan tenang, jelas berusaha menghindari tatapan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 327

    Pagi hari tiba, membawa harapan akan sebuah awal yang baru.Alvaro bangun, mandi, lalu sibuk menyiapkan sarapan andalannya, pancake telur.Sederhana, tetapi selalu menggoda. Aroma masakan itu memenuhi dapur tepat saat langkah kaki terdengar lembut dari belakang."Wangi sekali!" Suara Siti memecah keheningan.Dia terlihat memesona, mengenakan setelan bisnis rapi dengan senyum lembut yang membuat wajahnya semakin bercahaya."Siti? Kau ngapain datang kemari?" Alvaro refleks bertanya, jelas kebingungan.Hari ini, dari semua hari, kenapa harus sekarang?"Aku melewatkan sarapan, jadi kupikir mampir sebentar sebelum ke kantor," jawab Siti santai sambil melangkah mendekat untuk melihat hidangan.Alvaro menyipitkan mata penuh curiga. "Kantormu bukan di sekitar sini."Siti menghela napas, akhirnya mengaku dengan enggan. "Baiklah. Lora yang memintaku mengantarmu menemui seseorang sebelum aku ke kantor. Kebetulan aku masih punya waktu." Siti duduk dengan tenang, jelas berusaha menghindari tatapan

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 326

    Malam itu diselimuti keheningan yang dalam dan melelahkan. Keheningan yang memberi tahu Alvaro bahwa sudah waktunya menutup klinik dan beristirahat.Dia bersandar, merasakan beratnya hari yang menekan pundaknya, siap mengunci pintu dan mengakhiri hari.Tapi tiba-tiba, pintu depan terhempas terbuka, menghancurkan keheningan.Jasmin terhuyung masuk, matanya membelalak panik, rambutnya kusut berantakan, dan napasnya tersengal-sengal penuh keputusasaan.Di meja resepsionis, Joselin sontak berdiri, kursinya berderit keras menyeret lantai."Bu Jasmin, apa yang kau ...?" Joselin terperanjat.Namun, Jasmin mengabaikannya, pandangannya langsung terkunci pada Alvaro."Alvaro!" teriaknya, sambil berlari dan langsung memeluknya. "Aku nggak bisa pergi ke tempat lain, aku nggak mau! Cuma kau yang bisa menolongku. Kumohon!"Di belakangnya, Febrian menerobos masuk, dasinya longgar dan wajahnya pucat basah oleh keringat. Dia dengan cepat menyapu pandangan ke sekeliling, napasnya tersengal-sengal."Alva

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 325

    Alvaro berdiri terpaku, terdiam sejenak.Wanita dalam pelukannya yang menawan sekaligus sangat dekat dengannya ini baru saja memintanya menyewa kamar hotel.Jantungnya berdentum kencang, darahnya memanas, hasrat menguasai tubuhnya dengan liar.Jasmin bukan sekadar wanita biasa. Dia adalah tokoh terkemuka di Kota Vilego, salah satu dari tiga wanita tercantik di kota itu.Setiap serat tubuh Alvaro berteriak penuh kerinduan.Dia baru bercerai dan akhirnya bebas. Tidak ada lagi ikatan, tidak ada komitmen.Dia menatap Jasmin lekat-lekat, terpesona oleh mata sayu dan bibirnya yang sedikit terbuka."Berhenti menatapku begitu," bisik Jasmin, suaranya sarat antisipasi."Kau membuatku gila. Bilang saja iya, Alvaro. Atau jangan bilang apa-apa, langsung bawa aku. Di mana pun kau mau."Dia menjilat bibirnya perlahan, membuat jantung Alvaro berdebar keras tak terkendali."Jangan!"Teriakan itu memecah udara, yang memaksa Alvaro dan Jasmin segera menjauh.Mereka menoleh dan melihat Febrian berjalan c

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 324

    Jasmin menatap tak percaya, matanya membelalak karena terkejut."Dia benaran kabur?"Tanpa ragu, Alvaro menggenggam kapak erat-erat dan mengayunkannya dengan kuat.Mata kapak itu melesat di udara, menuju arah Hasan. Namun, Hasan yang seolah-olah merasakan bahaya di belakangnya, sigap menghindar ke samping, nyaris lolos.Dengan jantung yang berdegup kencang, Hasan berlari ke arah hutan, yakin dirinya berhasil lolos dari maut.Tinggal beberapa langkah lagi menuju tempat aman, tapi tubuhnya mendadak terjerembap ke depan, wajahnya menghantam tanah berdebu.Kakinya dihantam oleh rasa sakit.Saat menoleh ke belakang, hati Hasan seketika tenggelam. Sebuah kapak lain tertancap di tanah dan pergelangan kakinya yang terputus tergeletak tak jauh dari situ. Darah membasahi tanah.Dengan panik, Hasan mengerahkan seluruh sisa tenaganya, mengalirkan tenaga dalam untuk menghentikan pendarahan.Jika bisa bertahan, mungkin dokter masih bisa menyelamatkan kakinya."Tolong, kumohon! Ampuni aku!" Hasan mer

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 323

    Koala merasakan pipinya panas, darahnya menggelegak karena rasa malu.Andai saja ada lubang di dekatnya, dia pasti sudah melompat ke dalamnya tanpa ragu.Dia mengutuk dirinya dalam hati. Kalau saja dia tahu Alvaro menyimpan dendam sedalam itu, dia tidak akan pernah berani mengejeknya.Tak jauh dari situ, Hasan mengerang pelan, perlahan mulai sadar kembali.Dengan wajah bingung, dia memaksa tubuhnya untuk duduk tegak."Pasti tadi aku tersandung kakiku sendiri," gumamnya pelan.Alvaro menatapnya dengan mata menyipit penuh ketidakpercayaan.Apakah orang bodoh ini benar-benar tidak menyadari apa yang baru saja menimpanya dan bahaya yang sedang dia hadapi? Atau kesombongannya telah membutakannya?Melihat Alvaro terdiam, bibir Hasan melengkung membentuk senyuman angkuh."Ada apa, Bocah? Lidahmu kelu setelah melihat kekuatan level 50 yang nyata? Kau pasti ketakutan sampai gemetaran sekarang!""Kau nggak ada apa-apanya dibanding aku. Kau seperti serangga di bawah kakiku.""Begini saja, aku kas

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 322

    "Bajingan," kata Alvaro, suaranya setajam pisau dan mematikan."Kau punya waktu lima detik untuk melepaskan dia. Kalau nggak, nggak satu pun dari kalian akan keluar hidup-hidup dari sini."Ruangan langsung meledak dalam tawa dan ejekan."Siapa bocah tolol ini, berani mengancam Hasan Japardi? Dia cari mati ya?""Berlutut kalau kau masih mau hidup, Bocah!""Bocah ini berani sekali!"Bisikan-bisikan marah dan hinaan memenuhi ruangan.Hasan mengangkat tangan meredam hiruk pikuk itu, senyum tipis merekah di bibirnya."Tenanglah semua," ujar Hasan tenang sambil melangkah maju dengan tatapan yang mencekam."Biar aku yang urus penyusup kecil kita ini. Dia jelas belum tahu siapa aku. Tapi jangan khawatir, dia akan menyesal begitu dia tahu."Dia berhenti, menelaah Alvaro dengan tatapan sombong penuh hinaan. "Kau pasti Alvaro. Ini kesempatanmu. Berlutut dan jilati sepatuku, mungkin aku akan membiarkanmu hidup."Alvaro menyeringai, matanya tampak tegar. "Tawaran yang manis. Gimana kalau kau yang m

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status